Chapter 4
Flasback-
Malam hari di asrama Idolish7 terlihat surai merai yang duduk termenung di dalam kamar nya. Para member yang lain sedang sibuk melakukan pekerjaan mereka, hari ini hanya ada Riku sendiri di sana.
-Riku pov
Sejak orang tersebut meneleponku, perasaan ku menjadi campur aduk. Rasa kekhawatiran dan cemas terus menyelimuti tubuhku. Seperti akan terjadi hal yang tidak kuinginkan. Aku mencoba memikirkan perkataan orang tadi. Ia berkata bahwa mereka' dan yang lainnya' hanya menganggu.. Mereka' itu apa maksutnya adalah member Trigger, lalu lainnya' itu adalah Idolish7. Ia ingin membuat bintang nya sukses lebih cepat... Tapi....
'Sepertinya hal itu tidak diinginkan oleh Tenn-nii'
Aku menghela nafasku untuk kesekian kalinya mencoba untuk berpikiran positif supaya tidak menyebabkan asma ku kambuh.
Kuambil ponsel yang ada disebelahku dan aku mendapati sebuah pesan dari orang itu. Segera kubuka dan kubaca pesan nya, terdapat sebuah artikel yang bertuliskan fakta atau bisa dibilang rahasia setiap member Idolish7. Aku membelalakan mataku 'Bagaimana mungkin ia mengetahui sebanyak ini'
Rahasia setiap member hanya diketahui olehku, member Idolish7 dan juga perusahaan.
Tak lama setelah itu muncul sebuah pesan bertuliskan:
"Hai lagi Nanase Riku, apa kau sudah melihat artikel itu. Tidak perlu cemas aku belum menyebarkan itu di jaringan media. Mungkin sudah terlintas di benakmu.. Yah seperti itulah aku akan memojokkan Grupmu terlebih dahulu. Kalian hanya menghalangi impian ku."
Aku segera membalas pesan tersebut setelah membacanya "Kenapa? Kenapa kau mengusik kami... Impianmu itu adalah menciptakan Idol yang melebihi zero kan? Lalu apa hubungannya dengan kami". Aku langsung menanyakan beberapa pertanyaan yang tidak lain kepada -Kujou Takamasa-
"Lihat dan Tanyakan pada dirimu, awalnya aku juga tidak berniat mengusik grup lain. Tapi karena adanya center mereka, membuat anak itu terlalu fokus pada Idolish7"
Jujur aku merasa kaget saat menerima balasan dari nya Center yang dia maksut tidak lain adalah diriku. Aku tidak bisa menyangkal apa yang ia tulis, karena aku sendiri tau bahwa Tenn-nii memperlakukan khusus Idolish7.. Dan itu karena ada diriku disana.
Aku pun kembali membalas pesan itu setelah beberapa menit berlalu "Jika itu aku.. Kenapa kau tidak memojokanku saja. Tolong jangan libatkan teman temanku. Jika ada yang tidak sesuai denganmu kau bisa menyalahkanku"
"Aku juga ingin melakukan hal itu, tapi bila kupikirkan kembali Tenn akan merasa sangat sedih melihat dirimu. Bukannya kau sendiri tau, jika kau tidak bisa menyembunyikan apapun dari nya. Ia hanya akan makin memperhatikan dirimu dan melupakan tugasnya"
Aku hanya menghela nafas, meskipun Tenn-nii sering memarahiku tapi itu karena ia mengkhawatirkan diriku. Aku tau aku sudah banyak merepotkannya
"Begitu pun dengan membermu, mereka pasti akan melakukan apapun untuk dirimu. Sungguh orang yang beruntung, meski dirimu hanya seorang yang penyakitan.
Aku akan melakukan apapapun sesukaku, aku tidak akan membiarkan kalian bertindak seenaknya"
"Haruki bahkan mempercayakan lagu nya kepada kalian. Bukankah kalian sangat beruntung.. Dapat menyanyikan lagu yang sama dengan Zero"
Aku kembali mengirimkan pesan kepadanya"Jadi apa yang kau inginkan?"
"Kau yang akan memilih itu, menurutmu mana yang lebih bagus.."
"Grup mu hancur perlahan atau Kakak kembarmu yang menjadi bintang"
Aku hanya menatap pesan itu, berpikir mana sebaiknya yang harus kupilih. Namun seberapa kali aku memikirkannya, aku tidak bisa memilih salah satu.
"Aku tidak ingin grup ku hancur"
"Namun aku ingin Tenn-nii bisa menjadi seorang idol bukan karena ambisi dan paksaan dari orang lain"
Aku pun terlarut dalam pemikiran itu. Jika aku tidak segera memutuskan aku takut bila ia akan mulai bertindak.
-Riku pov end
Flashbak end-
•••••••••••
Hari kedua berada bersama dalam 1 atap Pagi hari sekitar jam 5 pagi terlihat si surai merah sedang duduk di tempat tidurnya. Ia baru saja bangun dari tidurnya lalu mengusap mata dengan tangannya. Ia pun segera bergegas mandi pagi.
Setelah menyelesaikan mandi pagi nya ia melihat Tenn yang baru saja keluar dari kamarnya.
"Ohayou Tenn-nii, bagaimana tidurmu?" Sapa Riku sambil berjalan mendekati kakaknya itu.
"Ohayou, cukup baik" Jawab Tenn sambil menutup pintu kamarnya. "Kau bangun pagi sekali, apa biasanya selalu begini?" Tanya Tenn
"Uhmm.. Aku sudah terbiasa bangun pagi" Jawabnya
"Itu bagus" Puji Tenn.
Riku hanya tertawa kecil mendengar pujian Tenn.
Kedua saudara itu bergegas menuju ke bawah berjalan ke arah ruang tamu yang terdengar suara berisik
Riku memasuki dapur bersama Tenn dan mendapati 3 orang yang sedang mengobrol "Ah.. Mitsuki, Momo-san dan juga Yuki-san"
"Ohayou Riku-kun, Tenn-kun" Sapa Yuki dan Momo bersamaan.
"Ohayou Riku, Kujou" Sapa Mitsuki
"Wah kalian bangun pagi juga ya" Ujar Momo
Riku dan Tenn duduk diantara ketiga orang itu dan mengobrol.
"Riku kita hari ini ada jadwal live untuk Rabbitube kan?" Tanya Mitsuki memastikan
Riku mengingat kembali jadwal Idolish7 lalu menjawab "Hai...etto.. Kita ada live pagi ini dan acara TV Kimi to Aina Night" Ujarnya
"Dan live hari ini Idolish7 akan memasak untuk Re:vale dan Trigger" Tambah Riku
Mitsuki mencoba mengingat ulang jadwal mereka "Ah benar juga, Iori yang mengusulkan ide ini kan"
"Mitsuki, apa saja yang ada di dalam lemari es?" Tanya Riku
Mitsuki mengingat apa yang ada didalam kulkas "Hummm.. Ousama pudding, Beer.. Dan juga beberapa bahan makanan".
Momo membuka mulutnya lebar dan bersemangat "Asyikk..Kouhai kita akan memasak"
"Aku menantikannya" Sambung Tenn
Mitsuki dan Riku memikirkan masakan apa yang akan mereka hidangkan nanti. Memikirkan bahan apa saja yang akan mereka butuhkan.
"Yosha sudah diputuskan" Ujar Riku dan Mitsuki bersamaan.
Mitsuki menoleh ke arah jam "Aku akan bergegas membeli bahan yang kurang"
Riku menaiki tangga bergegas untuk mengambil ponsel yang ada di kamar "Aku akan menghubungi Banri-san"
Yuki dan Momo berdiri dari duduknya "Kalau begitu biar kami yang berbelanja kebutuhan kalian"
"Eh.. Apa boleh?"
"Tidak masalah ini untuk kouhai manis kami" ujar Yuki
"Kalo begitu mohon bantuannya senpai" Mitsuki berterimakasih kepada senpai nya.
Riku yang sudah selesai menelepon turun kebawah dan menyampaikan pesan Banri "Banri-san akan sampai 30 menit lagi bersama beberapa staff untuk membantu"
"Baik, aku akan ke dapur untuk mempersiapkan segala nya."
Mitsuki dan Riku bergegas menuju dapur dan disusul oleh Tenn.
Tenn yang telah sampai didapur melihat kedua orang itu mondar mandir menyiapkan keperluannya "Aku akan membantu"
"Wah.. Arigatou Tenn-nii/Kujou"
Beberapa menit pun telah berlalu Yuki dan Momo telah kembali dari supermaket membawa beberapa jenis bahan makanan yang dikatakan oleh Mitsuki.
Tak lama kemudian Banri datang bersama 3 orang staff. Yuki dan Momo menyambut kedatangan mereka.
Terlihat Sogo dan Iori berjalan menuruni tangga, mereka berdua bergegas menemui member mereka di dapur.
"Ohayou Mitsuki-san/Nii-san, Riku-kun/nanase-san" Ujar Sogo dan Iori bersamaan sambil berjalan mendekati kedua membernya
"Ohayou Sogo, Iori" Jawab Mitsuki
"Kalian sudah bersiap dari tadi?" Tanya Iori yang memerperhatikan sekeliling
"Uhmm.." Riku mengangguk kecil
Banri datang menemui keempat member yang ada di dapur "Apa yang lain masih tidur?" Tanya nya
"sepertinya begitu" Jawab Iori sambil memegang kepalanya
Banri melihat suasana dapur yang tertata dengan rapi "Wah.. Kerja bagus Riku-kun Mitsuki-kun"
"Arigatou Banri-san" Jawab Riku dan Mitsuki
"Kalau begitu ayo kita bangunkan yang lain"
Mitsuki serta 3 member lainnya menuju lantai atas dimana kamar para idol berada.
"Ah yo Idolish7" Sapa Gaku yang berada diluar kamar bersama dengan Tenn dan Re:vale
Gaku melihat ke arah benda yang dibawa oleh Riku "Nanase untuk apa itu?"
Riku menoleh ke benda yang ia bawa lalu menunjukannya "Ini untuk membangunkan Yamato-san dan yang lain" Jelas Riku
Iori berjalan menuju depan kamar Yamato dan mengetuknya "Nikaido-san cepat bangun, kita ada live pagi ini". Namun sayang nya tidak terdengar balasan. Sepertinya Yamato masih tidur.
"Sepertinya Yamato-kun masih tidur" kata Yuki sambil terkekeh kecil
Riku hanya menghela nafas lalu berjalan menyusul Iori "Kurasa itu tidak akan berhasil, biar aku saja" Kata Riku
Gaku yang melihat Riku menyadari apa yang akan Riku lakukan "Nanase jangan jangan-"
Riku membuka pintu kamar Yamato "Permisi Yamato-san".
Iori dengan sigap mundur, mengangkat tangannya untuk menutupi kedua telinganya
Riku memukul panci yang ia bawa di tangan kiri dengan menggunakan sendok sayur. Sehingga tercipta suara yang cukup keras
*Tang tang tang (Maaf author bingung mau nulis suara nya gimana)
Riku berteriak sangat keras serta memukul kuat panci yang ia bawa
"Minna Asada yo!! okiteeeee!!!"
*Gubrak
Terdengar suara jatuh dari kamar Ryuu. Tak lama kemudian pintu di buka tampak Ryuu kelihatan sangat kaget "N-nani??.."
"Pfttt.. Bwahahahahahahaha" Semua idol yang ada disana menertawakan Ryuu
"Ryuu apa kau habis jatuh dari tempat tidurmu?" Tanya Gaku yang masih tertawa
Tenn membalik badannya menghadap dinding dan menutup mulut nya. Tenn bahkan tidak tahan menahan tawanya
"Hahahahaha.. Tsunashi-san kau memakai celana pendek bewarna pink". Ujar Mitsuki menunjuk celana yang dipakai oleh Ryuu sambil menahan tawa
Ryuu melihat celana yang ia pakai "Berisik!! Ini celana adikku".
"Yamato-sannn..." Panggil Riku dengan nada memanjang.
Riku menjadi kesal melihat Yamato yang masih menyelimuti tubuhnya dengan selimut. Riku pun memutuskan masuk lebih dalam, mendekatkan panci ke telinga milik Yamato
Riku menarik nafasnya dalam dalam "Yamato-sannnn!!!! O-ki-teee!!!!" Riku berteriak sangat keras.
Dan itu berhasil, Yamato berjolak kaget mendengar suara panci dan teriakan Riku.
"Riku... Setidaknya bangunkan aku dengan lembut" Ujar Yamato
"Habisnya Yamato-san tidak bangun bangun" Jawab Riku kesal
Riku keluar dari kamar disusul oleh Yamato yang sedang menguap.
Yuki dan Momo hanya menahan tawa karena bagi mereka ini sungguh lucu.
"Nanase-san masih tersisa Rokuya-san dan Yotsuba-san" Ujar Iori
"Heh..." Riku mengeluh sebentar
Ryuu keluar dari kamar, ia mengganti celana yang ia pakai. "Hebat sekali Nagi-kun dan Tamaki-kun tidak bangun" Ujar Ryuu tidak percaya
Iori menatap kakaknya yang sedari tadi membawa kotak kardus "Kita memerlukan metode lain"
"Kau benar Iori, biar aku yang mengatasi Nagi" Kata Mitsuki berjalan menuju kamar Nagi dengan membawa kardus, membuka pintu kamar. Suasana menjadi hening seketika.
Tak lama kemudian terdengar suara Mitsuki mengatakan sesuatu "Coconaaaa.. Fly to the boxxxx..."
"Dia ngomong apa sih?" Tanya Gaku tidak mengerti
"Lihat saja Yaotome-san, ini cara yang tepat untuk membangunkan Nagi" Jawab Riku yang masih menatap kamar Nagi
"OH... NOOOOOO!!.... MY COCONA.... FLY....." Teriak nagi histeris
"Mitsuuki kenapa kau membuang My Cocona... Owh kasian sekali Cocona-chan"
Mitsuki memasang muka kesal melihat sikap lebay Nagi. "Bangun sekarang, jika tidak akan kubuang semua Action Figure mu!!" Ancam Mitsuki.
Nagi hanya mengangguk pasrah sebelum Mitsuki menjadi semakin marah.
Para Idol yang lain kecuali Idolish7 diam termenung lalu suara tawa keluar dari mulut mereka.
"Hahahahahaha, apa apaan itu Mitsuki-kun" Ujar Momo yang tertawa terbahak bahak.
"Kenapa kalian tertawa" Tanya Sogo.
"Ah.. Ieee.. Hanya saja bagi kami cara membangunkan seperti itu terlihat lucu" Jawab Gaku yang juga masih tertawa.
Tenn yang berusaha tidak menunjukan ekspresi menyadari sesuatu yang dibawa oleh Sogo "Osaka Sogo apa yang akan kau lakukan dengan benda itu?"
"Eh.." Para member Idolish7 menoleh ke arah benda yang dibawa oleh Sogo dan mereka membelalakan mata.
"Eh? ada apa" Tanya Yuki penasaran
Para member Idolish7 masih diam tak berkutik mereka menyadari apa yang akan dilakukan oleh Sogo.
Sogo berjalan menuju kamar Tamaki "Tamaki-kun ayo bangun" Ujar nya dengan muka tersenyum yang menakutkan
Tidak mendapat respon dari Tamaki, Sogo pun menyalakan alat yang ia bawa. Seketika Riku, Yamato dan Mitsuki berlari ke arah Sogo dan berusaha menghentikannya
"Sogo-san letakkan benda itu, kau mau apa?" Riku tampak berkeringat melihat apa yang akan dilakukan oleh Sogo. Ia berusaha menarik Sogo
Mitsuki berusaha menghentikan sogo yang ingin segera menghancurkan pintu kamar Tamaki "Sogo hentikan jangan merusak pintu rumah orang lain"
"So hentikan.. Tama bangunlah!!" Yamato yang baru saja bangun ikut mencegah Sogo
"Ha-ha-ha"
"Jangan tertawa Yaotome, sebaiknya kau bantu kami" Tegur Yamato
Yang lain hanya menatap ngeri melihat apa yang akan Sogo perbuat
"Tamakii cepatlah bangun! Sebelum Sogo-san merusak pintunya!" Teriak Riku berusaha membangunkan Tamaki
"Sogo-san/So/Sogo"
"Tenang saja aku akan mengganti serta memperbaikinya" Jawab Sogo santai
"Tamakii...." Riku dan Mitsuki berteriak bersama
Tamaki yang berada didalam mendengar suara keributan di luar "Hmm.. Rikkun, Mikki?"
Tamaki mengedipkan mata berulang kali lalu mendengar suara mesin yang tidak asing di telinganya. Tamaki meneteskan keringat dingin dari kepalanya
"So-chan aku bangun.. Aku akan segera keluar" Teriak Tamaki sambil berlari menuju pintu kamar dan membukanya
Tamaki melihat Sogo yang tengah membawa benda untuk membuka paksa pintu kamar nya, ia meneguk liur nya "So-chan letakkan itu"
Melihat Tamaki yang sudah bangun Sogo langsung mematikan benda tersebut. Iori segera mengambil benda yang Sogo pegang lalu membawanya jauh jauh.
Riku, Yamato, Mitsuki dan sisa member Idolish7 menghela nafas lega.
Sementara yang lain masih diam terpaku di tempat mereka.
"Apa begini cara kalian membangunkan setiap hari?" Tanya Yuki tidak percaya
Member Idolish7 hanya tertawa kecil.
Mitsuki menyuruh Yamato, Nagi dan Tamaki untuk segera mandi.
"Tamaki jangan tidur di kamar mandi"
"Haii.." Jawab Tamaki sambil berjalan menuju kamar mandi.
.
.
.
Setelah beberapa menit berlalu, kini semua member Idolish7 telah berkumpul di dapur. Trigger dan juga Re:vale menunggu dari belakang kamera
Banri memberi aba aba kepada Idolish7 untuk memulai live
"Minna akan kumulai dalam 5 detik"
"5...4..3...2..." Banri menggerakkan tangan kanan miliknya menandakan live sudah dimulai
Riku menarik nafasnya dan bersiap untuk berbicara
"Ohayou minna.. Apa kabar? Kembali bersama Idolish7. Aku Nanase Riku desu" Riku membuka acara live mereka
"Nikaido Yamato" "Izumi Mitsuki "Osaka Sogo" "Izumi Iori "Rokuya Nagi" "Yotsuba Tamaki"
"Eh.. Bukankah mereka yang menonton sudah kenal kita" Ujar Mitsuki sambil menatap Riku.
"Kau benar, hahahaha". Riku kembali menolehkan wajah nya ke arah kamera
"Hari ini kami akan..."
"Memasak untuk Re:vale dan Trigger" Ujar Para member Idolish7 bersamaan.
"Seperti yang kalian tahu saat ini kami tinggal bersama dengan mereka" Jelas Yamato.
"Mereka ada di sana" Tunjuk Tamaki
Re:vale masuk ke acara mereka dan menyapa para penggemar. Momo masuk dengan semangat "Yahoo Re:vale disini"
"Kami sudah tidak sabar mencicipi masakan buatan kalian" Ujar Yuki.
Re:vale keluar dari jangkauan kamera dan bergantian dengan member Trigger. Trigger juga menyapa para penggemar.
"Yosh, kalau begitu ayo kita mulai memasak.."
Seperti biasa kelakuan para member Idolish7, Tamaki hanya diam dan melamun, Yamato mengambil beer dari kulkas, Iori mengomeli mereka dan Sogo...
Yah seperti biasa dia memasukkan cairan merah disetiap makanan
-
-
Live pun diakhiri setelah 2 jam berlalu. Para member Idolish7 duduk di kursi yang sudah disediakan
"Huahh melelahkan.." Omel Tamaki sambil menyandarkan tubuhnya di kursi yang ia duduki
Iori hanya menghela nafas dan mulai menceramahi satu per satu member Idolish7
"Yotsuba-san tolong jangan diam saja"
"Nikaido-san jangan minum beer saat kita sedang rekaman"
"Osaka-san tolong jauhkan saus itu"
"Rokuya-san jangan bersikap lebay"
Riku merengut kesal mendengar ceramah yang keluar dari mulut Iori "Mouu.. Iori kau cerewet"
Iori merasa kesal mendegar perkataan Riku "Kau bilang apa Nanase-san"
"Aku bilang C-E-R-E-W-E-T" Balas Riku
"Kauu-"
"Kalian berdua hentikan.. Jangan bertengkar terus.. Onii-san capek melihatnya" Keluh Yamato
Mitsuki menolehkan kepala ke arah Yamato "Dasar ossan"
"Iorin urusaii"
Sogo hanya tertawa seperti biasa "hahaha, kalian berdua selalu akur ya"
"Yes..Kalian berdua selalu terlihat rukun" Sambung Nagi
"HAH?!" Ujar Iori dan Riku bersamaan
Ryuu menatap Iori dan Riku yang masih melakukan perang mulut, ia lalu tertawa kecil
"hahaha, Ternyata Idolish7 juga sama dengan kami"
Tenn dan Gaku sontak menolehkan kepala dan menatap tajam Ryuu.
Gaku hanya menghela nafas lalu kembali menatap member Idolish7 "Inilah susahnya berurusan dengan bocah, nee Nikaido"
"Haii.. Kau benar Yaotome" Yamato membalas sambil mengangguk
"Hah?!" Riku, Tenn, dan Iori menatap tajam keduanya.
Re:vale hanya tertawa melihat tingkah laku kouhai nya dan Banri hanya menghela nafas.
Hari pun berganti siang para Idol sibuk dengan pekerjaan mereka masing masing.
Trigger pergi untuk melanjutkan syuting drama mereka begitu pula dengan Yuki dan Yamato. Mezzo pergi ke studio untuk acara mereka. Iori pergi menemui manager untuk membahas rencana Idolish7 kedepannya.
Sekarang hanya ada Riku, Momo, Nagi, dan Mitsuki.
*Tok tok tok
Mitsuki mengetuk pintu kamar milik Riku yang masih sedikit terbuka "Riku aku akan segera turun ke bawah menuju ruang untuk latihan"
Riku mendengar suara Mitsuki dari dalam dan membalas "Haii.. Kau duluan saja Mitsuki"
Mitsuki pun bergegas turun ke bawah menuju tempat latihan.
Sedangkan Nagi menonton dvd magicona di kamar nya.
Riku mengambil tas dan mencari ponsel miliknya. Setelah menemukan ponselnya Riku menghubungi seseorang yang tidak lain adalah Kujou Takamasa.
"Kujou-san aku sudah memutuskannya ada yang harus kuberitahu kepadaMu"
.
.
"apa kau yakin?" Tanya Kujou Takamasa dari telepon
"Hai.." Riku mengakhiri panggilan teleponnya, Tak lama kemudian terdengar suara langkah kaki kecil dari luar kamar Riku.
Riku menolehkan kepala ke arah pintu kamar nya. 'Apakah Nagi sedang terburu buru menonton Magicona' batinnya. Riku pun bergegas menuju ruang latihan.
"Senpai apa yang kaulakukan? ayo kita lanjutkan magicona nya" Ujar Nagi bersemangat.
"A-ah...oke"
Nagi menonton anime Magicona bersama dengan Momo. Momo tampak melamun sambil menatap TV.
Nagi yang menyadari itu bertanya pada nya "Ada apa Momo-san?"
"Ah.. Ieee.. Aku hanya sedang memikirkan konser ku dengan Yuki" Jawab nya
Momo tampak berpikir sebentar, tak lama kemudian dia tersenyum kecil "Aku tau.. "
"Tau apa?" Tanya Nagi yang duduk disebelah Momo.
"orang yang akan pergi ke negara itu"
Momo mengambil ponsel nya lalu mengirim pesan kepada seseorang. Nagi hanya menatap penasaran.
"Tidak ada, ayo lanjutkan episode berikutnya" Ujar Momo sambil mengambil remot yang ada di dekat TV.
"Okay.. Kita akan lihat episode 7 Yayy"
Nagi dan Momo melanjutkan aktivitas mereka.
Di sisi yang lain---------
"Jadi begitu manager, menurutmu bagaimana?" Tanya Iori yang baru saja selesai menjelaskan sesuatu
Tsumugi menatap kagum pemikiran Iori "Kurasa itu ide yang cukup bagus, dengan memiliki channel rabbitube itu bisa menambah popularitas mereka. Karena video yang diunggah bisa dilihat oleh semua orang dari penjuru dunia. Mempercayakan setiap member mengurus channel mereka masing masing sepertinya itu cukup bagus." Jawab Tsumugi mengutarakan pendapat nya
"Jika kau menyetujui nya kita bisa langsung mengajukan ini kepada Sachou"
"Ya ayo kita ajukan sekarang juga" Tsumugi terlihat begitu bersemangat
Tsumugi dan Iori keluar dari ruangan tempat mereka mengobrol dan menuju ruangan sachou untuk mengajukan idenya.
"Hmm.. Itu ide yang bagus Iori-kun" Ujar Otoharu sambil mengangguk
"Baiklah kita lakukan saja seperti itu" Otoharu menyetujui ide yang diusulkan oleh Iori
"Dan satu lagi, kemarin aku mendiskusikan sesuatu dengan Yaotome dan ia menyetujuinya. Ini bisa menjadi langkah baru kerja sama antara 2 agensi" Jelas Otoharu
Iori dan Tsumugi saling menatap satu sama lain. "Apa maksutnya sachou?" Tanya Tsumugi
Otoharu menjelaskan apa yang ia dan Yaotome rencanakan. Kerja sama antara agensi Takanashi Production dengan Yaotome Production.
"Jadi begitu, bisakah kalian menghubungi Riku-kun dan Tenn-kun?"
Tsumugi dan Iori terdiam sesaat mendengar rencana dari Takanashi. "H-hai saya akan menghubungi riku-kun" Ujar Tsumugi mengambil ponsel di saku nya.
'Tidak kusangka Yaotome Production mau bekerja sama' batin Iori.
"Itu karena hubunganku dengannya sudah membaik"
"Eh.." Iori menatap Otoharu, ia tidak menyangka Otoharu dapat menebak apa yang ada di pikirannya.
Di sisi Trigger--------
Staff: Baik, kita istirahat 15 menit
Gaku mengambil handuk dan menyeka keringat di wajahnya. Saat ini Trigger sedang melakukan syuting drama.
Beberapa saat kemudian ponsel milik Gaku berdering, ia segera mengangkat panggilan telepon tersebut
"Yo Nanase ada apa?" Tanya Gaku
Riku: Maaf mengganggu Yaotome-san, apa aku bisa berbicara sebentar dengan Tenn-nii?
"Ada apa memangnya?"
Riku: Manager bilang sachou memanggilku dan Tenn-nii, katanya ada hal penting yang harus diberitahukan
"Tsumugi?..
Akan kuberikan pada Tenn" Ujar Gaku sambil berjalan mendekati Tenn yang sedang duduk sambil membaca naskah drama.
"Tenn ini dari nanase, sepertinya ada hal penting" Gaku memberikan ponsel nya kepada Tenn. "Lagian kenapa kau tidak memberikan nomor mu" Ujar Gaku sambil memegang kepalanya.
Tenn meletakkan naskah drama yang ia pegang lalu mengambil ponsel yang ada di tangan Gaku. Mengarahkan nya ke dekat telinga "Ini aku, ada apa Riku?"
Riku: Ah etto.. Gomen kalau aku menganggu waktu kerja Tenn-nii. Sachou ingin bertemu kita.
"Takanashi sachou? Apa itu urusan mendesak?"
Riku: ..... Sepertinya tidak? Ah.. Tidak perlu tergesa gesa, Lanjutkan saja pekerjaan Tenn-nii. Kapan Tenn-nii selesai?
Tenn memperhitungkan waktu yang dibutuhkan hingga syuting selesai "Jam 3 soreh kurang lebih"
Riku: Baiklah nanti aku akan menjemput Tenn-nii di lokasi syuting.
"Pastikan memakai baju yang tebal"
Riku: Baik
Tenn mengembalikan ponsel milik Gaku dan kembali membaca naskah dramanya. Istirahat selesai dan Trigger pun melanjutkan syuting mereka
Huwaa,, alur nya GaJe banget _
Terimakasih bagi yang udah mampir dan memberi vote 😀
Untuk cuacanya aku buat 'Musim dingin' (untuk menyesuaikan cerita :v)
Hehehe aku lagi rajin berimajinasi (゚ε゚)
See you di next chapter (~_^)
Ja Bye Bye~
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro