Chapter 35 (💕) - END
Happy Reading readers-san
.
.
.
To be a Real Stars
.
.
~♥~
.
.
*Cekrek
"Kalau dilihat lihat Riku dan Kujo terlihat tidak jauh berbeda" Ujar Mitsuki melihat hasil fotonya.
"Hooh... Kau benar Mitsuki, mereka sama sama Kawaii... Ikemenn..." Balas Momo mengagumi The Twins.
"Hahahaha..." Tawa Riku canggung.
"Tentu mirip kan mereka kembar, mereka punya inti yang sama, tekad yang kuat, kemampuan bernyanyi mereka juga sama, dan... Sama sama brocon" Ucap Iori dan langsung mendapat tatapan maut ketikan mendengar kata terakhir.
"Padahal situ sendiri juga brocon" Sahut Haruka menyindir Iori.
Terlihat pipi Iori sedikit memerah karena malu "Apa?! Aku tidak begitu!"
"Seseorang yang memiliki sifat brocon mana mungkin mengaku brocon kan" Balas Minami yang sedang minum teh dengan elegan.
"Itu benar" Sahut Yamato yang disuruh mencuci piring dengan ancaman dari Sogo.
"Mitsuki Mitsuki aku mau lihat hasilnya" Pinta Riku menghampiri Mitsuki.
"Oke.. Akan kukirim lewat rabbichat"
"Gaku rambutmu semakin putih saja" Ucap Tenn.
"Hah?! Warna rambutku memang begini dan tidak berubah!! Aku kan belum berumur 30-an artinya aku tidak TUA! Yah.. Meski akhirnya aku akan jadi tua" Balas Gaku tak terima.
"Hei, kenapa aku merasa sakit hati ya" Ucap Yuki melas.
"Ah gomen Yuki-san, aku tidak bermaksut seperti itu" Gaku~
"Jadi Yaotome mengaku tua ya" Ucap Torao.
"Aku tidak tua!"
"Kan tadi situ sendiri yang bilang tua, masa lupa" Balas Touma cengingisan.
Gaku mengacak surainya kasar "Aku tidak bilang be- ah... Arghhh gatau ah!"
"Rokuya-san kau belum menata kopermu tapi sudah menata poster itu di mana mana" Omel Iori.
"Ouh, Cocona is wajib ada desu!" Nagi~
"Apa itu tidak terlalu banyak?" Tanya Tenn melihat bekas tempat pudding yang kosong.
"Enggak ini malah hanya sedikit" Jawab Tamaki menikmati puddingnya.
"Tamaki kau tidak enek ya, maksutku tidak bosan gitu?" Riku~
"Aku tidak enek, karena ousama pudding sangat enak!" Tamaki~
"Oi Nanase Twins kalian santai sekali, latihan sana!" Tegas Gaku.
"Benar, Yuki kita juga harus latihan!" Ucap Momo menyeret Yuki ke ruang latihan.
"seminggu lagi kan, apakah kalian bisa memenangkan penghargaan idol pria?" Yamato~
"Kami akan menangg mokoknya!" Riku~
"Di JIMA kemarin kalian menang telak, kalian benar benar keren loh" Puji Ryuu mengelus kepala Riku dan Tenn.
"Arigato Tsunashi-san"
~♥~
Riku dan Tenn berlatih koreografi untuk penampilan mereka di BoW. Di JIMA kemarin mereka memang memenangkannya dengan mudah, namun kali ini yang mereka tantang adalah Re:vale sang pemenang seluruh kategori hingga tahun kemarin. Lawan mereka tidak akan muda, oleh sebab itu mereka berlatih keras.
Riku berlatih dengan sungguh sungguh dan Tenn juga serius. Lagu yang mereka bawakan ditulis oleh Riku dan Tenn sendiri. Lagu yang mencerminkan mereka berdua, serta perjalanan dan permasalahan yang mereka alami.
Riku saat ini duduk bersandar pada dinding tepat di samping Tenn dengan meluruskan kedua kaki. Riku berkali kali ingin mengatakan sesuatu namun tidak jadi dikatan, karena ia sedikit ragu dan takut Tenn menolak.
"Apa yang ingin kau katakan Riku? Katakan saja aku tidak akan marah atau semacamnya" Tanya Tenn melihat adiknya sedikit ragu.
"Etto... Em... Tenn-nii apa mau mengunjungi rumah lama kita di hari Natal..?" Tanya Riku.
"A-ah.. Kalau tidak mau juga tidak apa, aku akan pergi sendiri" Sambung Riku, sejujurnya di rumah lama itu sudah kosong. Ayah mereka meninggal akibat kecelakaan dan ibu mereka mendonorkan jantung untuk Riku.
"Sekarang hanya tersisa kita...Aku.. Aku hanya ingin mengunjungi tempat kita dibesarkan. Setidaknya aku bisa mengenang hari hari yang indah" Ujar Riku terlihat sedih.
"Ayo kita pergi"
"Eh?"
Tenn tersenyum kecil dan menggenggam tangan Riku yang terlihat bergetar "Ayo kita pergi bersama ke rumah, Mari kita rayakan Natal di rumah"
Senyuman tercipta di wajah Riku, ia langsung memeluknya kakaknya. Hanya Tenn saja satu satunya keluarga yang tersisa, Riku sangat menyayanginya melebihi apapun, Tenn pun juga begitu.
~♥~
Di tanggal 24 Desember, sehari sebelum Natal si kembar kembali ke rumah tempat mereka dibesarkan.
Di sana terlihat rapi meski sedikit berdebu, sepertinya ibu mereka selalu membersihkan rumah menunggu kepulangan kedua anaknya.
Riku terlihat begitu senang ia merasa nostalgia melihat rumahnya yang tidak berubah sedikitpun.
Riku menggandeng tangan Tenn mengelilingi seisi rumah yang berukuran sedang. Sesekali Riku sempat menitikkan air mata, perasaannya menjadi tercampur aduk.
Tenn menarik Riku ke dalam dekapan dan menenangkannya, meski Tenn sendiri sempat meneteskan air mata.
"Tadaima" Ucap saudara kembar itu bersamaan sambil melihat bingkai foto Ayah dan Ibunya.
Tenn sedikit membersihkan ruangan yang berdebu agar asma Riku tidak kambuh. Riku berniat membantu namun dilarang.
Tenn memasuki ruang yang adalah kamarnya dan Riku. Terlihat sama, sepertinya Riku tidak mengubah apapun selamanya dia pergi.
Tenn melihat bingkai berisi fotonya dan Riku waktu kecil. Tenn tersenyum kecil menatapnya, waktu memang mengalir dengan cepat.
"Tenn-nii!" Panggil Riku dari luar kamar.
Tenn mengambil foto itu berniat membawa dan menyimpannya. Ia segera keluar dan menuju tempat Riku.
"Ya?" Jawab Tenn menemukan Riku ada di teras rumah.
Tenn berjalan mendekat dan Riku lantas menggenggam tangan Tenn. Riku sedikit mendongak ke arah langit bewarna biru.
"Tou-san, Riku dan Tenn-nii pulang" Ucap Riku menatap langit.
Tenn langsung sadar jika yang dilihat Riku itu pasti adalah ayah mereka. Tenn menundukkan kepala dan tanpa sadar mengeratkan genggaman tangannya pada Riku.
Riku merasakan genggaman tangan Tenn menjadi erat, dan ia juga merasa tangan Tenn sedikit bergetar.
Riku menyadari rasa bersalah Tenn yang telah meninggalkan keluarga "Tenn-nii ayah tidak marah, ini bukanlah kesalahan Tenn-nii"
"Akulah yang menjadi penyebab Tenn-nii pergi meninggalkan keluarga, Jadi jangan merasa bersalah"
Tenn berjalan ke depan Tenn dan berjongkok agar bisa melihat wajah Tenn yang menunduk.
Riku menjadi sedih melihat Tenn yang kembali meneteskan air mata. Setelah sekian lama ia akhirnya kembali, namun keduanya kini telah tiada. Rasa bersalah dan penyesalan memenuhi hatinya.
"Tenn-nii.... Jangan menangis...."
Angin berhembus kencang, dan dinginnya mulai terasa di tubuh Riku. Musim dingin.... Itu adalah musuh dari asma Riku.
"Ma-Maaf..." Ujar Tenn disela isaknya.
Telapak tangan Riku mulai terasa seperti membeku. Dinginnya angin membuat dada Riku mulai terasa sesak.
"Uhuk uhuk" Riku terbatuk dan ia menjadi terduduk di tanah yang dibaluti dengan warna putih salju.
Tenn yang tadi termenung dalam lamunannya tersadar karena suara batuk Riku. Tenn berjongkok dan mendapati warna bibir Riku menjadi pucat.
Tanpa banyak lama Tenn membantu Riku berdiri, membopongnya dan membawa masuk ke dalam rumah.
Tenn memberikan inhaler, menyalakan api sebagai penghangat dan menggenggam telapak tangan Riku yang dingin.
"Tenn..nii.." Panggil Riku.
"Ya? Apa masih terasa dingin?" Jawab Tenn sekaligus bertanya.
Riku menggeleng sebagai balasan "Tidak... Aku sudah lebih baik..."
"Maaf Riku aku terlalu terbawa perasaan dan membuatmu berlama lama di luar"
Riku menyandarkan kepala di bahu Tenn "Itu tidak masalah, lebih baik Tenn-nii keluarkan agar merasa lebih baik"
"Riku apa... Tou-san masih di sini?"
"Uhm" Jawab Riku sebelum tertidur di bahu Tenn.
Tenn tersenyum kecil melihat adiknya tidur, ia mengusap lembut kepala Riku.
'Tou-san aku minta maaf karena tidak pulang selama bertahun tahun. Aku memang salah, tapi kuharap Tou-san dan Kaa-san memaafkanku'
'Mulai sekarang aku akan selalu berada di sisi Riku dan menjaganya. Terimakasih karena kalian sudah merawat kami sedari kecil. Tou-san Kaa-san terimakasih telah melahirkan kami'
'Maaf aku tidak sempat membuat kalian berdua bahagia'
"Tadaima"
~♥~
25 Desember xxxx
Riku bersenandung ria sembari memasang hiasan pada pohon natal. Tenn menyiapkan beberapa camilan dan membuat teh serta mengeluarkan kue dari kotak
( Momo habis mampir dan mengantar sekotak kue tar yang dibuat sendiri oleh Mitsuki // kyaa Momo-chan peka banget \\ Pengen deh jadi koki handal sperti Mama Mitsu \\ :v )
"Riku awas jatuh!" Peringat Tenn khawatir adiknya tersandung barang barang yang berserakan di lantai.
"Ha'i..." Jawab Riku asik menghias pohon natal dan kembali bersenandung.
Tepat setelah diperangi Tenn, saat hendak menghias sisi lain pohon natal, Riku tersandung kakinya sendiri dan hampir saja jatuh jika Tenn tidak sigap menangkapnya.
Tenn menahan tubuh Riku yang hampir terjatuh ke depan dan menghela nafas "Hah... Baru saja kuperingati kau sudah tersandung"
Riku tertawa kecil "Hahaha... Maaf aku memang ceroboh"
"Akan kubantu, kau urus saja yang bagian itu" Ucap Tenn mengambil hiasan.
Beberapa menit berlalu dan mereka sudah selesai menghias pohon Natal. Riku terlihat berbinar saat melihat pohon Natal.
"Wahh... Bagusnya..! Benar benar serasa nostalgia, hehehe" Ujar Riku tersenyum manis.
"Ya... Reaksimu tidak berubah dari dulu, kau masih sangat menyukai pohon Natal" Balas Tenn mengingat tingkah Riku yang girang sewaktu kecil.
Riku menatap Tenn lembut dan menariknya menuju meja makan "Ayo kita makan kuenyaa.."
Tenn menuangkan teh hangat dari teko ke cangkir teh. Riku merasa bahagia bisa merayakan natal bersama kakak kembarnya sebelum BoW dimulai. Riku tersenyum sangat lebar sambil membahas masa kecil mereka.
Tenn menampilkan senyum tulus kala melihat dan mendengar adiknya yang merasa sangat senang. Tenn memangkuk wajahnya dengan meja sebagai penyangga siku tangan. Tenn menatap gemas wajah imut Riku kala tersenyum menceritakan masa lalu.
"Enak ya... Aku mau ikutt" Ucap Tamaki
"Huss jangan berisik Tama, nanti ketahuan" Yamato~
"Mereka bersenang senang tanpa kita" Haruka~
"Aku ingin ikut" Torao~
"Jangan! Nanti menganggu waktu beharga mereka" Touma~
"Syukurlah mereka suka kue nya" Mitsuki~
"Tenn dan Riku terlihat sangat bahagia" Momo~
"Aku jadi lega melihatnya" Yuki~
"Waktu yang sangat beharga bagi kedua saudara itu" Minami~
"This is old home mereka desu" Nagi~
"Tidak ada salahnya mengenang masa masa indah kan, biarkan mereka bersenang senang hari ini" Iori~
"Riku-kun terlihat sangat senang" Sogo~
"Aku mau ikuttt" Rengek Tamaki
"Sshhhtt Jangan berisik Yotsuba!" Tegur Gaku.
"Ga-Gaku suaramu sedikit keras" Ryuu~
"Aku mau bareng Rikkun dan Tentenn hikss" Tamaki~
"Yotsuba/Tamaki-kun/Yotsuba-san!!"
"Sstt jangan berisik kalian... Haduh..." Tegur Yuki menggelengkan kepala.
*Tap tap tap
Tenn melangkahkan kaki menuju semak semak yang terdengar suara berisik.
"Kalian..."
"A-Ah Te-Tenn?! Ini.. Eh.. Etto... Ah ya! Kami kesasar" Ucap Gaku kelabakan melihat Tenn keluar dan menghampiri mereka yang berada di belakang semak semak.
"Masuklah" Sambung Tenn mempersilahkan 14 orang itu masuk.
"Eh? Maaf kami tidak bermaksut-"
"Minna masuklah tidak masalah!" Sahut Riku dari dalam dan melambaikan tangan ke arah mereka lewat jendela.
"Kepala kalian kelihatan jelas dari dalam" Tenn~
"Ahh... Terimakasih telah mengizinkan"
Niat awal yang hanya berencana mengamati berakhir ketahuan dan mereka dipersilahkan masuk. Sebenarnya Riku dan Tenn sudah tau sejak tadi bila 14 idol itu sudah ada di sana dan mengamati.
Pada akhirnya ke-16 idol itu menghabiskan malam natal bersama. Satu lagi kenangan yang tidak akan pernah dilupakan oleh Riku.
~♥~
6 hari kemudian...
Akhirnya BoW yang telah dinantikan telah dimulai. Stadion sudah penuh penonton, dan banyak pula idol, penyanyi solo, dan lainnya sudah datang untuk berkompetisi.
2 member Trigger, Zool dan 6 member Idolish7 duduk di antara penonton dengan memakai penyamaran.
Sementara Twins dan Re:vale saling menyapa sebelum bersaing.
"Tidak kusangka kalian akan menantang kami" Ucap Yuki
"Hehe, kami hanya ingin menantang saja" Balas Riku.
"Tentu kami juga tidak akan mengalah senpai" Sambung Tenn dan diangguki oleh Riku.
"Yosh! Majulah dan keluarkan seluruh yang kalian miliki! Momo-chan juga tidak akan kalah" Sahut Momo bersemangat.
Mereka saling berjabat tangan dan menerima hasil keputusan nantinya.
🌈🌈
BoW telah dibuka dan para peserta mulai tampil sesuai urutan. Re:vale kali ini membawakan lagu No Doubt, tentu saja suara sorak sorai terdengar meriah saat sang juara bertahan menaiki panggung.
"Kami sangat senang bisa berada di sini lagi" Yuki~
"Terimakasih karena sudah menantang kami" Momo~
"Saa.. Dengarkanlah.. Re:vale - No doubt"
Re:vale benar benar sangat bagus, mereka bernyanyi dengan sungguh sungguh dan juga menikmatinya. Ini akan menjadi pertarungan yang sulit.
Semua berjalan dengan lancar sampai tibalah di penghujung lagu. Re:vale mengatur nafasnya sehabis menyanyi dan menari.
"Arigato minna!"
"Bagaimana Twinkle?" Yuki~
"Jangan sampai menyerah duluan loh~" Momo~
Setelah sedikit menjawab sesi pertanyaan, Re:vale menuruni panggung berganti dengan Twinkle yang telah dipanggil untuk naik.
"Re:vale benar benar hebat" Riku~
"Tapi kita juga tidak kalah hebat" Tenn~
"Kau benar Tenn-nii! Kita sudah berlatih keras, kita pasti bisa memberi yang terbaik" Riku~
Lampu panggung kembali dimatikan untuk beberapa saat, lantas kembali disorotkan kepada Riku dan Tenn.
"Ayo kita mulai Riku"
"Baiklah Tenn-nii"
Intro lagu mulai dilantunkan, sekali lagi sorak sorai fans terdengar memenuhi stadion.
"Mungkin kalian sudah tau, tapi biarkan aku memperkenalkan diri sekali lagi"
"Namaku adalah Nanase Riku, Center dari Idolish7"
"Dan aku seorang adik"
"Nanase Tenn - Center Trigger"
"Aku adalah seorang kakak"
"Kami saudara kembar"
"Minna!"
"Nikmatilah melodi kami!"
.
.
~♥~
.
.
"Nah! Saat yang telah ditunggu oleh tiba! Pemungutan suara telah selesai dilakukan!" Ucap Mr. Shimooka sebagai pembaca acara BoW.
"Siapakah yang mendapat suara paling banyak??" Tanyanya kepada penggemar.
Mr. Shimooka menunjuk kearah Re:vale dan seketika lampu disorotkan pada mereka "Apakah Re:vale sang pemenang seluruh kategori?!"
Shimooka berganti mengarahkan tangan dan menunjuk Twinkle, lampu panggung juga menyoroti saudara kembar itu
"Atau si kembar - Twinkle?!"
Fans: Re:vale!! Re:vale!! Re:vale!!
Fans: Twinkle!! Twinkle!!
"Saa, minna ayo kita lihat hasilnya bersama sama!" Ujar Shimooka.
Tak lama layar menampilkan angka yang semakin naik. Perhitungan suara telah dimulai dan dikumpulkan. Suara dari seluruh orang di stadion maupun di luar stadion.
"Siapakah yang akan memangkannya???"
"Dan yak!!"
"Pemenang dari penghargaan idol pria tahun ini jatuh kepadaaaa....."
Mr. Shimooka diam beberapa saat sehingga membuat para fans menjadi gugup, dan penasaran begitupun dengan para Idol.
Perhitungan sudah selesai dan angka yang tampil di layar terlihat jelas.
Re:vale = 2,167, 999
Twinkle = 2, 479, 875
"Twinkle!!"
Lampu panggung terlihat terang menyinari Twinkle sebagai pemenang idol pria tahun ini. Sorak sorai penggemar terdengar sangat keras menyoraki nama grup Twinkle.
"Yattaa!!! Horeee!!!" Seru Mitsuki melompat girang di bangku penonton.
"Nii-san awas jatuh" Tegur Iori.
"Uwohhh Rikkun dan Tenten menang, horeee!!" Tamaki~
"Hah~ aku tau mereka bisa melakukannya" Ucap Gaku dengan nada datar sambil melipat tangan di depan dada.
"Aree? Yaotome kau tadi terlihat sangap gugup loh" Goda Yamato.
"Ouhh Yamato you juga sama desu!" Nagi~
"Syukurlah mereka menang, tapi Re:vale juga sangat bagus" Sogo~
"Baik Twinkle maupun Re:vale, keduanya bersungguh sungguh dan memberi penampilan terbaik" Ryuu~
"Tunggu!" Satu kata yang diucapkan Riku membuat suasana yang ramai menjadi tenang.
"Eh?"
"Apakah tidak salah? Apa sudah semua?" Tanya Riku.
"..."
"Itu sudah benar Riku-kun! Itu adalah jumlah perolehan suara Twinkle" Jawab Shimooka.
"..."
"..."
"Bentar bentar... Kalian kan menang, kenapa responnya hanya gitu?" Tanya Yuki yang melihat si kembar hanya diam saja.
"Hahaha, kurasa kouhai kita merasa ini cuman mimpi!" Jawab Momo tertawa kecil melihat Tenn dan Riku yang tampak tak percaya.
"Itu artinya..."
"Yak! Pemenang Black or White Music Fantasia seluruh kategori adalah..."
"TWINKLEE!" Sahut Re:vale melanjutkan kalimat Shimooka bersamaan.
Fans: Kyaaaaaa!! Twinkleee!!!
Fans: Tenn-kun Riku-kun!!
"..."
Tenn hanya bisa melongo mendengar siapa pemenang BoW tahun ini. Sungguh ini pencapaian tertinggi yang diraihnya bersama Riku.
"Tidak mungkin..."
Riku melihat angka angka berusaha memastikan bahwa mata nya tidak salah lihat.
Beberapa saat kemudian Riku menampilkan senyum lebar dan menggoyangkan tubuh Tenn.
"Tenn-nii kita menang!! Kita memangkan BoW tahun ini!!"
"Ini bukan mimpii!"
Re:vale hanya tertawa melihat Riku yang merasa sangat bahagia karena telah berhasil memenangkan BoW.
"Ki-kita menang... Se-seluruh kategori?" Tanya Tenn yang masih tidak percaya.
"Iyaaa!! Ahahaha... Aku tak percaya! Kita berhasil Tenn-nii" Jawab Riku dengan muka berseri seri.
"Hmm... Tahun depan kami akan menang kembali" Ujar Yuki mengulurkan tangan.
"Uhm! Kami juga tidak akan kalah!" Balas Riku ikut menjulurkan tangan dan mereka berjabatan.
"Ah- bukankah tahun depan Idolish7 akan menantang Trigger?" Ucap Momo mengingat sesuatu.
".... Iya juga ya"
"..."
"Baiklah! Para pemenang masing masing kategori silahkan maju ke depan" Intruksi Mr. Shimooka.
"Kekuatan dari saudara kembar memang tidak tertandingi. Kalian sangat hebat" Ucap Yuki tersenyum.
"Itu benar! Kalian sudah menunjukan kehebatan twins kepada Momo-chan. Penampilan Twinkle benar benar sangat bagus" Sambung Momo juga tersenyum tulus.
"Kami mengaku kalah" Ujar Yuki mempersilahkan kedua saudara itu maju ke depan.
"Selamat atas kemenangan kalian Tenn, Riku!" Ujar Momo mendorong keduanya maju.
"Arigato gozaimasu, Senpai!" Balas Riku membalas dengan senyuman dan menggandeng Tenn menuju ke depan dan berbaris di sebelah para pemenang masing masing kategori.
"Tidak kusangka aku bisa meraih titik setinggi ini. Tenn-nii benar benar hebat" Ujar Riku tersenyum tulus, di pandangan Riku saat ini dipenuhi kilauan cahaya indah.
"Ini juga berkat usaha kerasmu Riku, kita bisa sampai sejauh ini berkat perjuangan yang kita lalui bersama"
"Aku sangat senang bisa bernyanyi bersama, di panggung yang sama... Bersama adik kecilku"
Tenn menampilkan senyum tulus di wajahnya dan mengelus bagian belakang kepala Riku dengan penuh kasih sayang.
"Aku juga sangat senang bisa bernyanyi di atas panggung bersama kakakku"
Riku Pov:
'Aku sangat bersyukur bisa hidup hingga saat ini'
'Aku bersyukur mempunyai seorang kakak yang sangat menyayangiku'
'Aku bersyukur bisa terlahir sebagai adik kembarmu, Tenn-nii'
'Hari hari berat yang kulalui, bila bersama kakak semuanya akan terasa baik baik saja'
'Aku sangat senang...'
'Aku sungguh senang bisa menggapai titik setinggi ini'
'Kita berdua sudah banyak melalui banyak hal'
'Tapi dari banyak hal itulah, aku selalu tertawa'
'Terimakasih Tenn-nii'
'Terimakasih telah bernyanyi bersamaku'
'Kau adalah bintang bagiku, kau adalah cahaya bagiku'
'Akhirnya... Aku bisa berdiri bersama bintang itu'
'Aku Nanase Riku dan kakak kembarku Nanase Tenn adalah bintang sesungguhnya'
'...'
'Tidak! Tidak hanya kami berdua..'
'Idolish7, Trigger, Zool, Re:vale, kita semua adalah Bintang Sesungguhnya'
'Ayo kita bersinar bersama!'
Tenn Pov:
'Terimakasih karena Kami-sama telah mengabulkan permohanku'
'Terimakasih karena sudah membiarkan adikku berada di sisiku lebih lama'
'Waktu yang kuhabiskan dengan suka duka ini...'
'Akan selalu kukenang'
'Selamanya...'
"Adik kecil yang sangat kusayangi"
Yakk udah end gusii eh gaess😂
Ga kerasaaa udh tamat huwaa // lebay author // plakk 😅
Arigathanks buat yang udh baca dari awal ampe akhir😁
Sankyuu para readers-san 😆
Rasanya ga tega banget aku tamatin book ini 😣
Tapi yodahlah kutamatin aja 😂
Xixixixixixi :v
☆☆☆
"Widihh hepi banget ya kalian..." Gaku~
"Woh iya dong! Kami sangat bahagia!" Riku~
"Kami tidak akan terpisahkan kembali" Tenn~
"Ya ya~" Haruka~
"Huwaaa ga kerasa udah end aja.. Hikss..." Tamaki~
"Hooh... Rasanya gak tega ajaa book nya tamat...huweeee...." Monica~
"Lebay" Yuki~
"Berisik lu, dasar kakek kakek!" Monica~
//kena tampol ama Yuki\\
"Ya udah biar onii-san yang closing" Yamato~
"Emang ini yutub bujank?" Torao~
"Bujank saha?" Touma~
"Gatau tuh~" Sogo~
"Tertawa aja hahahaha~ Ga jelas kalian parah" Mitsuki~
"Daripada si pendek yang tertawa kek orang gila yang kesurupan" Minami~
"Apa?! Mitsuki kerusupan apa woi?" Momo~
"Yang benar kesurupan senpai" Iori~
"Oh iya kerusupan" Momo~
"Ah serah senpai dah -_" Iori~
"Hohoho, thanks my girlss from read this book!" Nagi~
"Udah diam!! ato kusumpeli ama saos tabasco!" Sogo~
"Hik~ Mamvus :v" All
"Ya udah, sampai sini aja ya para readers-san tersayang//plak" Monica~
"Arigato yang udah mau baca sampai akhir" Riku~
"Arigato gozaimashita" Tenn~
"Vote woii! Jan lupa pencet tanda bintang di pojok kiri bawah, diteken 1 kali aja" Author~
"Ja Bye-Bye Readers-san!"
.
.
"Matte author-san" Riku~
"Hm? Ada apa Riku-chan?" Monica~
"Promosiin book sebelah" Tenn~
".... Eh iya! Hampir lupa akuu...." Monica~
"Dasar tua" Gaku~
"Lu yang tua dasar ubanan!" Author~
"Nani?! Ini warna rambut asli gw! Ini gen gw!" Gaku~
"Siapa?"
"Akohh!"
"Yang nanya"
"Hehh!! Awas aja lu gw gabakal bantu elu ngepush rank!"
"Hah?! Lagian gw ga butuh bantuan orang nub,, Orang nub bisa apa, bisanya nge-buff aja?!"
"Berani lo! Sini lawan gw, by 1"
"Hushhh astaganaga... Jangan rusuh Gaku, Monica juga" Ryuu~
"..."
"Okee Soo... Beralih ke Momo-chan dan Mitsuki!" Momo~
"Yash! Bagi yang berkenan kuy mampir ke book lain author-chan!" Mitsuki~
"Ada book berjudul..... Jeng jeng jeng..."
Momo ngeluarin HP lalu mencet reading list nya dan...
"Taraaaaa!!"
"Judulnya 168 hours Friendship day! Isinya ga hanya seneng seneng aja lohh~ juga ada konflik di dalamnyaa... Jadi mayanlah... Seruu" Mitsuki~
"Wahh Arigato Mitsuki-kun sudah mampir ke book author, hiks.. Author happy deh//plak" Monica~
"Spoiler! Judulnya 168 hours atau seminggu... Tapi chap nya lebih dari 7, eheq" Monica~
"Monica-san sukanya bikin cerita yang panjang, tapi Riku suka kok!" Riku~
"Hwaa... Sankyuu Riku mwahh"
// Author mematung karna kena tatapan mata dari Tenn // hiks //
"Mamvuss" Gaku~
"Nyinyinyi" Monica~
"Hahaha.. Next book ke-3 dari Monica-san judulnya.." Sogo~
"Isi booknya mengenai hubungan Nanase-san dan Kujo-san" Iori~
"Satu lagi... Kata Monmon, bakal rilisin drabble" Yuki~
"Yap~ aku rencananya bakal bikin drabble Idolish7 x readers" Monica~
"Kapan rilis?" Tamaki~
"Gatau~ tergantung moodku, tehe~"
"Brarti onii-san ga jomblo lagi yeay" Yamato~
"....Hikss... Sayang kita beda dimensi jadi kalian nyatanya masih single, aku juga samaa"
Haruka ngelus kepala author // kyaa ikemenn!! // eaa // only dream // only halu
Oke, nextt ada book (Ku promot di sini juga, tehe~)
"Katanya Monica-san ceritanya bakal dipenuhi bawang" Riku~
"Bawang? Bawang bombai?" Tamaki~
"Bukan! Ya... mokoknya berbau bawang, tapi akhirnya bakal happy end" Monica~
"Bagi yang penasaran, kuy mampir lah ya... mari menghilangkan bosan dengan baca story dari Monica-san" Sogo~
"Umu"
"Ja minaa~ Arigato gozaimasu!"
Monica membungkukan badan sambil megang tangan Riku n Tenn, di samping ada para orang tua, tsundere-chan, dan tukang ceramah Iori.
"See you in another book readers-san"
Sebelum di publish Monica alias author berpelukan ama Iori, Yamato, Mitsuki, Tamaki, Sogo, Nagi, Riku, Tenn, Gaku, Ryuu, Yuki, Momo, Touma, Torao, Minami, Haruka. Tidak lupa kita adain party buat tamatnya To Be A Real Stars.
Mitsuki masakin aku makanan Jepang yang rasanya sangatt enakk pwoll. Tamaki nyuapin Monica ousama pudding. Sogo nuangin Tenn untuk kuminum. Yamato ngajakin mabar Mobilletj*n, Nagi beliin aku figur lengkapnya ainana, Trigger, Zool n Re:vale. Iori lagi duduk di depan dan ngomelin author karna malas ngerjain pr padahal bentar lagi sisipan. Gaku ngomel ngomel karena tadi kubilang ubanan... Yaahh padahal itu kenyataaan, awokawoakwoakoak :v
Ryuu berusaha melerai perang mulut antara ubanan dan aku yang tak kunjung selesai sampe tahun depan. Kalau Torao biasa.. Dia godain author sampe sampe aku bosen. Lalu Touma nyuapin aku Tamagoyaki buatan Mitsuki. Minami lagi duduk di sebelahku dan nyandarin kepalanya di bahuku // kyaa Minami ikemenn!! Kawaii!! //
Tenn juga ngomelin karena aku terlalu malas dan terlalu fokus ngetik. Dan Riku... Dia nyanyi khusus buat aku // kyaaa seneng bett parahh //
Kitaa ber-17 makan makan bareng, main bareng, rusuh bareng semalaman sampai pagi. Aku lihat asrama ainana berantakan kek kapal pecah... Yah~ kami habis berpesta sih...
Yodahh Monica mau bangunin yang lain soalnya masih ngorok.
#buatkenangkenangan
Ja~
Bye byee~
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro