Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

6 || Gagasan Buruk

Fira. Akan. Main. Ke. Rumahku. Malam. Ini.

Astaga, apakah ini gagasan yang buruk? Apakah tidak normal jika seorang temanmu ingin main ke rumah?

Kurasa itu yang dilakukan remaja-remaja di seluruh dunia, 'kan? Namun entah mengapa, rasanya mampu membuat leherku seperti dicekik dan itu sakit sekali. Panik? Yah, itu sangat mungkin. Aku panik. Aku tidak tahu apa yang harus dilakukan karena selama ini betul-betul tidak ada teman yang berakhir main ke rumah. Aldo, yang pacarku saja, hanya sekali sampai dua kali ke sini karena jarak rumahku lebih jauh daripada kafe-kafe dan sekolah.

Dan, rumahku juga tidak terlalu menarik? Tidak tahulah. Aku sering melarang Aldo untuk main ke rumah karena aku jauh merasa tidak nyaman jika ada seseorang di luar anggota keluarga yang masuk ke dalam bangunan ini.

Karena memang benar, rumahku tidak menarik. Sofa-sofa di ruang tamu sudah reyot dan minta ganti. Pintu utama rumahku tidak pernah diperbarui selama puluhan tahun, dan membuat ia melapuk juga rapuh. Pokoknya, rumahku ini sangat tidak ramah. Bukan sebuah rumah yang bisa membuatmu langsung merasa betah begitu sampai.

"Buset Vi, lo mau sampai ubanan nyapu ruang tamunya? Udah kali, udah!" Kakakku merebut gagang sapu yang sejak tadi tidak berhenti kupegang. "Mau ada temen main nggak usah segininya juga kali lo," tukasnya lagi.

Aku menggaruk tengkuk leher. Bingung dan linglung.

"Udah sono siapin air teh!" seru kakakku, Kak Sarah. Kak Sarah itu mahasiswi jurusan ekonomi di universitas swasta semester akhir. Ia saudaraku satu-satunya dan orang paling berisik kalau mengamuk. "Bu, masa Viana mau ada temennya main aja kayak orang mau didatengin presiden! Panik bener!" adu Kak Sarah ke Ibu yang memasak di dapur.

Aku mendengus, dan menginjak kaki Kak Sarah kencang sebelum berlari pontang-panting ke dapur untuk menyiapkan minum Fira.

Dan benar saja, Kak Sarah meraung hebat setelah kakinya diinjak. Ia mengamuk dan suaranya yang di ruang tamu dengan sangat jelas terdengar sampai dapur.

Kadang-kadang keluarga kami memang mirip singa.

"Vi, jangan mancing-mancing kakakmu," kata Ibu lembut, yang pandangannya tidak beralih dari tumisan di penggorengan.

Hm, sepertinya ibuku tidak mirip singa juga. []

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro