Utama dari yang Utama
Duhai dikau yang tergagah
Terikut sanubari yang terasa letih
Tak satupun yang bisa digugah
Karena tubuh berbeda langkah
Apa yang membuat heboh?
Dibalik figur yang megah?
Keelokan yang terbumbu mewah?
Ketahuilah langkah yang terpatri
Bahwa itu berlaku bagi yang dungu
Siapa kau yang semena-mena?
Label ingusan baiknya diam saja
Tak tahu gelapnya bumantara
Layaknya yang dilalui sang ibunda
Lir kelam yang tergantikan sinar
Petir pun dapat lenyap sekali jentik
Meski tergolong nyinyiran
Maknanya tak terlayak persis
Bukankah itu baik?
Memikirkan kelakmu nanti sembari tersisip doa di baliknya
Tak pernah terpikirkah nasib insan-insan yang lain, yang mendambakan kasih sayang seorang ibu yang bahkan sudah kaupunya?
Tahukah kau perasaan mereka, sementara di sini kau semena-mena?
Tak tahukah kau yang bersesal atas sadarnya keterlambatan mereka?
Dunia memang enak
Tapi bukan berarti slalu dinikmati
Masih ada yang lain
Yang sesungguhnya kau dipikirkan
Terkhusus Untuk Hari Kartini
21 04 17
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro