Some people will leave your life, but that's not the end of your story.
That's just the end of their part in your story.
—Faraz Kazi

HARI YANG dingin untuk awal Januari. Saat berpikir hidupku telah usai karena Bunda dan Ayah bercerai, aku malah menemukan keajaiban tidak sengaja akibat kesal dan menendang kaleng sembarangan----terpental mengenai kotak surat dari rumah tua itu hingga terjatuh, mengeluarkan isi dari kotak surat tersebut.

Aku memungutnya, kupikir itu hanya surat-surat lama yang tak sampai tempat tujuan. Tapi aku salah mengira, di antara surat kosong lain, ada satu surat berisi informasi untuk pergi ke suatu kota----jauh dari rumah, menemukan hal-hal yang diinginkan dan tidak terduga. Di surat itu berisi namaku.

Apa aku tertarik? Iya.

Sempat berpikir dua hari dua malam, akhirnya aku memutuskan untuk pergi ke tempat yang tertulis di surat itu, tanpa memberi tahu Bunda juga Ayah, bersama dengan anak laki-laki aneh yang menyenangkan.

Bodoh, itulah aku; manusia yang tak suka hal-hal berbau fantasi atau hal-hal ajaib, pergi mengelilingi sisi-sisi unik dari dunia, bertualang hingga berkorban, menyelam lautan, bertemu mahkluk-makhluk mitologi yang seharusnya hanya mitos atau legenda yang dipercaya orang lain.

Surat itu mengubah hidupku, memberikanku banyak pertanyaan bahwa betapa pentingnya arti hidup yang sebenarnya---membuatku bertanya-tanya siapa sebenarnya aku, mengapa aku di sini, apa yang aku tuju.

Itu adalah perjalanan yang sungguh luar biasa, termasuk juga mengerikan.[]

233