Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Chapter 03

Sebelumnya....!!!!?

"Dan satu.. lagi.."ucap Taehyung watados membuat Namjoom menepuk dahi dan mengumpat. "Bodoh!!!" kepada Taehyung mendelik tajam ke arah Namjoom yang mengumpatnya.

"Bawah.. kami adalah Vampire, apa kau ke berataan.."lanjutnya yang di tendang Namjoon tidak elitnya

"Jangan mengatakan itu padannya.. dia itu masih amensia bodoh"teriak Namjoon kesal

Jimin yang mendengarnya mengerjap mata, lalu mengatakan

"... Vampire!!!"ucap Jimin pelan detik kemudiaan memeringkan kepalannya

"Benarkah..."

Baik Namjoon dan Taehyung menatap Jimin, yang menatap mereka sulit diartikan.. biasannya Jimin langsung menembak vampire di dekatnya dengan pistol anti vampire. Beda cerita dengan mereka yang merupahkan sahabatnya dari kecil

"Kau tidak terkejut.."tanya Taehyung padannya

"Tidak.."balas Jimin

"Kenapa.."tanya Namjoon

"Aku tidak tau.. tapi fiarsatku mengatakan.. bawah kalian tidak jahat"jawab Jimin dengan kalem sambil menyentuh dagunnya sambil berpikir

'Bawah aku yakin.. kalian adalah teman baiknya Park Jimin, jadi aku tidak akan mencurgai kalian..'batin Jimin atau Jinku

A/n: ada berapa member Boyband Exo ambil bagian dalam cerita ini, Ah iya mereka bukan Vampire, maupun Werewolf ya cuman hunter ataupun Manusia biasa

Happy reading!!!?
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

.

.

Chapter 03

Di sebuah bangunan tua, terlihat sosok bayang yang membawa senapan seperti pistol yang ia genggam dengan erat.

Mata bulat miliknya melihat sekitarnya dengan waspada, dirinya harus waspada dengan sekitarnya

Telinga miliknya pun ikut berkerja memastikan bawah mereka ada di sekitarnya, jemari letik miliknya menahan pelatuk untuk menahan peluru dari sarangnya. Dia pun menghelang nafas sesaat saat sesuatu yang mendekat ke arahnya

"Rupannya mereka tak jauh dari sini.."seru suara lembut namun terkesan dingin berucap dengan pelan, mata bergerak liar siapa tau mereka menyandari geraknnya

Kaki miliknya yang ramping berjalan pelan tanpa suara, tidak ingin mengambil risiko ketahuaan oleh mereka aka pengisap darah itu

"Well!! Sepertinya aku ketahuaannya??"serunya pelan lalu melompat salto berapa kali ke arah belakang dan ia menodongkan pistol perak ke arah berapa vampire di depannya

"Lihat siapa yang kita temukan.."ucap satu dari tiga vampire itu yang menatap sosok mungil yang menodongkan pistol ke arah mereka

"Ehh.. tak ku sangka.. dia seorang hunternya.."balas vampire kedua dengan mengejek

"Alah.. mungkin saja dia itu lemah? Lebih baik kita bereskan saja dia.."jawab Vampire terakhir dengan mencembooh kepada sosok mungil itu

Sosok itu tersenyum miring lalu berlari sambil menembak vampire ketiga yang mencemboohnya dengan cepat, lalu sosok itu menginjak tubuh vampire ketiga dengan keras.

"Siapa yang kau sebut lemah.. dasar lintah-lintah pengisap darah.."ucap sosok itu yang merahkan senapannya ke arah bawahnya dengan angkuh

"Uhku.. tentu saja.. Ka-Akh!!!"jawab Vampire ke tiga yang di tembak seketika oleh sosok itu yang menatap dingin ke arah mereka

"Sialan apa yang kau lakukan pada temanku.."bentak Vampire pertama dia mengeluarkan taring miliknya karena marah

"Membunuhnya kenapa.."balas sosok itu sambil mengarahkan pistol itu pada Vampire kedua yang menatap ya geram

"Kau.."teriak Vampire kedua tidak terima karena temannya di bunuh

Dorrr!!!

Peluru meluncur dengan cepat mengenai dahi vampire ya pertama, dan mengubahnya menjadi abu membuat Vampire terakhir menyerang membabi buta.

"KAAAUUUUU!!!!"teriak Vampire terakhir yang terus menerus menyerang sosok itu?

Sosok itu ah.. tidak pemuda mungil itu terus saja menghindar dengan cepat, karena Vampire yang satu itu benar-benar gila menyerangnya membuatnya ekstara

"Ck!!!.."

Pemuda mungil menangkis saat tangan bercakar milik vampire itu hendak ingin mencekiknya, membuat Vampire itu terus saja mencoba untuk membununhnya

"JANGAN TERUS SAJA MENGHINDAR.. BERENGSEK..."teriak Vampire itu dengan marah

Pemuda mungil itu terdiam lalu dengan cepat berlari menedang perut vampire dengan keras, membuat Vampire terpanting jatuh menghantam tembok dengan keras. "Berisik.."ucap Pemuda mungil itu

Dengan cepat pemuda itu menebak peluru anti vampire itu pada Vampire terakhir itu.

"Akhirnya selasai juga.."dengusnya pelan

Pemuda itu menghelang nafas lelah dan menatap sekitarnya sebentar.

"Itu yang terakhir.."balasnya pelan

"Aku ingin cepat kembali dan istirahat.."

Namun sebuah panggilan membuatnya malas sekali mengangkat ponsel itu, ah mungkin aja dari Hunter bodoh itu. Namun saat ia melihat nama tertera di atas layar membuatntya menaiki alisnya

Tumben sekali ayah angkatnya menelponnya, dengan cepat ia pun menekan tombol hijau dan mengangkatnya

"Halo..."ucap Pemuda manis itu pada orang diseberang sana

"Halo.. sayang apa misimu sudah selasai.."tanya orang tersebut

"Ya, baru saja.. ada apa.." jawab tanya pemuda itu pada ayah angkatnya

"Begini.. ayah membawa keponakan ayah, tapi masalahnya.."jeda orang itu yang merupahkan seorang pria paru baya itu dengan nada cemas

"Apa masalahnya..."tanya pemuda itu sang anak.

"Dia amensia.."jawab Pria itu

"..."pemuda itu terdiam mendengarnya.. sungguh apa yang Ayahnya katakan apa benar

"Jadi apa yang harus ku lakukan.."tanya Pemuda itu pada sang Ayah

"Tolong temani dia agar tidak kesepian.. satu lagi jauhi dia dari orang yang mencuriagakan.."pesan Pria itu padannya

"Aku mengerti.. lalu siapa nama orang itu.."tanya Yoongi lagi

"Park Jimin, semoga kalian berdua akur ya.."jawab Pria itu

"Baik.."balas Pemuda itu

"Aku percaya padamu.. Min Yoongi.."tutup Pria itu yang mengakhir panggilan.

Pemuda itu mematikan ponsel miliknya lalu menatap langit yang berubah warna.

"... Park Jimin ya.."bisiknya

.

.

.

.
Terlihat dua sedang berjalan di tengah halaman sekolah, sambil membawa buka di kedua tangan mereka. Sambil bercakap-cakap soal pelajaran tadi.

"Guru tadi menyebalkan sekali.."gerutu seorang gadis sambil mendekap bukunnya

"Dasar kau ini bukannya kemarin sudahku suruh belajar malah sibuk shopping.."tegur seorang pemuda lawan bicarannya itu

Gadis itu cuman mendelik padannya sambil menatap pemuda itu dengan cemberut

"Wajar dong aku ini perempuan kalau ngk shopping.."jawab Gadis itu sambil menyimbak rambutnya

Menghelang nafas pemuda itu mengatakan..

"Ya.. terserah deh, yang bodoh siapa.. yang salah siapa.."balas Pemuda itu melangkah kakinnya mendahului Gadis yang berteriak padaannya

"Eehh.. kau meninggalkan aku disini.. dasar "protes Gadis itu dengan memaki sambil menunjuk-nunjuk wajah pemuda itu.

"Ayolah.. kenapa kau protes saja.. sana kembali ke kelasmu.."ucap Pemuda itu seperti dengan gaya mengusir membuat Gadis itu cemberut saja.

"Ngk mau.. kau harus ikut.."tolak Gadis itu sambil memeluk lengan kekar pemuda itu.

"Baik-baik aku ikut.. Kyung Bee.."jawab pemuda itu dengan nada jail

"Tapi ada syarat.."

"Apa itu.."

"Cium aku.."

"Uhh.. kau ada mau nnya "

"Ya, tentu saja aku kan pacarmu.."

"Baiklah.. terserah Myung Hee"

.

.

.

Jimin menatap kosong jendela kamarnya sungguh akhir-akhir ini di sekitarnya membosanakan, menunggu di rumah sendirian membuatnya jengah

"Lebih baik aku keluar saja.."ucapnya pelan sambil menyambar jaketnya tak lupa kacamata miliknya.

Ya, mata milik Jimin ternganggu mengakibatkan penghilatannya ternganggu namun kali ini penghilatannya mulai jernih tak jarang tidak memakai kacamata miliknya

Dia memakai Hoodie yang menutupi kepalannya, lalu menatap tercermin sebentar. "Hn.. beres!!!"

.

.

Skip Time

Jimin menatap sekelilingnya dengan kagum melihat bangunan sekolah yang mewah, dia masih berkeliling dan memutuskan untuk segera beristriahat walau sejenak.

"Sudah lama aku tidak berjalan-jalan seperti ini.."gumamnya pelan sambil menatap langit yang cerah

Sampai suara yang mengenalinya membuatnya menoleh, dan bertatapan seorang yang dia kenalinya.

"Rupanya kau Namjoon.."kata Jimin sambil tersenyum kecil pada sahabat vampirennya

Orang yang di sebut Namjoon hanya mendudukan dirinya di sampaing Jimin, lalu mulai membuka suara. "Iya, sedang apa kau berada di sini.."tanya Namjoon padannya

"Sekedar jalan-jalan saja, lagi pula aku bosan di rumah.."jawab Jimin

Namjoon hanya beroh-ria saja, pemuda vampire menatap sahabat manusianya yang kini menatap langit yang cerah. Dia berfikir kalau di sampingnya adalah Sahabatnya walau sekarang dia kehilangan ingatannya.
Dia ingat sekali kalau Jimin tidak terlalu menyukai di luar rumah, yang menurutnya membosankan malah memilih berada di rumah. Namun sekarang pemuda itu berubah sifatnya dan memilih keluar rumah ya seperti sekarang ini

"Lalu kau sendiri sedang apa disini, tidak belajar kah.."tanya Jimin padannya membuatnya menatapnya.

"Ah.. aku malas masuk kelas."jawab Namjoon membuat Jimin menaiki alisnya heran. "Kenapa.."ucap Jimin

"Karena pelajaran di sekolah semua sudah ku pelajari.."balas Namjoon membuat Jimin mendengus seketika. "Dasar tuan sok pintar.."ucap Jimin

"Ehh!! Itu benar tau.."kata Namjoon

"Baiklah kalau begitu.."balas Jimin

"Oh iya, mana si Alien dari planet mars itu.."tanya Jimin pada Namjoon bertanya mengenai teman dari Namjoon yang kini hilang entah kemana, dan kalian tau kan siapa yang di maksud Jimin itu.

"Maksudmu Taehyung.."kata Namjoon pada Jimin yang kini mengangguk kepalannya

"Iyaa.."ucap Jimin

Namjoon mendengarnya lalu mendengus pelan lalu mengatakan. "Biasalah dia kan pangeran sekolah, mungkin sekedar di kejar-kejar Fans sekolah."jawab Namjoon watados membuat Jimin sweatdrop di tempat

"Merepotkan ya jadi idola seperti kalian.."celetuk Jimin

"Benar.. aku malahan tidak suka, itu sangat mengangguku.."balas Namjoon

"Lagi pula jalani saja.. yang sudah terjadi."ujar Jimin

"Ngomong sih ngampang, tidak semudah yang kau lihat."

"Bukannya kau ini bisa melarikan diri, jika para fans mu mengejarmu.."

"Kau lupa para vampire di larang memakai kemampuannya disekolah, dan juga aku tidak mau ber urusan dengan orang itu.."

"Ehh orang itu.."beo Jimin tidak mengerti

"Ouh aku lupa.. di sekolah ini maupun di asarma memiliki seorang perfek (benar ngk nulis) yang bertugas menjaga murid biasa (manusia), agar tidak terlalu dekat dengan murid di gedung sebelah (vampire)"jelas Namjoon pada Jimin

"Jadi begitunnya.. memangnya kenapa dengan orang itu."tanya Jimin penasaran membuat Namjoon menatapnya

"Kau tau nanti jika sudah bertemu dengannya."jawab Namjoon padannya

"Baiklah kalau begitu.."balas Jimin akhirnya

"Oh iya... kau mau berkeliling sebentar.."tawar Namjoon padannya membuat Jimin mengangguk setuju.

.

.

.

"Rupannya sekolah ini lengkap nya.."seru Jimin saat mereka ada disalah satu ruangan kosong di tambah Taehyung yang baru saja datang. "Tentu saja... kan Pamanmu yang mengola tempat ini.."kata Taehyung yang duduk di tepi jendela.

"Ya, walaupun gitu.. kita berdua juga ada batasnya juga.."balas Namjoon yang di anggukin oleh Taehyung

"Kenapa bisa begitu.."tanya Jimin penasaran

"Kau lupa siapa kami kan.."kata Taehyung padannya

"Ah iya.. benar.."ucap Jimin

"Di tambah para fans yang tanpa di undang itu merepotkan.."celetuk Namjoon membuat Taehyung tertawa

"Kau ini memangnya mereka itu hantu apa?"sindir Taehyung yang dapat kekehan kecil dari Jimin

"Dasar kalian ini.."seru Jimin pada kedua sahabatnya ini

Ketigannya terdiam sebentar karena tak ada bahan pembicaraan untuk di bicarakan, sebelum Taehyung membuka suarannya

"Hei.. Jimin.."panggil Taehyung padannya

"Ya.."saut Jimin yang dipanggil menoleh

"Apa keadaanmu baik-baik saja sekarang.."tanya Taehyung yang cemas tentang kesehataan Jimin

"Entalah.. aku juga tidak tau.."jawab Jimin mengangkat bahunnya

"Apa kau harus memberita tau pamanmu itu, tentang kesehatanmu ini.."usul Namjoon yang menyarankan Jimin menghubungi Paman Choi yang bertugas.

Jimin mengeleng pelan menolak usulan Namjoon, membuat Taehyung dan Namjoon mengernyit dahi seolah mengatakan

'Kenapa?'

"Aku tidak mau merepotkannya, bisa-bisa dia heboh karena khawatir dengan keadaanku sekarang.."jawab Jimin yang memikirkan pamannya yang slalu heboh dengan keadaannya, bahkan dia di hubungi 15 menit sekali.

'Ternyata pamannya terlalu overnya.. 😂'batin Taehyung

'Kalau aku jadi Jimin pasti aku sudah menyerah.. 😑'batin Namjoon

"Ehh kok kalian diam saja.."tanya Jimin heran karena kedua vampire muda ini diam saja.

"Bukan apa-apa.. kok!!"seru Namjoon sambil menghibas tangannya

"Benar.. hehehe..!!"balas Taehyung ikut tertawa garing

"Oh baiklah.."jawab Jimin yang tidak tau apa pun yang mereka katakan.

Tanpa mereka sadari sepasang mata menatap ketiga orang itu yang sedang bercakap-cakap, tanpa sepengatahuan Jimin Dkk. Orang tersebut memutuskan meninggalkan mereka.

"Siaal.. ternyata orang itu masih hidup rupannya."umpat orang itu pergi meninggalkan tempat Jimin dkk berada.

.

.

.

"Apa katamu Haah.. dia masih hidup.."bentak seorang pemuda yang mengebrak meja dengan kasar

"Ya.. aku melihatnya bersama dua siswa kelas atas.."lapor pemuda yang melihat Jimin dkk tadi

"Bagimana bisa dia kan sudah kita habisi.."balas pemuda lainnya

"Ck.. tak ku sangka dia masih hidup rupannya.."

Ketiga temannya mengangguk mengiyakan.
"Lalu bagamina setelah ini.."tanya Pemuda itu yang bertanya Mark itu

"Seperti biasa saja.."jawab Pemuda itu yang adalah ketua mereka, Myung Hee. Itu dengan senyuman liciknya

"Maksudmu.. menghabisinya.. benar.."usul Ryukmin yang di anggukin Myung Hee

"Kita sambut saja dia.. seperti pernah kita lakukan dulu.."ujar Myung Hee yang diiringi anggukan yang lain

"Tidak sabar untuk melukainnya lagi.."ucap
Hyesoo dengan hasrat membunuh terpencar dibola matannya

"Bagus teman-temab kita sambut dia dengan hadiah kecil dari kita.."ucap Myung Hee tertawa keras yang di ikuti oleh yang lainya

Mereka tidak tau, bahwa mereka hadapi nanti bukan orang yang mereka lukai dulu. Dia sudah berubah bukan sosok yang lemah yang sering mereka hina, Dia berubah karena sesuatu perjanjiannya dia dengan orang itu.

Ah.. bukan, Dia sudah berjanji pada orang itu untuk melindungi seseorang namun tidak tau siapa orangnya. Kini posisi orang itu sudah tergantikan oleh seorang yang bisa menghancurkan orang-orang yang tega membunuh dan melukai Pemuda yang dulu dia temui.

Yang dulu... Dia bertemu dengan mendiang Jimin yang terluka parah, dan memintannya melindungi orang-orang ia sayangi dalam wujud ini.

.

.

.

.

.






.















.























.



























.














.

Wujud seorang Park Jimin

TBC
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

18-02-2018

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro