chapter 4
" otsukaresama desu " ucap Trigger setelah selesai syuting tv
Sehabis berbicara sebentar dengan para staff, mereka langsung kembali keruang ganti milik Trigger
" kalian, kerja yang bagus. Setelah ini jadwal kalian kosong, jadi kalian bisa pulang " ucap Anesagi yang baru memasuki ruangan, ia melihat kearah Ten yang sedari tadi diam " Ten, kau tidak apa ? Apa ini masih berat bagimu setelah kembali ? "
"...."
" Ten?"
" ah! Maaf Anesagi-san, kau bicara apa tadi ?"
" Ten.." lirih Anesagi , ia melihat Ten dengan tatapan yang sedih. Anesagi tau bahwa Ten masih belum bisa melepas kepergian adik kembarnya Riku, walau begitu ia tetap saja kembali menjalani aktifitas idolnya karena keinginan Kujo Takamasa.
Gaku yabg merasa tidak bisa menahan emosinya lagi pun berkata " Ten,Riku tidak akan senang jika melihatmu seperti ini, jujurlah pada kami kalau kau tidak sanggup untuk..." " Gaku " Gaku melihat Ryu menggeleng kepalanya memberikan tanda untuk berhenti.
" ...maaf semuanya, aku akan pulang duluan " ucap Ten yang langsung keluar, tidak ada senyuman di wajahnya, hanya wajah kelelahan saja yang nampak jelas di wajahnya yang sekarang.
Ten yang sekarang terlihat seperti boneka berjalan, ia hidup namun seperti tidak ada jiwa di dalamnya. Itu terjadi dimulai sejak kabar menghilangnya Riku. Ten sangat terpukul mendengar kabar tersebut, apalagi ia bisa merasakan bahwa Riku sudah pergi.
Karena itu ia sampai tidak bisa fokus dengan pekerjaannya dan memutuskan hiatus, ia masih mengingat dimana Iori yang menangis meminta maaf karena tidak mencegah Riku pergi pada waktu itu di pemakaman Riku.
" maafkan aku, ini salahku, aku tau punya firasat tidak enak saat itu,seharusnya aku menghentikannya pergi " ucap Iori dengan airmata yang mengalir deras
" Iori, sudah, ini bukanlah salahmu, Riku tidak akan senang mendengar itu " Mitsuki yang juga menangis memeluk adiknya dan menenangkannya
" Sou-chan, kenapa Rikkun harus pergi, apa tidak cukup dengan ibuku saja? Kenapa harus Rikkun juga " Tamaki menangis di pundak Sogo yang mencoba menenangkan Tamaki
Hari itu seluruh anggota Idolish7 dilanda tangis kesedihan,begitu pula dengan Re:vale dan Zool dengan wajah muram. Gaku dan Ryu juga berwajah muram, fokus mereka beralih oada Ten yang hanya melihat Idolish7 tanpa emosi apapun.
Ten tidak membeci mereka, namun ia juga merasa tidak ingin melihat wajah mereka karena hanya akan mengingatkan ketidak becusannya sebagai kakak. Karena dia tau mereka telah menjaga dan merawat Riku dengan baik, berbeda dengan dirinya yang terus memberikan luka di hati kembarannya itu. Ya.. dia membenci dirinya sendiri, bahkan sebelum kepergian adiknya saja ia mengatakan hal yang paling tidak ingin didengar oleh adiknya.
****
Riku pov
" apa kalian lapar ? Mau menyusu ?" Seketika wajahku memerah mendengar penuturan mama, aku juga bisa melihat wajah Aqua juga memerah. Mau bagaimanapun walau dia ibuku sebagai laki laki rasanya tidak benar kalau menyusu.
Aqua menggelengkan kepalanya " tidak mau ? Aqua sangat suka menghisap botol susu ya" ucap mama memberikan botol susu ke aqua " Riku juga mau botol ?" Aku menggangguk " Riku juga suka meniru kakak yang suka di botol ya "
" EEEEHUWEEEE.." mama langsung menghampiri Ruby yang menagis " mau minum susu? " ia mengangkat Ruby dan mulai menyusuinya " Ruby sangat suka menyusu ya " ya.. karena dia perempuan jadi tidak masalah.
Tidak lama Saito sacho datang menjemput mama untuk pekerjaan, mama mencium kening kami bertiga dan pergi.
Beberapa waktu terlewati semenjak kembalinya mama dari hiatusnya, aku juga sudah menerimanya sebagai ibuku dan memanggilnya dengan sebutan mama sama seperti Ruby. Aku juga harus menerima bahwa aku bukanlah Nanase Riku lagi melainkan Hoshino Riku.
Sepertinya Ruby dan Aqua sedang membahas sesuatu, karena aku agak jauh dari mereka jadi aku tidak begitu mendengarnya.
" hoaam.." sekarang aku mengantuk, di tubuh bayi ini sering sekali aku tidak bisa menahan rasa kantukku, dengan perlahan aku membaringkan tubuhku dan tertidur. Aku juga seperti mendengar suara seseorang sedang mengeluh entah dimana, namun mataku terlalu berat untuk terbuka lagi.
Aqua pov
Ini gawat, wanita itu berencana mengespos rahasia Ai, ia mulai memfoto buku kehamilan Ai
" bagaimana ini? Dia memotret buku kehamilan mama"
Sepertinya tidak ada pilihan lain
" mungkin ini kesempatan bagus, aku punya sebuah ide "
" hehe dengan ini, aku akan dapat uang dan akan kugunakan untuk membuat Host faforitku menjadi nomor satu bulan ini " gumam Miyako
" wanita yang menyedihkan, sebanyak apapun sampanye yang kau dapatkan tidak akan memuaskan keserakahan hatimu "
" siapa ?"
Aku bisa melihat wajah terkejutnya ketika berbalkk dan melihatku berbicara, wajar saja sih karena bayi berbicara adalah suatu yang abnormal. Aku terus melanjutkan aktingku sebagai bayi yang dirasuki dewa, namun sepertinya tidak gampang menipunya karena ia beranggapan ini hanyalah sebuah prank atau semacamnya, dia lalu melihat ke Ruby
" ayo Ruby, turunlah dari atas meja bahaya.. " Ruby menepis tangan Miyako
" lancang, aku adalah jelmaan dari dewi matahari, sosok yang sering kalian sebut sebagai dewa " wow hebat sekali aktingnya, pertahanan Miyako juga mulai runtuh
" kau terlalu termakan oleh uang sampai melepaskan takdirmu "
" takdir ?"
" Hoshino Ai adalah wanita yang dipilih oleh dewa hiburan, begitu juga dengan anak kembar yang dilahirkannya memiliki nasib mulia. Menjaga mereka adalah takdirmu "
Aktingnya sangat bagus, apa mungkin dia aktris di kehidupan sebelumnya
" tindakanmu itu menentang kehendak dewa, jika terus begini, kau akan kena azab "
" azab!! Azab seperti apa ? Bisa lebih detail lagi"
" lebih detail?kalau lebih detail.."
" mati "
" YA, MATI "
" TIDAAAKK.." Miyako mulai menangis histeris" lalu, aku harus bagaimana ?"
Ruby menyentuh tangan Miyako perlahan
" itu mudah, kau tinggal menyembunyikan rahasia ibu dan juga kami. Kau juga harus menyayangi ketiga anak kembar dan menuruti semua ucapannya, Jika kau melakukan itu kau akan menikahi pria tanpan sebagai hadiah "
" eh benarkah, akan kulakukan apapun kulakukan, bahkan jika aku harus menjilat sepatumu "
" tidak perlu sampai sejauh itu "
Author pov
Dengan itu sikap Miyako berubah 180 derajat , dia jadi mengerjakan segala sesuatu dengan bersenandung senang.
" hah..dengan begini tidak masalah kan ?" Ucap Ruby
" sebagai bayi hanya ini yang bisa kita lakukan, yang terpenting rahasia Ai tetap terjaga " balas Aqua
" ngomong ngomong aktingmu tadi bagus sekali, apa kau pernah berakting sebelumnya ? "
" tidak, ini pertama kali"
" pertama kali ? apa kau tidak pernah melakukannya saat di drama sekolah atau semacamnya ? "
Ruby menggelengkan kepalanya
" lingkungan pertumbuhanku agak istimewa"
" berarti itu bakat alami, mungkin di masa depan kau akan menjadi aktris " ucap Aqua kemudai berjalan pergi dengan roler bayinya tanpa melihat wajah murung Ruby " masa depan kah... aku tidak memikirkannya sama sekali "
*****
Aqua pov
Aku mengahampiri Ruby yang tertidur dan menyelimutinya
Aku punya seorang adik. Dia perempuan aneh yang menggilai idola. Namun...
Aku teringat kenangan dimana Sarina-chan saat masih hidup.
"Antusiasnya saat menceritakan Ai benar benar mirip denganmu ya, Sarina-chan"
" kenapa? kau memanggilku ?"
" maaf, apa aku membangunkanmu, aku tidak memanggilmu kok "
Aku berjalan kembali ke kamar " kalau mau tidur tidurlah di kamar "
Saat sudah sampai kamar, aku melihat Riku yang tertidur dengan nyenyaknya
" ah ya, aku juga punya satu adik lagi. Dan yang satu ini sangat menggemaskan " sisi menggemaskannya itu entah kenapa mengingatkanku dengannya
Aku tidak tau memang kebetulan Ai menamainya Riku, atau mungkin Ai memiliki kekaguman terhadap Riku hingga menamai anaknya sendiri dengan nama yang sama.
Walaupun begitu sekarang aku mempunyai 2 adik yang harus dijaga
Aku pun membaringkan badanku di sebelah kiri Riku lalu tertidur begitupun Ruby yang menyusul masuk kekamar dan lanjut tidur di sebelah kanan Riku.
To be continued
Mungkin chapter 5 bakal lama updatenya karena Author mau nyicil buat draf dulu 😭🙏🏻
Sampai jumpa di chapter selanjutnya 👋🏻
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro