Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Chapter 33

Rasanya ga enak kalo end nya sampai gitu doank. Jadi kuputuskan untuk membuat kelanjutan chapter. So jangan dihapus dulu dari perpustakan atau reading list para readers-san.
.
.
Happy Reading para Readers-san
.
.
.
.
To be A Real Stars
.
.
.
.
.
.
.
~♥~

Riku masih dirawat di rumah sakit untuk beberapa waktu sampai sembuh seutuhnya. Tenn juga sudah kembali normal seperti sebelumnya, kata kata kasarnya yang sempat tak terdengar beberapa hari kini mulai keluar kembali.

Trigger melanjutkan pekerjaan dengan normal disertai pertengkaran Tenn dan Gaku karena hanya masalah kecil.

Re: vale sekarang aktif di berbagai bidang hiburan, selain idol mereka berdua juga berkeja sebagai aktor, pembawa acara, pelawak, dll.

Zool sekarang kembali aktif sebagai idol jepang setelah tour konser luar negri. Zool tampil di banyak acara dan diundang sebagai bintang tamu. Setelah kembali ke Jepang pupularitas mereka semakin meningkat.

Sedangkan Idolish7 telah mengumumkan mereka akan kembali setelah hiatus hampir selama 1 tahun. Para fans merasa senang dan bersyukur Riku kembali bangun. Idolish7 tepatnya keenam member kecuali Riku, sibuk mengurus keperluan mereka. Banyak sekali tawaran pekerjaan yang masuk setelah kabar Riku bangun telah tersebar.

Rencanya mereka mau mengadakan konser bersama yang berjalan tidak baik setahun yang lalu. Rencana ini adalah usul dari Iori dan langsung disetujui, Trigger, Re:vale dan Zool akan berpatisipasi.

Waktu konser digelar akan diumumkan nanti. Sekarang mereka fokus untuk kesembuhan sang center.

"Riku Riku sesuai janji aku membawa makanan enak" Ucap Mitsuki menghampiri Riku riang dengan sepiring donat di tangannya.

Mata Riku terlihat berbinar, sudah lama ia tak memakan camilan favoritnya "Wah... Arigato Mitsuki"

Tamaki duduk di kursi samping ranjang Riku dan memangkuk wajahnya dengan kedua siku bertumpu pada ranjang Riku "Rikkun dulu saat Yama-san dan Mikki bertengkar kau membuat donat hitam"

"Itu tidak hitam Tamaki" Ucap Riku.

"Itu gosong and like lubang big bang desu" Ucap Nagi mengingat kejadian itu.

"Yang lebih parah So-chan ternyata membuat pasta peperoncino" Sahut Tamaki mengingat masakan Sogo yang rasanya sudah pasti pedas.

"Watashi sempat berpikir jika lidah Sogo mati rasa" Balas Nagi.

Sogo yang menjadi bahan bicara pun mulai mengeluarkan suara "Oh, apa kalian ingin kumasakan pasta lagi?"

"Tidak"

"So makanammu terlalu pedas bagi kami, tolong kurangi bubuk cabenya. Nanti kami sakit perut" Ucap Yamato duduk bersandar di sofa.

"Sogo lain kali kalau memasak jangan menambahkan banyak tabasco oke.." Mitsuki~

Sogo menjadi murung mendengar itu "Jadi... Masakanku ga enak ya.."

"Bukan seperti itu Osaka-san, masakanmu enak... Hanya saja terlalu pedas" Ucap Iori.

Riku memakan habis donatnya begitupula dengan Tamaki yang juga meminta donat. "Nee Yamato-san apa kau kembali mengambil peran?" Tanya Riku.

Yamato menaruh kaki kananya di atas kaki kiri "Ya begitulah... Kudengar drama kali ini cukup besar bahkan mereka juga mengajak Yuki-san dan Natsume"

Mitsuki tertawa jahil "Hihihi jangan sampai kalah sama mereka ossan"

"Jangan tertawa Mitsu! Justru ini merepotkan..." Yamato~

"Ini adalah pekerjaan jadi lakukan dengan benar Nikaido-san!" Tegas Iori lantas meneguk teh.

"Ha'i²"

"Riku i'm juga mengambil pekerjaan foto model with Clara" Ucap Nagi mengibaskan poninya.

"Ohh.. Itu bagus"

Tamaki mengikat rambut Riku yang telah tumbuh sedikit panjang "Rikkun rambutmu panjang sepertiku"

"Kurasa begitu, padahal aku merasa rambutku tidak sepanjang ini" Riku~

"Oh iya kapan rencananya konser bersama akan digelar?" Tanya Riku.

"Saat kau sudah sembuh total Nanase-san" Jawab Iori.

"Omong omong kita akan mulai tinggal 1 rumah dengan yang lain seperti dulu tapi kali ini Zool juga ikut" Ucap Sogo memberi info pada Riku.

"Apa?!"

"Ya... Yuki-san dan Momo-san memutuskan ini sebelumnya" Balas Mitsuki.

"Dan karena senpai kita kebanyakan uang jadinya mereka membeli rumah baru lagi yang sangat besar" Sambung Yamato.

"Sepertinya dorm kita akan kembali berdebu desu" Nagi~

"Tapi aku lebih senang jika tinggal bersama rasanya seru" Sahut Tamaki.

"Ya... Kurasa itu ide bagus..." Riku~

Yamato menjadi cengar cengir karena menyadari sesuatu "Nee bukankah senpai sudah menginjak usia kepala 3"

"Mereka sudah tua" Ucap Tamaki.

"Tapi Yamato-san umurmu sekarang 28 tahun jadi 2 tahun lagi kau juga sudah tua" Sahut Riku membuat Yamato terasa tertusuk panah.

"Benar... Aku sudah jadi pak tua beneran" Balas Yamato dengan wajah melas.

"Masih jomblo juga" Ucap Mitsuki menggoda.

"Nii-san kau juga masih... Sigle" Ucap Iori membuat Mitsuki juga serasa ditusuk panah.

Raut wajah Mitsuki menjadi melas sama seperti Yamato "Benar aku masih single alias jomblo, haha"

"Lagian we are masih jomblo kan" Nagi~

"Kurasa Riku-kun tidak jomblo" Ucap Sogo.

"Eh?"

Mitsuki kembali ke ekspresi normal dan mendekati ranjang Riku sembari senyam senyum "Benar juga Riku sudah punya pacar kan"

"Apa? Belum—"

Yamato ikut senyam senyum "Gadis itu ya, yang namanya Liazel.. Ekhen ekhem"

*Blush~

"Ya ampun jangan dibahass duhh!!!" Marah Riku.

"Ciee... Cieeeee"

Wajah Riku menjadi memerah dan ia benar benar kesal karena digoda "Teruskan saja maka aku akan menyuruh Akira mengusir kalian!!!"

"Ampunn..."

*Ceklek

"Kon'nichiwa Zool desu!" Sapa Touma riang setelah membuka pintu.

"Maaf menganggu waktunya" Ucap Minami sopan.

"Huh! Menganggu apanya? Lihat saja para orang itu sedang santai" Balas Touma menuding member i7

"Hah?! Tapi kalian juga tua kan" Ucap Yamato tak terima.

"Meski aku sudah berumur tapi ketampananku masih bersinar" Balas Torao dengan pose keren.

"Huwekkk jyjyq"

"Jahatnya~"

"Oh iya Haruka katanya kau menagis ya waktu itu.. Aahhh~ aku menyesal tidak bisa melihatnya" Ucap Riku membuat Haruka menjadi malu ketika mengingatnya.

"Berisik! Ini salahmu Riku-san!!" Balas Haruka memalingkan wajah.

"Dasar tsundere" Ucap Iori.

Haruka menatap Iori "Heeh? Padahal situ juga tsundere juga"

"Aku tidak tsun— Aku tidak begitu pokonya!" Balas Iori yang terlihat sedikit rona merah.

"Mana ada tsundere yang mengaku tsundere" Ucap Minami.

"Nah itu benar" Mitsuki~

"Iori yang menyukai benda imut dan Haruka yang sangat peduli terhadap orang lain, benar benar imut" Ucap Riku tersenyum.

"Imutt?!!!" Ucap kedua orang itu serempak lantas memalingkan wajah.

"Hahahaha~"

"Ngomong ngomong hidupku terasa lebih santai setelah Katakagi tamat" Ucap Minami.

"Kau benar, aku benar benar bisa gila jika berhadapan dengan keluarga psik*pat itu" Balas Haruka mengambil donat di meja.

"Oii Isumi jangan seenaknya ambill" Ucap Tamaki menyaut kotak donat dan membawanya.

"Dasar pelit!"

"Ya ampun Haru jangan asal ambil makanan orang itu tidak baik" Ucap Touma membawa kaleng minuman.

"Sepertinya kau harus ngaca" Torao~

*Ceklek

Tak lama pintu kembali dibuka menampilkan Re:vale yang juga datang.
"Yahoo Re:vale desu— Owhh ramai sekali di sini, Momo-chan sangat senang"

"Lama lama ini tidak bisa disebut rumah sakit tapi tempat nongkrong" Sambung Yuki melihat kamar inap Riku penuh orang.

Sebelum pintu menutup ada seseorang yang menahannya. Gaku masuk ke dalam bersama 2 orang lainnya.

"Ini rumah sakit atau apa?" Ucap Gaku.

"Wah ramai sekali kayak pasar" Balas Tenn datar.

"Hush jangan bilang begitu" Tegur Ryuu.

Gaku berjalan ke arah sofa "Geser aku juga mau duduk"

"Duduk lantai sana di sini ga cukup" Ucap Yamato.

"Hah?!! Nikaido jangan cari gara gara!"

"Jan nge gas! Justru kau yang cari gara gara Yaotome!"

"Hah?!"

"Diam atau langkahkan kaki dan pergilah dari sini" Ujar Sogo tersenyum manis dengan aura seram di sekitar tubuhnya.

"..."

Akhirnya kedua orang itu diam dan duduk dengan akur daripada kena amuk Sogo.

"Sempitt..." Gaku~

"Itu karena kau terlalu gemuk" Yamato~

Kedua orang itu duduk berdempetan sementara Tenn duduk di tepi kasur Riku.
'Enaknya' batin Gaku n Yamato.

Yah... Rumah sakit menjadi tempat ramai karena kehadiran keempat grup itu.

💕💕

Waktu berlalu dan Riku sudah sekitar seminggu lebih hanya beristirahat di dalam kamar. Kamar rumah sakit yang dominan putih tentu membuat Riku menjadi bosan.

Alhasil dia meminta lebih tepatnya memohon agar diperbolehkan jalan jalan di taman rumah sakit. Meski awalnya tidak boleh namum akhirnya Tenn memperbolehkannya.

Dengan berjalan jalan bisa membantu Riku membuat kakinya kembali normal. Karena ia tertidur hampir 1 tahun, jadi syaraf syarat, tulang dan ototnya menjadi kaku.

"Aku mau segera pulang, di kamar terus itu membosankan" Gerutu Riku sambil berjalan menyusuri taman.

"Kau boleh pulang jika sudah sembuh. Jadi cepatlah sembuh" Balas Tenn yang mengikuti Riku dari belakang.

Riku berhenti melangkah kaki dan diam di posisinya, Riku membalikkan badan dan berlari kecil ke arah Tenn. Karena posisi Tenn lumayan berjarak beberapa langkah dari Riku.

"Riku jangan lari—" Teguran Tenn terputus saat Riku berlari kecil langsung menuju arahnya. Tenn secara refleks menangkap Riku yang langsung memeluknya.

"Riku jangan berlari" Tegur Tenn kembali.

"Aku kan sudah sembuh, aku mau pulangg" Rengek Riku dengan mata memelas.

"Tunggu sampai sembuh total"

"Aku sudah sangat sehat... Ayolah Tenn-nii kita pulanggg"

Tenn menghela nafas dalam melihat adiknya yang bertingkah seperti anak kecil. Ya.. Tenn tidak mempersalahkannya sih.

"Dulu saat dirawat gak sampai 2 hari kau sudah minta pulang dan aku menyetujuinya, untuk sekarang aku bilang Tidak ya Tidak!" Tegas Tenn

"Ayolahh Tenn-niii.."

"Tidak"

(pixiv)

Begitulah... Riku tidak berhasil merayu kakaknya untuk mengajaknya pulang. Riku terpaksa menurut dan menunggu hari pulangnya tiba.

2 minggu kemudian

Riku sudah diperbolehkan pulang dengan berjalan kaki tentu dengan penyamaran. Kenapa jalan kaki?

Karena Riku bilang katanya ingin melatih kakinya jadi tidak mau naik taksi dan semacamnya.

Tentu Tenn menemaninya dan ternyata Riku malah mampir di beberapa tempat untuk memberi camilan.

Tenn mengernyitkan dahi melihat salah satu belanjaannya hilang padahal Tenn mau memakannya saat di perjalanan.

Tenn langsung menolehkan kepala ke arah Riku yang berjalan di belakangnya, Tenn mengira jika Riku lah yang memakan roti yang dibelinya.

"Riku"

Riku yang mendapat tatapan Tenn segera mengalihkan pandangan mata ke arah lain.

"Kau memakan rotiku kan"

"Ng-Nggak!"

"Terus dimana rotinya?"

"Emm... Etto tertinggal di tokoh?"

"R-i-k-u"

"Aku tidak tau, a-aku tidak me-memakannya"

(pinterest)

Tenn hanya bisa menghela nafas, jelas dan sudah pasti Riku yang memakan roti itu. Padahal Riku sudah punya jatah sendiri.

Tenn menghampiri adiknya membuat Riku sedikit takut kalau Tenn marah karena ia memakan roti itu.

Riku refleks memejamkan mata melihat tangan Tenn terangkat. Riku saat ini benar benar berpikiran negatif.

Namun tidak sesuai pikirannya, Tenn hanya membersihkan sisa roti di dekat mulut Riku. Tenn tertawa kecil "Jadi beneran Riku yang makan"

"Ahh.... Uhm..."

"Kenapa malah takut? Lagian aku tidak marah"

"Beneran?"

"Ya"

💕💕

Tidak terasa sudah memasuki pertengahan bulan Agustus. Riku sudah mulai menampilkan diri pada wawancara. Tanggal konser bersama diputuskan saat awal bulan September.

Segala persiapan dilakukan dengan sempurna. Keempat grup idol itu berkumpul untuk berlatih bersama khusunya si kembar yang rencanya ingin memenangkan penghargaan idol pria di JIMA.

💕💕

Maaf yak kalau alur chap bonusnya agak aneh, author ga kepingin book ini tamat tapi pas nulis tiba tiba buntu gitu... Tapi ini ada kelanjutannya say😃 Mungkin chap terakhir itu 35😆

Okee see u readers-san~

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro