Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Cinque


Aku masih agak sedih karena tidak bisa pulang dalam waktu dekat. Tapi Feli benar, aku punya banyak kawan di sini. Terus-menerus bersedih hanya akan membuat orang lain khawatir padaku.

Lagipula, sudah saatnya menyibukkan diri dengan hal lain. Proyek melukis tahunan sudah dimulai, dan aku harus secepatnya merampungkan karyaku. Kali ini aku sudah tahu harus melukis apa.

"Jadi, ini apa?" Feli tiba-tiba muncul di sebelahku ketika aku hendak mencampur warna.

"Aku mengikuti saranmu," kataku, mundur sedikit agar Feli bisa melihat kanvasku lebih jelas. "Sesuatu yang paling dekat denganku. Coba tebak."

Aku menyapukan sedikit warna kuning pada kanvas. Feli sepertinya juga tahu apa yang sedang kugambar.

"Ini bulan, ya? Apa orang-orang ini sedang melihat bulan?" tanyanya.

"Betul. Aku sedang menggambar Tsukimi," kataku membenarkan.

Feli terlihat sangat penasaran dengan apa yang aku bicarakan. Jadi kujelaskan padanya.

"Tsukimi itu festival melihat bulan waktu musim gugur. Daripada jenis festival yang meriah, yang ini bisa dilakukan sendiri di rumah. Biasanya setiap tahun aku akan melihat bulan bersama seluruh keluargaku, sambil makan dango bersama."

Feli manggut-manggut mengerti. Dia kembali mengamati sketsaku. "Hmm ... tapi sekarang sudah hampir musim dingin. Jangan-jangan, kamu sedih karena tidak bisa ikut festival ini, ya?"

Aku membenarkan. "Iya, dari dulu aku selalu suka melihat bulan. Dan karena sekarang aku tidak bisa melakukannya bersama keluargaku ... rasanya jadi agak sedih."

"Kalau melihat bulan di sini, bagaimana?" Feli menimpali.

Yah, kalau hanya soal melihat bulan, dimanapun bisa dilakukan. Tapi apa kesannya akan sama?

"Hmm ... kalau ada tempat melihat bulan yang bagus ..." renungku. "Ah, sebaiknya kupikirkan itu nanti saja, ada lukisan yang harus kuselesaikan, 'kan."

Selang beberapa menit, tidak ada percakapan lagi di antara kami. Sementara aku sibuk memoles warna. Baru kemudian Feli kembali menyela, "Oh, iya, (Name) bakal ikut ke Elba, 'kan?"

Aku mengangkat kuasku sebentar. Yang dimaksud Feli adalah pulau Elba, yang berada di sebelah barat Tuscany. Kelas kami berencana untuk melakukan wisata bersama ke pulau itu akhir tahun ini.

"Karena aku juga tidak punya rencana lain, kurasa aku bakal ikut," jawabku.

Feli tertawa. "Ikut saja, soalnya tidak seru kalau tidak ada (Name)."

Aku hanya mengangkat bahu. Yah, masalah liburan, 'kan bisa kupikirkan nanti. Yang penting sekarang, akan kutuangkan seluruh rasa sukaku pada Tsukimi dalam kanvas ini.

-----

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro