Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Chapter 08

Chapter 08

"HAHAHAHAHA..!!! TERIMA INI.."tawa seorang pemuda tampan yang meningkam, berapa murid yang pernah bersalah pada pemilik asli tubuh yang ia gunakan ini.

"Ma-...!!!"ucap salah satu dari mereka terputus saat kepalannya terpengal begitu saja, saat pemuda di depannya menebas kepala nya begitu saja.

"Maaf.. memangnya aku bisa memaafkan kalian.. Hn"ucap pelan sang pemuda dengan serangai keji dibibirnya, bahkan tubuhnya penuh dengan darah korbannya.

"..Tidak!?"kata Pemuda itu sambil menatap nyalang berapa korban masih hidup, menatapnya penuh ketakutkan bahkan mereka menatap Pemuda itu sebagai malaikat maut yang siap membunuh mereka kapan saja. "Kalian semua harus merasakan apa yang dia rasakan selama ini.."katannya dengan nada dingin, tak lupa hawa pembunuh yang amat mengerikan memenuhi kalian.

"K-kami mohon maafkan kami.."pinta mereka bersujud ketakutan bahkan mereka bergetar memohon mengampunan. Karena mereka tidak ingin dibunuh oleh makhluk didepan mereka ini. "Ehh!! Kenapa kalian tidak ingin kubunuh.., bukannya sudah jelas karena kalian pernah hampir membuatku celaka bukan.."kata Pemuda itu sinis sambil mengibaskan pedangnya kesamping guna membersihkan darah yang menempel disana.

"Kami tidak sengaja..."cicit mereka takut.

"Ouh!! Benarkah.. tapi itu sakit loh.. sampai aku tidak bisa bergerak selama berminggu-minggu, karena ulah kalian.."jawab Pemuda itu dengan sedih di buat-buat sambil menunjuk luka gores dibagian dada miliknya. "Ini.. sakit loh."lanjutnya

"Maafkan kami.. kami mohooon.."pinta mereka penuh penyesalan. "Bagimana ya.."ucap Pemuda itu sambil berpikir lalu tersenyum lebar. "Aku maafkan kalian.."jawabnya sambil tersenyum mencurigakan. "T-terima kasih.."balas mereka sambil mencoba membangkit namun.

"Namun tidak dalam keadaan utuh...!!"lanjut pemuda itu membuat mereka membelalak kaget tak percaya.

"Bersiaplah kalian.."kata pemuda itu sambil menjeritkan jarinya dan terlihat berapa senjata tajam yang tergantung di langit-langit berjatuhan kebawah dengan cepat

"TIDAAA-... ARRGGGHHHHH"

"ARRGGHHHH.."

SLAP





BRAT.......!!!



CRAASSS.

Senjata itu sukses meningkap tubuh mereka dengan brutalnya, bahkan ada yang tak terbentuk seperti kepala terlepas, usus keluar, dan semua organ mereka keluar hancur tak berbentuk.

Pemuda itu tersenyum puas melihatnya apa yang lakukan pada mereka terhadap sosok kembarannya, lalu ia mengikatnya di dingding dengan tulisan.

"Mengakulah.. atau kalian bernasib seperti mereka..!!" Itu lah yang ditulis dengan darah mereka.

"Selanjutnya kalian.."ucapnya entah pada siapa.

Ya, mungkin Pemuda itu memiliki traget lain.. siapa tau kan..

.

.

.

.

"Huoaamm..." Jimin menguap sambil menutup mulutnya, efek bangun tidur ia mengucek mata miliknya sambil menurunin tangga. Ia bingung mengapa tubuhnya bersih dan wangi, yang ia tau sebelum tidur ia tidak pergi kemana-mana.

"Pagi Jimin."sapa suara lembut yang ia kenal, dia membalas dengan anggukan singkat. "Rupannya kau Yoongi.."balas Jimin  padannya. "Bagimana tidurmu.."tanya Jimin

"Tidurku nyenyak.."jawab Yoongi sambil mengoles silai pada rotinya.

"Mau sarapan dulu.."tawar Yoongi padanya.

"Ya, terima kasih.."balas Jimin sambil mengambil roti dan selai lalu mengolesnya.

"Ah.. Jimin kau tau.."kata Yoongi membuka suara saat ke heningan melada. "Uhmm.."respon Jimin sambil memakan rotinya. "Tadi pagi.. aku dengar ada kasus pembunuhan lagi."cerita Yoongi sambil meletakan roti yang tinggal setengah.

"Ehh!! Benarkah.."tanya Jimin tidak tau

"Ya, kali ini kakak kelas kita jadi korban.."jawab Yoongi sambil kembali makan. "Ouh!!"jawab Jimin pendek.

"Kenapa..!"tanya Yoongi melihat reakshi Jimin. "Ahh bukan apa-apa.."ucap Jimin sambi menguap lagi

"Kalau masih ngantuk tidur aja lagi.."saran Yoongi pada Jimin. "Baiklah.. lagi pula pelajarannya kan siang."jawab Jimin kembali ketempat ke kambarnya

"Dasar dia itu."ucap Yoongi sambil mengeleng kepala nya

Jimin menatap jendela kamarnya dengan raut tidak terbaca, sambil menjilat bibirnya sambil menyerangi lebar dengan mata sewarna merah darah itu.

"Mangsa berikutnyaa..."ucapnya sambil tertawa bagikan iblis itu

"HAHAHAHA!!!"tawa Jimin mengerikan membuat suasana di dalam kamarnya terasa sangat dingin

"Bersiaplah Nyonya dan Tuan Park.. aku akan datang pada kalian.."

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro