
Chapter 7 Part 2
"Matsumoto, kapan kau akan menceritakannya padaku?"
Di sebelahnya, berdiri Kato sambil bersedekap menunggu Chelsea yang nampaknya tak berniat membuka mulut sejak sepuluh menit yang lalu. Koridor kampus sudah sepi. Semburat jingga melintas di cakrawala bersamaan sekelompok burung yang hendak pulang ke rumahnya. Koridor kampus yang tadinya ramai juga perlahan-lahan kosong. Sisa bayangan miring yang menembus tubuh keduanya jatuh ke lantai marmer gedung.
"Kenapa..."
Bayangan tangan Rin yang menyelip di antara lengan Ryu terlintas. Rasanya ada duri yang tertancap dalam jantungnya. Ia merasa sakit, tapi tak ada yang berdarah. Kali ini Kato berbalik setengah badan, menatapnya ragu sekaligus bingung.
"Apa yang terjadi sebenarnya?"
"Kenapa Ryu tidak menghubungiku sampai sekarang sementara dia bilang dia akan ke Amerika..." Chelsea seperti orang tidak makan satu minggu. Ia lemas dan tak bersemangat sama sekali. Rasanya ucapan yang dikatakan hanya sebatas orang melindur. Tapi waktu Kato melihat matanya berkaca-kaca, Kato tahu itu bukan ilusi.
"Matsumoto, apa yang kau bicarakan--"
"Aku melihat interview di papan iklan pusat perbelanjaan. Dia dan Rin...," senyum lirih terangkat getir di bibirnya. Kato yang melihat itu tertegun sejenak. "Apakah mereka sekarang bersama?"
"Tidak, mereka tidak--"
"Ya, mereka jelas-jelas saling bergandengan tangan di acara itu," potong Chelsea yang semakin membuat luka itu kian tergores. Tanpa sadar, sebelah tangannya yang sedang menggenggam ponsel mengerat kencang. Seluruh pikirannya terasa kosong, tak ada bayangan lain selain Ryu di layar iklan siang tadi dan jarak yang kian tak tergapai. Pelan-pelan, Kato menyentuh tangannya yang dingin, memaksanya melepas ponsel itu dari genggamannya dan mengganti jemari hangat Kato. Chelsea tersentak pelan, tapi ia tak mengatakan apa-apa waktu Kato berdiri begitu dekat. Menyediakan tempat untuknya seakan menyuruh menangis. Tapi Chelsea tidak bisa. Sudah kering dasar hatinya untuk merasakan hening yang telah berlalu terlalu lama ini. Tapi waktu Kato tiba-tiba merenggut tangannya, semua memori itu pecah dalam ingatan.
Senyum Ryu yang terlintas muncul berkilas-kilas layaknya sebuah potongan film. Rasa hangat yang menjalar nyata begitu Chelsea menyandarkan kepalanya di dada pemuda itu, genggaman tangan hangat di musim dingin akhir Desember waktu itu, bagaimana Ryu menggodanya dengan kertas di depan pohon natal kafe itu, mimpi dan harapan yang kekanak-kanakkan tapi Chelsea menyukainya, semua sengatan masa lalu itu seperti senapan yang mengujung pada panas tapi tak menembakkan apa-apa.
Hanya ada bara hampa yang menerjang semua itu. Dan Chelsea tak punya siapa-siapa lagi untuk menangis selain Kato di sebelahnya.
"Apa aku masih bisa merebutnya kembali?" getir Chelsea menahan air matanya.
Ia tidak akan lagi menangis. Ia tidak akan lagi menyesalkan hal itu dan memimpikan Ryu. Sudah cukup untuk semua luka yang terasa mustahil dijalani. Di sebelahnya, Kato mengusap lembut kepala Chelsea, ia menunduk dan menghirup wangi rambutnya sambil bergumam pelan, "kau bisa. Kau bisa kembali bahagia bersamanya."
Tanpa sadar, genggaman Chelsea mengerat. Hangat yang menjalar dari Kato terasa penuh dan ia seketika merasa hidup. Pelan-pelan, kini Chelsea yang berbalik dan menatap Kato yang lebih tinggi darinya. Jarak mereka hanya beberapa senti, wajah pemuda itu agak menunduk, menatapnya dari tinggi 178 sentimeter, membiarkan bias oranye langit melintasi bola mata cokelatnya dengan perasaan sendu.
"Terima kasih, Kato," sahut Chelsea pelan. Samar-samar, ia bisa melihat senyum pemuda itu terangkat, sebelah tangannya menggapai pipi Chelsea, mengusapnya lembut seirama angin yang bersemilir masuk, menghapus jejak air mata, menghapus jejak keraguan dan rasa takut dengan ibu jarinya.
"Aku selalu di sini," ujar Kato rendah, kemudian tanpa mengatakan apa-apa lagi, untuk kali pertama Chelsea menutup matanya, membiarkan bibir lembut Kato menyentuhnya seperti purnama malam yang bersiap menyambut esok lebih baik.
***
mo nangis ih baca part ini. Kato gentle banget gais T_T kalo kamu di posisi Chelsea, bisakah kamu suka sama Kato setelah apa yang dia lakuin sejauh ini buat Chelsea?
yuk, ditunggu part besok ya. Kita lihat gimana cara balas dendam Chelsea sama Rin itu. hwhhwhw aku mempersiapkan sesuatu. Karena tinggal beberapa part lagi menuju ending! Yosh, persiapkan diri kalian ya! Ja, matane!
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro