Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Transmigrasi 13


____________________________________

"Ya ampun, muka kamu kenapa begini Dave?"

Setelah Ilene kaget dengan kondisi wajah Dave yang tidak baik-baik saja, Dave menceritakan semua yang terjadi padanya semalam. Mulai dari bagaimana cara ia memancing Zein untuk berbicara, bagaimana jawaban cowok itu, sampai akhirnya pada bagaimana Zein menghantam Dave dengan kepalan tangannya karena emosi Dave telah memancing hal yang tidak seharusnya ia katakan.

Tapi Dave tidak menyesal. Kendati mendapatkan lebam di wajahnya, ia tidak menyesal melakukan hal seperti semalam. Dengan begitu Dave bisa tahu kemungkinan faktor apa yang menyebabkan mereka putus. Akhirnya, ia mendapatkan sebuah kesimpulan kalau mereka berpisah karena faktor keluarga. Dave tidak akan menebak keluarga siapa, sudah jelas sekali yang ia maksud di situ adalah keluar Zein sendiri.

Meskipun dekat dengan Zein, Dave tidak bisa mengerti bagaimana kondisi keluarga Zein selain yang cowok itu ceritakan padanya. Ada banyak hal yang Dave tidak mengerti terkait keadaan Zein, apalagi mengenai keluarganya. Dave hanya tahu hal-hal yang pernah Zein ceritakan padanya. Sementara Ilene merasa sangat bersalah. Menurutnya, keadaan Dave yang sekarang adalah akibat dari permintaannya.

Harusnya Ilene tahu kalau Zein adalah salah satu cowok bad boy di sekolah itu yang tidak segan memakai kekerasan saat ia merasa kesal. Ilene sudah tahu kalau banyak cowok bertitel bad boy yang seperti itu tapi ia tetap menyuruh Dave untuk melakukan apa yang ia inginkan. Kalau begini jadinya, ia tidak akan sampai hati menyuruh Dave memancing emosi Zein. Meskipun hal itu berhasil karena kini Dave jadi tahu kemungkinan besar faktor mereka berpisah, karena setelahnya mereka berdua bisa melancarkan rencana bagaimana caranya membuat dua orang ini berbicara.

"Aduh, aku ke apotik bentar, ya, beliin kamu obat buat ini." Ilene benar-benar merasa bersalah pada Dave.

Dave senang saja diperlakukan seperti itu oleh Eve alias Ilene. Sudah dari lama ia menginginkan perhatian semacam ini dari Eve. Sudah ia bilang dari awal bukan kalau Dave sungguh menyukai Eve dan baru kali ini ia mendapatkan kesempatan untuk dekat dengan gadis itu.

Tak butuh waktu lama, Ilene kembali ke hadapan Dave lengkap dengan membawa salep luka lebam. Dengan tubuh Eve yang mempesona, Ilene mengobati Dave. Dave jelas merasa senang, perhatian seperti ini sudah lama ia inginkan, Eve bukan orang seperti ini sebelumnya, tapi Dave tetap senang dengan perubahan kecil Eve. Seperti sekarang, gadis itu bersikap hangat dan perhatian setelah sebelumnya seperti gadis yang sangat sulit di dekati.

Selesai membantu Dave mengobati lukanya, Ilene kembali mengajak Dave serius membicarakan hal ini. Mereka pun berubah menjadi serius. Dave mengeluarkan pendapatnya, akan sangat susah bagi Zein untuk jujur dengan perasaannya sendiri. Apalagi setelah tragedi kemarin, mungkin Zein akan menjadi orang yang sangat dingin beberapa hari ke depan. Dave jelas salah karena ia mengungkit hal-hal yang seharusnya tidak diungkit, perihal keluarga memang sangat sensitif bagi Zein.

"Terus gimana enaknya, ya? Zein nggak mungkin terus terang gitu aja kalau kamu ajak bicara." Ilene juga bingung. Sejujurnya hubungan mereka memang rumit. Jika saja bukan ini misi untuk Ilene kembali ke dunia nyatanya, ia tidak akan pernah repot-repot mengurusi hubungan dua tokoh utama ini.

"Sebenernya bisa, tapi mungkin Zein nggak bakal terbuka 100 persen. Aku sebagai temen deketnya aja bisa dihitung jari dia mau cerita. Eh, tapi ada satu kemungkinan besar Zein bakal terbuka, sih."

Ilene tertarik mendengar ucapan menggantung Dave. Sepertinya memang ada satu cara untuk membuat cowok itu mau berbicara. "Apa caranya?"

"Buat Zein mabuk. Ini beresiko banget sih, soalnya Zein jarang kek gitu. Dia kalau mabuk suka oversharing. Selama ini, itu cuma terjadi dua kali. Waktu Ayahnya nikah lagi tahun kemarin dan waktu mereka berdua putus." Ilene cukup terkejut begitu mendengarnya. Ternyata memang sedahsyat itu efek hubungan kandas mereka.

"Segitunya?" Dave mengangguk.

Ia tidak bisa menceritakan detail terkait kejadian itu. Apalagi ketika Zein dan Devina putus, Zein terlihat sangat putus asa. Menandakan kalau putusnya hubungan mereka merupakan rasa sakit hati yang besar bagi Zein. Mengatakan ini pada Eve sama saja dengan membuka luka sahabatnya. Meskipun Dave sendiri sudah melakukan itu, tapi ia tidak ingin Zein merasa terluka lagi. Setelah putus dari Devina, ada banyak sekali hal yang berubah dari Zein. Alasan terbesar Dave mau membantu Eve menyatukan mereka kembali adalah supaya Zein terlihat lebih hidup seperti saat mereka bersama.

Dave ingin membuat Zein yang begitu berjasa bagi hidupnya merasa bahagia dan jadi pribadi yang jauh lebih baik. Karena baginya, Devina adalah kekuatan besar Zein. Kehilangan Devina sama halnya seperti Zein kehilangan dirinya sendiri. Dave ingin mengembalikan itu semua.

"Tapi masa kita mau buat Zein mabuk?"

Dave sudah memikirkan cara ini beberapa menit sebelumnya. "Bisa. Tapi nggak maksa. Zein bisa aja mabuk parah kalau itu tentang Devina."

Ilene bingung. Bagaimana caranya? "Kalau kamu mau tahu, Devina itu kelemahan terbesar Zein. Selama ini dia baik-baik saja karena Devina juga begitu. Kan, setelah mereka putus juga masing-masing masih single, makanya Zein nggak ngereog. Beda ceritanya kalau Devina ternyata sudah punya penggantinya."

Ah, Ilene paham sekarang. Dave ingin membuat Zein merana karena kabar Devina punya pacar lagi. Sepertinya cara itu efektif meski membohongi Zein. Memang harus ada yang dikorbankan untuk melakukan hal yang besar.

"Kalau Devina gimana? Kamu ada cara buat Devina jujur? Padahal cewek itu kemarin sama sekali nggak mau bahas Zein, kan?" Ilene mengangguk, kalau untuk itu ia punya caranya tersendiri.

Ada satu hal yang sering Ilene lakukan jika ingin Alana sahabatnya di dunia nyata jujur akan perasaannya. Satu, mengajak ia deeptalk, kemudian mengajaknya jujur akan perasaan yang dipunya dengan bumbu-bumbu supaya tidak ada penyesalan di kemudian hari. Semoga saja cara ini berhasil.

"Ada, aku punya cara buat bikin Devina jujur. Lalu setelah mereka jujur, apa yang akan kita lakukan?"

Dave menyatakan pendapatnya. Mengajak mereka bertemu tanpa tahu satu sama lain bertemu adalah cara yang efektif. Selama ini mereka selalu kucing-kucingan, tidak pernah ingin bertemu satu sama lain. Tapi kalau dipertemukan secara sengaja dengan jebakan mereka, sepertinya mereka mau berbicara. Eve juga setuju dengan ide Dave barusan. Nantinya mereka akan membuat janji bertemu di satu tempat, namun mereka tidak datang di hadapan mereka dengan dalih alasan. Dave dan Eve tetap akan memantau mereka berdua tidak jauh dari sana, setidaknya sampai mereka tahu kalau Devina dan Zein mau bertemu berdua.

Ide yang bagus. Setelah membuat mereka berdua jujur dengan perasaannya masing-masing, Eve dan Dave akan mempertemukan mereka. Berharap dengan demikian hubungan mereka menjadi lebih baik, salah paham yang terjadi juga bisa diselesaikan dengan baik. Dan setelahnya, Ilene bisa kembali ke dunia nyata. Senangnya.


16 Juli 2024

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro