chapter 21
aku sudah tau kalau acting para actor di drama ini masih kurang, tapi aku tidak mengira akan seburuk ini.
" jangan pedulikan aku, kau yang seenaknya mengikutiku "
" aku tahu kau akan berpikir begitu, apakah kau bodoh? "
" namun.."
" aku tidak akan meninggalkanmu "
woaaa.. baru kali ini aku melihat acting separah ini, tidak hanya tidak ada emosi di dalamnya bahkan intonasinya sangat buruk. apa-apaan dia, robot yang membaca naskah drama atau sesuatu?
beberapa menit yang lalu,
Aqua dan Kana tiba di lokasi syuting.
" yo Kana-chan " pemuda yang memerankan pemeran utama tiba tiba muncul dan menyapa Kana " hari ini hujannya lebat sekali, kuharap pemfileman ini cepat selesai " ucapnya sambil memelintir sedikit rambutnya
" memang ada sedikit kebocoran ditempat ini, tapi baik-baik saja kok "
" yah, kelembapan ditempat ini membuat rambutku keriting, dan juga aku benci betapa basahnya disini "
" a haha, ah kuperkenalkan ya, dia hari ini yang akan memerankan stalker "
" namaku Aqua, mohon kerja sama.."
" ya "
Pemuda itu langsung pergi meninggalkan tanpa terlalu peduli dengan perkenalan Aqua barusan.
" ...atitudenya buruk sekali, dia bahkan tidak memperkenalkan dirinya "
" dia si pemeran utama, namanya Melt Narusima. Yah, dia juga masih muda, untuk artis terkenal bersikap sepertinya memang cukup umum. Em.. entah kenapa berkata seperti itu malah berdamage padaku juga "
Di tengah tengah Kana berbicara, dia menyadari kehadiran Kaburagi Masaya, Kana langsung membalikkan dan sedikit mendorong Aqua ke arah si produser sambil berkata " nah sekarang, perkenalan adalah yang terpenting, ayo "
Aqua langsung membungkuk dan memperkenalkan dirinya " aku Aqua dari Ichigo pro, mohon bantuannya untuk hari ini "
" ya, aku juga sama" balas Kaburagi datar dan langsung pergi setelahnya
*****
Jadi dia Kaburagi Masaya, salah satu koeneksi Ai waktu dulu. Dia mungkin tau bagaimana masa lalu Ai dan siapa saja orang yang pernah menjalain hubungan dengan Ai. Pokoknya aku harus mendekatinya untuk mencati tau.
" simulasi akan dimulai "
Ah, sepertinya sudah dimulai
Aku merasakan belakang punggungku ditepuk dengan sesuatu yang lembut
******
" ayo , ingat ya simulasi ini hanya sekali, jadi kau sudah ingat kan naskah bagianmu ? " ucap Kana yang memberi tepukan ke Aqua
Aqua mengangguk, ia mengingat kembali apa perannya di drama ini.
' stalker ya.. entah ironi apa ini, aku harus berperan sebagai stalker yang hampir membunuh Ai dan Riku ' batin Aqua yang semakin muram memikirkannya
Simulasi pun dimulai, Aqua memerenkan perannya dengan cukup baik hingga akhirnya simulasi pun dihentikan.
******
Di sisi lain di tempat Ten,
Ten yang harusnya mencari tempat duduk malah dipaksa bergabung oleh Momo untuk duduk bersama mereka, pada akhirnya Ten pun duduk di dekat mereka sambil menunggu si kembar yang masih memesan minuman mereka.
" nah Ten, sudah lama kita tidak bertemu, bagaimana kabarmu?" Tanya Momo
" aku baik " jawab Ten
Momo dan Ten mengobrol tanpa menoleh kearah Mitsuki dan Iori sedikitpun, itu karena Ten yang masih belum siap menghadapi orang yang dulu merawat adiknya.
Berbanding terbalik dengan pemikiran kedua kakak adik tersebut yang berpikir Ten masih membenci mereka.
" yo Kujo Ten, kami tadi baru saja mengunjungi makam Nanase-san dan kami.."
" tunggu Haruka ini bukan waktu yang tepat membicaralan hal itu "
Momo dan Mitsuki sempat panik karena Haruka yang tiba tiba ingin membahasa soal Nanase Riku, untungnya Touma langsung memotongnya sebelum Haruka sempat membicarakan pembicaraan mereka tadi.
" jadi begitu, aku yakin adikku sangat senang dikunjungi oleh kalian " ucap Ten santai
Ketiganya menghela nafas lega karena Ten tidak terganggu saat Haruka membahas adiknya.
" Kujo-san, apa kau tau bahwa selama ini Nanase-san dibunuh ? " Iori yang diam dari tadi akhirnya mengeluarkan suara, semuanya tampak terkejut bahwa Iori tiba tiba ingin membahas itu.
Ten juga yang dari tadi tudak melihat Iori akhirnya menoleh ke Iori dengan terkejut
" IORI " Mitsuki sedikit membentak adiknya untuk memperingatinya
" tapi kita tdak boleh merahasiakan ini darinya Nii-san "
" aku tau, tapi tidak sekarang "
" lalu kalau tidak sekarang kapan lagi ? Sudah 16 tahun berlalu sejak saat itu "
" ... "
Mitsuki akhirnya terdiam dengan ucapan Iori
" kalian jika ingin bertengkar sebaiknya jangan disini, kalian bersaudara malah menarik perhatian orang orang " ucap Ten dengan tenang
Memang benar bentakan Mitsuki sempat menarik perhatian orang orang di cafe, melihat itu Mitsuki akhirnya meminta maaf.
Ten menghela nafas " jadi kalian pada akhirnya tau, siapa yang memberi tahu kalian ? Apakah Gaku atau Ryu?"
" tidak, aku yang mencati tau sendiri karena ada yang janggal "
" jadi begitu, kau tidak berubah ya Momo-san selalu bisa mendapat informasi "
" Kujo, kau terlihat tenang mendengar hal ini. " tanya Touma.
Ten memang terlihat tenang, malah terlalu tenang untuk sekedar mendengar berita adiknya yang mati terbunuh. Hal itu membuat yang lain bertanya-tanya sekaligus khawatir
" ...sudah 16 tahun berlalu, aku harus merelakan dan menerima kematiannya, jika tidak aku bisa gila nantinya. Dan lagi, aku sudah tau dari lama bahwa Riku mati terbunuh. Maka dari itu aku mencari pembunuhnya selama 16 tahun ini "
Lagi lagi mereka terdiam sejenak, sepertinya mereka ingin membantu Ten untuk mencari pelaku tersebut terlihat dari raut wajah mereka.
" maaf menunggu, Ruby-nee sangat lama untuk sekedar memesan tadi "
" ma.. mau bagaimana lagi, semuanya terlihat enak jadi aku sangat bingung "
Si kembar akhirnya kembali setelah memesan memecah suasana hening tersebut.
" are!? Apa yang terjadi? Entah kenapa suasananya agak berat ?" Riku entah mengapa merasakan atmosfer yang agak berat di antara orang dewasa.
" ah, tidak. Tidak ada apa-apa, lebih baik kalian duduk sambil menunggu pesanan kalian " ucap Ten tersenyum seolah tidak terjadi apa-apa
" e.. baiklah " Riku dan Ruby akhirnya duduk walau mereka masih terlihat bingung
Setelah melihat keduanya duduk, Ten beralih ke teman-temannya dan berkata " sebaiknya kita lanjutkan pembicaraan tadi lain kali, ini nomor baruku. Hubungi aku jika ingin membuat janji temu " Ten menyerahkan kartu nomornya ke Momo
" baiklah, jika itu maumu Ten " Momo menerimanya dengan senang hati, tidak lama Momo berdiri sambil menggandeng tas miliknya dan diikuti oleh yang lainnya juga " kalau begitu kami pamit dulu, Senang bertemu denganmu lagi Ten "
" eh! Kalian sudah mau pergi ?" Tanya Riku yang bingung
Iori tersenyum lalu menepuk kepala Riku " ya, kami sudah terlalu lama di kafe. Dan lagi rekan-rekan kami pasti menunggu kami di rumah "
" oh ya Riku, sesekali mainlah ke dorm kami. Yang lain pasti terkejut dengan peetumbuhanmu sekarang " ucap Mitsuki
" oi paman, jangan sembarangan mengajak adikku ke rumah orang asing" ucap Ruby cemberut sambil memeluk Riku dari samping
" Ruby, itu tidak sopan "
" ouch "
Ten menegur sambil menyentil pelan dahi Ruby
" ahaha.. Ruby tetap masih protectif ke adiknya ya "
Pada akhirnya mereka berlima pergi meninggalkan Ten dan kedua kembar sendiri
" Ten-san, sebenarnya apa yang kalian bahas sampai suasananya berat tadi, oh dan juga aku sempat dengar salah satu temanmu berteriak " tanya Riku penasaran, ia sangat penasaran apa yang terjadi dengan teman temannya di masa lalu, ada sedikit kekawatiran di hatinya
" kau tidak perlu tau itu Riku, jni urusan orang dewasa "
Mendengar itu Riku cemberut karena kesal " aku bukan anak kecil lagi, aku sudah 16 tahun sekarang "
" bukankah itu masih di bawah umur " ucap Ten yang juga menyentil pelan dahi Riku
Pesanan mereka pun tidak lama akhirnya datang
" sudahlah tidak usah dipikirkan lagi, cepat kalian habiskan pesanan kalian dan kita akan pergi menjemput Aqua, seharusnya sebentar lagi ia selesai syuting " ucap Ten sambil melihat jam tangannya
" baiklah " jawab keduanya
******
Kembali pada tempat Aqua melakukan syuting , kini progres yang mereka lakukan sudah pada tahap pengambilan syuting.
Dan yah,..
Aqua kecewa dengan acting yang diberikan oleh si pemeran utama pria, bahkan melihatnya langsung lebih buruk daripada yang di vidio.
Aqua juga bisa melihat Kana yang kehilangan harapannya pada syuting kali ini.
Jika drama ini akan menjadi drama yang gagal, maka Aqua tidak akan menyangkal itu.
Namun entah mengapa Aqua merasa tidak suka melihat wajah kecewa yang ada pada Kana.
Aqua menghela nafas ' yah.. mumpung disini, mari lakukan dengan gila sebelum pulang ' batin Aqua. saat melakukan simulasi tadi, Aqua melakukan akting dengan normal. Namun setelah wajah kecewa Kanna, ia memutuskan melakukan akting dengan lebih serius
Kini giliran Aqua untuk muncul,
Ceplak
Ceplak
Ceplak
ia melangkah di antara genangan air sehingga menimbulkan efek suara percikan air yang membuat suasanya menjadi tegang.
" wanita ini, bukanlah wanita seperti yang kau pikirkan. Dia tidak cocok dengan pria playboy sepertimu. Dia, sama sepertiku "
Akting Aqua membuat Kana terkejut, itu karena aktingnya sangat berbeda dengan saat di simulasi. Kana merasa akting Aqua sekarang lebih masuk pada karakternya.
*******
Aku ini tidak punya bakat seperti Ai
Aku juga tidak punya aura yang luar biasa
Aktingku juga tidak sehebat itu
Maka dari itu, apapun itu akan kupakai
Atribut, kamera, pencahayaan, dan juga aktor..
Semuanya akan kugunakan dan aku akan menjadi Ai.
********
Aqua mendekat ke arah Melt dan membisikkan ke telinganya " kamu, jika dilihat dari dekat ternyata jelek juga. Ini bagaimana wajahmu jika tidak pakai editan foto "
" huh " Terlihat Melt yang sangat marah setelah mendengar itu, ia pun mencengkram sweter yang dipakai Aqua " apa yang baru saja kau bilang " Melt spontan berteriak, namun ia langsung sadar bahwa ia hampir kehilangan ketenangannya.
Tentu saja hal itu yang Aqua mau, ia ingin membuat adegan yang sama persis seperti apa yang ada di manganya.
Aqua mengeluarkan senyum creepynya " apa kau tuli, aku bilang gadis itu tidak layak dilindungi "
Aqua jadi mengingat kembali wajah stalker yang pernah menikam Ai dan adik bungsunya.
Entah mengapa ia jadi semakin mendalami perannya sebagai stalker.
Aqua menoleh ke arah Kana ' lihat, sudah kubuat panggung untukmu. jadi keluarkan semua kemapuanmu, Arima Kana' batin Aqua seolah berbicara kepada Kana
Adegan menjadi lebih tegang, Si pemeran utama pria melindungi pemeran utama wanita. Aqua mengeluarkan pisau kecilnya dan melakukan adegan dengan menjilati pisau itu.
Sekali lagi Aqua mengingat wajah stalker saat akan menikam Ai dan Riku
Aqua mulai menyerang dan dihentikan oleh pemeran pria dengan sebuah pukulan , namun senyuman Aqua semakin creepy dan menjijikkan
" a hahaha, orang sepertimu tidak ada yang menginginkannya, ketahuilah tempatmu itu! Jangan pernah bermimpi, kau tidak punya masa depan. Hidupmu itu sangatlah gelap "
Aqua mendalami perannya semirip mungkin dengan stalker yang ada di ingantannya.
' sekarang bagian terakhir, Arima Kana tinggal menunjukkan akting menangisnya '
" meski begitu " air mata mengalir di wajah Kana " meski begitu, masih ada cahaya "
Aqua tertegun dengan dengan akting Kana yang sempurna, gadis itu melakukan akting yang sama persis seperti di manga ' oh, ya. Itu memang keahliannya bukan ' batin Aqua yang tersenyum
Syuting pun akhirnya selesai dilakukan, Melt meminta maaf kepada Aqua karena telah memukulnya dengan sungguh-sunghuh tadi.
" hee.. itu tadi akting yang bagus. Saking bagusnya sampai kelihatan menjijikkan Onii-chan " ucap Ruby yang tiba tiba berada di belakang Aqua dan membuatnya terkejut " Ruby! Sejak kapan ? Riku dan Ten-san juga disini "
" ehehe kami datang untuk menjemputmu Aqua-nii, ngomong-ngomong itu tadi sangat hebat lo " ucap Riku dengan senyum lebarnya
" jadi kalian melihat adegan tadi " Aqua memijit pangkal hidungnya seolah kepalamya pusing, ia sangat tidak ingin memperlihatkan akting tadi kepada adik-adiknya
Ten menepuk sebelah bahu Aqua
" kerja bagus " ucapnya dengan senyuman.
Mereka pada akhirnya bebar-benar pulang saat selesai saat pengambilan scene tefakhir saat Kana yang memeperlihatkan wajah yang sedang jatuh cinta, namun tanoa mereka sadari bahwa arah pandangan Kana mengarah pada Aqua.
To be continued
Chapter 21 akhirnya selesai
Entah kenapa malah kasih adegan saat Aqua yang memerankan stalker di animenya
Ehehe...😅
Sampai jumpa di chapter 22 ya 👋🏻👋🏻
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro