Chapter 1
Hari libur merupakan hari yang tenang bagi pekerja kecuali bagi yang pengangguran. Termasuk bagi para idol-idol muda yang satu ini.
Di sebuah kompleks yang di kelilingi taman yang cukup besar ada sebuah bangunan tinggi yang jarang di ketahui oleh warga sekitar, sebab tempat itu harus dirahasiakan. Dengan di kelilingi pepohonan yang tinggi membuat bangunan tersebut sulit terlihat di jalanan besar, bagaimana tidak ? Tempat itu adalah asrama sekaligus tempat tinggal salah satu group idol yang terkenal di kalangan wanita.
Group idol dari TSUKINO Production
Six Gravity & Procellarum
Sudah hampir 3 tahun sejak mereka melakukan debut mereka sebagai idol. Hari ini pun mereka tetap sama seperti awal bertemu, tetap harmonis dan bersahabat juga sebagai rival.
Libur merupakan hari tenang bagi mereka. Setelah di kejar habis-habisan dengan schedule yang terus datang pada mereka, popularitas yang meningkat membuat produksi dari mana pun datang mengincar mereka entah untuk iklan promosi, atau acara TV di studio, rekaman, hingga bermain drama dan Live.
Sachou* memberikan libur selama 2 hari bagi kedua group idol nya, memberi waktu untuk beristirahat dan menyimpan tenaga untuk persiapan Live Konser yang akan di adakan pada waktu lusa. Oleh karena itulah, sekarang mereka mengambil hari tenang mereka dengan bersantai bersama di ruang tengah bagian Procellarum. Sudah merupakan rutinitas bagi mereka buat berkumpul, karena pekerjaan jarang sekali mereka bisa berkumpul bareng. Kadang berkumpul di ruang tengah milik Gravi, terkadang juga di ruang tengah Procellarum.
Namun sayang, masing-masing group beranggotakan 6 orang ini, kini hanya 11 orang total yang bisa berkumpul. Salah satu anggota Procellarum yakni sang Leader, Shimotsuki Shun, ternyata tidak hadir di tempat. Hal itu di notice oleh salah satu member Six Gravity
"Ngomong-ngomong, Shun mana ? Masih tidur ya ?"
Sebuah pertanyaan di lemparkan oleh Yayoi Haru yang sedari tadi mengamati member lain yang sedang bersantai dan bermain. Namun tak melihat sosok pria berambut putih dari Procellarum.
"Nggak, dia lagi kerja.." Jawab Fuzuki Kai.
Haru kesedak teh yang baru saja ingin diminum nya.
"Ohok! Ohok! Eh ?.. Kerja ? *Mezurashi ne"
Haru kaget nggak percaya Shimotsuki Shun yang terkenal mager, jika bukan berhubungan dengan leader mereka Mutsuki Hajime enggan mau bekerja dan kini dia mendengar berita bahwa Shun bekerja.
"*Darou, aku saja kaget bukan kepalang begitu manajer Kurotsuki-san bilang kalau Shun masih melakukan pekerjaan nya.."
Nagatsuki Yoru datang menghampiri Kai dan Haru untuk memberikan cookies yang baru selesai di buat bareng Satsuki Aoi. Dan Aoi sedang membagikan cookies kepada member lain yang sedang menikmati kegiatan mereka masing-masing.
Kai dan Haru mengucapkan terima kasih ke Yoru sebelum Yoru memberikan pertanyaan.
"Tapi, apa Shun-san baik-baik saja ? Iya sih jarang, dan bagus jika Shun-san mau bekerja hanya, sekarang semua sedang menikmati libur."
Tanya Yoru dengan ekspresi khawatir yang terukir di wajahnya.
"Lha, kau terlalu khawatir Yoru..."
Ucap Hazuki You yang sedang asyik bermain dengan Handphone nya. Menghela nafas begitu mendengar keluh dari teman kecil nya yang dijuluki 'mama Procella'.
"Ini soal Shun, ngapain juga khawatir toh dia sendiri ngaku-ngaku dirinya *mao-sama atau apalah nggak ada yang perlu di khawatirkan"
"Tapi...."
Kali ini Kannazuki Ikku yang ikutan berbicara
"Kemarin Kurotsuki-san terlihat panik dan khawatir, pas lagi nemenin aku, Rui dan Yoru-san yang lagi melakukan rekaman studio, dan dia tiba-tiba dapat telepon kemudian meminta izin buat meninggalkan kami. Kami tidak ada masalah sama sekali, tapi, Kurotsuki-san seperti nya Panik gitu.."
"Panik ?" Tanya Kai.
Anggukan dari Ikkun merupakan jawaban darinya.
"Iya, benar.. Seperti sesuatu sedang terjadi.."
Minazuki Rui ikutan berbicara di samping Ikku.
Diam menjadi respon bahwa mereka sedang memikirkan sesuatu.
Hal ini menarik perhatian member lain dari Uzuki Arata yang lagi asyik nonton TV sambil nyedot kotak susu strawberry, Kisaragi Koi dan Shiwasu Kakeru yang main game PSP, Aoi yang lagi duduk di samping Arata hingga Mutsuk Hajime yang duduk di sofa sambil membaca buku.
Mereka berhenti melakukan kegiatan mereka sejenak dan menoleh pada member Procella yang lagi membicarakan Leader mereka.
"Apa itu soal Shun?" Tanya You yang menunjukkan ekspresi bingung.
Ikku mengangkat bahu nya, mengatakan bahwa dia tidak tahu pasti.
"Yang jelas manajer terlihat panik dan buru-buru, pulang nya kami menggunakan taxi." Jelas Ikku.
"Pekerjaan apa yang dilakukan oleh Shun?" Pertanyaan mendadak dari Mutsuki Hajime membuat semua menoleh padanya.
"Etto... Kalau tidak salah tempo lalu Shun bilang dia ada pekerjaan buat ambil video untuk lagu di studio milik Daito Production di Okinawa, katanya sih buat sebagai video clip promosi lagu yang bakal di posting di You-Tube... Dengan menggunakan Shun sebagai tokoh utama alur cerita lagunya gitu.." Jelas Kai sambil garuk-garuk belakang kepalanya yang tidak gatal.
"Daito Production?.."
Aoi teringat sesuatu dan menjawab "Ah, aku pernah baca di majalah, itu salah satu Production yang punya group band, walau masih baru tapi sering mengadakan konser atas tawaran di beberapa tempat dan lagu-lagu mereka sering di post dan di up lewat You-Tube. Kabarnya sih baru saja di dirikan tapi sedang naik daun.."
"Oh, jadi Shun bakal jadi pemain di video clip lagu yang mereka buat gitu ?"
"Mungkin? Kan untuk promosi.. Dengar dari Shun sih Daito meminta Shun untuk memerankan karakter di video clip lagu mereka"
"Aneh..."
"Eh?"
Semua menatap heran ke arah Hajime yang kini menopang dagunya dengan tangan kanan. Menunjukkan bahwa ia ragu dan bingung.
"Untuk iklan promosi atau apa, itu bisa dimengerti, tapi meminta idol dari group lain untuk masuk kedalam video clip lagu buatan mereka? Kenapa tidak penyanyi nya sendiri yang masuk? Itu video dan lagu mereka kan? Tidak ada satupun dari kita yang pernah mendapatkan tawaran pekerjaan seperti itu. Aku akan sangat terkejut kalau Sachou atau manajer menerima tawaran pekerjaan tersebut.."
"Tapi Hajime, terkadang adakan production yang mengundang artis lain untuk masuk dalam video clip lagu mereka ? Bahkan menggunakan orang lain untuk menyampaikan arti pesan lagu. Buat kesan menarik penggemar misalnya ?"
"Iya ada memang, seperti artis yang menyanyikan lagu dengan artis dari group lain sebagai dancer nya, atau bahkan orang lain yang menjadi sorot dalam lagu tersebut, iyakan? Tapi ini aneh saja ada yang ganjal..."
"Huh??"
Haru kali ini ikutan bingung bukan main. Baru kali ini dia melihat teman dekatnya kebingungan. Yang lain juga lagi bingung..
(A/n: Gw juga bingung)
Hingga—
"ARGHHH UDAH BUBARRRR!!"
Teriakan tidak terima dari You membuat mereka tersadar dan menatap You yang sedang gusar.
"Ayolah hari libur gini harusnya kita rileks, refreshing diri. Lagian Kurotsuki-san sedang bersama Shun kan? *Nani o mou.. Jangan berlebihan deh, positif aja palingan manajer gitu karena Shun bikin ulah lagi. Walau aku berharap dia nggak bikin onar ampe bikin manajer panik."
Yang lain pada mengerjapkan mata.
"*Sou... da ne... Ahaha Shun-san no koto dakara..."
Kata Ikku yang berusaha menghilangkan rasa tidak enak yang muncul barusan.
"Pokoknya sekarang aku mau kirim pesan ke Shun minta bawakan oleh-oleh dari Okinawa ah~"
"You!"
"Aku juga mau nitip oleh-oleh dong~"
"Arata!"
"Aku juga !" Teriak Koi sambil angkat tangan.
"Koi-kun juga ampe ikutan..."
Kakeru sweatdrop.
"Tapi aku juga mau!!" Lalu Kakeru ikutan mengangkat tangannya.
Aoi hanya bisa tepuk jidat.
"*Boku mo.."
"Rui!?"
"Ya ga papakan, dengan kartu hitam punya Shun apapun di beli dia bisa. Anak sultan sih. Dah tuh *obocchan manja lagi hmp!"
"Dih, You!!"
"BAHAHHAHAHA! Iya ya, ahaha.. Ya taulah Shun itu gimana. *Maa.. Daijobu Darou.." Ketawa Kai girang.
"Kai memang laki-laki penuh aura positif ya.."
Hajime hanya terdiam terlihat sedang memikirkan sesuatu.
"Apa ya... Perasaan nggak enak ini..."
°
°
°
°
°
°
°
°
TOK TOK TOK
"Shun?"
Pemuda dengan rambut putih keperakan menoleh ke arah sumber suara yang berasal dari pintu kamar yang kini dia tepati.
"Dai?"
"Bagaimana keadaanmu? Boleh aku masuk?"
"*Ha'i...Dōzo.."
KRIEET
Pintu pun terbuka dan menampakan seorang pemuda berambut hitam dengan paras cukup menawan dan terkesan manly, serta menggunakan pakaian yang membuat siapapun mengira bahwa ia bekerja di kantor.
Kurotsuki Dai, manajer Procellarum.
"Kau baik-baik saja? Sachou bilang kau harus di bawa ke rumah sakit dulu untuk check-up... Apa tanganmu masih sakit?"
Yang di tanya hanya menggelengkan kepalanya. Memberi pesan singkat bahwa ia tidak apa-apa.
"Tidak apa-apa.. Lagi pula kalau aku ke rumah sakit sekarang, aku pasti akan di suruh rawat inap, dan lusa kita ada konser bersama bukan?"
Dai menatap pemuda berambut putih perak yang ada di depan nya dengan khawatir.
"Kau yakin? Aku dan Sachou bermaksud membatalkan konser kali ini.. Konser bisa di undur setelah kondisimu membaik..."
"Jangan..!"
Shun. Shimotsuki Shun, leader dari Procellarum.. Kini memandang manajer nya dengan tatapan antusias.
"Sebuah tindakan egois membatalkan konser yang sudah di tunggu-tunggu oleh para fans hanya karena kondisiku. Aku akan baik-baik saja, aku janji... Karena itu jangan di batalkan.. "
"Shun..."
Shun tersenyum kecil.
"Ne Dai~"
"Huh?"
"Karena aku sudah berusaha keras, boleh dong minta hadiah~"
Dai sweatdrop.
Disaat begini bisa-bisa nya ini manusia satu...
Tapi Dai juga tidak bisa menolak karena benar apa yang dikatakan oleh salah satu anak didik nya ini.
Dai melihat ke arah telapak tangan kanan Shun yang di baluti perban.
"Andai.. kami bisa lebih cepat mengetahui nya.."
Pikir Dai selagi menatap sendu kearah telapak tangan Shun.
Dai menghela nafas, dan tersenyum lebar.
"Oke, aku beri hadiah, mau hadiah apa?"
"Uwaiii~!! Aku mau Haagen-Dazs ukuran jumbo 1 dus ! "
Dai cengo.
Sedus? Jumbo?
Bentar-bentar, 1 buah ice Cream Haagen-Dazs yang mini harganya berapa?
"Bolehkan??~"
Melihat Shun yang memberi tatapan berbinar dan bunga-bunga entah dari mana yang berterbangan disekitar Shun, membuat Dai hanya mengedipkan matanya cengo.
Sekali lagi Dai hanya menghela nafas.
"Iya iya, aku belikan... Tapi jangan di makan semua di simpan sisanya, bagi-bagi juga ke yang lain. Nanti sakit perut kalau makan kebanyakan. Okay?"
"*YATTA~!!! Makasih papa~ 🌸"
Dai hanya tertawa.
'Setidaknya, ini bisa membantu meringankan beban pikiran nya'
Selagi Shun sedang asyik memikirkan bagaimana dia menikmati ice Cream favorite nya nanti, Dai hanya diam memperhatikan nya.
"Laki-laki itu... Aku harap dia tidak pernah muncul di hadapan Shun atau pun yang lain"
.
.
.
" Apa yang dilakukan nya sungguh tak termaafkan.."
To be continue
_______________________________________
Note :
Ah chapter 1 nya segini dulu.. XD
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro