Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

❬ 19 ❭ My Sensitive Boyfriend

"Aagam ihhh"

Gadis berparas manis itu menarik ujung seragam sekolah yang dikenakan oleh Aagam,pacarnya. Dia kelaparan. Sejak tiga puluh menit yang lalu, Aagam berjanji untuk menemani gadis itu makan. Tapi sampai detik ini, janji itu belum terealasikan karena cowok berambut hitam itu masih asyik dengan dunianya sendiri

"PUBG-nya nanti aja bisa, nggak?Aku udah laper, kamu sibuk sendiri ih" Gadis bernama Aquella Sheraphine itu mendengus kesal, akan tetapi Aagam tidak bergerak seinchi pun dari tempat ia duduk, sebel banget kan?!

"Aagam!" panggilnya sekali lagi, namun nihil, tetap saja tidak ada balasan

"Aagam Aghipraya!Ngomong dong!" desak Aquella, namun tidak ada pergerakan lagi dari sang pacar

Aquella mendengus kasar, dia bangkit dan menendang meja yang Aagam pakai untuk menumpukan siku tangannya

Brak!

Aagam mendongak,menatap tajam pada Aquella yang berdiri didepannya. Raut wajah Aquella tak kalah kesal

"Lo bisa diem kaga,sih?!Gagal chicken dinner kan gue!" bentak Aagam kesal

"Gabisa lah anjir, gue laper, gue butuh makanan, dan lo cuma janji aja tapi kaga ada bukti, halah" maki Aquella kasar

"Ya udah, tinggal delivery apa susahnya sih hah?!" balas Aagam

Aquella melotot, kesabarannya kian menipis, ia mendengus kasar. Buku-buku jarinya sudah memutih. Tangannya sudah gatal ingin menampar cowok didepannya ini

"Lo tu ya,kalo gabisa nepatin janji gausah bikin gue nungguin lo lama lama disini, kalo lo nyuruh gue makan sendiri daritadi gue gabakal nungguin lo yang gajelas ini, gue pergi!"

"Yaudah pergi tinggal pergi, susah amat" Aagam menaikkan alisnya, dan kembali bermain game

"Berengsek lo!" Ketus Aquella,lalu pergi meninggalkan Aagam sendiri dikelas

"Berarti lo pacarnya orang berengsek! teriak Aagam membalas.

"Mati aja lo!"

"Lo aja sana!"

Setelah itu Aquella benar-benar melangkah pergi dari kelas sang pacar

'Manja banget bocah' batin Aagam

••

Aquella sudah sampai didepan rumahnya dengan wajah tertekuk masam, ia baru saja turun dari angkot yang ia setop didepan kampus

Ponsel Aquella berdenting,tanda adanya pesan masuk. Masih dengan mood yang buruk, ia membaca pesan tersebut dengan wajah datar

Aagam
Lo langsung pulang?

'Hebat sekali,tadi marah marah,sekarang cowo sialan ini berani chat?Dasar,ngga tahu malu!' ujar Aquella dalam hati

Aquella
Y

Setelah itu ia menutup ponselnya karena tidak ada notifikasi penting lainnya

Ting-tong

Suara bel menghentikan langkahnya dipertengahan tangga menuju kamarnya

'Jangan bilang itu Aagam,kalo iya gue tampol, suer' ujar Aquella didalam hatinya lagi

"Permisi" suara tersebut membuat Aquella berlari menuju pintu rumahnya

Ceklek!

Aquella menatap pria didepannya, pria tersebut menggunakan topi dan berpakaian merah hitam, ditangannya ada sebuah kantong plastik putih. Didalamnya ada boks bermerk restoran siap saji. Lantas, Aquella mengernyit

"Mbak Aquella, kan?" tanya pria itu memastikan

"Iya, ada apa ya mas?"

Pria itu menyodorkan plastik putih berisi makanan dari restoran siap saji itu

"Ini pesanannya,Mbak."

'Pesanan?sejak kapan gue pesen makanan segini banyak?'

"Hah?Saya ngga pesen apa-apa, Mas" Aquella mulai kebingungan

"Tetapi saya disuruh mengantar pesanan ke alamat ini, mbak" jelas sang mas mas delivery ini

"Hah?serius?"

"Iya"

"Oke makasih mas"

"Iya mbak, sama sama"

Aquella menutup pintu rumahnya dan meneliti isi dari boks makanan ini, kebetulan sang mama duduk bersila didepan sofa, sedang membaca majalah fashion

"Ma, mama yang pesen ini?" Tanya Aquella sembari mengangkat boks makanan tersebut

"Ngga, mama ngga pesen apa apa, kan mama masak" jelas sang mama

Aquella mengerenyit 'siapa yang pesen dong yakali demit' batin Aquella dia pun lantas bergidik ngeri atas pikirannya barusan

Ting!

Handphone yang dipegang oleh Aquella ditangan kirinya pun berdenting, nenampilkan chat dari Aagam

Aagam
Dh smp makananny?mkn sono gsh ngambek, dsr bocah

Aquella
Lo yg kirim ni makanan segini bnyk?

Aagam
Yaiya tolol

read

Mood Aquella yang tadinya buruk,meningkat drastis cuma gara-gara fast food, lantas gadis itu tersenyum kecil

Ya. Sesederhana itu dia mencintai orang bernama Aagam

Cowok pemarah, mudah tersinggung, sensitif terhadap hal kecil, dan kejam.

Hampir setiap hari dua sejoli itu bertengkar cuma karena masalah sepele selalu jadi bahan pertengkaran mereka. Bahkan mengapa Doraemon berwarna biru saja mereka debatkan

Hampir 6 bulan dengan kondisi seperti itu tetapi mereka tak berniat untuk mengakhiri hubungan mereka

Jenuh?
Bosan?

Tentu saja
Gadis mana yang tahan akan pertengkaran terus menerus hampir setiap hari. Walau bertengkar setiap hari, tak membuat Aquella membenci Aagam. Meskipun gadis itu jengkel dengan sifat Aagam, namun rasa sayang dan cintanya masih lebih besar jika dibandingkan oleh rasa jengkelnya

Sesederhana itu seorang Aquella Sheraphine mencintai Aagam

Sesederhana makanan delivery, Aquella tidak marah lagi.

Sesederhana perhatian kecil Aagam, Aquella kembali luluh lagi

bahagia memang sesederhana itu

••

Keesokkan harinya,seperti biasa jadwal seorang Aagam adalah menjemput sang pacar yang telah menunggu didepan pagar rumahnya untuk berangkat ke sekolah bersama, namun Aagam melihat seorang gadis yang kesusahan menyetop taksi, lantas Aagam menepikan motornya dan membuka kaca helm didepan sang gadis

"Lo Vania kan?mantan gue?" Tanya Aagam pada cewek didepannya

"E-eh Aagam?Kok nggak jemput Aquella? ka-kasihan lho Gam, ini udah hampir bel masuk" Jawab sang gadis tersendat-sendat terlihat bahwa dia sangat gugup

"Gue baru mau Otw kerumah dia, ngeliat lo yaudah gue samperin, lo mau gue cariin taksi?" Tawar Aagam kepada Vania

"Ha? emm gausah Gam,aku bisa sendiri" tolak gadis itu tak enak

"Udah selow ae sama gue" Aagam menjawab santai, ia tahu bahwa gadis didepannya ini merasa gugup dengan kehadirannya

Lantas Aagam turun dari atas motornya dan membuka helmnya, Vania terperangah, melihat wajah mulus dan rupawan yang dipancarkan oleh Aagam

Vania berdecak kagum dan melamunkan wajah Aagam yang rupawan itu, tetapi Aagam menghancurkan lamunannya

"Eh tu taksi lo, gue langsung cabut ya" ujar Aagam ke Vania

"O-oh iya Gam, btw makasih ya" balas Vania sambil tersenyum dan meremas jari tangannya

Aagam tersenyum segaris dan menawarkan jaketnya karena ia melihat Vania pucat

"Udah selow, eh iya Vi, ni jaket gue liat muka lo pucet banget, sakit lo?" Tanya Aagam selagi meneliti muka Vania

Vania memegang pipinya yang dingin dan meringis

"E-eh nggak ko, tapi makasih lagi Gam,ntar gue kembaliin lagi jaket lo" jawab Vania sambil mengalihkan matanya, tak berani menatap Aagam

"Yoi, bye" Aagam berpamitan

Diam diam begini, Aagam juga peka. Cowok itu yakin bahwa Vania baper Aagam tidak bisa menjelaskannya, tapi gerak gerik Vania membuatnya berpikir demikian. Bagaimana Vania mengalihkan matanya saat berbicara, jari tangan yang sering diremasnya, dan berbicara gugup, Aagam tahu semua itu, tapi Aagam tak mau ambil pusing, baginya mantan adalah mantan, tak ada kata kembali pada seorang mantan walau ia dan mantan-mantannya berteman

Ting!

Ponsel Aagam berdenting, ternyata Aquella penyebabnya

Aquella
GSH JEMPUT GUE,GUE UDH DISKLH,L LM,URUSIN AE MNTN LO BRNGSK!

Aagam tersenyum kecil membaca chat pacarnya itu dan memutar arah motornya untuk melaju ke sekolah

'ada ada aja tu bocah' batin Aagam

••

Mood Aquella pagi ini sangat-sangat buruk, kenapa? Karena dia melihat sang pacar -Aagam- memberikan jaketnya ke Vania, yang notabenenya mantan dari Aagam, darimana Aquella tahu? Dari foto yang temannya kirim di Line chat

'Aagam sialan!Mati lo!' rutuk Aquella didalam hati

Dan selama satu hari ini, Aquella menghindar dari Aagam, mulai saat dirinya berpapasan dengan Aagam maka ia cepat cepat buang muka,dan lain lain. Aagam tahu, akan tetapi dia masa bodoh, tunggu aja tanggal mainnya

••

Kala itu pelajaran dikelas Aagam kebetulan kosong, ia sedang duduk digazebo, didepan koperasi. Cowok itu terlihat sibuk dengan kertas karton warna-warni yang diatasnya ditulis satu-satu huruf dengan spidol hitam tebal. Ia terlihat serius, bahkan tidak peduli dengan orang-orang yang melewatinya dengan tatapan bingung

Aagam menulis huruf "i" diatas karton warna biru, lalu menulis huruf "m" di kertas karton warna kuning disebelahnya. Beberapa menit kemudian, kumpulan kertas karton sebanyak 10 lembar sudah terkumpul, Aagam tersenyum puas melihat hasil kerjanya yang masih bisa dibilang belum seberapa ini, ia mengumpulkan semua kertas dan membawanya ke kelas

"Selesai!" Aagam meletakkan kertas-kertas karton yang ia bawa diatas meja,karena kertasnya lumayan banyak, jadi menimbulkan suara yang cukup kuat

"Wanjay kaget anjir!" celetuk Verro memegang dadanya

"Lama banget lo nulis gini aja, gue kira pake tinta warna-warni, eh taunya pake spidol aja" komentar Verro

"Ya, namanya nulis pake perasaan, gue gamau tulisan gue jelek, jadi ngerjainnya lama" sahut Aagam

"Lama aja jelek, apa lagi cepet. Iye,nggak?" timpal Verro lagi, membuat Aagam ingin menyentil telinga cowok itu

"Terserah lo pada, gue mau si Aquella kaga marah lagi, udeh cepetan foto, baris lo pada" Aagam menyerahkan ponsel kepada seorang cowok yang kebetulan ada dikelas itu juga

Semua sahabat Aagam berkumpul, semuanya berbaris rapi

"Bentar-bentar" Aagam membagikan kertas karton satu demi satu pada keenam temannya

"Aduh, butuh empat orang lagi" katanya mengedarkan pandangan mencari orang yang bakal membantunya menjalankan misi

"Woi cewek-cewek!" panggil Aagam pada perkumpulan cewek yang sedang bergosip ria didepan kelas. Salah satu dari mereka menoleh dan bertanya "kita?"

"Iya kalian. Bantuin gue dong sini" ajak Aagam tak tahu malu

"Ngapain?"

"Udah sini aja dulu"

Keempat cewek itu menghampiri Aagam karena rasa penasaran. Cowok itu menyerahkan kertas kepada cewek-cewek sekelasnya itu satu persatu

"Jack, lo apa?" tanya Aagam

"Gue F" jawab jack

Aagam menarik tangan Jack agak berdiri dibarisan paling ujung. Lalu menarik tangan Reno untuk berdiri disebelah Jack, Verro disebelah Reno, Davin disebelah Verro, Arga disebelah Davin, dan Varo disebelah Arga. Mereka sudah berurutan sekarang. Tinggal empat cewek yang Aagam tidak tahu namanya ini

"Lama amat buset!" keluh Dhani tak tahan berdiri lama

"Ya sabar kek, gabisa liat orang seneng ya lo?!"

Dhani berdecak, sudah minta tolong, marah-marah pula, jika tak ingat bahwa Aagam ini temannya, Dhani tak segan segan melempar Aagam dari atap sekolah

"Nah lo disebelah Varo" Aagam menarik salah satu lengan gadis itu dan membawanya ke samping Varo, lalu beralih kepada ketiga cewek dihadapannya.

"Nah, lo bertiga, berdiri disebelah gue nanti. Lo kasih space , biar gue bisa berdiri ditengah-tengah" tutur Aagam menjelaskan

Setelah formasi sudah disusun rapi, dan dibentuk sesuai huruf yang ia buat, Aagam menempatkan dirinya ditengah-tengah gadis yang ia suruh

"Woi fotoin sekarang" titah Aagam

"Dari tadi kek" ketus Dhani

"Elah sensian amat lo ipul, cepetan"

Dhani pun berdiri didepan mereka, mencari _angle_ yang pas agar semua terlihat

"Satu....dua.....tiga...!" Dhani berseru sambil memberikan aba-aba snap

Aagam tersenyum segaris, lalu mengambil ponselnya dari tangan Dhani

"Makasih ya semuanya" katanya bahagia. Ia harap, semuanya berjalan dengan baik

••

Hari ini free class, guru rapat, Aquella duduk manis ditempatnya sembari membaca novel, getaran disaku rok-nya yang membuat fokusnya teralihkan dari novel bacaannya. Ia merogoh sakunya dan mengeluarkan ponselnya. Ketika dibuka, reaksi gadis tersebut sudah pasti sangat terkejut

Disana terdapat foto dengan sebelas orang didalam foto tersebut, masing-masing membawa satu karton dengan huruf yang berbeda-beda, dan diujung kata ada Aagam yang memegang karton bertulisan "PLEASE"

Aquella menggigit bibir bawahnya, Aagam selalu memberinya kejutan tak terduga dan membuat jantung Aquella berdegup kencang menyalahi aturan

Kalau dibaca secara keseluruhan, karton-karton itu membentuk kalimat "FORGIVE HIM, PLEASE"

Dibawah foto tersebut, terdapat pesan yang tertulis Temuin gue ditaman belakang, semangat(:

Aquella bergegas menuju taman belakang sekolah, dengan tergesa-gesa, ternyata disana sepi, Aquella mulai kesal, akan tetapi ada yang mengacak rambutnya dari belakang, ia membalik badan, ternyata ada Aagam disana sedang tersenyum manis, disana ia memegang kotak bludru berwarna biru, Aagam mengeluarkan sesuatu dari dalam kotak tersebut, ternyata sebuah kalung dengan bandul huruf "A". Aagam meminta Aquella berbalik badan dan memakaikan kalung tersebut dileher Aquella

"Semoga kita langgeng, ya"

Seulas senyum perlahan merekah diwajahnya. "Oke"

Hanya satu kata. Sebuah kata yang menguatkan, tanda siap dan persetujuan

Just one simple word. But at the moment, it's more than enough

END

Assalammualaikum, hihii:D

ini cerpen pertama yang aku buat, amatir banget sih:(, mana banyak yg ngga nyambung sama feelnya gadapet, aku emang ngga bisa ngerangkai kata, tapi semoga kaka kaka admin suka yhaaaa :D hope u enjoy it and yaa selamat membacaa, salam dari pacar taehyung, have a good day✨

Assalammualaikum💕

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro