Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

•} O1


"Jadi, karena perbaikan sarana sekolah total lapangan yang akan direnovasi ada dua. Lapangan yang dapat anak anak sekalian gunakan hanya satu, yaitu lapangan utama kita alias lapangan tengah. Bapak minta kerjasamanya dari anak anak sekalian agar tertib dan rukun dalam menggunakan lapangan, ya."

Bisik-bisik suara terdengar hampir di seluruh penjuru kelas. Mengomentari pengumuman yang baru saja disampaikan. Tampaknya, sekolah akan segera mengadakan renovasi besar-besaran hingga dua dari tiga lapangan akan ikut dibongkar.

"Chi, ekskul lo kena gusur, dong? Atletik kalau latihan biasanya make lapangan kanan kan? Kalau gitu lo harus minggat ke lapangan tengah sama ekskul lain ya?"

"Iya kali," Chigiri menghela nafas. Ia menegakkan punggungnya seraya menyender pada kursi. "Males banget kalau harus campur lapangan sama ekskul lain, semoga renov nya gak lama deh."

"Iyaa, semoga ya Chi. Ini gue juga males banget kalau sepak bola harus gabung sama ekskul lain. Ribet. Apalagi anak basket tuh Chi, agak ngeselin bocah bocahnya."

"Iya?? Emangnya kenapa sama anak basket, Yo?" Kali ini Chigiri memusatkan atensinya pada lelaki disebelah meja, sosok bersurai biru dengan wajah lembut menenangkan hati-Hiori Yo, Hiori, atau Hiyo.

"Ngeselin parah Chi, mentang mentang basket banyak piagam juaranya ya, jadi songong banget kalau urusan fasilitas olahraga sekolah. Gue yakin sih nanti satu satunya lapangan sekolah bakal dipakai semaunya sama mereka. Egois banget anak anaknya." Jelas Hiori diakhiri dengan dengusan.

"Duh, malesin banget." Chigiri memijit pelipisnya, pusing memikirkan kemungkinan-kemungkinan yang bisa terjadi saat latihan menggunakan lapangan nanti. Ia malas sekali kalau sampai harus adu mulut karena hal sepele.

"Yah intinya mah semangat aja deh. Semoga kita bisa pakai lapangan dengan adil ya, berdoa aja biar jadwal latihan ekskul lo gak bareng sama anak basket." Hibur Hiori memberikan semangat. Chigiri hanya balas tersenyum dan kembali menghela nafas lesu.

Rupanya lelaki merah muda gelap ini lebih banyak berpikir daripada yang terlihat.

~•~


"Chi, udah liat jadwal lapangan terbaru belum? Gue baru dikasih nih sama Reo, kali aja lo belum liat." Sesosok lelaki berparas mungil menghampiri Chigiri, tersenyum cerah sembari mengambil tempat duduknya dikursi kantin persis di sebelah Chigiri.

"Belum sih, mana coba Sa," balas Chigiri mendekatkan diri pada si surai hitam mungil-Isagi Yoichi, yang merupakan anggota ekskul atletiknya.

"Ini nih, kita rabu ya kalau gak salah. Oh, bareng sama anak panahan Chi," Isagi menunjuk-nunjuk layar ponselnya, memberitahu tulisan yang tertera jelas disana.

Chigiri akhirnya dapat bernafas lega. Sebelum Isagi kembali melanjutkan ucapannya.

"Ah, sorry sorry, gue salah baca hari Chi. Ini yang bener kita sama anak basket hehe, gantian."

"Hah? Yang bener lo Sa, sialan."

"Bener ci, sumpah dah. Kali ini bener gue baca hari rabu, liat sendiri nih!" lantas Isagi menunjukan layar ponselnya tepat dihadapan wajah Chigiri, membuat sang pelihat memejamkan matanya spontan.

"Silau Sa!" keluhnya. Sedetik kemudian netranya membulat sempurna.

"Anjir beneran sama anak basket, Sa?!"

"Yaiya masa gue bohong Chi, ampun deh mana berani gue bohongin nyonya besar kayak elo."

Isagi memutar bola matanya, segera menyimpan ponselnya pada saku seragam.

"Emangnya kenapa sih Chi? Lesu amat kayaknya lo dapet jadwal bareng anak basket."

"Itu Sa, kata Hi-"

"SAGIII! CHIGIII! KOK MAKAN BAKSO GAK AJAK AJAK GUE, SIH?! PARAH BANGET ANJIR!"

"Bacot Memeg."

"JELEK BANGET SUMPAH SA, NAMA GUE MEGURU JANGAN PANGGIL MEMEG!!" Protes pemuda lain berambut hitam-kuning. Dia Bachira Meguru. Bachi, Megu, Memeg.

Yang terakhir lebih ke panggilan sayang Isagi sih sebenarnya.

"Lagian datang datang ribut bener kayak orang hajatan aja." Keluh Isagi mendengus sebal. Tangannya yang semula ingin menyendokkan bakso jadi terhenti akibat perbuatan si rambut gradasi dua warna itu.

"Suruh siapa lagian ke kantin gak ajak ajak gue." Bachira tak mau mengalah. Membela dirinya seolah korban disini.

"Udahlah Meg, urusan ke kantin doang diributin. Mending lo mesen bakso sekarang-SEBELUM LO HABISIN BAKSO GUE, PAHAM GAK MEG??" Chigiri menekankan kalimat terakhir, memelototi Bachira yang entah sejak kapan sudah asik memakan baksonya yang sama sekali belum ia sentuh. Kurang ajar memang.

"TBL TBL TBL, AMPUN CHIGIII GUE MESEN SEKARANG PLIS BERHENTI MELOTOTIN GUE??? IYA IYAAA GUE CABUT NIH, TUNGGU BENTAR, YE!"

Dan detik itu juga Bachira segera berlari untuk memesan bakso. Memang prosedurnya harus datang sendiri untuk memesan dan mengantri tertib. Kecuali kalau menitip ke orang lain, itu beda cerita.

"Bocah kampret. Bakso gue ditelen empat, Sa." Umpat Chigiri mengadu sebal. Isagi hanya tertawa kecil disela kegiatan mengunyah baksonya.

"Sabar ya Chi. Nanti kalau bakso Megu datang lo langsung bawa balik ke kelas aja."

"Bener juga. Nanti mangkoknya gue suruh dia balikin aja ke si Mpok bakso ya? Tapi gue balikin pas udah abis."

"Nice idea, Chi." Timpal Isagi memberikan jempolnya.

Keduanya melanjutkan obrolan disela menghabiskan bakso. Dan segera beranjak pergi setelah meninggalkan mangkok bakso di atas meja kantin. Memang nantinya akan ada yang datang untuk mengambil mangkok secara rutin dan membersihkannya.

Omong-omong, keduanya lupa total tentang Bachira yang sedang sibuk mengantri bakso.


~•~


"Anjing, apaan banget lapangan sehari dipake dua ekskul???"

"Tau dah, mana cukup jir."

"Pokoknya basket mah harus make full gak sih?"

"Yaiyalah To, ngapain bagi bagi lapangan. Basket paling penting cok."

Pengumuman pagi tadi mengundang banyak perdebatan, termasuk disekumpulan lelaki ini.

"Rin, menurut lo gimana? Mending ikutin jadwal dari sekolah apa terobos aja basket sampai sekolah tutup?"

"Hm?" Lelaki berperawakan tajam itu mengalihkan tatapannya pada si oranye. Jelas jelas dia tidak peduli urusan umum, malah ditanya pendapat.

"Basket penting. Lapangan utama punya kita sampai renovasi selesai." Ujar Rin, salah seorang anggota basket yang memiliki aura tak bersahabat. Pada dasarnya lelaki ini benar-benar tidak peduli urusan lain selain basket.

"Setuju banget sih cok. Lagian gue liat liat ekskul yang sehabis kita itu atletik. Gak punya catatan juara juga dimana mana. Ekskul sepele lah itu, harusnya ngalah sama basket yang notabene nya banyak catatan penghargaan, haha!"

"Hahaha, tai banget Tobito. Ekskul orang tuh, anjir!"

"Biarin cok. Inimah berdasarkan prioritas aja. Yang paling penting yang harus diutamain. Ya gak, pak bos?"

"Gue ikut lo pada aja, sih. Kalau pada mau make lapangan full sampai pulang ya oke. Nanti biar gue yang kasih omongan ke anak atletik. Siapa sih ketuanya?" tanya Kunigami. Lelaki bersurai oranye ini adalah ketua ekskul basket ditahun ini.

"Itu yang rambutnya panjang, warna pink gelap coy."

"Buset kayak cewek. Mau adu panjang sama Aryu Dua Belas Ipa Satu tuh kayaknya?"

"Hahaha, adu panjang apa adu letoy? Yakin sih gue itu ketua atletik tipikal klemer klemer. Senggol dikit lemes kayak jelly."

"Omongan lo asu banget Kai, anjing lah ahahahah!"

"Ya maaf maaf aja cok, udah sering berurusan sama si Aryu nih gue. Gila banci abis. Masa sempet sempetnya nyuci rambut di wastafel sekolah. Kan babi ye."

"Dah dah, balik gih lo pada. Demen amat nongkrong di kelas gue. Apalagi lo berdua, Tobito, Kaiser, udahan dulu bolosnya jing." Kunigami menggusur perkumpulan anggota basketnya.

Bel sudah berbunyi, yang artinya cepat atau lambat kelasnya akan kedatangan guru. Dia tidak mau repot-repot memberi alasan tentang adanya anak anak lain dikelasnya pada guru mapel yang akan mengajar.

Mau tidak mau yang lain pun menurut, walau setengahnya masih ingin berlama-lama di kelas si ketua. Namun apa daya mereka telah di usir.

"Atletik, ya? Harusnya besok gue ketemu sih. Yah, liat besok aja dah." Gumam Kunigami sembari memikirkan hari esok. Semoga saja semua berjalan dengan lancar.






tbc •

+Cast

Hiori Yo
Anggota Ekskul Sepak Bola
11 Bahasa 1

Isagi Yoichi
Anggota Ekskul Atletik
11 Ipa 1

Bachira Meguru
(Ekskul belum diketahui) di duga jarang masuk ekskul
11 Ips 2

Itoshi Rin
Wakil Ekskul Basket
11 Ipa 1

Karasu Tobito
• Anggota Ekskul Basket
12 Ips 3

Michael Kaiser
Anggota Ekskul Basket (Mantan Ketua)
12 Ips 1

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro