Terra: Aku ingin tahu apa yang dimaksud Fabra-san dengan 'tugasku'?

Terra: ...... Hm? Baunya harum.

*menabrak*

Terra: Aduh! Apa apa?

Dissen: Ups, maaf!

Dissen: Tanaman di sepanjang jalan menarik perhatian Aku, dan Aku berdiri tanpa menyadari Kamu ada di sini.

Terra: Tidak, Aku juga minta maaf. Aku berjalan tanpa melihat ke depan ......

Terra: ...... Benda kuning apa yang melingkari pinggangmu itu?

Dissen: Ini? Ini adalah Mary."

Terra: "Mary?"

Dissen: Ya. Ini tanaman, dan bagian kuningnya adalah bunga.

Dissen: Ini adalah pemandangan

yang sangat langka untuk dilihat di kota ini.

Terra: Bunga ......

Dissen: Baru-baru ini, Aku akhirnya berhasil membuat bunga mekar.

Dissen: Aku menamai bunga ini di sini "Mary."

Terra: Kamu menamakannya?

Dissen: Ya. Jika Aku menamai dan membesarkannya dengan hati-hati, tanaman akan tumbuh kuat.

Terra: Ohh. Aku melihat.

Dissen: ...... Oh! Kamu memiliki warna mata yang berbeda. Mata kanan Kamu memiliki warna yang sama dengan "Mary".

Terra: Eh, benarkah? Aku senang Aku mencocokkan warna dengan "Mary!"

Dissen: ...... Oh, benar.

Tolak: Jika Kamu sangat menyukai bunga ini, Aku akan memberikannya.

Terra: Benarkah !?

Dissen: Sepertinya "Mary" juga menyukaimu.

Terra: Terima kasih banyak!

Dissen: Jaga baik-baik "Mary", oke?