Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Chapter 02

Chapter 02

Seorang pemuda menatap bangunan rumah besar namun sederahan berdiri di hadapannya, pandangannya berali pada pamannya yang sedang membawa koper miliknya keluar dari bagasi mobil.

"Jimin, bagimana menurutmu.. rumah ini!!"tanya Paman Choi yang mengangkat koper itu.

"Besar sekali!!"seru Jimin pelan melihat rumah ini lumayan besar, agak kelasik namun terlihat sederhana terkesan nyaman untuk di tinggali

Paman Choi tersenyum mendengar tersenyum mendengarnya, tak ada salahnya mengajak keponakannya tinggal di sini bersama anak angkatnya yang sedang menjalin misi diluar kota.

"Paman tinggal disini dengan siapa"tanya Jimin pelan sambil menengok ke arah pamannya yang membuka kunci rumah.

"Paman jarang kesini, tapi paman punya anak angkat yang tinggal di sini juga.."jawab Paman Choi sambil membuka pintu rumah dan mempersilahkan masuk Jimin kedalam rumah. Dan Jimin hanya beroh-ria saja sejak kapan pamannya memilki anak angkat pikirnya

"Sejak kapan Paman, punya anak angkat.."

"Sudah lama, tapi Paman ngk pernah cerita ya!!"

"Tidak pernah"

"Ya, karena Paman terlalu sibuk mengurusi sekolah dan menjadi seorang hunter.."

"Aku tau itu.. Paman"

"Jimin.."panggil Paman Choi saat Jimin berkililing rumah membuat sang empu menoleh. ".. Ya!?"jawab Jimin

"Aku akan pergi sebentar, tak apa kan.."ucap Paman Choi yang ragu meninggalkan keponakanya sendiri. Apa lagi anak itu baru terbangun dari koma

"Tak apa, Paman pergilah.. aku akan baik-baik saja.."jawab Jimin tenang sambil tersenyum tipis senyuman yang beda

"Apa kau yakin ku tinggalkan sendiri, lagi pula kau belum sembuh total.."seru Paman Choi yang benar-benar cemas

"Lagi pula.. aku kan sudah sehat, dan aku tidak ingin membuat Paman cemas. Lagi pula Paman pasti ada perkerjaan yang jauh lebih penting.."hibur Jimin

Dengan terpaksa Paman Choi, meninggalkan anak itu sendiri sebelum benar-benar pergi ia memberi saran pada Jimin. Dan untuknya anak itu mengangguk mengerti

"Aku mengerti..!!"balas Jimin

Pemuda itu menatap mobil Paman Choi, yang perlahan mulai menjauh dengan perlahan. Membuat Pemuda menghelang nafas sesaat lalu menutupi pintu kembali.

Kaki jenjangnya melangkah kelantai dua menuju kamarnya itu, kaki miliknya melangkah pelan dan tenang. Mata hitam miliknya menyusuri setiap sudut rumah dengan sesama.

Krieeettt!!! (Anggap aja suara pintu yang dibuka)

Bunyi suara pintu terbuka pelan dan mengema di ruangan yang merupahkan kamar miliknya itu, alisnya heran mengapa Pamannya mendekorasi kamarnya padahal. Dia bisa sendiri membersihkannya tak perlu pamannya yang membersihkannya

"Aku jadi merepotkan Paman Choi.."guman Jimin melangkah masuk sambil mengiring kopernya masuk

Jimin kembali berahli pada jendela besar tak jauh darinya, ia menatap pemandangan di depannya dengan datar tanpa emosi sama sekali. Perlahan sebuah senyuman misteruis terpasang di bibir tipis miliknya tak lupa mata milik Jimin menjadi merah darah.

"Jadi ini tempat tinggalnya, dan aku akan mencari mereka namun aku tidak tau mereka di mana.."ucapnya datar tangan miliknya menyentuh jendela itu pelan dan membuka perlahan jendela itu.

Angin luar berhembus pelan memasuki kamar miliknya, mengoyangkan helai miliknya. Dia menutup sebelah wajahnya karena hembusan angin menerpannya.

"Tidak kusangka.. Ini yang di sebut dunia manusia ya!?"seru Jimin pelan duduk di tepi Jendelannya sambil membuka kacamata miliknya.

"Ehhh!!!"ucap Jimin sambil mengerjap mata miliknya saat dia melihat seseorang di bawa h sana menatapnya

Seseorang di bawah sana menatapnya juga,  Jimin mengangkat bahu miliknya saat orang itu pergi entah kemana.

"Tak ada salahnya kan aku jalan-jalan, lagi pula Hunter itu sedang pergi.."sautnya langsung melompati jendela berlantai dua itu dengan mulus tanpa terluka sedikit pun.

.

.

《 Seoul Senior Internasional 》

Tak jauh Jimin berada terlihat dua pemuda tampan dengan aura penuh karisma, bahkan semua siswi yang berada di sana berkecak kagum melihat kedua pemuda tampan itu melintas bahkan sampai ada yang berteriak sangking kagumnya.

"Kyaaa... Senior Taehyung!!"

"Senior Namjoon jadilah pacarku..!!"

"Senior Taehyung menikahlah denganku.."

"Senior kita makan siang bareng yuk.."

"Jangan, Senior ikut kami saja.."

"Senior.."

"Senior..."

Begitulah teriak-teriak tidak jelas menulikan gendang telinga yang memiliki telinga tajam, membuat salah satunnya mendecak kesal karena terganggu oleh teriak mereka.

"Ck.. mereka berisik sekali.."umpat seorang pemuda bernama Taehyung seorang vampire yang menyamar begitu juga sahabat yang di sebelahnya terdiam saja.

"Ya, mungkin mereka menyukai kita tapi jangan berlebihan juga.."decak Namjoon mendesah lelah karena teriak siswi yang ada di sana

"Harusnya kita yang memangsa saja mereka.. biar diam"gerutu Taehyung yang dapat jitakan di kepalannya.

"Apa yang kau katakan bodoh"maki Taehyung yang mendapatkan jitakan

"Kau lupa, kita tidak boleh memangsa mereka.."jawab Namjoon kesal

"Uhh.. kenapa harus ada peraturan bodoh itu sih"

Mereka berdua terus berdebat, sampai ada aura asing membuat keduannya tersentak dan memandang sekitarnya waspada.

'Aura ini..'

'Tidak mungkin, ada Vampire selain kami disini..'

'Tapi aura ini tidak asing, tidak mungkin.. dia ada di sini.'

Kedua vampire itu pun mencari siapa pemilik kekuatan ini, maupun aura aneh di sekitar sekolah ini. Membuat saling keduannya saling pandang satu sama lain tidak perduli decakan kecewaan para fans mereka.

.

.

.

Pemuda melihat sekitarnya dengan dingin, saat dia menemukan orang-orang yang telah melukai pemuda di dalam dirinya. Ah.. lebih tepatnya melukai Park Jimin yang asli

"Salah satu di antara mereka adalah kakak dari Park Jimin, eh.. kebetulan sekali !!"seru Pemuda itu menyilakan tangannya

" Park Chanyeol.. anak pertama dari tiga bersaudara!?"ucapnya pelan tak lupa tak lupa senyuman aneh terpasang di bibirnya yang tipis

Ketika orang yang di sebut oleh Pemuda itu, mengarahkan pemandangnya ke asal suara itu namun dia tidak menemukan apa-apa disana. Seolah ada seseorang disana.

"Aku merasakan ada seseorang menyebut namaku.."ucap orang itu pelan

"Ada apa Chanyeol.."tanya pemuda di mungil di sebelahnya

Orang itu aka Pemuda yang di tanya hanya mengeleng kepala, sambil mengelus pemuda yang disebelah

"Tidak apa-apa.. ayo kembali ke kelas.."ajak Pemuda yang di tanya itu

"Ouh ayo kalau begitu.."balas Pemuda mungil itu sambil mengandeng pemuda tampan itu.

"Baiklah.."jawab Pemuda tampan yang bernama Chanyeol itu

Namun dia masih melirik ke arah taman yang sepi, namun dia merasakan sesuatu di sana namun tidak yakin apa itu.

"Mungkin cuman perasaanku saja.."bisiknya pelan kembali menatap kedepan

Setelah kepergiaan kedua pemuda itu, Jimin keluar dari tempatnya sembunyi menatap dingin Kakak dari pemuda ini. Alisnya mengerut pelan ia sedang mempikirkan rencana untuk menghancurkan orang-orang yang tega, membunuh pemuda yang dia rasuki ini.

"Bagimana pun juga, aku harus mendapatkan data mereka tapi bagimana cara nya.."tanyanya sambil bersandar pada pohon terdekat sambil menutup mata.

"Minta pada Hunter Choi, tidak ada gunannya juga.."balasnya pelan

Deg!!!

Mata tajam milik Jimin, beralih pada sesuatu yang mendekat kearahnya. Aura tidak asing baginnya dan dia melihat kedua vampire yang merupahkan sahabatnya di dunia vampire. Sebelum kedua sahabatnya memutuskan bersekolah di dunia manusia.

" Taehyung dan Namjoon rupannya"ucapnya pelan saat kedua orang itu semakin dekat ke arahnya

Kedua mata miliknya, berubah kembali menjadi hitam kembali bukan iris merah darah seperti tadi

"Ehh!! Aku ada di mana.."tanya Jimin sambil mengerjap matannya bingung, karena dia beranda di tepat asing

"Aku merasakan aurannya semakin dekat.."teriak seseorang dari sana, membuat Jimin mengeryit dahinnya bingung

"Namjoon.. aura itu menghilang.."balas seseorang yang lain, yang ia yakin ada dua orang disana

Taehyung dan Namjoon, terus berlari cepat karena merasakan aura tak asing bagi mereka berdua. Namun tiba-tiba aura itu menghilang mendadak.

Keduannya tersentak kaget

"Kekuataan itu menghilang!!"seru keduannya kaget

"Bagimana mungkin menghilang secepat itu.."tanya Taehyung pelan yang menghentikan larinnya begitu pun. Namjoon yang melihat sekitarnya

"Aku tidak tau.. mungkin dia merasakan kekuataan kita.."balas Namjoon pelan

"Merepotkan jika begini.. gimana kita mencari siapa pemilik aura itu Uhhh!!!"jawab Taehyung di iringi decakan

Namjoon mengeleng pelan, tanda dia juga tidak tau namun dia menangkap sosok yang berdiri tidak jauh darinnya. Taehyung yang menyandari sikap aneh temannya ini memutuskan bertanya

"Ada apa!?"tanya Taehyung heran saat Namjoon, berdiri mematung disana namun Namjoon menujuk sesuatu di sana.

"... Jimin."ucap Namjoon ragu bahwa yang berdiri tak jauh merupahkan sahabat masa kecilnya.

Taehyung menaiki alisnya tidak mengerti, Jimin.. Ah!! Maksudnya pemuda manusia itu ya..

"Tidak mungkin Namjoon, dia tidak sudah tidak ada.."balas Taehyung pelan

Namjoon mengeleng pelan, dia menyuruh Taehyung mengikuti jari telunjuknya di mana di mana sosok Jimin. Menatap mereka membuat Taehyung membelalak matannya

"Ini.. tidak mungkin.."sambung Taehyung

" Taehyung!!! jika dia bukan Jimin, lalu dia siapa hah.."bentak Namjoon emosi

"Aku tau Namjoon, tapi kau tau dia sudah hilang selama berbulan-bulan.."

"Masa bodoh!!.. yang penting Jimin kembali dengan selamat, aku yakin para manusia itu telah berbohong pada kita.. hilangnya Park Jimin.."

"Kau benar.. jika mereka yang membuat Jimin menghilang, akan ku pastikan mereka tidak bisa merasakan hari esok.."

"Lebih baik kita sampirin saja dia.."

Jimin menatap bingung, kepada kedua pemuda di depannya menatapnya antara. Sedih, bahagia, heran, terkejut dan sebagainya. Apa mereka mengenalnya.. memutuskan dirinya membuka suara

"Kalian berdua siapa.."tanya Jimin ragu karena melihat raut terkejut dari kedua pemuda itu

Pemuda yang pertama memiliki wajah yang garang, menatapnya cemas..

"Jimin... kenapa kau bertanya seperti itu sih"tanya pemuda yang pertama Taehyung

"Jimin.. apa kau tidak mengenal kami.."tanya Namjoon pemuda yang kedua

Jimin mengeleng pelan

"Kau bercandakan..."tanya Taehyung yang mendapatkan gelengan kepala

"Tidak... "jawab Jimin sambil mengaruk kepalannya

"Astaga.. bagimana bisa.."ucap Namjoon memperhatikan Jimin

"Aku tidak tau... kata paman Choi, aku kehilangan ingatanku.."balas Jimin pelan tidak yakin

"Maksudmu Amensia.."tebak Taehyung

Jimin mengangguk mengiyakan perkataan si pemuda alien itu. (ditendang V)

"Maaf.. apa aku mengenal kalian, sebelum aku hilang ingatan.."tanya Jimin ragu berharap kedua pemuda di depannya ini membantunnya

Taehyung dan Namjoon saling pandang satu sama lain sebelum tersenyum simpul, Ya tentu saja kedua vampire berparas tampan ini mengenalnya. Karena mereka berdua adalah sahabat Jimin, walaupun Jimin hanya seorang manusia biasa yang bisa berteman dengan mereka.

Jimin lah manusia yang bisa meluluhkan hati kedua vampir ini.

Namjoon tersenyum kecil mendengarnya, ya walaupun Jimin yang sekarang berbeda.. karena Jimin yang ia kenal slalu berisik dan ceria walaupun begitu itu hanya topeng menutupi semua kesedihan yang di rasakan oleh pemuda itu

"Tentu saja.. kami mengenalmu Jimin"jawab Namjoon padannya membuat Jimin menoleh padannya

"Benarkah.."ucap Jimin

"Tentu saja.. kau sahabat kami.."balas Taehyung padannya

Jimin mengeryap matannya, bingung apa bener kalau mereka berdua adalah sahabatnya. Namjoon membuka suara lalu memperkenalkan dirinya

"Baiklah jika kau belum mengerti, akan ku perkenalkan namaku Kim Namjoon.."ucap Namjoon memperkenalkan dirinya lalu menunjuk pemuda disebelahnya

"Dia.."

"Namaku Kim Taehyung..!?"balas pemuda yang di tunjuk Namjoon memperkenalkan diri

Jimin mengangguk pelan

"Salam kenal.." ucap Jimin

"Kau boleh memanggil kami, Rapmon atau V.."balas Taehyung pelan

"Atau kau boleh memanggil nama asli kami.."

.

.

.

Namun ucapan Taehyung membuat Jimin membelalak mata terkejut.

"Dan satu.. lagi.."ucap Taehyung watados membuat Namjoon menepuk dahi dan mengumpat. "Bodoh!!!" kepada Taehyung mendelik tajam ke arah Namjoon yang mengumpatnya.

"Bawah.. kami adalah Vampire, apa kau ke berataan.."lanjutnya yang di tendang Namjoon tidak elitnya

"Jangan mengatakan itu padannya.. dia itu masih amensia bodoh"teriak Namjoon kesal

Jimin yang mendengarnya mengerjap mata, lalu mengatakan

"... Vampire!!!"ucap Jimin pelan detik kemudiaan memeringkan kepalannya

"Benarkah..."

Baik Namjoon dan Taehyung menatap Jimin, yang menatap mereka sulit diartikan.. biasannya Jimin langsung menembak vampire di dekatnya dengan pistol anti vampire. Beda cerita dengan mereka yang merupahkan sahabatnya dari kecil

"Kau tidak terkejut.."tanya Taehyung padannya

"Tidak.."balas Jimin

"Kenapa.."tanya Namjoon

"Aku tidak tau.. tapi fiarsatku mengatakan.. bawah kalian tidak jahat"jawab Jimin dengan kalem sambil menyentuh dagunnya sambil berpikir

'Bawah aku yakin.. kalian adalah teman baiknya Park Jimin, jadi aku tidak akan mencurgai kalian..'batin Jimin atau Jinku

TBC!!!!

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Chapter dua, Upadte gimana menurut kalian chapter kali ini ( ⚪⭕⚪)!?

Namjoon dan Taehyung sudah keluar mereka adalah teman baik Jimin, walaupun Jimin hanya seorang manusia juga hunter ⚫w ⚫

Menurutku Jimin agak OOC ya.. '3'

Kalau begitu, Vote dan Comentnya.. agar cerita ini terus berlanjut

Salam, ika-nee
14-03-2018

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro