Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Teman Baru Monty dan Danny

Danny selesai membawakan lagu terakhir. Penonton berdiri dan bertepuk tangan meriah. Di langit-langit panggung, Monty bercucuran air mata. Konser Danny sukses lagi. Monty bangga. Apalagi, Danny menyebut namanya. "Untuk Monty, sahabat setiaku selama 10 tahun terakhir."

Ah, Monty tak kenal waktu. Danny yang menghitung. Kalaupun tidak, Monty bisa melihat perubahannya. Danny sekarang sudah besar. Menjadi saksofonis terkenal.

Monty masih seperti dulu. Hanya tiupan saksofonnya sudah semakin hebat. Berkat Danny, kini dia bisa membuat para penghuni vila-vila di puncak bukit terharu pula.

"Monty!" Danny celingukan, padahal Monty sudah turun dan mendarat di depannya.

Monty menjerit. "Oh tidak!" Saat yang ditakutkannya tiba. Danny berusia 18 tahun, tidak bisa lagi melihat dan mendengar dirinya. Fakta yang diketahuinya dari tetua penghuni puncak bukit. Bagaimanapun, setiap spesies punya keterbatasan, dan pembauran antarspesies adalah kondisi luar biasa yang juga ada batasnya.

"Oh, tidak!" Danny terduduk, sendiri di tengah panggung. "Hari ini ulang tahunku. Waktunya berpisah dengan Monty. Tak kusangka secepat ini ...."

Monty menepuk-nepuk pipi Danny. Berteriak-teriak. Menangis. Menjerit. Menggelayuti kakinya. Tidak ada yang berhasil membuat Danny merasakan kehadirannya. Monty melayang tanpa harapan. Ketakutan tiada teman. Lagi ....

"Kak Danny." Tiba-tiba seorang anak melompat naik. "Minta tanda tangan, boleh?"

Danny mencoba tersenyum. "Siapa namamu?"

"Adrian. Aku penggemar Kakak. Tapi aku main drum."

"Hebat!" Danny membubuhkan tanda tangan pada kaus anak itu. "Nah, Adrian, orangtuamu pasti menunggu. Sampai jumpa."

Adrian menggeleng. "Seperti Kakak, aku sebatang kara. Aku menabung lama untuk bisa melihat konser ini. Senang bisa mengobrol dengan Kakak. Teman Kakak juga lucu. Lihat, dia menjulurkan lidah!"

Danny tersentak. "Adrian, kamu melihat Monty?"

"Namanya Monty?" Adrian tertawa. "Lucu. Cocok untuk perutnya yang gendut kayak gunung."

Monty terbelalak. "Danny saja tidak menyebut aku gendut. Awas kamu!"

Danny melihat Adrian berlarian sambil tergelak. "Monty, kalau kamu mengejar Adrian, hentikan. Adrian, kemarilah. Ceritakan apa yang diucapkan Monty."

Kata-kata Monty disampaikan Adrian. "Danny, aku tetap sahabatmu."

Danny mengangguk. "Monty, maafkan aku."

Monty terisak.

"Monty menangis," kata Adrian.

Air mata Danny pun sudah menetes.

"Kenapa sedih?" kata Adrian lagi. "Kalian berdua kan bisa mengobrol setiap saat."

Monty dan Danny memandangnya. Adrian tersenyum. "Melalui aku. Kalau Kak Danny mau, aku bisa jadi asisten Kakak. Konser keliling dunia juga boleh."

Danny setuju. Monty melompat-lompat. Dia tidak jadi kehilangan Danny. Bahkan mendapatkan teman baru. Adrian penabuh drum. Lebih bagus lagi kalau dia mau mengajari Monty menabuh drum.

Apa kata para penghuni vila di puncak bukit nanti? []

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro