Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

5. Kemunculan sistem

"Kamu... Akan pergi ke universitas luar negeri?" Shine bertanya dengan raut tak percaya ketika dia sedang asyik berbaring di kasur asrama Al.

"Ya, aku rasa universitas luar negeri lebih baik untuk pilihan ku." Jawab Al sambil membaca buku. Ia sebenarnya tidak ingin pergi. Tapi negara ini memiliki terlalu banyak mata-mata dari keluarga Weaver dan Wilmer (musuh yang memanipulasi Casey). Jika dia terus diam disini. Tujuannya tidak akan tercapai.

"Apakah karena beasiswa? Aku bisa membantu!" Shine duduk di atas kasur, ekspresinya terlihat cemas dan khawatir. Wajar saja, setelah dia kesepian begitu lama. Akhirnya ia menemukan teman yang cocok dan tidak memiliki niat terselubung atau jahat padanya. Shine cukup enggan untuk berpisah.

Al tersenyum. "Bukan begitu, aku hanya ingin mengembangkan perusahaan ku sendiri di luar negeri. Karena di sini aku sama sekali tidak memiliki modal dan pijakan."

"Kau masih punya aku, aku bisa memperkenalkan mu dengan pengusaha lain." Tawar si perak seraya memperhatikan Al yang sepertinya mendesah kecil.

Al menggelengkan kepala. "Terima kasih, tapi aku ingin melakukannya sendiri."

Shine akhirnya mengalah dengan cemberut.

"Aku akan mengunjungimu jika aku memiliki hari libur. Jangan terlalu merindukan ku ok?" Pemuda bluenette itu mencubit pipi Shine lembut dengan nada menggoda.

Mendengarnya, si perak mendengus. Tidak lupa menepis tangan nakal Al di pipinya. "Siapa juga yang akan merindukanmu."

Itu benar, Shine mungkin hanya akan merasa sedikit kehilangan karena tidak bisa curhat dengan tatap muka.

"Jadi bagaimana dengan hasil belajarmu?" Tanya Al mengubah topik pembicaraan.

"..." Shine dengan berat hati kembali menuliskan jawaban, meski sepertinya telah terganggu dengan suatu hal.

"Untuk hari ini, sudahi dulu."

"Ah? Tiba-tiba?" Shine berkedip bingung, ia memang merasa bosan tapi dirinya masih ingin tinggal di sini.

Al menunjukkan ekspresi tak berdaya. "Aku ada sedikit keperluan."

"Bisakah aku ikut?"

Al menatap Shine sejenak lalu mengangguk. "Tidak masalah."

Mendengarnya Shine tersenyum lebar dengan raut semangat. "Oke, kalau begitu aku akan memanggil supir-"

"Tidak." Tolak Al tegas.

"Eh? Kenapa tidak?"

"Aku lebih suka jalan kaki sambil berolahraga. Shine kamu juga harus menjaga kesehatanmu."

"..."

Dengan enggan Shine pun mengikuti Al untuk membeli beberapa bahan komputer yang tidak ia mengerti, sambil melihat-lihat sekitarnya.

Setelah selesai berbelanja, Al mengajak Shine ke cafe favoritnya dan memesan makanan penutup yang lezat.

Melihat Shine yang melahap makanan manis dengan ekspresi bahagia. Al ikut tersenyum senang. Ia teringat kembali pada kebersamaan mereka 2 tahun lalu.

Sebenarnya ketika ia melihat Shine jatuh terpuruk dan menangis diam-diam setelah berbicara dengan Casey. Al selalu dilanda rasa bersalah.

Jika saja dia tidak menjanjikan diri untuk menikahi Shine di masa depan-

Shine tidak akan keras kepala mengejar 'Alcase' dan mencari tahu alasan mengapa mantan tunangannya berubah. Meskipun ia secara tidak sengaja mencoba membuat Shine melupakan 'Alcase', itu sangat sulit. Si perak terus terfokus pada orang itu dan mengabaikan pendekatan dirinya hingga ia frustasi.

Ingin berkata jika orang yang dikejarnya itu salah-

Namun, Al selalu merasa jika masalah ini tidak boleh diketahui oleh siapapun sebelum dia menemukan kebenaran.

Dari dulu insting nya selalu benar, meski dia enggan untuk meninggalkan Shine. Dirinya masih perlu untuk maju. Tanpa pengorbanan, usahanya tidak akan berbuah dengan sempurna.

Ketika waktu terus berjalan sampai di mana Al akan meninggalkan negara dan pergi ke luar negeri. Ia menyapu tatapannya ke seluruh bandara lalu menghela napas. Sepertinya Shine tidak akan datang untuk mengatakan selamat tinggal.

Dengan enggan, Al menaiki pesawat sambil memperhatikan pemandangan lewat jendela dengan renungan.

.

.

.

Setahun berlalu dengan cepat, Al melirik waktu yang menunjukan pukul 3 pagi. Ketika dia melihat jumlah saldo dana yang cukup untuk membangun perusahaan besar. Kepalanya tiba-tiba terasa ditusuk oleh sesuatu hingga membuatnya jatuh ke atas lantai.

Ketika dia terbangun itu sudah siang hari. Untung saja ia tidak memiliki jadwal kuliah, mengecek ponsel dimana sudah puluhan pesan dari Shine mengantre. Al kemudian membalas dengan permintaan maaf.

Awal mula Al pindah ke luar negeri, Shine sama sekali tidak menghubunginya. Al tidak tahu kenapa si perak mengabaikannya. Namun, karena tidak memiliki pilihan. Ia hanya bisa bersabar.

Sampai bulan ketiga dia di luar negeri. Shine akhirnya mengirim pesan, sepertinya mantan tunangannya mengalami masa-masa buruk dan membutuhkan teman untuk mendengar keluhan.

Hari itu, Al membutuhkan 2 jam penuh untuk mendengar keluhan Shine di telepon.

Al tidak pernah bertanya mengapa Shine mengabaikan dirinya selama 3 bulan. Si perak juga tidak pernah membahas hal itu. Namun, setelah kejadian itu. Hubungan keduanya kembali seperti semula. Di mana Shine akan terus menjejali ponselnya dengan pesan yang terlihat seperti diary kecil.

Menyimpan ponsel di atas meja, Al membuat sarapan kecil dan memakannya dengan senang hati. Ketika ia akan mengecek laptopnya tiba-tiba saja sebuah suara mekanik mengejutkannya.

[Halo! Saya sistem 707 telah mengikat Tuan Rumah untuk menangkap Sistem berbahaya yang bisa menghancurkan dunia!]

"...."

Oke, ini pasti halusinasi karena dia kekurangan tidur.

[Tidak! 707 itu nyata! Sistem memilih Tuan Rumah karena sistem berbahaya itu ada di saudara kembar Tuan Rumah.]

Apa?

Al menunjukkan ekspresi tidak percaya. "Jelaskan."

[Tiga tahun yang lalu, sebuah sistem jahat melarikan diri dari dunia kami. Sistem jahat nomor 46, dia memiliki kemampuan untuk memanipulasi kesukaan orang lain terhadapnya. Namun syaratnya Tuan Rumah perlu menjadi orang yang terkenal di kalangan publik dan terus berada dalam media.]

"Ah, jadi itu sebabnya Casey seperti orang yang terobsesi dengan media. Bahkan memilih jurusan entertainment dan menjadi artis? Heh." Al mencibir. Sekarang akhirnya dia mengerti kenapa orang sebejad dan sebrengsek Casey yang telah melakukan banyak hal jahat tidak pernah mendapatkan sangsi. Ternyata itu semua karena bantuan Sistem yang melindunginya hingga tidak bisa mendapat bukti.

Pantas saja, dia yang mencoba segala hal untuk melemahkan kekuatan Casey merasa kesulitan dan tak pernah berhasil. Padahal, ketika dia menyerang keluarga Wilmer itu bisa dengan mudah dilakukan.

Lawannya sama sekali bukan manusia...

"Lalu apa kemampuanmu?"

707 terdiam. [....]

[Menjadi lucu?]

"..." Al melirik jendela dan menghela napas. Ia masih merasa bahwa hal mustahil seperti Sistem itu sangat tidak masuk akal. Ketika dia mendapatkan satu, malah tidak memiliki keunggulan. "Kau bilang untuk menangkap Sistem 46, bagaimana kau melakukannya jika kau tidak memiliki kemampuan?"

[Menjawab Tuan Rumah, selama popularitas Casey hancur dan terbuang dari media. Kekuatan Sistem 46 akan melemah jadi 707 bisa memakannya dan pulang ke dunia asal.]

[Meskipun 707 tidak memiliki kemampuan apapun. 707 bisa menjadi 'mata' untuk Tuan Rumah. 707 bisa merekam apa saja dan di mana saja dan menjadikannya bukti!]

Mengetuk jemarinya di meja, Al memikirkan rencana. "Baiklah, kalau begitu ayo bekerja sama."

[707 siap membantu Tuan Rumah! (⁠≧⁠▽⁠≦⁠)]

TBC

5 Feb 2025

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro