Goresan Aksara
Selelah saraf yang terjadi
Tak berusaha untuk bangkit
Meski diketahui sanubari
Tak dimungkiri tak dianggit
"Apa gunanya?"
Dia bertanya, berkusut masam
Bertafakur sengit mengagah onggokan penuh aksara
Dia mencibir nista
Bibir tercebik tidak main
Melontar tanya pada dirinya
Naif berpikir tak laun
"Apa gunanya?"
Repetisi takkan bosan
Guna mendengar jawaban
Meski ia bagai pecundang
Keingintahuan datang tak diundang
Wahai sang empu, jika kau bertanya tanpa usaha pergilah
Apa gunanya tinta demi tinta, kertas demi kertas, buku demi buku tersampir dengan kebodohan akal?
Terkhusus untuk Hari Buku Sedunia
23 04 17
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro