Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

6

( PoV Lucy )

Aku sudah menunggu lama hari ini... dimana aku bisa selalu bersama dengan Kakakku tersayang. Banyak hal yang sudah kusiapkan untuk menunggu hari ini. Rumah sederhana yang berada di berbukitan dimana jauh dari keramaian, kendaraan, dan banyak lagi. Mungkin kalian merasa aneh kenapa aku memilih rumah di daerah perbukitan yang jauh dari keramaian. Tentu saja karena aku tidak ingin ada orang lain yang mendengar suara Kakak. Aku ingin suaranya hanya untukku. Suaranya ketika berbicara padaku, suaranya saat mendesah dibawahku, dan aku tidak akan lupa suara jerit kesakitannya yang membuatku bergairah. Aku tidak sabar untuk membawa Kakak pulang secepatnya.

-

-

-

Aku melangkah dilorong yang biasa aku lewati. Sampai akhirnya aku sampai di sebuah kamar, aku pun tanpa ragu masuk kedalam. Disana ku lihat punggung kecil yang sedang membereskan beberapa pakaiannya. Aku tidak tahu punggung yang selalu kulihat sejak dulu ternyata sekecil ini. aku mendekatinya dan tanpa ragu memeluknya dari belakang. Ah... rasanya aku tidak sabar membawanya kedalam kukunganku untuk selamanya.

"!! Lu..." Ucap Kakak sambil tersenyum menutupi rasa kagetnya tadi.

"Ayo... Kakak... Aku sudah tidak sabar... " Ucapku... sambil terus menempelkan badanku pada Kakak. Kakak pun berbalik dan langsung menatapku.

"Sabar... sebentar lagi Kakak selesai." Ucapnya sambil mengelus pipiku lembut. Lalu berbalik lagi dan kembali melanjutkan kerjaan yang sempat tertunda tadi. Aku pun kembali menempelkan tubuhku pada Kakak... Uuh... rasanya gelisah terutama dibawah sana sudah tegang. Untung saja jubah putih yang kukenakan ini lumayan panjang jadi bisa tertutupi.

" Ayo..." Ucapnya sambil sedikit terkekeh menyadari diriku yang sudah menegang. Aku pun menggandengnya meninggalkan rumah sakit dan langsung menuju mobil yang sudah terpakir ditempatnya.

"Masuk Kak... " Ucapku sambil membuka pintu mobil dan memasukan barang yang Kakak bawa kejok belakang. Begitu Kakak masuk kedalam mobil akupun langsung menutup pintunya dan segera menuju pintu kemudi dan masuk kedalamnya. Setelah itu aku pun langsung menyalakan mobil dan mengendarainya sampai ketempat yang lumayan jauh dari rumah sakit dan sepi.

"Mm... Jadi... berhenti dulu???" Ucap Kakak.

" Kakak tau aku sudah menunggu bertahun-tahun untuk hari ini." Ucapku jujur saja kesabaranku sudah diujung batas.

"Aku..."

Grep!!!

Kakak memelukku membuat melupakan apa yang akan ku katakan.

"Maaf... Maaf meninggalkanmu sendiri. Maaf membuatmu menunggu lama Lu... Maaf... Aku menyayangimu Lu..." Ucap Kakak kulihat senyum diwajahnya luntur berganti dengan tangis yang sudah dipendamnya selama betahun-tahun.

"Kakak... aku... mencintaimu... tapi ini tidak baik ... Aku menyukai wajah Kakak ketika menangis seperti ini. Kak... aku menyukainya... ketika kakak meminta maaf... ucapkan sebanyak yang Kakak mau." Ucapku sambil membalas pelukannya dan menaruh kepalaku di dekat lehernya sambil sesekali menghirup wanginya.. kuciumi sela lehernya dan memberi beberapa tanda disana.

"Hhh..." desahnya tertahan... aku menyukai nya... suara yang sudah lama tidak kudengar itu terdengar kembali. Aku pun menatap nya sambil menangkup pipinya yang lembut.

"Kak... Aku merindukan desahanmu itu lagi..." ucapku sambil mengelus kedua pipinya yang kemerahan itu.

"Maaf... sudah membuatmu terluka Lu... " ucap Kakak kembali. Aku tersenyum mendengarnya... Kakak masih mengingat semuanya.

"tenanglah Kak... Aku bisa membuat luka yang sama jika Kakak mau. Ya... disini... tepat disini..." Ucapku beralih mengelus punggungnya dengan salah satu tanganku dan menunjukan tempat dimana lukaku berada tepat di punggungnya.

"Mhhh..." desahnya merasakan setiap usapan jariku dipunggungnya yang masih tertutuh baju kaos itu.

"Kakak menyukainya?" Ucapku sambil terus mengelus punggungnya... kutatap wajahnya yang memerah kulihat bibirnya yang juga memerah seakan menginginkan sesuatu yang lebih...

"Lu... " Ucapnya seakan meminta padaku..

"Apa... bibir ini ingin sesuatu?" Ucapku sambil menyentuh bibirnya dengan tanganku yang satunya...

" Tentu saja... Kakak menginginkan sebuah kecupan manis disini..." Ucapku lalu mengecup bibirnya secepat kilat... kudengar kembali desahannya yang tertahan...

"Lu... " ucapnya lagi...

"Sekali lagi oke..." ucapku kembali mengecup bibirnya tetapi kali sambil sedikit melumatnya.. kudengar lagi suara desahan nya yangtertahan...

"Kakak kalau mau sesuatu dibibir Kakak kenapa Kakak tidak memasukan ini kedalam sana... aku pasti akan memberi Kakak ciuman yang hebat setelahnya." Ucapku sambil mengeluarkan milikku yang sudah sangat tegang.

"Lu... aku belum pernah... " ucap Kakak agak bingung dengan apa yang harus dia lakukan... meskipun begitu perlahan Kakak mulai mengulurkan tangannya pada penisku yang menegang.

"Lakukan saja perlahan... kak..." ucapku... sambil menggerayangi punggungnya.

Kakak pelahan menundukan kepalanya dan mulai mengecupinya. Kurasakan napas Kakak yang terasa panas dikulitku. Perlahan kakak mulai memberanikan diri untuk menjilati batang tegangku. Seketika bulu kudukku berdiri karena merasa geli...

"Kak..." Panggilku sambil mengelus rambutnya pelan.

"Lu... suka???" Ucap Kakak sambil kembali mengecupku dibawah sana.

"Suka... Kak..." ucapku lalu menarik Kakak dari bawah sana tepat kehadapanku. Kulihat wajahnya yang memerah... lalu kupeluk erat tubuhnya... yang agak kurus. Sepertinya aku harus memberi makan Kakak agar terlihat lebih berisi.

"Kak... kita sudahi dulu ya..." Ucapku lalu mendapat tatapan sedih dari Kakak. Aku tertawa melihat ekspresinya yang agak sedikit lucu itu.

"Kita pulang dulu oke? Lalu... banyak lagi yang harus dibereskan... mungkin setelah semua beres... kita... bisa melanjutkannya." Ucapku lalu membenarkan celanaku yang sebenarnya terasa tidak nyaman. Tapi mungkin aku harus menahannya sedikit lebih lama lagi. Aku pun mulai menyalakan mobil kembali dan mulai melaju menuju rumah baru kami.

-

-

-

TBC

---------->>>

Udah up walau ga yakin nyambung tp tak apa lah... anggap ja service setelah 2 tahun. Hehehe..

Makasih ya udah masih mau nangkringin cerita-cerita yang Zeno bikin Moga ja menghibur. Klo ada salah ya maklumin ja.. hehehe...

Jangan lupa vomentnya ya...

See You...

ZenoYuichi.

😊😊😊😊

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro