Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

BAB 1 : NAINA

Naina P.O.V

Hari ini adalah hari yg cukup cerah dibalut dengan kehangatan matahari, secercah kehangatan menambah suasana pagi ini.

Ku termanggu di dalam kehangatan yang menerpa tubuh ini. Rasanya ingin ku peluk sang mega yang membentang luas ini, mataku tak terlepas dari seorang pria yang tengah menulis sebuah puisi lama di buku catatan kecilnya. Apalah arti ini semua jika ia hanya asyik dengan dunianya.

Ku bangkit dari lamunan sejenak lalu menghampiri pria itu, rasanya memang cukup canggung . Tidak seperti biasanya ia membawaku ke tempat yg sebagus ini, ku sandarkan kepala ini di dalam pangkuannya.

"Kau tahu? Sekuat kuatnya baja, setangguh tangguh nya perisai.. akan bisa diluluhkan oleh sesuatu yg lemah" ucap pria yang penuh teka teki itu

"Apa memangnya hm?" Ku masih menaruh kepala ini dipangkuannya dan menatapnya intens.

"Wanita.. sekuat kuatnya baja akan luluh oleh wanita setanggung tangguh nya perisai akan lebur oleh wanita setinggi tinggi nya benteng akan hancur oleh wanita.. begitupun hati seorang pria apalagi seorang perwira. Di luar nya saja mereka terlihat gagah ,kuat,tangguh dan kokoh.. tapi jika sudah ada wanita di hadapannya, tiada lagi rasa itu..- "
"Memang wanita segalanya.." Tutur ia dalam ceritanya

Ku dibuat kagum oleh nya, aku beranjak dari pangkuannya dan tertunduk malu. Bagaimana tidak? Aku tidak sanggup berkata kata . Entah apa yg harus ku katakan padanya.. terimakasih? Itu sudah umum . Aku dibuat terpaku olehnya.

"Naina, aku akan meninggalkanmu selama 3 tahun untuk itu akan sangat jarang bagiku menemuimu.." ujar nya

"Kau hidup dan mati ku tuan, aku akan menunggumu selama apapun itu..hingga fajar tak terbit lagi pun aku rela menunggumu" aku hanya mampu mengatakan itu, karna tak dapat ku ungkapkan rasa cintaku padanya. Seutas lirik lagu pun tak kan bisa melengkapi perkataan itu. Tlah habis kata kata ku.

"Naina ayo bangun!" Suara supersonik itu membuatku terbangun dari balutan selimut berwarna biru laut ini.

Astaga aku bermimpi!, sesekali aku menepuk pipiku. Dan ternyata benar, ia hanya sesosok ilusi yang ku idam idamkan.

Perkenalkan  namaku adalah Naina Shara Arivazhagi Chopra. tapi aku hanya dikenal sebagai Naina Chopra.
Naina artinya mata, Shara Adalah wanita yang dicintai ataupun disayangi, Arivazhagi adalah nama tamil ku yang artinya pikiran yang indah. Jadi kalau di satukan menjadi mata wanita yang disayangi dan dicintai dengan pikiran yang indah. Cukup unik, tapi kalian bisa memanggilku Naina Chopra.

Ayahku seorang punjabi, ayahku bernama udaai Chopra sedangkan ibuku? Siapkan mata kalian untuk membacanya, aku saja anaknya sudah untuk mengeja nama ibuku.
Mazhilvizhi Chirapathi Iyer Chopra, mungkin kalian pikir nama orang orang india itu singkat singkat. No yaar, justru nama ibuku sendiri saja sudah dieja. Nama pendek ibuku hanyalah Mahhi Chopra, singkat bukan?

Aku sendiri lahir di Manali India, namun dibesarkan di Jaipur. Jaipur dikenal akan tata kotanya yang lurus dan bangunan-bangunan kuno yang diwarnai merah muda, sehingga mendapat julukan sebagai "Kota Merah Muda". Dan jangan lupa tradisi tradisi yang belum pudar. Singkat cerita, aku sangat menyukai pertunjukan drama kisah roman. Entah mengapa rasanya.. kisah roman sangat menyentuh hati.

Di Jaipur aku memiliki banyak teman, tapi yang menamaniku hingga saat ini adalah Kaira Ali Khan. Dia adalah orang pakistan, orang tuanya pergi dari pakistan karena saat itu ada cekcok antara tanah india dan tanah pakistan. Perbedaan itu tak membuat kami berpisah justru..kami menghormati satu sama lain. Dia menghormatiku dan aku menghormatinya, setiap idul fitri.. aku berusaha berpuasa namun gagal. Sungguh betapa hebat imannya. Dan ketika aku merayakan hari diwali, dia datang dan membantu ibuku menyiapkan makanan, sesaji bahkan hingga lilin lilinnya.

Aku dan Kaira, meninggalkan kota Jaipur dan menuju Amritsar untuk melanjutkan sekolah disana. Kami memasuki fakultas yang sama yaitu sastra dan bahasa. Masa masa di SMA serta  di perkuliahan tidaklah buruk. Tapi karena perbedaan agama.. Kaira selalu di tindas, bukan masalah sederhana. Kaira pernah mogok sekolah selama 1 bulan, dan dia pun pernah berniat kembali ke Jaipur namuuun seorang Naina dapat mengantisipasi hal tersebut, aku selalu memberinya dorongan serta melakukan hal hal konyol agar ia tak kembali ke Jaipur. Memang India kami sudah merdeka namun disini masih mengalami rasis.

Cinta pertama? Tidak aku tidak memiliki cinta, jujur saja aku memang menyukai Drama Roman tetapi aku tidak pernah merasakannya. Kata orang jika kita berada di depan seseorang yang kita cintai atau kita sukai , hati akan berdenyut lebih cepat, mata yang berbinar, pipi memerah. Tapi aku selalu mencoba mendekati seorang pria, tetap saja aku tidak merasakan ciri ciri itu. Lagi pula apa perlunya cinta? Cinta akan datang sendirinya karna tuhan sudah menciptakan manusia dengan pasangannya.
aku adalah orang yang bisa dibilang tak tahu malu.. selalu membuat onar bersama kaira. Tapi cinta mengubah itu semua. Aku menjadi pendiam bukan karena cinta tetapi karena pekerjaan ku tak sesuai dengan harapan.

Aku sudah sekolah di perguruan tinggi, tapi hasilnya tidak sesuai dengan apa yang ku bayangkan. Lulus dengan hasil yang luar biasa percuma saja jika tuhan sudah membuat takdirmu.
Aku pernah magang di perpustakaan negara, namun aku mengundurkan diri karena upah yang di dapat tak cukup untuk biaya bulanan. Dan sekarang aku menjadi asisten di biro jodoh.
Ilmu mu tak menjamin masa depanmu jika tuhan sudah menuliskan takdirmu

Aku sangat suka menari, Mohini Attam, Kathakali, Kuchipudi, Manipuri, Bharatanatyam, Kathak, Odissi daaan sebagainya. Aku hanya menari secara autodidak.. aku sangat menyukai budaya india, satu yang membuatku aneh dengan diriku yaitu ketika ada musik aku akan menari. Sungguh konyol.

☆☆☆

Siulan burung itu membuat pagi ku bertambah indah, hari ini adalah hari dimana seorang Naina dilahirkan. Aku mengambil pakaian kurti khas punjabi dan mengikat rambut sebaik yang ku bisa. Hari ini adalah ulang tahunku yang ke 22 tahun. Aku selalu berharap sebuah gaun bermanik permata.. haha mana mungkin aku mendapatkannya ibuku pernah berkata bahwa, jika aku ingin mendapatkan gaun bermanik permata maka aku harus meninggalkan ibu dan berbakti pada pangeranku. Tapi buktinya ? Aku tidak kunjung mendapatkan pangeranku.

Pagi ini ku berniat membangunkan ibu dan ayah tapi niat ku terhenti, ketika ku membuka pintu kamarku.. ayah dan ibu berlalu lalang melewati kamarku. Aku membuka mulutku dan bertanya kepada mereka.

"Amma appa, kya hua?"
"Ma pa.. ada apa?"

Tanyaku kepada mereka, namun mereka tak menjawab sama sekali. Wajah mereka terlihat merah padam.. mimik wajahnya tak dapat di tebak. Hingga akhirnya sara mengajakku keluar kamar.

"Kya hui sara? Ki ho gia.. hai? Unham nala ki galat hai? Uha ki um han?" Berondong ku pada sara

"ada apa? ada apa dengan mereka? kenapa mereka cemas?"
Sara berusaha menenangkanku, dan dia mencoba menjelaskan apa yang terjadi denganku.

"aah ... unhen koi samasya hai, yeh sirph ek choti si samasya hai jise aapko chinta karan ki zaroorat nahin hai?"
"ah.. mereka sedang ada masalah, ini hanya masalah kecil kau tidak perlu cemas ok?"
Jelas sara dalam bahasa hindi. Sara memang tak pandai berbahasa punjabi maka dari itu sara menjawabnya memakai bahasa hindi

"Par sar, uha cita han... Tusiim imandara ho jam maim phir to puchanga...!!"
"tapi sar, mereka terlihat cemas.. kau bicara jujur atau aku akan kembali menanyakannya!!" Ucapku sembari berontak

"Cukup naina!! Mereka sedang berbicara tentang pernikahan kaira!!" Sentak sara yang sedikit membuatku kaget.

Memori itu takan pernah ku lupakan, semenjak kejadian itu aku tak pernah bertemu dengan sahabat masa kecilku itu.

Aku berjalan menggapai selendang dan menapaki anak tangga, kulihat Sara.. sepupuku sedang membantu ibu melihat lihat surat.
Aku hanya mengabaikan mereka lagi pula mereka bisa apa?

"Naina!! Nanti tolong antar ayah ke pencatatan sipil, ayahmu tak kuat rasanya untuk berjalan sendiri" seketika aku terkejut. Apa maksud ibu? Pencatatan sipil?

"Amma? Apa maksudmu? Ayah menikah lagi?" Tanya ku yang cukup mengintrogasi, namun mereka tertawa terbahak bahak.

"Pria tua bangka itu? Ayolah naina.. ayahmu akan mendaftarkan pernikahan sara ke sana memangnya kau juga ingin menikah?" Sindir amma yang membuatku geram.

Aku hanya mengambil roti chanai yang masih hangat itu.

"Ayah berangkat kapan?" Tanyaku pada ayah.

"Sekitar jam satu nai, bisa kan? " ujarnya.

"Tentu, itu sudah termasuk jam istirahat"

Aku mengangguk pasti dan melirik jam tangan, "sudah siang.. putri naina akan meluncur.. daaa"

☆•☆

NAINA CHOPRA

CAPTAIN RAKESH DESMUKH

KAIRA ALI KHAN

SARASVATI CHATURVEDI

Need votement!!

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro