chapter 24
Double up!!
Selamat membaca!!
Hari ini adalah hari libur, Ruby memanfaatkan hari liburnya untuk latihan dance dan Aqua berpergian keluar rumah. Riku sendiri sedang asik membaca komenan dari vidio cover miliknya.
Riku senang membaca beberapa komentar positif yang ia dapat. Riku juga membaca artikel di internet untuk sekedar mengisi waktu luang, jarinya terus mengscrol artikel-artikel itu hingga ia terhenti di sebuah artikel yang hangat baru-baru ini.
Artikel itu berisikan tentang Akane yang melukai wajah yuki saat reality show berlangsung, bahkan adegan itu ditayangkan secara jelas dividio tersebut.
Riku sebenarnya sudah tau kejadian sebenarnya dari cerita Aqua. Riku sesekali meminta Aqua menceritakan tentang pekerjaan dan teman temannya, maka dari itu Riku tau bahwa Akane saat itu tidak sengaja karena sedang tertekan.
Riku tidak menyangka bahwa staff tv malah menayangkan adegan itu yang malah memberikan kesan buruk bagi Akane, apalagi setelah melihat isi komentar-komentar jahat yang tertuju pada Akane membuat Riku sedih.
Jika dilihat tanggal diaploudnya artikel tersebut, artikel tersebut sudah tersebar selama seminggu.
Riku pun menutup artikel itu karena tidak sanggup dengan banyaknya komentar negatif disitu.
" Kurokawa-san, apa dia baik-baik saja ya sekarang. Kuharap dia tidak terlalu memikirkan komentar negatif yang ia dapat" gumam Riku
Ditengah lamunannya, Riku tiba tiba teringat bahwa ia ada janji.
" ah benar juga, aku lupa kalau hari ini aku janji dengan Sogo-san " gumamnya
Riku segera bersiap siap dan pergi keluar rumah, tidak lupa ia berpamitan dengan Ai dan lainnya yang ada dirumah.
Di sisi lain di tempat Aqua, kini Aqua sedang berada di dorm Trigger bersama dengan Ten, Gaku dan Ryuu.
Aqua sibuk melihat sosial media sambil duduk di sofa, tanpa memperdulikan sekitar. Ten yang duduk disebelahnya hanya menatap Aqua datar.
Ten menghela nafas " sejak kapan muridku yang manis ini bisa sesantai ini dirumah orang lain?"
Aqua melirik sebentar ke Ten, lalu balik melihat layar hpnya " sejak aku telah menjadi muridmu, dan lagi jangan memanggilku manis, kata itu lebih cocok pada Riku "
" aku tidak masalah jika kau bersikap santai di rumahku, tapi kau sekarang berada di dorm Trigger. Dan lagi aku setuju denganmu tentang Riku"
" oi.. oi.. santai saja Ten, aku dan Ryu tidak keberatan jika Aqua disini. Lagipula kau juga sering membawanya kesini saat kecil, jadi dia sudah seperti keponakanku sendiri disini termasuk Riku dan Ruby juga. " ucap Gaku yang muncul dengan membawa beberapa jus lalu menaruhnya di meja.
" ngomong-ngomong soal Riku, apa dia sehat-sehat saja sekarang Aqua? " tanya Ryu yang berada di sebelah Gaku
Aqua mengangguk " akhir akhir ini asmanya tidak kambuh, namun kecerobohannya membuatku selalu khawatir "
" ahaha.. entah kenapa dia mengingatku dengan seseorang " ucap Ryu
" lagipula, dari tadi kau melihat apa sih sampai wajahmu seserius itu ?" Tanya Gaku yang akhirnya ikut duduk bersama dengan Ryu
" hanya berita terbaru tentang love reality show saja "
" apa maksudmu berita tentang Kurosawa Akane yang melukai wajah temannya itu ?"
" itu hanya kecelakaan kecil saja Ten-san, dan mereka juga sudah berbaikan. Namun acara tv melebih-lebihkannya dan membuat sisi Akane menjadi buruk "
Ten menghela nafas seolah mengerti dengan keadaan Akane " begitulah dunia entertaint mereka akan mencari hal menarik dan melebih-lebihkannya untuk para penonton walaupun harus memperburuk reputasi para artis. Maka dari itu kita harus extra berhati-hati dan menjaga image kita di depan layar" jelas Ten sambil meminum jus yang disediakan oleh Gaku tadi.
" entah kenapa aku jadi mengingat saat Trigger terkena skandal dulu, waktu itu menjadi waktu terberat bagi kita ya " ucap Gaku sedikit bernolstagia
" kuharap temanmu tidak terlalu memperdulikan berita dan hujatan yang dia dapat, akan sangat buruk jika sampai berdampak ke mentalnya " ucap Ryu agak khawatir
"...dia adalah gadis yang serius yang pernah ku kenal, itulah masalahnya" gumam Aqua pelan, ia melihat jendela yang menunjukkan langit berwarna orange menandakan waktu sudah sore
Malam pun tiba, di tempat Akane berada. gadis itu terlihat terpuruk di dalam kamarnya yang gelap. Ia menjatuhkan hp miliknya karena sudah tidak sanggup denga hujatan yang ia dapat di sosial media, bahkan permintaan maafnya malah memperparah keadaan.
Wajahnya kelihatan pucat dan kurusan, itu karena akhir akhir ini ia sering memuntahkan makanan yang ia makan. Ia juga merasa bersalah pada ibunya karena ikut dihina oleh orang yang bahkan mereka tidak kenal.
Akane melihat keluar jendela kamarnya " ah benar juga, aku harus berbalanja untuk makan malam " gumam Akane, tidak ada lagi binar di bola matanya.
Dengan lesu Akane keluar rumah tanpa memperhatikan langit yang sudah sangat mendung.
Di sisi lain Riku yang kini tengah bersiap pulang setelah bermain seharian di dorm Idolish7.
" apa kau baik-baik saja pulang sendirian malam-malam begini Riku ? "
" aku baik-baik saja Sogo-san, aku ini laki-laki dan sudah besar. Lagipula ini masih belum terlalu malam "
" kau yakin tidak ingin kuantar Riku ?" Kali ini Yamato bertanya
Riku mengangguk " aku ingin berjalan kaki saja Yamato-san "
" baiklah kalau itu maumu, tapi bawalah ini " ucap Mitsuki menyodorkan sebuah payung
" langitnya terlihat mendung, sepertinya akan turun hujan jadi bawalah payung ini. Aku tidak menerima penolakan " lanjut Mitsuki dengan tegas, Riku pun menerima payung itu " terimakasih Mitsuki-san"
" oh jangan lupa kenakan jaket untuk menghangatkan dirimu, ini kupinjamkan punyaku " ucap Tamaki memakaikan jaketnya
" pakailah topi juga jaga-jaga jika airnya merembaes dan mengenai kepalamu, dan tidak ada penolakan " ucap Iori memakaikan topi ke kepala Riku
Riku senang karena dipedulikan namun ia juga agak jengah dengan perlakuan berlebih ini, ia pun cemberut " mou.. kalian terlalu khawatir, aku akan baik-baik saja "
Nagi mengusap kepala Riku
" be a good boy, ok " ucap Nagi sambil mengedipkan sebelah matanya
Setelah berpamitan, pada akhirnya Riku berjalan pulang.
Rintik hujan mulai turun, Riku pun memakai payung yang dipinjamkan tadi.
" sepertinya aku terlalu lama disana sampai larut malam dan hujannya juga mulai deras, aku harus segera pulang sebelum di omeli Aqua-nii nanti " gumam Riku.
Begitulah Riku, ia akan kena ceramah dari kakak sulungnya jika pulang terlambat apalagi saat dalam keadaan hujan seperti sekarang. Ai hanya diam memperhatikan dan sesekali melihatnya dengan wajah khawatir, sedangkan Ruby kadang ikutan mengomeli Riku seperti Aqua.
Walaupun asma Riku tidak separah saat dikehidupan pertamanya dulu, namun perlakuan overprotektive yang ia dapat tidaklah berubah sama sekali. Riku merasa lama kelamaan Aqua mirip seperti Ten saat ia masih Nanase Riku.
Saat Riku berjalan ke jembatan penyebrangan dengan tergesa-gesa, dari kejauhan ia melihat siluet seseorang yang baru saja menjatuh kantong plastik belanjaannya. Sosok itu tidak memakai payung atau jas hujan untuk menutupinya dari hujan, ia terlihat tidak peduli akan hal itu.
' Kurokawa-san!' Batin Riku setelah menyadari bahwa sosok itu merupakan teman sesama aktor Aqua.
Gadis itu menoleh ke seberang jembatan lebih tepatnya ke arah jalan dengan lesu, wajahnya tidak mengeluarkan emosi apapun layaknya boneka berjalan.
Melihat itu entah kenapa perasaan Riku menjadi tidak enak, ia segera berjalan menghampiri Akane
" Kurokawa-sa.." saat akan memanggil ,Riku dikejutkan dengan tindakan yang dilakukan Akane.
Akane menaiki pagar jembatan seolah bersiap akan terjun bebas dari situ.
" KUROKAWA-SAN" Riku berteriak memanggilnya, dengan panik Riku mempercepat larinya ke arah gadis itu sampai ia tidak sadar bahwa payung yang dipegangnya terlepas.
Akane bersiap akan melompat namun untungnya Riku sempat menariknya kembali ke jembatan.
Akane yang terkejut belum menyadari siapa yang menariknya dengan memeluknya dari belakang menjadi panik dan memberontak
" tenanglah Kurokawa-san, ini aku Rik.."
" Riku!! Akane!! "
Dari kejauhan terlihat Aqua yang berlari menghampiri mereka berdua, Riku terkejut tidak menyangka bahwa mereka bertemu dalam situasi ini.
Aqua memang sejak awal memiliki perasaan tidak enak, apalagi Akane yang tidak ada kabar sama sekali di grub chat. Teman-teman lainnya menjadi panik dan takut Akane melakukan tindakan bodoh, maka dari itu Aqua berinisiatif mencari Akane. Namun ia tidak menyangka bertemu adiknya disini apalagi dia habis mencegah Akane melompat dari jembatan.
" kalian bertiga, apa yang kalian lakukan disitu? " seorang polisi yang sedang patroli melihat mereka betiga dan datang menghampiri, Riku menjelaskan tentang kejadiannya yang pada akhirnya mereka di bawa ke kantor polisi disekitar situ.
To be continued
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro