04: Perasaan yang Tak Terlihat
"Dohoon-ah. Jangan lupa melatih lagi pelafalanmu," suara Shinyu terdengar tegas, memecah suasana setelah rapat latihan hari ini.
Dohoon, yang sedari tadi melamun sambil menatap kosong botol air mineral di tangannya, mendongak. Mata Shinyu sudah tertuju padanya, tajam tapi tidak sepenuhnya keras. Dohoon mengangguk cepat, merasa sedikit malu karena ketahuan tidak fokus. "Iya, hyung," jawabnya pelan.
Shinyu kemudian mengalihkan pandangannya ke gadis lain di meja. "Soyeon. Kau juga, jangan lupa melatih ekspresi wajahmu."
Tidak seperti Dohoon yang langsung sadar, Soyeon sama sekali tidak merespons. Ia masih tenggelam dalam pikirannya sendiri, bahkan tidak menyadari bahwa Shinyu memanggil namanya.
Kyungmin, yang duduk di sebelahnya, menahan tawa kecil sebelum menyikut lengan Soyeon. "Sunbae, sadar, dong," bisiknya sambil menunjuk ke arah Shinyu.
Soyeon tersentak. Pandangannya yang bingung bertemu dengan tatapan Shinyu, yang kini sudah menyipit lelah, dagunya bertumpu pada telapak tangan. Rasa bersalah segera menyelimuti Soyeon, dan ia buru-buru tersenyum canggung. "Ah, maaf... Boleh kau ulangi tadi?"
Dengan mata lelah tapi tegas, Shinyu menatap Soyeon. "Jibjung haja, Yoo Soyeon. Kau harus lebih profesional. Jangan lupa melatih ekspresimu, terutama di bagian tatap muka dengan Dohoon."
Soyeon langsung tersenyum malu-malu sambil mengangguk pelan. "Maaf. Akan kuperbaiki."
Dohoon yang duduk tidak jauh darinya mencondongkan tubuh dan berbisik sambil menahan tawa. "Lihat, kan? Sudah kubilang dari awal."
Sebelum suasana makin canggung, Hana langsung menegur Dohoon dengan suara rendah. "Kim Dohoon."
Dohoon cepat-cepat kembali bersandar ke kursi, sementara senyuman kecil Hana tidak luput dari perhatian Shinyu.
Shinyu kembali memandang catatan di tangannya, lalu bertanya. "Han Jihoon, bagaimana progres latihan timmu?"
Jihoon, dengan percaya diri, mengangkat kedua ibu jarinya. "Kami sudah siap tampil, hyung. Tapi tetap akan latihan lagi, kok."
Hana, yang mendengar itu, diam-diam tersenyum kecil. Namun, ia segera menunduk, tidak mau senyumannya terlihat oleh Jihoon.
Shinyu mencatat sesuatu di buku kecilnya sebelum beralih ke trio lainnya. "Youngjae, Kyungmin, Hanjin. Apa ada yang perlu bantuan?"
Ketiganya saling pandang, lalu Hanjin menjawab. "Kami juga sudah siap."
"Baik. Kalau begitu, latihan selesai sampai di sini. Jaga kesehatan kalian, ya. Senin kita mulai lagi. Mengerti?" Shinyu memastikan dengan tatapan tegas.
Semua anggota langsung menjawab serempak. "Mengerti!"
***
Berbeda dengan anggota lain yang sibuk berlatih, tiga gadis di kursi penonton—Harin, Soojin, dan Nari—hanya duduk santai sambil mengobrol. Meski alasan mereka adalah "menunggu Hana selesai," nyatanya perhatian mereka tertuju pada orang lain.
Soojin sesekali menyikut Harin sambil menunjuk Shinyu yang sedang berdiskusi serius. "Harin, lihat tuh sunbae-mu. Ganteng banget, kan?" ledeknya.
Harin hanya tersipu malu. Bahkan dari jarak jauh, melihat Shinyu saja sudah cukup membuatnya tersenyum. Kakak kelas yang diam-diam ia kagumi selama dua tahun ini sebentar lagi akan lulus.
Di sisi lain, Nari, yang sejak tadi diam, akhirnya membuka suara. "Eonni, kapan mau gobaek ke Shinyu sunbae?" tanyanya dengan nada datar tapi menusuk.
Harin menghela napas panjang. "Entahlah. Kalau bisa secepatnya. Ini kan festival terakhirnya." Ia menoleh ke adiknya. "Kau sendiri kapan mau gobaek ke Kyungmin?"
Nari terkejut dengan pertanyaan itu. "Aku?!" Seraya menunjuk dirinya sendiri.
"Iya, kau." Harin tersenyum jahil.
Nari hanya mengerjap, tidak tahu harus menjawab apa. Melihat itu, Soojin langsung geleng-geleng kepala. "Astaga, kalian ini saling lempar-lemparan saja."
Tidak mau kalah, Harin kini mengarahkan pertanyaannya pada Soojin. "Kalau kau sendiri, kapan mau gobaek ke Youngjae?"
"Loh, kenapa aku jadi kena juga?!" Soojin langsung menatap Harin dengan ekspresi penuh protes.
Percakapan mereka terhenti ketika tiba-tiba Kyungmin muncul dari belakang. "Kalian lagi ngomongin apa, sih?" bisiknya tepat di telinga Nari, membuat gadis itu terlonjak kaget dan langsung pergi dengan wajah merah padam.
Kyungmin, yang kebingungan, hanya berdiri di tempatnya. "Kenapa dia tiba-tiba kabur?" tanyanya sambil mengisap lolipop yang terselip di mulutnya.
Soojin mendengus pelan. "Kyungmin, kau ini benar-benar clueless. Apa kau tidak dengar rumor tentang dirimu dan Nari?"
"Rumor? Apa maksudnya?" Kyungmin mengerutkan dahi, benar-benar bingung.
Harin langsung menarik Soojin pergi. "Sudahlah, Kyungmin. Kami pergi dulu. Titip salamku untuk Shinyu sunbae, ya."
"Hei, tunggu! Kalian bikin aku penasaran!" seru Kyungmin. Tapi kedua gadis itu sudah menghilang sebelum ia sempat mendapatkan jawaban.
Lalu dari lantai sana dekat panggung, terdengar suara Dohoon. "Ya, Lee Kyungmin! Kau mau dikunci disini?!" teriaknya.
"Gamnida!!!"
***
Karna mereka berenam itu tinggal di daerah yang berdekatan, mereka juga pulang bareng. Sambil berjalan, Hanjin juga memainkan ponselnya. Sesekali mengambil foto langit jika sedang bagus, atau mengambil foto teman-temannya.
Saat sedang melihat instagram, Hanjin merepost postingan dari Nari yang ternyata tadi mengambil foto mereka saat latihan dan post di instagramnya. Hanjin yagn sedang tertawa lebar dengan youngjae, Dohoon dan Soyeon di panggung, Shinyu dan Hana serta Jihoon yang sedang berada di bawah panggung.
"Hyung! Kok aku tidak ada di foto ini?" celoteh Kyungmin begitu melihat postingan Hanjin yang terbaru.
"Aku juga tidak tau. Aku hanya merepostnya dari Nari, kok," jelas Hanjin. Dan memang benar, Kyungmin langsung melihat postingan asli story Hanjin itu tepat setelah ia menggeser layarnya. Merupakan story dari Nari, teman sekelasnya itu.
"Ih, Joo Nari benar-benar. Hanya aku saja yang tidak ada disini!" Kyungmin langsung berlari ke samping Shinyu, "Hyung, lihat! Masa aku tidak ada disini!"
"Siapa yang suruh kau tadi hilang muncul, hilang muncul," jawab Shinyu asal. Karna ya memang benar sih, Kyungmin tadi sempat menghilang dari latihan karna perutnya sakit. Jadi dia ke toilet. Tapi kenapa Nari mengambil fotonya saat dia tidak ada sih. Ckckckck
"Geunde, Jihoon hyung. Kau benar-benar akan mendekati sepupuku itu? Kau sudah lihat kan selama sebulan ini bagaimana galaknya dia?" tanya Kyungmin pada Jihoon yang sedari tadi juga sedang memainkan ponselnya.
Jihoon tanpa memalingkan perhatiannya, menjawab dengan tegas. "Aku serius mendekatinya. Tenang saja. Aku bisa mengatasi itu."
Wah... Kyungmin sampai tidak bisa berkata-kata lagi. Pada akhirnya, dia hanya bisa bilang, "goodluck, Hyung!"
Sekarang.. Gantian Dohoon lah yang bicara. Daritadi dia diam saja karna pikirannya masih berputar mencari alasan kenapa Soyeon terlihat menjaga jarak dengannya. Padahal tadi Soyeon bisa mengobrol dnegna yang lain sambil tertawa kok. Begitu Dohoon datang, Soyeon malah diam dan pergi.
"Aku masih penasaran deh kenapa Soyeon noona menjaga jaraknya denganku?"
Shinyu, Jihoon, dan Hanjin hanya bisa menggelengkan kepala karna merasa Dohoon tidak peka sama sekali. Karna dari antara mereka berenam, Shinyu, Jihoon, dan Hanjin lah yang paling peka. Sedangkan Dohoon, Youngjae, dan Kyungmin tergolong pada yang tidak peka. Sebenarnya, Youngjae sedikit peka, tapi tidak untuk dirinya sendiri.
"Kau ada buat salah, kah, Hyung?" tanya Kyungmin polos.
Dohoon langsung menggeleng cepat, "aku tidak merasa aku membuat salah apapun kok."
Youngjae mendelik, "kau yakin? Kadang kau menyebalkan loh?" tanyanya sambil berdiri menunggu bus datang.
Dohoon menyipitkan matanya dan langsung menarik leher Youngjae, memitingnya pelan. "Kau ini ya!"
"Shinyu hyung! Tolong aku!" Youngjae memanjangkan tangannya pada Shinyu meminta bantuannya. Tapi Shinyu hanya terkekeh tanpa berniat menolongnya. Dan pada akhirnya, Youngjae terselamatkan karna bus datang.
[TBC]
---------
26 November 2024
OMGGGGG!!! Akhirnya mereka comebackkkkk. aku suka banget sama lagunya yaampunnnnn:')))) walaupun dramanya sempet membuatku menitikkan air mata hiks:')
aku sengaja post hari ini karna kemarin pasti pada fokus lihatin MV mereka hehehehe
selamat membacaaaa!!!
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro