chapter 16
Halo semuanya
Maaf bagi para reader yang telah menunggu lama sampai samapai cahpter ini tertunda 2 minggu 😭🙏🏻
Dikarenakan Author yang saat ini baru memulai kerja, jadinya baru bisa mengaploud sekarang
Sekali lagi gomennasai 😭
Tandai jika ada typo biar Author perbaiki nanti
Selamat membaca
"""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""
Di suatu pagi
Trigger datang menjenguk Riku yang masih dirawat di rumah sakit.
" bagaimana keadaanmu ? Oh ya aku membelikan kalian donat, makanlah bersama kedua kakakmu "
"" donat!"" Kata Riku dan Ruby dengan mata berbinar. melihat itu Ten hanya terkekeh, reaksi mereka mengingatkannya pada dirinya dan adiknya saat diberi makanan kesukaan mereka.
" terimakasih atas donatnya Kujo-san, aku jadi merasa tidak enak karena tidak memberi apapun untuk balasannya "
" tidak masalah Hoshino-san, lagipula aku senang membelikan anak anak sesuatu walaupun itu hanya sekedar camilan "
Ten tersenyum, itu adalah senyuman malaikat bagi Ai saat melihatnya. Semenjak Ten menolongnya, Ai menganggap Ten sebagai malaikat penolong sekarang.
" kalimatmu tadi, kau bertingkah seperti ayah mereka " bisik Gaku sedikit menggoda Ten
" diamlah " balas Ten sambil menyikut Gaku, tentu saja Gaku kesakitan karena sikutan yang Ten berikan lumayan menyakitkan. Sedangkan Ryu hanya geleng geleng melihat kedua temannya itu.
Gaku dan Ryu sudah mengetahui rahasia Ai, tentu saja atas persetujuan Ai sendiri. Ai merasa tidak ada gunanya menyembunyikan dari mereka sejak insiden itu. mereka juga ikut membantu merahasiakan tentang anak anak, jadi Ai merasa lega.
" aku baru ingat, mereka juga menitipkan ini padaku saat tau kami akan menjengukmu " ucap Gaku menyerahkan sebuah amplop besar ke Riku
" mereka ?"
" Idolish7, mereka sangat khawatir padamu lo saat tau kau masuk rumah sakit "
Mendengar bahwa amplop besar ditangannya adalah pemberian dari Idolish7, Riku pun langsung membukanya. Isinya adalah CD album keluaran terbaru dan sepucuk surat.
" wow bukannya itu adalah edisi terbatas bulan ini, kau sangat beruntung mendapatkannya Riku " Ruby ikut senang melihat wajah Riku yang lebih cerah saat mendapatkan itu.
Riku membaca surat yang ia dapat, surat itu berisikan harapan mereka untuk Riku agar segera sembuh dan keluar dari rumah sakit. Riku tersenyum lebar" tolong ucapkan terimakasihku pada mereka, aku sangat senang dengan albumnya. Akan kujaga baik baik " saking senangnya Riku, mereka bahkan bisa membayangkan banyak kialauan disekitar Riku saat dia tersenyum.
Aqua dan Ai juga ikut tersenyum melihat Riku yang terlihat senang mendapatkan hadiahnya.
Gaku menceritakan hal memalukan yang dilakukan Ten kepada anak anak, dan dibalas Ten dengan cerita yang lebih memalukan salah satunya adalah moment dimana Gaku pernah ditolak Tsumugi dua kali dalam waktu kurang dari lima menit.
" uwa.. menyedihkan "
" aku baru tau ada orang yang nggak cuma ditolak, tapi juga menyamar menjadi orang lain kemudian ditolak lagi "
" itu adalah pengakuan terpayah yang pernah kutahu "
Ucap keluarga Hoshino kecuali Riku yang hanya memberikan tatapan kasian setelah mendengar cerita tersebut.
Jleb
Kata kata itu seakan akan menjadi panah dan menusuk Gaku
" oi, kubilang itu bukan pengakuan kan" ucap Gaku melototi Ten, tentu saja Ten tidak memperdulikan itu
Melihat pertengkaran Ten dan Gaku, Riku baru mengetahui bahwa kedekatan mantan kakaknya dan member Trigger mungkin lebih erat dari yang ia kira.
Pertama kali ia melihat Ten di kehidupan kedua ini, Ten berubah, ia seperti orang lain di mata Riku saat tampil di tv. Riku merasa bersalah karena penyebab Ten menjadi seperri itu adalah karena kematiannya. Namun, seiring berjalannya waktu, Ten mulai sedikit kembali kedirinya yang dulu. Mungkin itu berkat adanya Gaku dan Ryu yang ada di sisinya.
Interaksi mereka terus berlanjut, semua yang ada diruangan itu berbincang dan tertawa kecuali satu orang. Ia adalah Aqua yang terus memperhatikan Ten diam diam.
Waktu berlalu dengan cepat, Riku tertidur sehabis meminum obatnya. kini Trigger pamit untuk pulang.
" tunggu, bisakah aku ikut pulang bersamamu Ten-san " Aqua tiba tiba mencegat Ten ketika akan beranjak pulang.
" ada apa Aqua? Kenapa tidak menunggu Miyako-san saja untuk dijemput ?"tanya Ai
" aku hanya ingin pulang bareng Ten-san, boleh kan? " ucap Aqua dengan pandangan memelas ke Ten, Aqua hanya beraktingsebagai anak kecil agar bisa ikut dengan Ten, walaupun dia harus menahan harga dirinya sebagai orang dewasa di dalam.
" tidak boleh, dia sudah banyak membantu kita, jangan terlalu merepotkannya lagi "
" ee... tapi aku mau bareng Ten-san" rengekan Aqua membuat cengo Ai dan Ruby. Ini pertama kalinya mereka melihat Aqua bertingkah seperti anak kecil, walaupun Aqua memang masihlah anak kecil.
" tidak apa Hoshino-san, biar kuantar dia pulang " ucap Ten
" tapi.."
" tidak perlu sungkan, lagipula kita ini tetangga. Bagaimana denganmu Ruby ? Apa kau juga ikut pulang bersama kami?"
Ruby menggelengkan kepalanya " aku ingin menemani Riku dan mama lebih lama"
Melihat Ten yang tidak keberatan, Ai pun akhirnya mengijinkan Aqua untuk pulang bersama dengan Ten.
" baiklah kalau begitu, maaf jika merepotkan. Aku titip Aqua " ucap Ai sedikit membungkuk
Mereka berempat akhirnya pergi meninggalkan rumah sakit.
Dalam perjalanan suasana mobil sangatlah hening, tidak ada yang berbicara termasuk Aqua hingga membuat suasananya menjadi canggung.
" Aqua, Bisakah kau tunjukkan jalan dimana rumah presdir Ichigo berada ?" Tanya Gaku memulai percakapan
" itu tidak perlu karena aku ingin ke apartemen hari ini "
" eh? Tapi bukankah sementara kamu tidak bisa di situ karena ibu dan adikmu masih dirawat di rumah sakit ?"
" tidak apa Ryu, antarkan saja dia ke apartemennya. Kalian tenang saja karena ada aku di sebelahnya "
Aqua sadar mungkin Ten sudah mengetahui tujuan sebenarnya dari pulang bersama ini.
Ya, sebenarnya Aqua memang berencana untuk berbicara secara pribadi dengan Ten tanpa diganggu siapapun, maka dati itu dia merengek untuk bisa pulang bersama dengan Ten.
Setelah Ten dan Aqua sampai di apartemen, Ten menyuruh Aqua untuk tidur ditempatnya kali ini. Dia tidak bisa membiarkan anak kecil berusia 3 setengah tahun untuk sendirian di rumahnya.
" jadi, apa yang ingin kau bicarakan sampai bersikeras ikut pulang denganku ? "
" ...untuk yang pertama, aku ingin berterimakasih karena sudah menyelamatkan Ai dan Riku "
" tidak perlu berterimakasih, lagipula aku yang harusnya meminta maaf karena datang terlambat "
" walaupun begitu tetap terimakasih "
" haah.. baiklah. Hanya itu ? "
Aqua terdiam sebentar sebelum dia akhirnya melihat Ten dengan serius. saat itu Ten agak terkejut, itu adalah ekspresi yang tidak akan pernah dibuat oleh anak kecil.
Sejak awal bertemu dengan Aqua, Ten merasa Aqua adalah anak yang lebih dewasa dari seumurannya. Daripada bermain dengan anak anak lainnya, ia lebih memilih membaca buku dipojokan, itulah kesan Ten terhadap Aqua.
" tolong bantu aku untuk bisa masuk dunia showbiz, aku mencari seseorang yang juga orang dari showbiz "
" apakah itu ayahmu ?"
" bagaimana kau bisa tau ?"
" tidak, aku hanya menebaknya. kau hanya mengingatkanku pada seseorang yang juga menjadi idol untuk mencari adiknya " ucap Ten sambil mengingat seseorang berambut biru, Ten kemudian memperhatikan Aqua dengan seksama
" tetapi baiklah, dilihat dari wajahmu sepertinya kau mencari ayahmu bukan sebagai pelepas rindu. Mulai saat ini aku akan melatihmu, latihanku tidaklah mudah kalau kau tau "
" mohon bantuannya "
**********
Hari ini adalah hari terakhir Riku dirawat karena besok ia sudah bisa pulang.
Riku saat ini duduk di taman rumah sakit untuk menghirup udara segar ditemani oleh perawat, Ai tidak bisa menemani Riku kali ini karena harus mengurus media yang mempertanyakan tentang dirinya yang kembali hiatus serta penampilan dome yang batal. Begitupun si kembar yang harus bersekolah.
Di taman Riku melihat sekumpulan anak yang sepantaran dirinya tengah bermain, ia hanya tersenyum melihat mereka bermain tanpa ikut serta dikarenakan ia belum boleh beraktifitas berlebih dulu.
" Riku-kun, apa kau masih mau disini atau kembali ke kamar ? " Tanya suster yang bersama Riku dari tadi.
" aku ingin lebih lama disini, terus berada di kamar membuatku sesak " balas Riku
" baiklah kalau begitu, sebenarnya aku harus mengecek pasien lain, tetapi itu hanya sebentar. jadi jangan kemana mana dan tunggu aku disini ya "
" baiklah suster "
Suster itu pun pergi meninggalkan Riku yang duduk di bangku taman sendiri, anak anak yang yang tadinya bermain di dekat Riku duduk pergi bermain ke tempat yang jauh dari Riku setelah suster itu pergi.
Karena mulai bosan, Riku mulai bernyayi
Prok prok prok
Suara tepuk tangan seseorang tiba tiba menghentikan nyanyian Riku, ia menoleh dan melihat seorang pemuda dengan rambut pirang dan mata biru. Pemuda itu bertepuk tangan sambil tsrsenyum kearah Riku.
" nyanyian yang bagus " ucap pemuda itu
" terimakasih " Riku agak malu nyanyiannya di dengar oleh orang lain selain keluarganya setelah sekian lama.
" apa kau sendirian, dimana perawatmu ?" Tanya pemuda itu langsung duduk disamping Riku
" dia harus memeriksa pasien lain sebentar, dia meninggalkanku karena aku ingin berada disini lebih lama"
" begitu ya.... namaku Kamiki Hikaru, siapa namamu ?"
" Hoshino Riku "
" Riku ya, kau sangat mirip dengan ibumu" gumam Hikaru.
Riku tidak begitu mendengar dengan jelas apa yang digumamkan sehingga melihat Hikaru dengan tatapan bingung, sedangkan Hikaru hanya memberikan senyuman pada Riku dan mengelus kepalanya.
" baiaklah kalau begitu, aku akan pergi dulu. Jadilah anak baik dan tunggulah suster datang menjemputmu, tadi itu nyanyian yang sangat indah "
Hikaru pun pergi meninggalkan Riku yang sekali lagi sendirian di taman rumah sakit, namun tidak lama suster akhirnya datang dan menyuruh Riku untuk kembali ke kanar inap.
Riku melihat ke arah perginya Hikaru, entah mengapa Riku merasa dia mirip seseorang yang dia kenal.
Pda akhirnya Riku tidak memikirkannya lagi dan kembali ke kamarnya.
Tanpa Riku sadari bahwa Hikaru masih belum jauh di sekitar Riku, ia mengawasinya dari balik pohon.
Hikaru menyeringai " dia anak yang menarik, dia memiliki wajah dan warna rambut yang sama denganmu, tapi sayangnya dia laki laki. Dia juga imut dan memikiki suara bagaikan malaikat, dan juga anak pemberani yang telah menyelamatkan ibunya. Aku tidak menyangka kita bisa memiliki anak semenarik Riku, dua anak lainnya juga mirip denganmu dengan warna rambut milikku. Aku tidak sabar mereka akan menjadi apa di masa depan nanti, benar kan...
Ai "
Beberapa tahun kemudian
" Ruby cepatlah atau kita semua akan terlambat " ucap Aqua yang sudah berada di depan pintu bersama Riku
" tunggu sebentar Onii-chan, seragam ini terlihat lucu tapi sangat ribet " ucap Ruby yang masih memebenarkan dasinya
" cepatlah Ruby-nee, jika tidak aku dan Aqua-nii akan meninggalkanmu " ucap Riku sedikit menggoda Ruby
" uwaa.. mamaa tolong aku " pada akhirnya Ruby meminta tolong Ai yang berada di dekatnya
" baik-baik, dasar Ruby, sudah besar masih saja manja " ucap Ai terkekeh sambil membenarkan dasi milik Ruby
" sudah "
" terinakasih mama "
Ruby memeluk Ai dan dibalas juga dengan pelukan hangat, setelah itu Ruby pergi menyusul kedua saudaranya di depan pintu
" kami berangkat "
" hati hati dan selamat bersenang senang di sekolah "
Setelah berpamitan ketiganya langsung pergi meninggalkan apartemen, di sela sela peejalanan mereka bertemu dengan Ten yang baru saja keluar dari apartemennya
" Ten-san selamat pagi " Riku menyapa Ten dengan senyuman
" ah kalian, pagi. Hari ini adalah hari pertama masuk sekolah kan, semangatlah kalian bertiga "
" teriamakasih Ten-san, kami pergi dulu " ucap Ruby ia berjalan menggandeng tangan Riku pergi meninggalkan Ten bersama dengan Aqua yang mengikuti mereka, tidak lupa mereka melambaikan tangan kepada Ten
Ten membalas lambaian tangan mereka " ah benar juga Aqua, setelah pulang sekolah nanti datanglah ketempatku seperti biasa,kita ada latihan hari ini " ucap Ten sedikit mengeraskan suaranya karena jarak mereka yang jauh
" baiklah " jawab Aqua
Dengan begitu, prolog pun berakhir.
Babak baru akan segera dimulai.
Lalu, cerita yang sebenarnya pun dimulai dari sini.
To be continued
Akhirnya arc masa kecil dari episode 1 sudah berakhir,selanjutnya tinggal fokus ke cerita dimana mereka beranjak remaja dan cerita dimana Aqua dan Ten akan membalas dendam nantinya.
Bagaimana dengan chapter kali ini ? Apakah aneh ?
Author belum pasti lagi apakah minggu depan bakal aploud lagi atau tidak, tapi author usahakan bakal aploud walau telat telat 🥲
Sekian dari Author, terimakasih atas vote dan komenan dari kalian semua yang memberi Author semangat untuk meneruskan fanfic ini
Sampai ketemu di chapter selanjutnya 👋🏻👋🏻
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro