Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

chapter 2

" kamu... Hoshino Ai-san ?"
Itulah yang terlintas di pikiranku ketika melihatnya, entah kenapa dia mirip sekali dengan Hoshino-san.

" aduh.. ketahuan deh, apa mungkin aura keartisanku sangat kuat ya, gawat nih " ucapnya dengan percaya diri. ternyata memang benar Hoshino-san, apa yang dilakukannya disini ? Dan lagi dia hamil ?

" etto... aku tidak menyangka bisa bertemu denganmu disini Hoshino-san, dan lagi perutmu itu.."

" ini anakku lo, kembar 3 "
Beneran dia hamil!! Setahuku dia masih 16 tahun lebih muda 2 tahun dariku, bukankah dia terlalu muda untuk jadi ibu.

" Riku, tolong rahasiakan soal apa yang kau lihat saat ini " ucap Goro-sensei mencengkram kedua bahuku, raut mukanya terlihat serius saat ini

" ano.. aku tidak mengerti apa yang terjadi, tapi bukankah harus ada penjelasan disini"

" oh benar, ayo kita bicarakan di tempat yang sepi "

Beberapa menit berlalu, Goro-sensei menjelaskannya semua padaku tentang bagaimana dia menjadi dokter yang bertanggung jawab mengurusi kehamilan Hoshino-san, dan tentang Hoshino-san yang masih akan melanjutkan karirnya sebagai idol walaupun sudah punya anak

" jadi begitulah, Riku... bisakah kau merahasiakan ini dari publik ?"

" tenang saja Goro-sensei, aku akan bantu merahasiakan ini "

" terimakasih Riku "

" tapi pasti berat bagimu kan Hoshino-san, aku dengar masa masa hamil itu tidak mudah, kau hebat bisa melalui semua itu "

" Nanase-san...  ternyata kau sangat baik ya, bahkan sikapmu tidak berubah sama sekali setelah tau aku hamil "

" a ha ha aku tidak sebaik itu kok, tapi kembar 3 ya... kuharap mereka akan menjadi saudara yang akur untuk seterusnya " tidak seperti aku dan Ten-nii

" oh ya Riku, ada urusan apa kau sampai datang ke desa ini ? "

" aku hanya ingin liburan sekaligus memeriksa kesehatanku padamu "

" kau ini kenapa jauh jauh kesini untuk minta diperiksa olehku, lagipula aku ini dokter spesialis kandungan"

" ehehe.. habis aku merasa lebih tenang jika Goro-sensei yang memeriksaku dan menemaniku saat dirawat seperti dulu "

" saat itu aku masih magang tentu saja aku bisa menemanimu, dan lagi aku bukan dokter yang menanganimu saat itu. tapi baiklah, aku akan meminta dokter lain memeriksamu "

" kau sedang sakit Nanase-san ? " ah, benar juga. Hishino-san tidak tau penyakitku ya, karena aku tau rahasianya,mungkin tudak apa memberitahu rahasiaku

Aku mengangguk " aku memiliki asma sejak lahir, dan akhir akhir ini kondisiku semakin parah " kulihat Hoshino-san terlihat terkejut

" aku tidak tau kau memiliki asma, padahal kau bisa menyanyi dan menari sebagus itu, tapi kenapa kau menyembunyikannya dari fansmu ? "

Ai pov

Nananse Riku, dia pernah menjadi partnerku saat pemotretan majalah. dia adalah orang paling murni yang pernah kutemui, sifat ramahnya juga lugunya, perawakan yang imut namun terkadang juga terlihat keren, sosok yang bisa menggerakkan hati para fansnya. Dia juga salah satu orang yang selalu kuingat namanya.

namun aku tidak menyangka dibalik sosoknya yang bagaikan bintang itu memiliki penyakit yang seharusnya menjadi penghambatnya

" aku tidak tau kau memiliki asma, padahal kau bisa menyanyi dan menari sebagus itu, tapi kenapa kau menyembunyikannya dari fansmu ? " tanyaku, aku penasaran apakah dia juga pembohong sama sepertiku

namun tanpa kuduga dia malah menunjukkan senyuman sedih kepadaku " mungkin bisa dibilang aku tidak ingin membuat fansku jadi khawatir dan mengkhasihaniku " ucapnya

ah.. begitu ya..

aku hampir lupa kalau membuat fans tersenyum adalah bagian dari pekerjaan idol, tentu saja kita sebagai idol akan selalu terlihat ceria dan bai baik saja, menunjukkan kelemahanmu adalah kesalahan yang fatal, maka dari itu Nanase-san menyembunyikan tentang penyakitnya.

tapi mungkin aku agak iri padanya yang bisa mencintai dan memikirkan para fansnya dengan tulus, berbanding terbalik denganku yang hanya bisa mengeluarkan kebohongan saja.

Goro pov

setelah menjelaskan semua pada Riku, aku merasa lega, aku bersyukur Riku adalah anak yang baik. aku pun langsung meminta dokter lain untuk memeriksa kesehatannya sesuai permintaannya, dan hasilnya memang benar bahwa kesehatannya makin memburuk.

mengetahui itu hanya membuat hatiku sakit, sudah cukup dengan Sarina-chan, aku tidak ingin kehilangan pasien berhargaku lagi. apalagi saat kujelaskan kondisinya. ia malah diam merenung. aku tau dia adalah seorang idol seperti Ai, tapi jujur aku ingin dia berhenti dan lebih memerhatikan kesehatannya.

" ne Goro-sensei, kau tau sebelum kesini aku bertengkar dengan Ten-nii, dia menyuruhku untuk berhenti menjadi idol " tuturnya tiba tiba. aku setuju dengan kakak kembarmu, namun aku tidak bilang karena aku tau itu akan menyakitimu.

" Riku, apa kau benar benar tidak peduli dengan kesehatanmu sendiri ? "

" aku tidak tau, aku hanya suka bernyanyi dan menari Bersama anggota memberku saja, aku suka melihat senyuman para fans yang mendukungku, aku juga ingin bisa sejajar dengan Ten-nii di satu panggung yang sama. maka dari itu aku bekerja keras walau naywa taruhannya, aku tidak inginmnenyesali apapun selama aku masih hidup"

aku tau kau orang yang pekerja keras, kau yang dulu berkali kali nyawanya hampir diujung tanduk. tapi sifat ceroboh dan sembronomu itu yang selalu membuat orang lain khawatir, walau begitu.. kamu mampu meperlihatkan kepada orang orang bahwa orang yang memiliki penyakit tidak melulu harus terlihat terbaring lemah, bagian dari dirimu inilah yang membuatku kagum padamu Riku

" jujur saja Riku, aku setuju pada kakakmu, namun aku aku tau bagaimana kegigihanmu itu. maka dari itu aku mendukungmu apapun keputusanmu, namun kuharap kau tidak terlalu memaksakan diri " Riku sempat tertegun dengan ucapanku, namun setelahnya ia memperlihatkan senyuman hangat di wajahnya itu, ya.. senyuman yang dapat membuat hatimu menghangat, aku senang bisa melihat senyumannya itu.

akhirnya Waktu untuk persalinan tiba, hari ini juga bertepatan hari terakhir sebelum Riku pulang besok pagi.

" dokter terimakasih atas usahanya, namun kau harus segera datang begitu mendengar panggilanku, ya " ucap Ai yang sudah terbaring di Kasur

" baik, aku tinggal disekitar sini jadi tenang saja. ya walau aku tidak sempat kemari, masih ada dokter lain yang akan merawatmu "

" tidak mau, aku maunya dokter "

" aku bercanda, sampai jumpa "

" ya"

sehabis ini selesai, hubunganku dengan Ai akan berakhir. kami akan Kembali menjadi idola dan penggemar saja. meski sudah melihat sisinya yang tidak diketahui orang lain, sikapnya yang begitu kontras malah membuatku makin menyukainya. aku akan mndoakan untuk kebahagiannya kedepan. sekilas wajah Riku muncul dalam pikiranku, ...aku juga akan mendoakan yang terbaik untuknya.

" apa kau adalah dokter penanggung jawab Hoshino Ai"

"... dia mendaftar di rumah sakit dengan nama samaran, walaupun kebetulan melihatnya, bagaimana kau bisa tau marga yang belum dipublikasikan "

"..."

orang ini sangat mencurigakan,

" kau kenalannya?bisa kutahu namamu? "

bukannya malah menjawabku dia malah kabur, orang itu entah kenapa tidak bisa kubiarkan

" OI.."

aku pun mengejar pria berhode itu

Riku pov

hari ini adalah hari terakhir aku disini, besok pagi aku harus Kembali dan melanjutkan aktifitas idol

aku ingin berpamitan kepada Goro-sensei dan Hoshino-san, kalau sempat aku ingin juga melihat bayi bayi kecil Hoshino-san, aku penasaran akan selucu apa bayinya nanti

baru saja aku sampai, aku melihat Goro-sensei berbicara dengan orang asing, tidak lama orang itu kabur dari sensei, lalu sensei mengerjarnya.

perasaanku tidak enak, pada akhirnya aku memutuskan mengejar mereka. mereka berlari ke arah jalan pegunungan, dari kejauhan aku bisa melihat Goro-sensei berheti di dekat jurang, juga orang yang tadi berada dibelakangnya

" GORO-SENSEI BAHAYA" namun seolah percuma,peringatanku sia sia karena sensei sudah di dorong jatuh ke jurang

aku terpaku, ini pertama kalinya aku melihat pembunuhan secara langsung, orang itu juga kaget melihatku ada disini dan menyaksikan semuanya

" hah... uhuk.... uhuk... Goro sensei.." ah gawat.. aku kambuh lagi, apa karena aku berlari tadi atau karena shok melihat Sensei meninggal.

" kau..melihat semuanya, aku tidak punya pilihan lain selain membunuhmu juga " katanya dengan mimic wajah yang panik

aku harus lari dan melaporkan ini. tapi aku tidak bisa menggerakkan tubuhku. tangan orang itu langsung saja mencekik leherku. ukh aku makin tidak bisa bernafas

" ini bukan salahku, ini salahmu karena kau sudah melihatnya " ucapnya dengan anda yang bergetar,

penglihatanku semakin memburam, ah.. apa ini akhirnya?

aku bahkan belum sempat berbaikan dengan Ten-nii, bagaimana perasaanya jika tau aku mati. semuanya juga , bagaimana dengan nasib Idolish7 tanpaku? tapi kuyakin , mereka juga pasti bisa melakukannya tanpaku

saat kusadari semuanya menjadi gelap, bahkan rasa sakitnya sudah hilang, sepertinya aku benar benar sudah mati

******

malam itu, malam dimana 2 orang mati bersamaan dengan seorang ibu yang melahirkan ketiga anaknya.















to be continued

Author note

Halo semuanya, kembali lagi dengan Author Risa disini

Bagaimana untuk chapter ke 2 ini ?
Author memutuskan aploud lebih cepat untuk chapter ke 2 ini, semoga kalian suka 😅

Sampai jumpa di chapter selanjutnya 👋🏻👋🏻

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro