Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

[06]

"Gw kangen mereka."

Serim yang semula fokus belajar jadi terganggu karena helaan nafas adiknya yang terkesan putus asa.

"Cepet banget sih mereka berdua pergi ninggalin gue." Air mata Jisung kembali lolos.

Serim beranjak menghampiri Jisung dan merangkul pundaknya.

"Sung, lo nangis gak akan bisa bikin mereka tenang. Ini udah takdir mereka. Ikhlasin, mereka lihat lo nangis kayak gini malah makin sedih gabisa tenang disana." Ucap Serim dengan pandangan sendu.

"Lo bener kak, gw harus bisa nangkep siapa yang udah bunuh Chenle sama Haechan." Serim tersenyum. "Apa kejadian dulu lebih parah dari ini kak?"

"Sama parahnya, tapi aksi pembunuhan ini dimulai waktu gue masuk kelas 10. Kata kakak kelas dulu gak ada yang namanya pembunuhan di sekolah ini."

"Anjir beneran? Jadi pembunuhnya seangkatan sama lo dong kak?"

"Heh ngawur!"

"Bisa jadi kan, gak mungkin kalau orang luar. Kan kejadian kayak gini pertama kali dimulai waktu lo kelas 10." Serim manggut-manggut menyetujui apa yang diucapkan Jisung barusan.

"Eum dek tadi pagi gue lihat Renjun d-"

"Bentar-bentar!!" Potong Jisung cepat karena Jeno menelponnya.

Padahal Serim baru saja ingin bicara soal Renjun yang bertengkar dengan Haechan di rooftop.

"Ada apa Jen?"

"Renjun hilang!"

"Yang bener anjing! Mungkin dirumah Seungmin."

"Si Seungmin yang ngabarin gue kalau Renjun hilang." Jisung terkejut.

"Temennya ngaku kalau nggak lihat Renjun sama sekali sepulang dari pemakaman."

"Mungkin dia pergi ke rumah mamanya."

"Gak ada, gue sama Jaemin udah kesana."

"Aiisshh apa lagi sih ini." Gerutu Jisung kesal.

"Kita coba cari lagi besok. Lo jangan keluar! Dah malem."

"Lo sendiri keluar malem bego."

"Habis gue kaget dapet kabar gini. Mana di grup angkatan rame banget bahas hilangnya Renjun... Udah ye gue tutup."

"Yo."

Panggilan diputus oleh Jeno. Jisung cepat-cepat membuka roomchatnya dengan Renjun buat bermaksud menghubunginya.

"Kemana sih Renjun?" Gumamnya.

"Renjun kenapa?"

"Hilang kak." Serim tak kalah kaget dengan Jisung. "Kok bisa?"

"Gue gatau. Sehabis pemakaman Haechan gak ada yang lihat dia sama sekali, gue pun gak lihat." Jisung cemas pasalnya semua panggilannya satupun tidak dijawab oleh Renjun.

"Aiisss gak aktif lagi." Ia frustasi masalah panggilan.

Serim juga mencoba untuk menghubungi teman-temannya dan menanyakan apa ada yang lihat Renjun, sampai dirinya sendiri lupa untuk memberitahu Jisung soal masalah penting.



•|T R I C K Y|•

"Lo udah hubungi polisi?"

"Udah, mamanya kemarin langsung lapor polisi."

Kekhawatiran mereka semakin besar karena belum menemukan Renjun. Jisung daritadi menggingit kukunya cemas. Didepannya ada Jaemin yang lagi makan sandwich.

"Baguss pagi-pagi bukannya dikelas malah dikantin." Felix datang menggeplak kepala Jaemin sampai sandwich miliknya jatuh.

"Anjing!! Ganti sandwich punya gue! Gue belum nyarap njing!".

"Lo ngatain gue sarap sat?" Felix melotot.

"Ck nyarap itu sarapan Lix." Jawab Jisung.

"Oh hehe."

"Heha hehe heha hehe kek orang goblok. Ganti cepetan!"

"Iye-iye bawel ntar gue ganti sekalian se-gerobaknya."

"Heh orang jualan sandwich mana ada yang pakai gerobak?"

Cukup, Jisung pusing dengan ketololan mereka.

"Kan gue gantinya pakai cilok." Felix nyengir, Jaemin udah mencak-mencak emosi.

"Tadi kalian ngomong apaan?" Felix nyomot sandwichnya Jaemin yang tinggal sebiji dan memakannya.

"Bule bajing!" Umpat Jaemin.

"Renjun belum ditemukan."

"Ngwomwong apwa swi? Owrwang iwjun swama jweno." Gantian Jisung yang noyor kepala Felix sampai ia tersedak sandwich.

"Yang jelas goblok!"

"Bweh, orang Renjun sekarang sama Jeno di lab."

"HAH?"

Jisung dan Jaemin langsung berlari menuju lab yang dimaksud Felix.

"RENJUN BAJING! LO BIKIN GUE KHAWATIR TAU GAKK? KEMANA AJA SIH LO?"

Dalam hati Jisung udah nyiapin maki an buat Renjun, tapi ia urungkan ketika melihat Renjun didalam masih pakai baju yang ia pakai waktu dipemakaman Haechan.

"Loh?"

Renjun dan Jeno menoleh ke Jisung dan Jaemin yang baru datang. Ah tidak, didalam juga ada Seungmin dan Han.

"Renjun.. lo?" Renjun dadah dadah dan Jeno menarik mereka berdua untuk duduk.

"Sepulang dari pemakaman Haechan, Renjun dikejar sama orang. Dia bawa pistol, jadi dia lari gak tentu arah. Dia sembunyi disini deh karena di sekolah kan ada penjaga otomatis si orang gila itu gak bakal ngejar dia sampai sekolah." Jelas Jeno nggantiin Renjun buat bercerita.

"Lo gak papa kan Njun? Jadi lo bermalam disini? Kenapa lo gak hubungi kita-kita sih? Kenapa gak minta tolong ke kita?" Han memukul lengan Jisung.

"Tanya pelan-pelan bego!"

"Udah cocok jadi wartawan lo Sung."

"Cita-cita gue jadi abdi negara Min. Gak cocok sama gituan." Seungmin ber oh ria menanggapi Jisung.

"Dih bumi aja gak kuat nampung orang se bego lo, jadi apa ntar negara ini." Kata Jaemin, Jisung siap-siap mau nyemprot tapi dipotong sama Renjun.

"Jadi gue jawab gak nih?" Renjun kesal sendiri, ini malah bercanda.

"Iya gue gak ada pilihan lain selain bermalam disini, takut kalau orang sinting itu masih ngincer gue. Dan hp gue ilang gatau kemana. Jadi gak sempet gue hubungi kalian." Mereka yang mendengar ini jadi ikut merinding bagaimana kalau mereka yang ada diposisi Renjun waktu itu.

"Lo lihat wajahnya gak?" Renjun menggeleng.

"Dia pakai masker, pakaiannya item-item, motornya item untung orangnya gak item." Jeno pengen nggeplak Renjun, tapi kasihan alhasil diwakilkan sama Jaemin.

"Jangan bercanda anjing!" Dih bukan Renjun aja kali yang bercanda.

"Lo hafal plat nomor motornya nggak? Kan bisa tuh dijadiin petunjuk." Renjun menggeleng.

"Btw tumben lo datang pagi-pagi gini. Biasanya juga siang." Tunjuk Renjun pada Jisung.

"Dia khawatir sama lo, sama kita juga." Ahh Renjun jadi bersyukur punya mereka.

"Tapi tadi pagi lo ngapain buka loker milik Haechan Sung?" Tanya Jeno.

Jisung, Jaemin, dan Han mlongo.

Lain dengan Seungmin yang tersenyum menatap Renjun. Hingga yang ditatap pun mendelik takut dan badannya menegang seketika.




Sangat jelas loh

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro