Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

chapter 15

Kali ini Author buat sedikit lebih panjang dari biasanya.

Selamat membaca~

◇◇◇◇◇◇◇◇◇◇◇◇◇◇◇◇◇◇◇◇◇◇◇◇◇

Di tengah keramaian jalan raya, ada satu mobil yang sedang melaju pesat melewati beberapa kendaraan lain.

" Gaku! apa masih lama lagi ?" 

" kita sebentar lagi sampai, jadi jangan menggangguku, aku sedang konsentrasi menyetir sekarang" 

Ai dan Riku kehilangan kesadarannya 3 menit yang lalu, dan itu membuat Ten panik. untungnya mereka sampai rumah sakit terdekat tidak lama, mereka langsung bergegas menggendong ibu dan anak itu dan berteriak memanggil dokter

" ada pasien darurat disini!! tolong! kondisi mereka keritis!!" ucap Ten panik kepada resepsionis 

untungnya para dokter dan perawat di pihak rumah sakit gercap menangani kedua pasien itu, ibu anak itu akhirnya dibawa ke ruang oprasi.

Ten dan Gaku kini duduk menunggu di depan ruang operasi.

" Kujo-san, Gaku-san " tiba tiba datang seorang gadis berambut blonde dan pemuda berkacamata menghampiri mereka. Mereka tampak terkejut melihat penampilan Gaku dan Ten yang agak berangtakan dengan noda darah di baju mereka.

" Tsumugi! Yamato! Sedang apa kalian disini? " tanya Gaku terkejut dengan kedatangan manejer dan leader Idolish7 itu

" dari pada itu, kenapa dengan kalian ? Apalagi itu.. darah!! " ucap Yamato dwngan wajah yang pucat

" apa kalian habis kecelakaan ? " tanya Tsumugi dengan raut wajah khawatir

" aa...  soal itu... " Gaku juga sebenarnya bingung mau menjelaskan bagaimana dengan situasi ini. Tiba tiba menolong orang asing yang sepertinya kenalan Ten, apalagi kasus penusukan tadi. Gaku juga entah kenapa merasa familiar dengan si ibu muda itu, ia merasa pernah melihatnya entah dimana.

Gaku ingin meminta penjelasan dari Ten, tetapi melihat Ten yang tenggelam dengan pikirannya dari tadi dengan wajah gelap membuatnya mengurungkan niatnya. Ini bukan waktu yang tepat untuk bertanya.

" bukan kami, tetapi kenalan kami atau lebih tepatnya kenalan bocah itu yang kecelakaan. Kami hanya mengantar. Kalian sendiri kenapa bisa disini ?"

" ah, sebenarnya Sogo-san ambruk  karena terlalu memaksakan dirinya " ucap Tsumugi tersenyum sedih

" begitu ya... pasti kalian sangat sibuk setelah comback "

" ya begitulah "

Tidak lama dokter yang menangani ibu dan anak itu keluar dari ruang operasi.
Sontak, Ten berdiri dan menghampiri dokter itu menanyakan keadaan mereka.

" untuk pasien perempuan, tidak ada masalah serius yang terjadi. Untungnya tusukan itu tidak terlalu dalam sampai bisa merusak organnya. Dia sempat kehilangan banyak darah, namun untungnya kami punya stok darah yang cukup untuk menutupi masalah tersebut. Kita tinggal menunggunya tersadar saja beberapa jam lagi."

Gaku dan Ten menghela nafas lega mendengar kabar Ai yang baik baik saja.

" lalu bagaimana dengan kondisi satunya ? " tanya Ten

" soal itu.." dokter itu terlihat gelisah seolah itu adalah hal yang mungkin berat untuk diucapkan " kuharap kalian mendengarnya dengan tenang "

Ada apa dengan penyampaiannya itu, perasaan Ten mulai gelisah sekarang. Walau hanya seminggu, tetapi ia cukup dekat dengan Riku. Anak kecil itu sudah menarik hatinya sama seperti adiknya Nanase Riku. Apalagi Ten merasa anak itu sangat mirip dengan adiknya.

Dokter pun akhirnya melanjutkan
" karena penanganan yang terlambat, kami hampir saja kehilangan dirinya "

" apa maksudnya dengan kehilangan dokter ?"

" 1 menit...  nafasnya sempat berhenti selama semenit. Untungnya para medis berhasil membuatnya bernafas kembali dengan nafas buatan. Namun setelah ini pasien mungkin harus menjalani penanganan ekstra untuk asmanya "

Deg

Mendengar itu menbuat Ten tercekat. Ia merasa bersalah sekarang. Padahal dia sendiri bilang akan melindungi Ai dan anak-anak, tetapi karena sempat ragu- ragu, ia jadi terlambat untuk menolong sampai hampir membuat Riku meninggal. Padahal Ten harusnya tau pemuda yang melewatinya tadi sangat mencurigakan.

" untuk sekarang kami akan memindahkan pasien ke ruang icu untuk penanganan lebih lanjut " ucap si dokter

" tolong lakukan dokter, untuk pembayarannya tidak jadi masalah. Saya ingin penanganan terbaik  " dokter itu mengangguk setelah mendengar kata Ten.

Dokter dan para staff segera melakukan tugasnya untuk memindahkan Riku ke ruang Icu, saat keluar ruang operasi Yamato terlihat sangat terkejut.

" Riku! Tunggu, jadi pasien itu Riku ?!"

Ucapan Yamato menarik perhatian ketiganya 

" kau mengenalnya Yamato-san " tanya Tsumugi

" ah, ya.. dia adalah adik dari aktor cilik yang pernah bermain satu flim denganku, dia juga merupakan fans dari kami. Bisa dibilang karena Riku lah alasan idolish7 bisa comback "

" begitu, aku tidak menyangka anak itu kenalanmu Yamato"

" ne Kujo, sebenarnya apa yang terjadi sampai Riku bisa dalam kondisi seperti itu ?"

" ceritanya panjang, tetapi aku tidak bisa membicarakannya sekarang. Ada banyak orang dirumah sakit, apalagi aku sudah janji merahasiakan identitasnya. Maaf Nikaido Yamato, kita bicarakan lagi nanti. Kau juga Gaku, aku akan menjelaskan semuanya nanti. sekarang aku akan mengurus administrasi dulu, jadi permisi "

Setelah mengucapkan itu Ten pun pergi meninggalkan mereka bertiga.

********

Ai tersadar sehari setelah oprasi. Saat itu Saito datang dan menangis histeris ketika melihat Ai yang terbangun, begitupun kedua anak kembarnya yang langsung memeluknya dan menangis. Miyako juga menangis haru melihat pemandangan di depannya.

Karena insiden penusukan itu, akhirnya penampilan Ai di dome dibatalkan. Tidak ada berita Ai yang ditusuk oleh fansnya sendiri, hanya ada pengumuman tentang Ai yang kembali hiatus karena masalah kesehatan. Fakta tentang Ai yang ditusuk ditutup rapat - rapat dari awak media untuk tetap bisa menjaga rahasia tentang anak Ai.

Pelaku penusukan itu dibawa ke kepolisian dan dipenjarakan, namun anehnya pelaku tersebut malah melakukan bunuh diri di penjara. Ada saksi yang bilang perilakunya aneh setelah seseorang datang mengunjunginya, lalu keesokannya ia bunuh diri. Polisi sempat mencari tau siapa pemuda itu, tetapi pada akhirnya menyerah karena tidak menemukan petunjuk apapun.

Setelah tenaga Ai sedikit kembali, ia bersikeras untuk melihat bungsunya yang masih di ruang icu walaupun sudah beberapa kali disuruh tetap diruangannya untuk beristirahat.

Ai berjalan dengan kembar yang masing masing memegang tangannya berjaga jika mama mereka terjatuh nanti.

Saat sampai, ia melihat Ten yang menyentuh kaca pembatas antara ruang icu dan area luar. Ten memandang Riku dengan tatapan sendu.

Ai tidak mengerti kenapa Ten begitu sedih melihat anaknya dirawat disana, sejak kapan dia dekat dengan anaknya? Ai diberitahu bahwa biaya perawatan mereka dibayar oleh Ten.

Ai tidak tau lagi harus berkata apa selain terimakasih, tidak hanya menolong mereka kemarin, dia juga membayar biaya rumah sakit mereka.

" Kujo-san" Ai pada akhirnya memutuskan memanggil penyelamatnya itu.

Ten menoleh " ah.. apa kau sudah baikan ?"

Ai mengangguk " ini berkat bantuanmu, terimakasih sudah menyelamatkanku dan juga Riku " Ai membungkuk untuk mengungkapkan rasa terimakasihnya, begitupun dengan Aqua dan Ruby.

Setelah melakukan itu, Ai langsung berjalan lagi mendekati kaca pembatas itu. Ia bisa melihat bungsunya yang terbaring dengan banyaknya alat medis dipasang ditubuh mungilnya.

Ai meremat kain bajunya untuk bisa menahan emosinya saat melihat pemandangan menyakitkan itu.

Ruby merasa sedih melihat kondisi adiknya, sekilas ia mengingat dirinya yang dulu.

Sedangkan Aqua melihat dengan pandangan kosong, tidak ada yang bisa menebak apa yang ada dipikirannya sekarang.

********

Aqua pov

Aku hampir kehilangan mereka. Jika saja Ten tidak datang tepat waktu mungkin saja mereka berdua sudah tudak ada di dunia ini.

Ai adalah Oshiku yang merupakan semangat hidupku, sedangkan Riku adalah adikku yang paling berharga.

Dunia tanpa mereka berdua tidak ada artinya bagiku.

Aku sangat bersyukur Ten menjadi tetangga kami, jika dia tidak datang maka mereka pasti sudah mati.

Orang itu juga sudah ditangkap. Tapi apakah ini benar - benar sudah berakhir ?

Bahkan pelaku sebenarnya belum tertangkap.

********

" ne, Kujo-san.."  Ten menoleh mendengar panggilan Ai

Ai dengan wajah lesunya mulai berbicara " menurutmu apa itu cinta ?"

Ruby dan Aqua melihat Ai dengan bingung, kenapa tiba tiba bertanya random di situasi seperti ini.

Ten juga merasa heran dengan pertanyaan Ai, namun ia masih tetap menjawabnya

" aku sendiri juga tidak mengerti apa itu cinta. Yang kutahu adalah cinta itu ada saat kau peduli pada seseorang, saat kau senang bersama seseorang dan ingin bersama orang itu selamanya, ataupun saat kau merasa takut kehilangannya."

Itulah yang Ten rasakan kepada Nanase Riku, ia sangat menyayangi adiknya itu hingga rela berbuat apapun agar bisa menjaga adiknya tetap aman. Namun sayangnya cara yang ia pakai salah dan malah membuat hubungan mereka merenggang.

Ia tahu kalau adiknya tidak benar benar membecinya, itu terbuktikan dari tindakannya yang mengikuti jejaknya sebagai idol. Ten berusaha mendorong adiknya dari dunia entertaiment yang keras, tetapi pada akhirnya usahanya sia sia karena adiknya malah berakhir mati terbunuh. Hal itu membuat Ten sangat menyesal karena tidak bisa memperbaiki hubungan mereka sebelum adiknya mati.

Ai mengingat moment dimana dia melihat pertama kalinya ketiga anaknya terlahir di dunia.

Ia juga  mengingat tingkah lucu anak anaknya saat mereka masih bayi

Itu adalah moment yang membuat hatinya merasa hangat, ia merasa senang saat menghabiskan waktu dengan anak anaknya

Saat melihat bungsunya yang berjuang untuk hidup. Ai merasakan perasaan takut, ia takut kehilangan putra bungsunya itu.

Ah...   begitu...

Jadi inilah perasaan cinta...

Ini perasaanku yang sebenarnya, ini bukan sebuah kebohongan...

Jadi sekarang, apa aku bisa mengatakan aku cinta kalian atau aku menyayangi kalian kepada mereka bertiga tanpa takut kalau itu kebohongan ?

Setelah puas melihat Riku, akhirnya Ai kembali ditemani oleh Ruby. Aqua entah kenapa malah tetap tinggal diaitu bersama dengan Ten.

" apa kau tidak kembali bersama ibumu ?"

" aku hanya ingin melihat Riku lebih lama, lagipula kenapa kau malah disini ? Bukannya kau adalah idol yang sangat sibuk  "

" sayangnya untuk dua hari kedepan jadwalku kosong, dan aku juga ingin melihatnya lebih lama"

Setelahnya mereka berdua diam, suasana menjadi hening. Itu karena area icu memang sangat sepi.

*********

3 hari berlalu. kondisi Riku mulai membaik, ia akhirnya dipindahkan ke ruang rawat biasa dengan selang infus dan tabung oksigen terpasang di tangan dan wajahnya. Namun Riku masih belum membuka matanya.

Kondisi Ai juga membaik dan diperbolehkan untuk pulang, namun ia memilih untuk tetap tinggal di rumah sakit menemani bungsunya untuk bangun.

Aqua dan Ruby untuk sementara waktu tinggal dengan pasutri Ichigo, mereka selalu datang melihat Riku selama tiga hari itu.

Ruby selalu menggemgam tangan kecil adiknya dan menceritakan kesehariannya di tk, ia juga selalu meminta Riku untuk segera membuka matanya.

Sementara hanya melihat Riku yang terbaring dengan tatapan sendu, sejak insiden penusukan itu, Aqua menjadi lebih pendiam dari biasanya. Perilaku Aqua tentu saja membuat Ai dan ruby khawatir.

Ai menyampingkan poni Riku dengan lembut, kemudian melihat kedua anak yang lain.

" Ruby, Aqua  " panggil Ai sambil mengkode mereka untuk mendekat

" ada apa mama ? " tanya Ruby yang bingung, namun masih menuruti Ai untuk mendekatinya. Aqua juga berjalan mendekat ke Ai.

Ai langsung saja memeluk keduanya, berkat itu ia mendapat tatapan bingung dari kedua anaknya.

Bagi keduanya, Ai menjadi aneh dan tidak seperti dirinya setelah oprasi.

Ai terkekeh " kalian tau, baru baru ini mama akhirnya mengerti sesuatu. Kalian ingin tau apa itu ?"

" apa itu mama ?"

Ai melepaskan pelukannya dan hanya menatap kedua anaknya dengan senyuman lembut di wajahnya.

Kedua tertegun melihat senyuman itu, itu adalah senyuman terlembut yang pertama kali ini mereka lihat. Apalagi cahaya yang datang dari balik jendela memberikan kesan hangat untuk suasananya.

" sebenarnya ini hanyalah kata sederhana, tetapi mama selalu merasa takut untuk mengucapkannya. Tetapi sekarang mama tau kalau perasaan ini adalah asli, maka dari itu mama akan mengatakan kepada kalian sekarang "

Aqua dan Ruby hanya diam memperhatikan Ai

" Ruby...

  Aqua...

  Aishiteru ( aku mencintai kalian ) "

Keduanya sekali lagi tertegun. mereka bingung harus menanggapinya bagaimana, ini pertama kalinya bagi mereka mendapatkan ungkapan kasih sayang dari Ai.

Namun yang lebih mengejutkan lagi saat mereka melihat Ai yang mulai mengeluarkan air mata.

" aku... mengatakannya, akhirnya aku mengatakannya " ucap Ai yang tersenyum namun air matanya terus mengalir, ia merasa terharu untuk kedua kalinya setelah Riku. " ini... pastinya bukanlah kebohongan, kali ini benar benar bukan kebohongan, aku sangat menyayangi kalian bertiga. Ah! Aku juga harus mengatakannya kepada adik kalian ketika bangun nanti" lanjutnya sambil mengusap air matanya

Melihat itu Ruby ikut tersentuh, ia juga ikutan menangis melihat mamanya menangis. Ruby memeluk Ai lalu berkata  " aku juga, aku juga sayang mama "

Aqua hanya tersenyum melihat adiknya dan ibunya, ia tidak bisa bertingkah seperti Ruby maupun Riku yang bisa sesuka hati memeluk Ai. jiwa dewasanya menolak akan hal itu, itu terlalu memalukan baginya.

hari sudah memasuki jam sore. Aqua dan Ruby tertidur di sisi kanan dan kiri Riku karena kelelahan, tentu saja mereka berhati hati agar tidak menginjak infus ataupun alat bantu nafas Riku.  Sedangkan Ai tertidur di kurisnya sambil merebahkan kepalanya di dekat Riku dengan kedua tangannya sebagai bantal.

Ai terbangun karena merasa adanya pergerakan di dekatnya. Ai segera membenarkan posisi duduknya dan melihat Riku. Begitu pun dengan Aqua dan Ruby yang juga terbangun.

Jarinya bergerak, itu adalah tanda bahwa Riku akan segera bangun.
Aqua segera memencet tombol untuk memanggil anggota medis.

Mata Riku perlahan terbuka, hal pertama yang ia lihat adalah keluarganya. Mulutnya perlahan terbuka, dengan suara yang lemas ia memanggil keluarganya

" mama, Aqua-nii,  Ruby-nee " Riku menunjukkan senyuman di wajah pucatnya.

Air mata Ruby sekali lagi pecah, gadis kecil itu tidak bisa menahan emosinya melihat adiknya yang telah membuka matanya.

" Huuweeee...syukurlah kau sudah bangun, aku sangat takut tau karena kau tidak sadar selama 3 hari " ucap Ruby menangis, ia sangat senang adiknya telah sadar

" syukurlah, jagoan mama akhirnya bangun " Ai juga tidak bisa menahan air matanya melihat bungsunya membuka matanya dan nemperlihatkan mata indah yang sama persis dengannya.

Aqua mengelus kepala Riku dengan lembut " aku semang kau sudah bangun, terimakasih sudah melindungi Ai dari penjahat itu. Tapi lain kali, aku ingin kau tidak melakukan hal ceroboh itu lagi kedepannya, kau membuat kami ketakutan tau " ucap Aqua dengan suara yang agak gemetar, matanya sudah terlihat berkaca kaca saat Riku membuka matanya.

Sore itu menjadi moment mengharukan bagi keluarga Hoshino, mereka senang karena Riku telah membuka matanya setelah melewati kondisi kritis sebelumnya.

Aqua pamit pergi ke toilet setelah dokter dan suster datang memeriksa Riku, tetapi ia berhenti sebelum sampai toilet.

' aku tidak tau siapa ayah kami, tetapi pria yang membuat Ai dan riku mengalami semua ini pastinya seseorang dari dunia entertaiment. Aku masih belum boleh lengah, ini masih belum berakhir. Pasti akan kutemukan dan kubuat dia menyesal bahwa dia telah hidup'

Dalam hatinya Aqua bertekat untuk melindungi keluarganya sekarang dan menemukan siapa ayahnya. Ia memiliki dendam sekarang pada ayahnya. Tanpa Aqua sadari bahwa bintang dimatanya telah berubah menjadi hitam.













To be continued

Halo para pembaca sekalian, masih ada yang baca fanfic ini kan ?

Kurang 1 chapter lagi untuk masuk ke cerita episode 2 di animenya.

Author buat Aqua disini tetap akan melakukan balas dendam terhadap ayahnya, tapi tidak separah di cerita aslinya.

Di fanfic ini, Author akan buat Aqua dan Ten bekerjasama, jadi Aqua tidak akan belajar ke sutradara Gotanda seperti di animenya.

Nah, menurut kalian gimana dengan chapter minggu ini ? Semoga tidak membosankan 🥺

Sampai jumpa di chapter selanjutnya 👋🏻👋🏻

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro