-Savior of the woman-
"Ayah.. Anca gamau!" Berontak anca.
"Kamu harus nurut sama ayah!!" Marah ardi.
"Tapi Anca gamau ayah..." Ucap anca sambil menangis. "Hiks.. Hiks.. Ayah kok tega sama Anca? Anca salah apa?" Tanya anca kepada ayah nya.
Plak!
Tamparan yang keras di berikan ayah nya.. Pipi anca memanas terdepat bekas tamparan di pipi nya.
"Ya-ahh.. Jangan jual Anca.." Ucap nya pelan.
Bukk..
Pukulan di bahu tersebut membuat diri Anca pingsan.
"Maaf kan ayah Anca.." Ucap Ardi dengan muka bersalah nya.
___________
"Gimana? Barang nya masih mulus atau tidak?"
"Masih.. Dia anak Aku.."
"Bagus, ini bayaran kamu"
Pria berbadan besar Dan berbuncit itu memberikan amplop yang berisi uang tersebut..
"1 milliar, apakah begitu?" Tanya seorang laki laki itu.
"Iya sesuai permintaan kamu barang bagus uang nya juga bakalan bertambah" Jawab seorang laki laki berperut buncit tersebut.
___________
Suara tangis? Siapa yang menangis Anca di buat heran kenapa banyak suara wanita menangis..
Tunggu.. Iya ingat.
"Apakah ayah benar menjual ku?" Ucap Anca "kenapa disini begitu gelap?" Heran Anca.
Tiba-tiba ada yang menghidupkan lampu tersebut, samar-samar iya melihat sekeliling nya betapa terkejut nya Anca.
"Apa ini? Apakah mereka perempuan di jual seperti dirinya?" Batin Anca.
"Kalian semua diam!!!" Bentak seorang lelaki berbadan besar Dan perut berbuncit. "Ingat 5hari lagi kalian akan pergi dari sini jaga diri kalian tetap menjadi bagus.." Ucap pria buncit itu.
"Dan kamu!" Tunjuk pria itu ke Anca. "Kamu barang yang bagus bayaran kamu Mahal. Jadi jaga diri kamu!" Kata pria itu.
Pria itu pergi dari Sana.. Dan Anca melihat perempuan tersebut..
"Jangan menangis.." Ucap Anca kepada gadis tersebut.
"Gi-imana ga-a na-angis ka-ami ba-akalan di-i jual, ja-adi Pemuas na-afsu me-ereka." Ucap gadis tersebut sambil tersedu-sedu.
"Iya tenang sekarang kita mikiri gimana caranya kita bisa lolos dari tempat ini" Ucap Anca.
"Aku aja gatau gimana bisa lolos" Jawab gadis tersebut.
Tiba-tiba..
"Aku tau gimana caranya lolos" Ucap wanita yang duduk di pojok.
Anca mendekat, "kamu tau? Gimana caranya" Ucap Anca penasaran.
Dan mereka berkumpul mendiskusikan gimana agar caranya mereka lolos
"Virus?" Ucap Anca
"Iya kita bakalan di bawa ke china di wuhan.. Tetapi mereka disana terkena virus" Jawab salah satu gadis tersebut.
"Virus yang mematikan.." Ucap gadis yang hanya merunduk diam.
"Dari mana kamu tau itu mematikan?" Tanya gadis yang lain.
"Aku adalah dokter.. Aku sudah pernah dengar kalau itu mematikan Dan belum ada obat nya." Jawab wanita itu.
"Dokter? Kenapa kamu bisa disini?" Ucap Anca.
"Aku.. Aku di jual oleh pacar ku.." Ucap dokter itu dengan menundukan kepalanya.
Anca terkejut bagaimana bisa seorang pacar menjual diri nya..
"Apakah kalian semua sama?" Tanya Anca lagi.
"Tidak. Disini ada yang di jual Dan di culik." Kata wanita di depan Anca.
"Bagaimana kamu? Kamu di jual atau di culik?" Tanya wanita di sebelah Anca.
"Aku.. Di jual oleh ayah Aku.." Ucap Anca sedih.
"Oiya perkenalin nama Aku winda" Ucap wanita di sebelah Anca.
"Aku Anca" Jawab Anca dengan senyuman manis nya.
Mereka berkenalan dengan satu sama yang lain.
__________
"Gimana? Udah yakin?" Tanya Anca.
"Udah Anca kita yakin.." Jawab mereka.
Tiba-tiba saja salah satu penjaga itu berbicara dengan teman nya..
Anca dapat mendengar apa yang dikatakan oleh pria tersebut.
"Diluar lagi marak nya virus.." Ucap Anca.
"Sudah Aku duga pasti negara kita terkena, tapi kenapa Aku harus disini seharusnya Aku lagi bantu dokter yang lain nya" Ucap dokter Rika.
"Tunggu.. Ini bisa jadi senjata kita dokter.." Ucap Anca.
"Maksud kamu?" Tanya dokter Rika.
Anca melihat sekeliling..
"Apakah kamu orang yang baru?" Tanya Anca menunjuk gadis yang menunduk.
Gadis itu mengangkat kepalanya.
"I-iyaa" Jawab gadis itu.
"Bagus.." Kata Anca.
"Apa yang kamu rencana kan Anca?" Tanya dokter Rika Dan yang lain nya yang merasa penasaran.
Anca menyuruh mereka merapat..
"Gimana? Kamu setuju?" Tanya Anca kepada gadis yang di hadapan nya.
"Setuju kak" Jawab gadis itu.
"Apakah kalian semua setuju?" Tanya Anca lagi.
"Setuju Anca.." Jawab mereka. "Iya setuju, kamu memang pinter Anca." Kata dokter Rika.
____________
"Tolong... Penjaga... Gadis ini kejang-kejang" Ucap Anca.
Penjaga itu pun langsung membuka pintu tersebut Dan kaget melihat kondisinya..
"Kenapa dia?!" Tanya penjaga itu.
"Dia gadis yang 2hari kemarin baru datang." Ucap winda Dan yang lain.
"Apakah dia terkena virus?" Ucap Anca.
"Diluar sana virus sedang menyebar.." Ucap dokter Rika. "Harap menjauh.. Dia berbahaya" Ucap dokter Rika lagi.
"Bagaimana kalau dia terkena?!" Ucap penjaga itu.
"Saya tidak tau Saya tidak ada alat untuk memeriksa" Ucap dokter Rika.
"Gimana ini?! Mana Saya lagi jaga sendirian!" Ucap pria itu panik.
"Bagus" Batin Anca.
Penjaga itu semakin mendekat ke arah gadis baru itu.. Tiba-tiba..
Bukk!
Penjaga itu pingsan karena Anca memukul bagian bahu nya.
"Ayo kita keluar.." Ucap Anca semangat.
"Akhirnya.." Ucap mereka senang.
"Ikuti Aku ya.." Kata Anca.
"Tunggu.." Ucap dokter Rika.
"Kenapa dokter?" Mereka bertanya-tanya ada apa.
"Lebih baik pake ini." Dokter Rika memberikan mereka masker satu persatu.
"Dari Mana dokter mendapat kan masker ini?" Ucap gadis lain.
"Aku selalu menyimpan nya di saku jasku." Kata dokter Rika.
"Terima kasi dokter" Jawab mereka serempak.
"Kita lebih baik ke kantor polisi sekarang jangan kita biar kan mereka lolos" Ucap Anca.
"Siap ketua" Ucap mereka.
"Aku tidak suka di panggil ketua" Jawab Anca melirik tajam mereka.
"Iya Anca iya" Jawab winda.
"Ayo kita keluar" Semangat Anca.
Mereka akhir nya keluar Dari tempat yang menyeram kan itu..
Tapi tunggu disini hutan. Mereka pada bingung, tetapi salah satu mereka masi ingat jalan ini harus kemana.
"Tenang saja tidak jauh.. Kita perlu jalan kedepan Sana.. Itu sudah jalan menuju kota" Ucap gadis manis tersebut.
Dan mereka berjalan menyusuri hutan itu.. Dan benar saja depan itu jalan arah kota..
Mereka menunggu ada kendaraan yang lewat.. Tetapi nihil tidak ada satu pun kendaraan yang lewat di jalan tersebut.
"Bagaimana ini? Disini tidak ada kendaraan sedikit pun.." Ucap gadis lain.
"Bagaimana kita jalan kedepan sana" Ucap Anca kepada yang lain.
"Baiklah Ayo kita kesana" Ucap yang lain.
_________
Sudah 2jam mereka berdiri disana tetapi tidak ada kendaraan satu pun.
Mereka berdoa semoga ada kendaraan yang lewat.. Dan selalu berdoa..
Tiba-tiba saja ada mobil yang melintas di jalan itu mobil yang membawa sayur.
"Eh itu mobil Ayo stop mobil itu" Ucap winda bahagia.
"Kita harus menghadang kalau tidak iya bakalan melewati kita" Ucap Anca.
"Siap.. Ambil barisan semua.." Ucap winda.
Dan mereka menghadang jalan mobil tersebut..
Anca Maju paling depan..
"Apa-apaan ini?!" Tanya pria tua itu.
"Pak bolehkan kami numpang sampai ke kota.. Saya mohon" Ucap Anca kepada bapak itu.
Yang lain pun memohon kepada bapak itu.
"Tolong kami pak kami ini perempuan yang di culik Dan di jual oleh keluarga kami.. Kami mohon pak" Ucap winda.
"Pak Saya dokter ini identitas Saya.. Saya mohon pak boleh kan kami" Ucap dokter Rika.
"Ayo cepat tapi kalian di belakang ya sama sayuran itu.." Jawab pria tua itu.
"Gapapa pak makasih pak.." Mereka bahagia akhirnya mereka lepas dari penjahat itu..
Sesaat melewati jalan tiba" Penjahat itu melihat kami.. Mereka terkejut kami mendapat kan Mobil tumpangan untuk pulang kerumah mereka masing-masing.. Penjahat tersebut tak dapat mengejar karena mereka berjalan kaki..
"Ahahha syukurin deh kamu wleee" Ucap winda kepada penjahat itu.
"Tapi Mau kemana tujuan kalian?" Tanya Anca.
"Ya ampun Aku juga tidak tau Aku harus kemana.." Kata winda Dan yang lain nya.
"Hm okela kalian boleh tinggal di rumah ku.. Oiya apakah disini Aku yang paling tua? Umur ku sudah 23 tahun apakah ada yang lebih?" Tanya dokter Rika.
Mereka menggeleng berarti tidak ada yang tua selain dokter Rika.
"Iya anggap Aku sebagai kakak kalian saja.. Tetapi kalian harus bantu Aku bekerja bagaimana?" Tanya dokter Rika.
Mereka semua tersenyum.
"Baiklah memiliki adik perempuan 5 tidak masalah hmm" Ucap dokter Rika.
__________
"Jangan lupa memakai masker." Ucap dokter Rika.
Kini mereka berjalan untuk menuju rumah dokter Rika, tetapi waktu mereka berjalan di kaget kan oleh seorang perempuan tergeletak yang sudah kejang-kejang.
"Kalian menjauh jangan mendekat" Ucap dokter Rika kepada adiknya..
Ya Rika memang sudah Menganggap mereka sebagai adiknya.
"Dokter kita harus tolongin dia" Ucap Anca.
"Iya dok kasian kek lili tadi pas kejang-kejang haha" Ketawa winda.
"Kamu nih malah ketawa tuh kasian tauu" Ucap wanita yang bernama yeni itu.
"Iya maaf hm" Ucap winda memelas.
"Eh diem dokter Rika lagi Mau nanganin" Ucap Anca.
"Lah sejak kapan Ada Tim medis?" Tanya winda.
"Mohon maaf untuk semua nya menjauh wanita ini positif terdampak covid-19" Ucap dokter Rika.
"Wah dokter kalo lagi kerja nampak cantik nya.. " Ucap lili.
"Iya Aku aja kagum" Ucap Anca. "Aku pingin jadi dokter, bisa menolong siapa pun" Ucap Anca lagi.
Mereka melanjut kan langkah nya lagi..
Sampai disana mereka menatap sekeliling rumah dokter Rika. Tidak besar tetapi setidak nya cukup untuk mereka tinggal disini.
"Apakah kalian Mau membantu saya?" Ucap dokter Rika. "Bantu saya untuk menyembuh kan para pasien yang terkena covid ini" Kata Rika.
"Tapi bagaimana caranya dok?" Ucap lili.
"Kalian hanya perlu membantu Saya untuk mentrapi mereka, untuk belajar hidup sehat juga. Bagaimana?" Tanya dokter Rika.
"Bersedia" Ucap mereka.
"Baguss adik-adik aku." Ucap Rika sambil tersenyum.
"Disini cuma ada dua kamar.. Kakak bagi satu kamar 3 orang. Dan yang dikamar itu lili, yeni, Dan dinda. Selebih nya sama kakak." Ucap Rika.
"Gimana Mau kan?" Tanya Rika.
"Mau dong kak" Jawab mereka.
_______________
"Tarik nafas.... Buang.. " Ucap Anca. "Bagus mbak" Jawab Anca senang.
"Rentang kan tangan nya.." Ucap lili Dan winda.
"Iya jalan di tempat semua" Ucap yeni Dan dinda..
Itulah rutinitas mereka setiap Hari.. Mentrapi para pasien yang terdampak covid sampai ada yang sudah sembuh..
Belajar hidup sehat..
Kini mereka bahagia bisa membantu Dan saling menolong kepada yang lain..
End
A/N: Sekian cerita aku maaf kalo kurang bagus.. Aku juga masi amatir banget.. Semoga covid-19 cepat hilang agar kita kembali semua seperti Hari biasa.
Salam manis ga pake gula dari Aku..
Eka savira ananta
CreaWiLi
hermonietha
noviap26_
MaaLjs
NyaiLepetj
Tiuplylyn
Tangan_Kiri
RGNyamm
AudyaAprilia
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro