chapter 20
Halo pembaca semua, maaf jika Author tiba tiba menghilang selama 2 bulan lebih.
Sebenarnya ada banyak kejadian yang menimpa Author, jadi Author selalu ketunda terus untuk updatenya dan baru bisa sekarang.
Semoga kalian tidak lupa dengan jalan ceritanya karena ditinggal Author terlalu lama 😅🙏🏻
Dan Author bakal merubah jadwal updatenya menjadi hari senin, jadi authir bakal aploud setiap hari seninnya.
Untuk chapter kali ini Author bikin lebih panjang dari biasanya sebagai permintaan maaf Author kepada pembaca sekalian.🥲👍🏻
Maaf jika masih ada typo yang terlewat, Author kadang masih suka kelewat aja typonya saat nulis hehe 😅
Selamat membaca semuanya ✨️
Mereka akhirnya masuk ke dalam dan berkumpul di ruang tengah, kecuali Gaku yang tiba tiba ada urusan yang harus ditangani.
" drama?"
" ya, kenalanku memintaku untuk menyarankan seorang aktor untuk mengambil salah satu peran di episode terakhir, dan aku meyarankanmu untuk mengambil peran itu. nama drama itu adalah today is sweet now, sebuah drama adaptasi dari shoujo manga "
Ten memperlihatkan pamflet drama itu dari laptopnya kepada yang lain
" oh aku tau cerita itu "sweet today", aku pernah membacanya di kamar Aqua, itu memang sangat menarik. aku malah membawanya di dalam tasku karena belum selesai membacanya " seru Ruby
" jangan membawanya dan membacanya tanpa ijin " protes Aqua
" tunggu bukankah itu drama yang kubintangi saat ini "
" jika diperhatikan lagi wajah loli senpai memang terpampang disitu "
" tentu saja karena aku heroinnya "
" hebat sekali Aqua-nii, aku jadi tidak sabar melihatmu berakting lagi seperti saat kita kecil dulu "
" itu benar, bukankah mama pernah bilang jika Onii-chan suatu hari akan menjadi aktor, mama pasti akan bangga mendengar ini "
Riku dan Ruby terlihat senang mendengar Aqua mendapatkan peran di sebuah drama, namun Aqua hanya diam dan tampak ragu akan sesuatu.
Ten yang melihat itu, sepertinya menyadari keraguan Aqua
" kalian bisakah tunggu disini sebentar, ada yang ingin kubicarakan dengan Aqua secara pribadi. Kalian bisa menonton drama itu sebentar sambil menunggu kami kembali " ucap Ten yang langsung menarik Aqua keluar dengannya
"Aku penasaran apa yang mereka bucarakan sampai harus ke tempat lain untuk berbicara " ucap Kana
" ya biarakan saja, lagipula Ten-san adalah guru Onii-chan. Daripada itu, ayo kita lihat episode pertamanya, aku sangat penasaran bagaimana drama itu" ucap Ruby dengan senyum merekah, namun tidak dengan Kana yang mulai mengeluarkan keringat dingin saat Ruby menyinggung dramanya.
" eto.. sebaiknya kalian tidak usah melihat.."
" Riku cepat tayangkan episode 1 "
"Ok"
Ruby dan Riku tidak mendengar ucapan Kana dan langsung memplay vidio drama tersebut.
Di sisi lain tempat Ten dan Aqua berada.
" ada apa Aqua, apa kau tidak puas jika hanya memerankan penjahat kecil "
" tidak, hanya saja apa kau yakin aku bisa memerankannya "
" ya, aku yakin kau bisa memerankannya dengan sempurna di drama itu "
" aku tidak memiliki hal istimewa seperti Ai kau tahu "
" ...sebagai orang yang melatihmu selama ini, aku sangatlah tau batas kemampuanmu. Aku tahu kalau Hoshino-san adalah manusia berbakat, bahkan bakat aktingnya mungkin setara dengan Nikaido Yamato atau juga lebih darinya " Aqua diam mendengarkan
" tetapi Hoshino-san adalah Hoshino-san, dan kau adalah kau. Kau tidak bisa menjadi seperti ibumu,dan begitupun sebaliknya. " tutur Ten
Ten lebih mendekat ke arah Aqua dan menepuk sebelah kepalanya lalu berkata " kau masih muda, masih banyak hal yang harus kau pelajari untuk bisa mengembangkan dirimu. Maka dari itu jangan asal langsung mengambil kesimpulan bahwa dirimu tidak istimewa, setiap orang punya keistimewaannya masing-masing "
Aqua tersentuh dengan ucapan Ten, ia menghormati sosok Ten sebagai orang dewasa di kehidupan kedua ini. Di kehidupannya sebagai Goro dia tidak memiliki figur ayah dan ibu, di kehidupannya sekarang ia memiliki Ai sebagai ibunya. dan jika memikirkan tentang figur ayah, bagi Aqua mungkin Ten sudah seperti itu.
Ten melanjutkan " lagipula, aku yakin kau tidak akan menolak hal ini. Karena produser dari drama ini adalah kaburagi masaya "
Lagi-lagi Aqua terdiam, namun ada aura dingin disekitarnya setelah mendengar nama itu.
Sejak insiden penusukan lalu, Aqua bertekad untuk mencari dalang pelakunya yaitu ayahnya sendiri. Dan dipastikan bahwa ayahnya berasal dari dunia entertain, maka dari itu Aqua berlatih dengan Ten agar bisa menjadi aktor dan bisa lebih dekat lagi dengan pencarian ayahnya.
Namun dengan memasuki dunia entertain tidaklah cukup. Ia tidak bisa mengamsusikan sembarangan orang sebagai ayahnya dan melakukan tes dna. Namun Aqua yang berumur 7 tahun saat itu kebetulan menemukan hp lama Ai sewaktu Ai sebelum hamil, dia diam diam mengambil dan memperbaiki hp tersebut karena sudah cukup tua. Sayangnya setelahnya Aqua harus matian matian mencari tau pasword untuk membuka hp tetsebut. Butuh waktu yang sangat untuk bisa mencari tahu pasword itu apalagi ia harus melakukannya secara sembunyi-sembunyi dari Ai, hingga akhirnya ia berhasil membuka hp tersebut. Seperti dugaannya bahwa nama-nama orang dari dunia entertain masih ada di hp itu, dan salah satunya adalah Kaburagi Masaya.
Ten memeperhatikan Aqua yang terlihat melamun, ia menghela nafas lalu berkata " mungkin ini terdengar seperti aku memanfaatkanmu untuk bisa mendekati Kaburagi-san dan mencari tau tentang masa lalu ibumu sendiri, tapi aku tidak akan memaksamu jika kau tidak ingin "
" tidak, aku akan melakukannya, biarkan aku mengambil peran itu " Aqua langsung menjawab tanpa ada jeda sedikitpun.
Ten tersenyum mendengarnya, walau senyuman itu berubah jadi agak sedih
" baiklah dan maaf jika memanfaatkanmu seperti ini "
Aqua menggeleng kepalanya tidak setuju " tidak, Ten-san sudah banyak membabtuku untuk mencari tau siapa ayah kandungku, lagipula kau juga ingin membalaskan kematian adikmu kan ? Jadi kita memang mempunyai tujuan yang sama, kita akan menangkap penjahat itu sebelum dia berbuat lebih jauh dengan orang-orang yang kita sayangi " ucap Aqua tersenyum, Ten juga ikut tersenyum, ia bersyukur memiliki rekan seperti Aqua di sisinya.
" ayo kita kembali, yang lainnya pasti sedang asik menonton sekarang " ucap Ten mengacak rambut Aqua dengan gemas
" hei jangan perlakukan aku sebagai anak kecil " ucap Aqua kesal
" dimataku kau masih anak kecil tuh " ucap Ten yang tertawa kecil
Mereka berdua kembali ke ruang tengah dan disuguhi wajah kecewa mereka yang habis melihat drama itu.
" apa-apaan ini!? Apa cerita sweet today memang seperti ini " Ruby mulai membuka buku komik sweet today yang ia bawa " plotnya juga, aslinya tidak seperti ini "
" jika mengadaptasi 14 jilid cerita asli dalam 6 episode, sudah pasti ada beberapa plot yang dipotong " ucap Kana menjelaskan
" akting para aktornya pun..."
" yah.. bisa dibilang beberapa aktor belum pernah berakting sebelumnya a..haha " ucap Kana lagi tertawa canggung
Ruby dan Kana terdiam sejenak
" ...bagaimana ya ? Dramanya jelek banget "
" Ruby-nee itu agak.."
" lagipula, bukankah loli senpai bisa berakting lebih baik lagi dari ini "
" berisik, asal kau tau ya..di industri ini, jarang ada anak sma yang bisa berakting sehebat aku. "
" jika begitu kenapa kali ini aktingmu biasa saja Kana-nee?"
" ...drama kali ini menggunakan banyak model yang akan memulai masa promosi mereka. Target audiensnya adalah penonton wanita yang suka melihat pria tampan. Kemapuan akting hanya bonus. Namun, karya ini pasti gagal jika menggunakan mereka saja. Maka dari itu mereka menggunakan orang yang pandai berakting sepertiku untuk mengisi pemeran utama "
" tapi tetap saja aktingmu biasa saja " kata Ruby yang berhasil membuat Kana tertohok mendengarnya
" te..tentu saja aku melakukannya dengan sengaja, mau bagaimanapun aku harus menyesuaikan aktingku dengan mereka. Itu salah mereka yang berakting seperti kayu kering di dalam drama ini "
Kana mengingat kembali bagaimana para aktor sweet today yang berakting di depannya. Mengingat itu ia pun menjadi kesal.
" diantara pemain utama, hanya aku yang bisa berakting dengan baik lo! Coba saja kau menyuruhku berakting dengan sungguh-sungguh, para aktor akan makin kering dan malah menjadi kayu gosong "
" kayu gosong?" Tanya Aqua yang bingung
" oh, Aqua-nii, Ten-san, kalian sudah kembali " Riku tersenyum lebar melihat keduanya walau baru menyadari kehadiran mereka.
Yang lainnya juga baru menyadarinya walaupun keduanya dari awal mendengar pembicaraan mereka.
" Arima Kana, pasti sangat berat bagimu ya. Aku pernah sekali dua kali bekerja dengan orang amatiran, jadi aku mengerti perasaanmu " ucap Ten mencoba menghibur
' ah, apa dia membicarakan aku waktu dulu? aku jadi ingat Ten-nii selalu memarahiku untuk bersikap profesional ' ucap Riku dalam hati
" itu benar, para staff dan lainnya berusaha keras agar setidaknya drama ini layak untuk ditonton,aku sebenarnya juga ingin berakting dengan sungguh-sungguh, aku ingin membuat drama ini sukses dan dilihat banyak orang " ucap Kana dengan wajah sedih
Riku yang ikut sedih mendengar itu memeluk Kana dan membuat gadis itu terkejut
" ri..Riku!?"
" jangan bersedih Kana-nee, aku yakin masih ada kesempatan untuk membuat drama ini sukses " ucap Riku menghibur si gadis. Itu memang kebiasaan Riku pada keluarganya jika ia sedang menghibur keluaraganya maupun saat merasa senang dan sedih.
Riku melepaskan pelukannya dan tersenyum cerah kepada Kana
" lagipula bukankah Aqua-nii akan bermain peran disitu. Aqua-nii sangat hebat dalam berakting, jadi aku yakin Aqua-nii akan membuat drama itu sukses "
Semuanya tertegun mendengar pernyataan Riku, Ruby juga ikut tersenyum dan berkata " itu benar, dan bukankah Onii-chan disini berperan sebagai penjahat? Itu sangat cocok dengan Onii-chan "
" kau ini memujiku atau menghinaku ?" Aqua heran dengan adik peremuannya satu ini. " sebenarnya aku tidak sehebat itu, tapi jika dipercayakan oleh adik bungsuku seperti ini, aku tidak punya pilihan lain selain bersungguh sungguh dalam berakting nanti " lanjut Aqua tersenyum
Kana melongo melihat senyuman Aqua, itu karena kesan yang selalu diberikan Aqua selalu dingin dan datar. Ini pertama kalinya gadis itu melihat senyuman Aqua, ya tidak bisa dipungkiri karena Aqua hanya tersenyum pada keluarganya saja.
*****
Hari ini Iori baru saja pulang dari pemotretan, ia sendirian di rumah karena yang lainnya belum pulang.
Iori langsung merebahkan dirinya di sofa dan menghela nafas panjang, ia menolehkan kepalanya kesamping dan secara kebetulan matanya langsung tertuju dengan sebuah pajangan foto. Foto tersebut menampilkan dirinya dan seluruh anggota idolish7 saat memenangkan BOW untuk pertama kalinya, ia fokus melihat seseorang yang ia kenal sebagai sahabat dan partnernya dengan wajah yang selalu ceria di ingatannya.
" sudah lama aku tidak mengunjungi makam Nanase-san, karena besok libur apa nanti aku berkunjung ya "
Pada akhirnya Iori memutuskan mengunjungi makam besok paginya, iabmembawa buket kecil berisi bunga. Saat sudah sampai ia membersihkan nisan dengan air dan mebaruh buket bunga setelahnya.
" sudah 16 tahun berlalu sejak kau pergi, maaf jika aku jarang mengunjungimu Nanase-san. "
" kami baik baik saja dan menjalani kehidupan dengan baik disini, tentu saja Idolish7 masih tetap aktif walaupun sekarang pekerjaan idol banyak di isi oleh generasi muda. "
" tapi.."
Iori mengingat kembali kenangan di masa lalu sewaktu Nanase Riku masih hidup. Banyak kenangan berharga yang mereka lewatkan, senang, sedih maupun di saat terpuruk sekalipun, senyuman hangat pemuda merah itu selalu terpampang jelas di ingatannya.
" Idolish7 tanpamu rasanya sangat kurang. semuanya, Idolish7, Triger, Revale, maupun Zool masih sangat kehilanganmu termasuk aku. " tanpa sadar Iori menheluarkan air mata " ah! Kenapa aku masih menangis ? Padahal aku sudah dewasa sekarang "
" yah itu karena sifat cengengmu masihlah sama seperti dulu " tiba tiba seseorang dari belakangnya menjawab pertanyaan Iori dan membuatnya terkejut. Iori menoleh ke belakang dan melihat kakaknya Mitsuki bersama dengan Momo, Haruka, dan Touma.
" Nii-san!! Juga kalian, kenapa bisa ada disini ? "
" kami hanya mengunjungi makam teman kami, apa itu tidak boleh?" Ucap Haruka dengan kerutan keningnya
" Haruka, kau itu sudah tiga puluhan tapi tetap saja tidak berubah ya " ucap Momo tertawa jahil
" Momo-san, kau bahkan lebih tua dari kami " ucap Touma pelan
" yah.. intinya kami hanya kangen Riku saja makanya kami datang kemari, walau sayangnya yang lain masih sangat sibuk dan hanya kami yang datang. Tapi aku tidak menyangka kau juga datang kesini Iori " ucap Mitsuki
" karena ini hari liburku " jawab Iori
Mereka semua mulai berdoa masing masing. Selama 16 tahun ini Revale dan Zool masih aktif di dunia industri, walaupun mereka sudah tidak aktif lagi sebagai idol. Seperti misalnya Yuki dan Momo yang nelanjutkan karir mereka sebagai presenter di acara tv mereka sendiri, begitupun anggota Zool yang menjalani pekerjaan masing-masing seperti penyanyi solo, komposer, model dan lain lain.
" ne Iori, setelah ini kita akan ke cafe untuk membicarakan sesuatu apa kau mau ikut ? " ajak Momo setelah mereka selesai berdoa. Wajah yang tersenyum tadi berubah menjadi serius " ini ada kaitannya dengan kematian Riku " ucapan Momo berhasil menarik perhatian Iori, sekarang ia penasaran kenapa Momo tiba-tiba ingin membahas soal kematian sahabatnya itu.
******
Tibalah mereka di cafe, mereka memesan tempat duduk dan segera berdiskusi.
" Momo-san, apa maksudmu ingin membahas soal kematian Nanase-san ? Bukankah ini sudah 16 tahun, kenapa baru sekarang ?" Ucap Iori dengan wajah serius, yang lainnya juga diam menunggu jawaban dari Momo.
Momo menatap yang lain sejenak lalu berkata " ini mungkin terdengar aku masih belum menerima kematian Riku, tapi selama ini aku selalu berfikir ada sesuatu yang janggal pada kematiannya "
" apa kau pikir Riku mati secara tidak wajar ?" Tanya Mitsuki
Momo mengangguk " kalian tau kan bahwa tubuh Riku masih belum ditemukan saat dia dinyatakan mati. Apa kalian tidak merasa aneh karena ini sudah bertahun tahun? Apa kalian tidak berpikir bahwa tubuhnya mungkin disembunyikan di suatu tempat ?"
" tunggu... kau berkata seolah-olah Nanase-san dibunuh oleh seseorang " ucap Haruka meresakan perasaan tidak enak
" itu yang ada dipikiranku setelah memikirkan kejanggalan ini. Aku tau anak itu ceroboh, tapi secerobohnya Riku, tidak mungkin dia sampai bisa kehilangan nyawanya sendiri. Kalian tau sendiri kan Riku memang sering asmanya kambuh tapi dia tetap disiplin meminum obatnya. Dan lagi sangat aneh jika tubuh Riku tiba tiba menghilang jika ia mati karena penyakitnya "
Sekarang setelah mendengar teori dari Momo, mereka juga merasa ada yang janggal.
" tapi jika dia dibunuh, apa motifnya? Setahuku Riku bukalanlah anak yang suka mencari musuh " tanya Touma
Momo terdiam sejenak seolah agak ragu untuk mengatakannya, namun oada akhirnya Momo mengatakannya
"Ini mungkin cuma pemikiranku saja, tapi mungkin Riku terlibat sesuatu dan akhirnya menjadi target pembunuhan. Aku juga sudah mencari tau tempat terkahir kali Riku kesana, dan aku mendapatkan informasi bahwa ada 1 dokter kandungan yang tidak kembali bertugas disaat salah satu pasiennya tenagh melahirkan, dan dia menghilang di hari yang sama saat Riku juga menghilang "
" jadi maksudmu kalau dokter itu yang.."
" tidak, justru dokter itu yang pernah merawat Riku dulu, dia adalah kenalannya "
Momo langsung membatah apa yang diduga oleh Touma
" aku ingat waktu itu Nanase-san pergi ke sana untuk menemui dokter kenalannya " ucap Iori " aku punya dugaan tapi aku juga tidak yakin " lanjut Iori
" katakan saja " ucap Mitsuki
" ...aku menduga bahwa target sebenarnya adalah dokter itu, dan Nanase kebetulan menjadi target selanjutnya karena melihat aksi pembunuhan itu, mungkin "
Setelah mendengar Iori, semuanya tampak berpikir
" jika yang diduga Iori benar itu bisa jadi masuk akal " ucap Momo
Semuanya tampak murung membayangkan bagaimana Riku dibunuh hanyabkarena menjadi saksi. Mereka sendiri sebenarnya sangat menjaga Riku dari penyakitnya, namun irang asing dengan seenaknya menghilangkan nyawa teman mereka begitu saja. Memikirkan hal itu membuat mereka sangat marah.
Iori gemetaran, entah kenapa ia menyesal membiarkan Riku pergi 16 tahun lalu, walau Iori sendiri tau tidak ada gunanya untuk menyalahkan diri sendiri sekarang. Di saat Iori berusaha menenangkan dirinya, ia tiba tiba teringat sesuatu.
" Kujo Ten.."
" ada apa Izumi Iori, tiba tiba membicarakan orang itu " tanya Haruka
" mungkin Kujo-san tau alasan kematian Nanase-san dan mencari penjahatnya sendirian selama ini "
" ah benar juga, akhir akhir ini kita jarang berkomunikasi lagi dengan Trigger " ucap Mitsuki
" jika kuingat-ingat Ten sangat terpuruk sampai dia hiatus dari pekerjaannya, setelah kembali pun dia tidak seperti dulu lagi yang suka bersikap profesional. " kata Momo
" tapi tiba tiba Kujo Ten seolah kembali fokus pada pekerjaannya sampai di tingkat terlalu bekerja keras. Sia seolah-olah mencari seseorang di dunia industri ini " kata Haruka
" ah apa mungkin seperti Tamaki yang menjadi idol untuk mencari adiknya itu ?" Tanya Touma
" mungkin orang yang dicari Ten bukanlah orang seberharga itu. Tapi aku yakin mungkin itu ada hubungannya dengan pembunuh yang membunuh Riku " kata Momo lagi
Semuanya terpaku, jika memang benar, itu berarti pembunuh itu masih berkeliaran bebas di dunia entertain ini. Dan Ten tengah mencarinya mati-matian selama beberapa tahun ini.
Mereka berhebti berdiskusi dan termenung sampai mereka tidak mendengar bel pintu cafe yang berbunyi saat terbuka.
Seorang dua remaja laki-laki dan perempuan masuk bersamaan ke dalam cafe, si remaja laki-laki melihat kearah Iori dan yang lainnya duduk, ia terlihat senang dan langaung menghampiri mereka.
" io... Izumi-san " panggil pemuda itu, Iori dan Mitsuki merasa terpanggil dan menoleh ke arah pemuda itu
" Riku! " ya pemuda itu adalah Hoshino Riku,mendengar nama Riku Momo, Touma , dan Haruka tampak sedikit tersentak dan ikut melihat kearahnya. Sekilas mereka melihat Nanase Riku yang hidup di depan mereka ketika melihat senyuman itu, mau bagaimana pun anak itu agak mirip dengan teman mereka, walau warna rambut dan mata yang berbeda, namun gaya rambut mereka serta caranya tersenyum terlihat sangat mirip. Bedanya anak di depan mereka memiliki fitur wajah yang lebih feminim ketimbang Nanase Riku yang mereka kenal.
" Riku, jangan tiba-tiba berlarian seperti itu "
" ahaha maaf Ruby-nee, aku sangat bersemanagat ketika melihat mereka "
Gadis yang masuk bersamaan dengan Tiku tidak lain adalah Ruby, mereka sebenarnya hari ini memang berencana mampir ke cafe setelah pulang dari sekolah. Sedangkan kakak mereka Aqua, sekarang ia sibuk menjalani syuting di tempat lain.
" wah Riku, kau Riku kan ? Kau juga Ruby Sudah lama kita tidak bertemu lagi. Kau sudah remaja saja, apa kakian kesini hanya berdua? Dimana Aqua? " ucap Mitsuki menyambut Riku
" Aqua-nii sekarang sedang sibuk syuting di sebuah drama "
" heeh.. sekarang anak masih aktif menjadi aktor ternyata "
" itu benar, dan peran Onii-chan adalah penjahat yang muncul di episode terakhir "
" ahaha kau masih sama saja suka berterus terang ya Ruby "
" ano..Mitsuki, mereka?" Tanya Momo mengintrupsi
" ah benar juga, pekernalkan mereka adalah kenalanku dan Iori, dia adalah Hoshino Riku dan disebelahnya adalah kakak kembarnya Hoshino Ruby. Riku, Ruby, mereka adalah teman-teman kami berdua namanya Inumaru Touma, Isumi Haruka, dan yang disana adalah senpai kami Sunahara Momose"
Ucap Mitsuki saling memperkenalkan mereka.
" bagaimana kalau kalian bergabung dengan kami saja disini, ada beberapa hal yang ingin kami tanyakan sekaligus kami penasaran bagaimana kalian jadi kenalannya Mitsuki dan Iori " ucap Momo tersenyum ramah
" ah, sebenarnya anak inilah alasan kami Idolish7 kembali dari hiatus " ucap Iori
" ho.. aku jadi makin penasaran bagaimana ceritanya " ucap Momo dengan mata yang sangat tertarik
" maaf mungkin lain kali, sebenarnya aku dan Riku ada janji temu dengan seseorang hari ini " ucap Ruby
Ya alasan mereka pergi ke cafe sehabis sekolah, itu karena mereka akan ditraktir oleh orang tersebut.
Tiba tiba hp Riku berdering, ia pun segera mengangkat telfon tersebut
" halo, ah! Ten-san. " ucap Riku dengan wajah yang cerah, namun tidak dengan para orang dewasa yang duduk di dekat mereka dengan wajah terkejut setelah mendengar nama itu
" apa aku tidak salah dengar, dia menyebut nama Ten kan ? " bisik Momo ke Mitsuki
" mungkin saja itu Ten yang lain " balas Mitsuki
Mereka melanjutkan mendengar oembicaraan Riku di telefon.
" ya, kami sudah di dalam cafe, kebetulan kami juga bertemu dengan kenalan kami "
" kenalan ? Tunggu Riku, kau tidak sembarangan mendekati orang asing kan.." ucap seseorang yang baru memasuki cafe yang tidak lain adalah Ten, matanya langsung bertemu dengan mata teman-temannya di industri. Tentu saja Ten langsung terpaku di tempat dan begitu juga mereka.
" oh! Ten-san, kami disini " panggil Ruby sambil melambaikan tangan ketika menyadari kehadiran Ten. Riku menutup telfonnya dan ikut melambaikan tangan ke arah Ten.
Ten pun kembali pada kesadarannya
" ukhum " setelah itu, Ten berjalan mendekati si kembar
" Riku, aku tidak mengira kau kenalan Kujo-san " ucap Iori
" dia bukan sekedar kenalan kami, dia adalah tetangga dekat kami dan juga guru dari Onii-chan, dia sudah seperti keluarga bagi kami " buka Riku yang menjawab melainkan Ruby
" keluarga ? " Iori dan yang lainnya bingung
" ternyata kenalan yang kalian maksud adalah mereka ya " ucap Ten yang sudah tiba di dekat mereka
" are ? Apa kau mengenal mereka Ten-san ?" Tanya Ruby
" yah bisa dibilang mereka adalah teman sekaligus rival sesama idol di masa lalu " jelas Ten
" begitu ya " Ruby mengangguk menegerti, sedangkan Riku sebenarnya sudah sangat mengenal mereka, tapi dia tidak bisa bersikap sangat dekat dengan mereka karena dikehidupan kedua ini mereka baru saling kenal saja.
" kalian berdua, daripada terus berdiri cepat pesan sesuatu, biar aku carikan kursi kosong. Kalian bisa pesan apapun yang kalian mau, kecuali sesuatu yang dingin untuk Riku. Ruby, tolong awasi adikmu ya "
" siap Ten-san " Ruby memberi tanda hormat, sedangkan Riku cemberut karena masih diperlakukan anak kecil oleh Ten " ayo Riku " Ruby menarik tangan Riku dan membawanya memesan sesuatu.
Kelima irang yang duduk dari tadi hanya bisa melongo melihat adegan itu
" jni cuma perasaanku saja atau Ten bersikap seperti seorang ayah sekarang" ucap Mitsuki
" ini pertama kalinya aku melihatnya bersikap seperti itu " ucap Haruka tidak percaya, yang lain hanya mengangguk setuju dengan perkataan Haruka.
To be continued
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro