Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

PROLOG__Tranquility Raid: Welcome~

Sebuah organisasi yang dibuat untuk membantu tugas Polisi yang diluar kendali polisi. Organisasi ini bekerja di balik bayangan. Tranquility Raid hanya memiliki 9 anggota termasuk Ketuanya.

1. Louise Carter (Router)
Ketua dari Organisasi Tranquility Raid yang memiliki kemampuan Pengendali Darah (Blood Controller). Ia dapat mengendalikan darahnya sendiri dan juga orang lain dengan cara menyambungkan benang darah miliknya untuk mengendalikan darah mereka. Pria Berambut merah maroon dengan hi-lite orange di bagian bawah rambutnya serta bermata tajam berwarna hazelnut ini, memiliki anak yang bekerja di kepolisian yang bernama Leo Carter.

2. Elleve Adexe (Sumcreat)
Pria berumur 23 tahun ini adalah rekan Louise sejak berdirinya Organisasi Tranquility Raid ini. Kemampuannya adalah Summon. Ia dapat meng-summon apapun yang ada di dalam pikirannya.

3. Kane Karen (S.T.R)
Sniper Tranquility Raid yang memiliki kemampuan menghilang tak berbekas. Ia juga bisa menghilangkan barang atau seseorang yang ia sentuh menghilang bersamanya. Wanita berumur 20 tahun ini gemar meminum alkohol disaat ia merasa senang.

4. Eduardo Arrivie (Silver)
Anggota Tranquility Raid yang memiliki kemampuan merakit senjata yang unik untuk anggota Tranquility Raid lainnya. Tidak seperti lainnya, ia hanya seorang manusia yang memiliki kemampuan perakit senjata. Sifatnya yang 'sok' ini sangat membuat jengkel beberapa anggota TR. //saiasingkat'TR'ajayak^°^// Terutama Raven Royan dan Rise Arone.

5. Rise Arone (Aise)
Gadis dengan kemampuan penglihatan yang tajam serta gerakannya yang lincah ini sangat di butuhkan untuk pengejaran di TR. Rise adalah teman minum Kane.

6. Ario Phillips (Lamp)
Pria berumur 17 tahun ini juga anggota TR yang memiliki kemampuan melihat di dalam gelap dengan jelas, tangan kirinya bisa mengeluarkan cahaya seperti halnya senter. Ia suka memasukkan tangan kirinya ke dalam saku celananya. Ia juga seorang Healer di TR.

7. Valencia Rue (Vlucy)
Gadis berumur sekitar 15 tahun ini memiliki kemampuan melihat tembus pandang. Ia suka sekali permen sampai sampai ia sering mengalami sakit gigi. Ia sangat lincah dan agresif saat menyerang. Ia menganggap Arnia sebagai kakaknya.

8. Lucy Arinia (Arnia)
Siswi kelas 1 SMA ini juga anggota TR yang memiliki kemampuan Teleport dan Telekinesis. Stabilitas tubuhnya yang sangat kurang membuatnya jarang melakukan Teleport. Ia gemar membuat permen dan makanan manis untuk anggota TR. Ia adalah adik kelas Raven.

9. Raven Royan (God Ear)
Siswa kelas 2 SMA yang memiliki kemampuan pedengaran yang luar biasa. Ia bisa mendengar suara hinggal 500 meter jauhnya. Iya juga bisa mendengar suara pikiran dan hati setiap makhluk hidup. Ia sangat gemar mendengarkan musik menggunakan headphone-nya saat ia tidak ingin mendengar apapun di sekitarnya. Ia adalah anggota TR yang ke 9 (sembilan).

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Raven's POV

Bel sekolah baru saja berbunyi, aku tengah membereskan buku-buku yang berada di mejaku. Hati sudah mulai gelap. Tetapi aku harus mengikuti pelajaran tambahan yang diberikan guru Bahasa Inggris-ku.

Ya, seperti yang sudah kalian duga, aku kurang paham dengan Bahasa tersebut. Muskipun sudah di beri rumusnya, tetap saja.. Percuma.

Aku bergegas keluar kelas menyusuri koridor menuju kelas tambahan tersebut yang berada di paling pojok lantai ini. Huft, jauh memang. Tapi, mau bagaimana lagi?

'hwaa.. aku ingin pulang~'

'cih, dasar ke*arat!'

'ugh..! Sabar sabar...'

Seperti biasanya, berbagai suara ucapan terdengar olehku. Suara ucapan apa? Bukan suara ucapan biasa, lebih tepatnya suara hati dan pikiran orang sekitar-ku. Tidak hanya suara hati dan pikiran manusia saja yang bisa kudengar, hewan pun bisa. Oya, kecuali makhluk astral seperti, hantu. Itu tidak bisa kudengar.

Aku pun menutup telingaku dengan headphone yang selalu bertengger di leherku. Hal ini membuat suara-suara tersebut berkurang.

Ku buka pintu kelas, terlihat seorang guru yang tengah duduk di kursinya kini melihat kedatanganku. Beliau yang tengah duduk santai itu mengisyaratkan ku untuk melepas headphone yang terpasang di telingaku, aku pun segera melepas dan menggantung headphoneku di leher. Aku pun masuk dan segera duduk di bangku tepat di depan papan.

'Lama sekali..!' Batin guru itu yang terdengar jelas olehku.

Tanpa menghiraukannya, aku pun langsung mengeluarkan buku Bahasa Inggris-ku. Guru itu mulai berdiri.

"Baik.. Saya mulai pembelajarannya." Ucapnya seraya mengambil kapur.

***

Akhirnya selesai tepat pukul 7 malam. Sekarang benar-benar gelap.

Ku langkahkan kakiku menelusuri trotoar lalu berbelok ke arah memasuki gang kecil. Jalan itu adalah jalan pintas menuju rumahku.

Aku merasakan keberadaan seseorang di belakangku. Lalu menoleh cepat ke belakang untuk melihat apa-- seseroang yang sedang mengikutiku.

Kosong..

Tidak ada siapa siapa di belakangku. Aku pun segera melanjutkan langkahku.

'Mari selesaikan ini!!!'

Dengan spontan aku berbalik badan dan menjauh satu langkah dari sumber suara. Suara tersebut kini tepat berada di depanku.

'Gawat! Sial! Aku lupa!'

Aku sedikit bingung. Ku cari wujud suara tersebut. Nihil. Suara tanpa wujud. Hantu? Tidak-tidak.. Aku tidak bisa mendengar batin makhkuk astral.

"Keluar kau!" Titahku dengan suara tegas tapi sedikit ketakutan.

Tidak ada jawaban. Tak lama kemudian muncul samar-samar seorang wanita berambut pirang pedek lurus dengan poni panjang yang menutupi mata kirinya. Wanita itu menghela nafas panjang.

"Yaaahh.. Ketahuan, ya. Ugh, salahku sendiri sih. Sudah diberi tahu kalau dia pemilik God Ears.." Gumam wanita itu.

Aku terdiam melihat kejadian tersebut. Tercengang? Iya.

"A-ada perlu apa?" Tanya ku sedikit terbata bata. Takut? Iya. Khawatir? Iya.

"Lagian kenapa harus menyuruhku? Cih!" Wanita itu masih saja bergumam.

"Anu..!" Aku mencoba memanggilnya.

"Hah?!" Jawabnya dongkol.

Secara otomatis aku berkeringat dingin.

"Oh! Hey kau, Raven Royan! Bergabunglah di Tranquility Raid!" Ajaknya tiba-tiba.

"Eh..?" Ucapku sambil mencoba mencerna ucapannya. 'Bagaimana dia tahu namaku?!" batinku kemudian.

"Eng.. Apa yang--" Ucapanku terpotong.

"Bergabunglah di Tranquility Raid..!" Ulangnya menyela ucapanku.

"Eeeehhh?!!"

"Ssshh!! Berisik!" Titah wanita itu sambil menaruh jari telunjuknya ke dahiku dengan keras sehingga kepalaku terpental ke belakang.

"Ugh!"

Wanita itu mengeluarkan secarik surat dari jasnya lalu memberikannya padaku.

'Surat apa ini?' Batinku sambil menerima surat tersebut.

Tiba-tiba wanita itu mendekatkan wajahnya ke samping telingaku dan berbisik, "Lebih baik kau terima, ya..!" Setelah membisikkan kalimat tersebut, ia pun menghilang. Aku pun bergidik ngeri.

Ku tatap surat dengan stampel mahal. Surat apa ini? Berbahaya kah? Surat tantangan? Apa masalahku? Siapa wanita tadi? Pikirku masih bergidik ngeri ditempat.

***

"Selamat bergabung, Raven Royan!" Seru seorang pria berbadan gagah dengan setelan rapih.

Di sebelah kanannya terlihat 2 pria yang juga bersetelan jas rapih pria pertama berambut acak-acakan sedangangkan pria kedua terlihat lebih pendek dengan rambut rapih dan 1 gadis yang sedang menikmati permen lolipopnya, sedangkan di sebelah kirinya, terlihat 1 gadis memakai penutup mata di mata kanannya , 1 wanita bersetelan jas dengan rambut di kucir kuda dan 1 pria yang tampak gagah dan juga tinggi.

~Doeng~

'Apa yang kulakukan disini..??!' Batinku ketika berdiri di hadapan 7 orang berpakaian rapi di depanku.

'Apa perlu harus Serapi ini??!' Batin pria berambut warna Granet acak-acakan bermata silver itu.

"Eng... Aku datang kesini karena surat ini." Ucapku sambil memperlihatkan surat yang diberi wanita misterius tadi malam.

*Klotak klotak*

Terdengar suara sepatu hak tinggi di belakangku. Aku pun menoleh ke belakang.

'Wanita itu ada disini??!!!' Batinku terkejut.

"Terlambat!" Titah gadis berkucir dua warna Cyan dengan hi-lite putih yang sedang memakan lolipopnya.

"Haha.. Maaf maaf, Valen~" Goda wanita berambut pirang itu.

"Namaku Vlucy!" Sela gadis lolipop itu.

'Mana yang benar?' Batinku bingung.

"Bagaimana? Berhasilkan?" Tanya nya kepada Pria gagah di tengah barisan di hadapanku. Wanita berkucir kuda itu mengacungkan jempolnya pada Wanita berambut pirang.

"Raven, perkenalkan, namaku Louise Carter. Pria di pojok paling kananku adalah Eduardo Arrivie." Ucap Pria gagah bernama Louise itu memperkenalkan. Sedangkan pria bernama Eduardo itu menatapku tajam lalu merubah ekspresinya menjadi seperti meremehkanku. Kesal? Iya.

"Selanjutnya, di samping kiri Ed, namanya adalah Ario Phillips." Lanjut Pak Louise. Pria bernama Ario itu tersenyum padaku sambil melambaikan tangan kanannya.

"Namaku Vlucy!" Sela gadis lolipop itu. Dibalas senyuman oleh Pak Louise.

"Nah, di samping kiriku, ada Lucy Arinia,"

"Panggil saja Arnia." Sela gadis bertutup mata itu sambil melambaikan tangannya pelan. Sepertinya aku pernah melihatnya. Tapi dimana ya? Pikirku.

"Lalu, Rise Arone," Wanita berkucir kuda itu langsung mengacungkan jempol padaku.

"Elleve Adexe," Pria berambut warna hitam itu melempar senyum ramah padaku. Sepertinya orang baik. Pikirku.

"Dan yang terakhir,--"

"Kane." Sela wanita berambut pirang itu dengan wajah so(k) coolnya.

Aku terdiam untuk sesaat.

"Kami adalah Organisasi pembantu Kepolisian, Tranquility Raid!!" Seru mereka ber-delapan bersamaan yang membuatku tersadar dari lamunanku.

Apa yang ku lamunkan? Tentu saja, apa yang sedang ku lakukan disini? Mengapa aku menerima surat itu? Mereka menerimaku? Karena pendengaranku?

"..."

=ToBeContinued=

.

.

.

Yosh, dah jadi prolognya ^°^)/ Maaf sebelumnya, Ara unpublish.. hehe..

Btw,

Ada yang tau maksud dari Tranquility Raid?

Ya... Kalau di gugel trenslet, artinya Tranquility Raid itu Serangan Kedamaian. Emang itu maksudnya, hehe //vlak!1!1
Yah.. karena Ara masih kurang paham bahasa inggris ya gitu deh (/°^°)/

Ok sekian.. Jan lupa Vomment buat cerita Ara yak (/^°^)/

See ya~

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro