Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

❬ 21 ❭ Hurt

Sampai kapan Aku harus menunggumu menyadari keberadaanku? Andai Aku bisa mengungkapkan perasaanku terhadapmu, tapi sayang aku tidak akan pernah berani mengatakan hal seperti itu. Aku hanya perempuan yang hanya mampu menyukaimu dalam diam. Seharusnya Aku menyadari, sampai kapan pun kamu hanya menganggapku sebatas adik.

Keyra menutup buku hariannya dan meletakkan di bawah kasur, agar tidak ada yang mengetahui hasil curahan Keyra selama ini.

Kemudian Keyra membaringkan tubuhnya diatas kasur empuknya sambil memandang langit-langit kamarnya.

"Kenapa menyukai seseorang sesakit ini?" Gumam Keyra. tiba-tiba saja terdengar notifikasi WhattsAp Keyra, Keyra pun membuka pesan tersebut dan ternyata pesan itu dari orang yang Keyra sukai, Darel.

Ka Darel

Jenong...

Kenapa kak?

Gak papa. Lagi ngapain dek?

Tiduran.

Oh, begitu.

Hehehe, iya kak.

Keyra memang di panggil oleh Darel dengan sebutan 'Jenong'mungkin karena jidat Keyra memang lebar dan jenong. Tapi, menurut Keyra sebutan itu membuat Keyra bahagia bukan main. Kalaupun harus diledekkan dengan memanggil namanya dengan Jenong.

Bagaimana Keyra ingin menjauhi dan menghilangkan rasa sukanya terhadap Darel? Setiap Keyra menjauhinya, Darel mendekatinya. Sedangkan jika Keyra mendekatinya, Darel menjauhinya.

Keyra mencoba menutup matanya agar bisa tertidur dan mengabaikan notifikasi dari Darel.

Keyra mengenal Darel memang sudah sangat lama, Darel yang meminta agar Keyra menjadi adiknya Darel karena memang Darel sangat ingin mempunyai adik perempuan dan bodohnya Keyra mengiyakan permintaan Darel tanpa tahu resiko yang akan di dapat.

Hari demi hari, bulan demi bulan dan tahun demi tahun Keyra baru menyadari perasaan bahwa Keyra mulai menyukai Darel akhir-akhir ini. Tapi apa daya Keyra? Darel hanya menganggapnya sebatas adik. Keyra tersenyum tipis, permainan apa ini sampai akhirnya Keyra bisa menyukai Darel?

Ah jangan salahkan perasaan Keyra, sebab perasaan tidak akan pernah tumbuh jika tidak ada orang yang membuat sampai kita menyukai dirinya.

Perlakuan Darel kepada Keyra membuat Keyra bisa jatuh hati terhadap Darel.

Keyra memejamkan matanya dan tertidur, mungkin karena sudah terlalu malam, rasa kantuk pun sudah datang dan besok Keyra akan pergi ke sekolah di pagi hari.

*****


"Elo kenapa Key? Darel lagi ya?" tanya Meyli sahabat Keyra saat melihat Keyra duduk lesu di kursinya padahal jam sudah menujukkan waktunya istirahat.

Keyra memang sudah sering curhat tentang perasaan Keyra terhadap Darel. Meyli bingung dengan Keyra, siapa si yang tidak kesal jika sahabatnya itu hanya di butuhin oleh Darel pas lg butuh.

"Kan udah gue bilang, Key. Jauhin Darel. Lo itu di butuhin pas lagi dia butuh, Key. Coba gue tanya, waktu dia pacaran emang dia ada buat lo?" tanya Meyli, hanya dianggukan oleh Keyra sebagai jawaban. Faktanya memang benar, yang dikatakan Meyli sangat benar. Keyra hanya pasrah saat sahabatnya itu memarahinya. Tidak terlalu kencang Meyli memarahi Keyra seperti bisikan yang hanya Keyra saja dapat mendengar omelannya.

"Belajar cuek, Key."

"Nyatanya gue gak bisa, Mey. Susah, gak segampang yang lo bayangin." kata Keyra sedikit terisak membuat Meyli memberikan pelukan sebagai kekuatan pada sahabatnya itu. Meyli menyesal, seharusnya Meyli tidak memarahi Keyra seperti tadi. Tapi karena Meyli sudah termakan oleh emosi, dan susah untuk terkontrol jadinya seperti itu.

"Lo ngapa pelukan udah kayak teletabis aja." ucap Sami ketua kelas terheran pada Keyra dan Meyli yang saling berpelukan hanya dibalas sebuah cengengesan.

Terdengar notifikasi WhattsAp dari handpone Keyra. Keyra pun membuka notifikasi tersebut ternyata dari Darel. Keyra bingung harus menjawab seperti apa lagi saat pesan dari Darel sudah Keyra buka.

Ka Darel

Nonton bioskop yuk, Dek.

Nah kan bingung kalian, Keyra saja bingung ingin membalas seperti apa. Bagaimana ini? Pertanyaan itu justru seperti horor di mata Keyra.

"Udah mending lo bilang aja kalau lagi sibuk." Ujar Meyli. Terdengar lagi notifikasi dari Darel.

Ka Darel

Mau gak, Dek?

Lagi sibuk gue, kak.

"Emang lo gak kangen sama gue?"

What the- Jelas saja Keyra sangat rindu dengan Darel. Sudah hampir beberapa bulan Keyra tidak bertemu dengan Darel. Hanya berkirim pesan lewat WhatsApp saja, itupun sangat jarang.

Lagi dan lagi notifikasi Darel terpampang jelas di handpone Keyra.

Ka Darel

Mau gak?

Diusahain deh:)

Hanya balasan seperti itu, Keyra tidak tahu harus bagaimana lagi menjawabnya dan itu hanya membuat Keyra pusing bukan main. Bel sudah berbunyi menandakan mata pelajaran berikutnya akan segera dimulai. Keyra dan Meyli sama sekali belum memakan sarapan. Mana setelah ini guru yang mengajar sangat killer. Duh nasib memang.

Setelah berjam-jam menuntut ilmu di Sekolah akhirnya Keyra memutuskan untuk pergi ke taman perkotaan hanya menghilangkan rasa jenuh dan penatnya. Saat berjalan di taman kota ada yang memanggil dirinya, dan ternyata orang itu ialah Darel.

Runtuh sudah pertahanan Keyra ingin menjauhi Darel. Sesulit inikah menjauhi Darel? Ada saja ruang untuk bertemu dengan Darel.

Ah, Keyra rindu sekali. Sudah lama Keyra tidak bertemu dan sekarang Darel sudah tepat berada di depannya sambil tersenyum. Sungguh tampan, itulah yang Keyra suka pada Darel. Bukan karena Darel tampan, tapi karena Darel sangat murah sekali untuk tersenyum.

"Akhirnya ketemu lo, Dek." ucap Darel sembari mengacak-acak rambut Keyra dengan gemas. Nah kan, perlakuan Darel pada Keyra seperti pasangan remaja yang sedang berpacaran. Bagaimana Keyra tidak jatuh hati terhada Darel jika setiap bertemu di perlakukan seperti itu.

"Kangen gue sama lo, Dek. Lo rada ngejauhin gue soalnya."

Tunggu tadi katanya Keyra menjauhi Darel? Bukannya Darel yang jauhin Keyra? Cih pura-pura bego atau gimana?

Keyra hanya tersenyum tipis setiap perlakuan yang di berikan oleh Darel. Keyra sedikit pendiam tidak seperti biasanya. Dan itu membuat Darel bingung.

"Kita nonton sekarang aja, yuk." ajak Darel tersenyum manis. Oh Tuhan, kuatkan hati Keyra agar tidak terlalu luluh dengan Darel.

"Gue gak bawa duit lebih kak." jawab Keyra dengan jujur.

"Gue bayarin, kapan lagi kita punya time bareng." ujar Darel sedikit sedih. Tapi tunggu, kenapa Darel sedikit sedih? Ah tapi masa bodolah.

Mereka pun pergi ke tempat bioskop, setelah memesan tiket dan sambil menunggu jam tayang filmnya mereka memilih untuk pergi ke toko buku sebentar. Keyra memang sangat suka dengan buku, ya novel tepatnya.

Jika Keyra sudah berada di toko buku, Keyra sudah tidak peduli dengan sekitarnya. Keyra hanya diam dan fokus pada tumpukan buku di rak, membaca sinopsis novel-novel.

Darel yang melihat Keyra sangat serius dengan salah satu novel di pegangnya hanya tersenyum tipis.

"Serius banget dah, ampe gue di lupain. " canda Darel cengengesan. Keyra hanya tersenyum melihat tingkah Darel seperti itu.

"Gak serius kok, entar kalo serius bisa baper." kekeh Keyra sembari tertawa garing.

"Kalo gue yang seriusin gimana?" canda Darel dan membuat Keyra diam mematung. Nah loh, baper sudah Keyra saat ini. Darel mengacak-acak rambut Keyra dengan gemas melihat tingkah Keyra sedikit bulshing pipinya.

"Duh, adek gua doang dah ini." Darel mencubit pipi Keyra yang merah merona itu.

Adik? Rasanya Keyra ingin menangis jika Darel sudah membahas dirinya itu adik. Apakah Darel tidak bisa merasakan bahwa Keyra menyukainya, menyayanginya dan mencintainya lebih dari seorang kakak? Apakah dimata Darel, Keyra hanya sebatas adik saja? Ah itu pasti sudah jelas, bukan.

"Filmnya udah mau di mulai, ayo dek entar ketinggalan filmnya lagi." sahut Darel. Keyra pun meletakkan buku ke rak yang tadi sempat ia baca.

Saat sudah di dalam bioskop, ternyata film nya sudah di mulai dan lampu sudah di matikan. Keyra duduk di pojok sedangkan Darel berada di sampingnya.

"Lo emang adek kesayangan gue, Key. Tetap jadi Keyra yang gue kenal ya." gumam Darel mengusap-usap rambut Keyra dengan lembut. Keyra menjauhkan tubuhnya dari Darel di sela-sela Darel serius dengan film yang terpampang di depannya.

Ucapan Darel barusan sangat menohok bagi Keyra. Adik kesayangan? Bodoh! Keyra bodoh! Bagaimana pun Darel menganggap Keyra hanya adik. Hanya adik! Keyra terisak dalam diam di tengah kegelapan.

"Sakit." ucap Keyra sedikit bergetar

"Sakit apanya dek?" Darel menoleh kearah Keyra. Buru-buru Keyra mengusap air matanya. Keyra terlihat lesuh sekali, tidak semangat.

"Gak kok kak, hehehe." Inilah Keyra tidak terlalu berani mengucapkan yang sebenarnya. Darel pun kembali memfokuskan kembali pada film di depannya sedangkan Keyra sangat tidak fokus, Keyra hanya mencuri pandang ke arah Darel. Kapan lagi seperti ini? Keyra membaringkan kepalanya di bahu Darel.

"Numpang yak, hehehe." ucap Keyra tersenyum dan di balas sebuah anggukan oleh Darel. Nyaman, satu kata yang Keyra rasakan saat ini. Hingga tanpa sadar Keyra tertidur di bahu Darel.

Beberapa menit kemudian.

"Dek, bangun." kata Darel mengusap pucuk kepala Keyra. Keyra pun terbangun.

"Adek ketiduran." Keyra cengengesan membuat Darel semakin gemas. Mereka memutuskan untuk pulang karena sudah malam dengan Darel mengantar Keyra pulang lebih dulu.

"Biarlah seperti ini, sampai akhirnya Aku kembali terlupakan olehnya." Batin Keyra.

Ketika sudah sampai di perkarangan rumah Keyra, Darel pun memutuskan langsung pergi tanpa sekata atau dua kata pun. Hilang bagaikan termakan oleh tanah.

Keyra masuk ke kamarnya dan membersih kan tubuhnya. Hari ini sangat cukup membuat Keyra bahagia.

*****

Keyra dan Rere sedang mengerjakan tugas Sejarah Indonesia, tidak ada Meyli karena memang Meyli tidak sekelompok dengan Keyra dan Rere.

Sudah dua jam lebih akhirnya tugas sudah selesai. Rere langsung membaringkan tubuhnya di kasur sedangkan Keyra duduk di dekat jendela.

Keyra memotret atap perumahan dan memasukkan gambar tersebut di status nya. Dan langsung ada bunyi notifikasi, ternyata dari Darel. Lagi dan lagi dari Darel.

Ka Darel

Balasan: Lagi dimana dek?

Rumah temen, kak.

Oh, lagi kerja kelompok ya?

Iya kak:)

(Gambar)
Cantik gak dek?

Cantik:)

Yang bener?

Iya kak, cantik parah:)

Pacar kakak itu.

Retak sudah hati Keyra, sungguh Keyra sakit, sakit sekali. Luka nya bertambah dalam. Keyra menangis menggigit bibir bawahnya agar Rere tidak mengetahui kalau dirinya sedang menangis sembari memandang atap perumahan.

Waktu Darel dulu berpacaran saja Keyra sudah di lupakan, dan saat Darel putus, Darel mendekati Keyra. Dan sekarang Darel berpacaran lagi? Kapan lukanya sembuh? Kapan Darel menganggap bahwa Keyra menyukai dirinya? Kapan? Kapan?

Sakit. Itulah kata yang terucap di batin Keyra. Tapi apa daya? Sesakit apapun Darel pasti akan tetap menganggapnya sebagai adik.

Terluka? Pasti. Tapi mau bagaimana lagi? Protes? Gak akan bisa.

Sabar? Jelas Keyra selalu sabar. Sabar menunggu. Sabar dan sabar.

Sekarang Keyra mundur, mundur sejauhnya. Mencoba mengikhlaskan dan merelakan kalaupun harus mengorbankan perasaannya.

Bahagialah kamu bersamanya, aku mencoba merelakan perasaanku dan selamat kamu sudah membuat hatiku bertambah luka. Ya, aku terluka. Tapi aku harus merelakan asal kamu bahagia dengannya walau bukan dirikulah yang membuatmu bahagia.

END.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro