Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Chapter 31

Sudah tepat 6 bulan seorang Nanase Riku terbaring di atas ranjang, tidak tau kapan ia akan terbangun dari tidur panjangnya. Dengan selang infus yang setia menemaninya, serta sang kakak kembar yang juga setia selalu menemaninya, menunggu di sampingnya, berharap sang adik segera sadar.

Sang kakak kembar yakni Kujou Tenn yang sekarang telah kembali sebagai Nanase Tenn memandangi wajah tidur adiknya, serta ia selalu melontarkan pertanyaan yang sama setiap kalinya.

"Adikku kapan kau akan bangun?"

Begitulah pertanyaan Tenn, sungguh Tenn sangat bersabar meski hati nya terasa sepi dan sakit, ia tetap dengan setia menunggu adiknya bangun.

"Kujou-san..." Seorang lelaki yang merupakan rekan sub-unit dari Riku, Izumi Iori membuka pintu kamar Riku dan mendapati Tenn di dalam.

Tenn tidak membalasnya namun ia mengijinkan Iori masuk ke dalam. Iori juga selalu mengunjungi Riku.

"Kujou-san bagaimana pekerjaanmu?" Tanya Iori basa basi, karena suasana hening sehingga terasa canggung, karena Iori selalu memanggil dengan marga, agar tidak bingung ia tetap memanggil Tenn dengan marga Kujou.

"Sudah kuselesaikan dengan cepat dan sempurna" Balas Tenn.

Ada sesuatu yang terpikirkan Iori kala ia melihat kakak kembar Riku itu. Menunggu seperti ini bagi Iori sangat membuatnya sedih, lalu bagaimana dengan Tenn?

"Kujou-san aku tau jika pertanyaanku lancang, apakah kau tidak sedih? Nanase-san belum bangun hingga saat ini" Tanya Iori tak peduli ia kena marah atau semacamnya.

Namun berbeda dari perkiraan Iori, Tenn tidak marah, Sejujurnya Iori bingung mengartikan raut wajah Tenn saat ini.

"Jika aku menangis sekalipun, itu tidak dapat mengubah apapun yang telah terjadi"

Iori menghela nafas "Sejujurnya Kujou-san aku, tidak.. Kami berenam merasa sedih. Meski Nanase-san masih ada di sini, namun ia tertidur dan tidak tau kapan akan bangun. Aku tidak ingin mencampuri masalahmu tapi.. Jangan memendam perasaanmu. Jika kau sedih karena adikmu masih terlelap, maka menangislah. Setelah mengeluarkan semua itu kau mungkin akan sedikit lega"

Tenn hanya menghela nafas dan memangkuk wajahnya. Waktu berlalu dan Iori berpamitan untuk kembali.

"Aku merindukan dirimu yang selalu bersikap manja. Nee Riku.. Apa kau tidak merindukanku?" Monolog Tenn.

"Riku adik kecilku... Aku sangat menyayangimu"

Begitulah waktu terus berjalan, Idolish7 tetap akan hiatus sampai sang center kembali dan Re:vale bekerja seperti biasa begitupula dengan Trigger.

Di setiap malam Tenn hanya bisa berharap adiknya akan bangun keesokan harinya. Ia rindu dengan senyumnya, suaranya, sikap manjanya, dan masih banyak lagi.

Tenn terkadang menyalahkan dirinya melihat kondisi Riku. Mau bagaimana lagi kan...

Ini adalah takdir....

Bersyukurlah jika ia masih ada di sini...

Berharap ia akan membuka mata kembali..

Berharap bisa menyayangi dan disayangi lagi...

.
.

Riku Pov

Aku tidak mengerti, ada dimana sekarang aku? Ruangan apa ini? Di sini gelap dan sepi... Apa tidak ada orang? Kenapa aku berada di sini?

Hei.. Adakah yang bisa menjawabku?

Dimana ini? Apa yang terjadi padaku? Aku? Aku ini siapa? Kenapa aku sendiri di sini?

Aku... Kesepian... Rasanya seperti aku melupakan sesuatu yang penting...

Aku merasa ada seseorang di suatu tempat yang menungguku...

Menunggu apa? Memangnya aku kemana? Siapa yang menungguku?

Gelap... Aku takut...

Apa... Apa aku sudah... Meninggal?

Katakan padaku apa yang terjadi! Jelaskan padaku!

"Bangunlah kakakmu menunggumu, anakku"

Suara apa barusan?

Kakak?... Anakku?

Apa kau ibuku?! Siapa aku? Apa yang terjadi padaku?!

"Janganlah merasa bersalah, karena ibu melakukan ini atas keinginan ibu sendiri"

Bersalah? Apa aku melakukan kejahatan? Aku ini siapa?

....

"Adikku kapan kau akan bangun?"

Lagi... Suara ini... Terasa familiar... Siapa? Suara siapa lagi itu?

Apa aku tidur? Apa kau kakakku? Aku adikmu?

Rasa apa ini... Are? Aku menangis? Kenapa? Tiba tiba hatiku terasa sakit... Ada apa ini? Sebenarnya aku ini siapa? Kenapa dia menungguku? Tunggu.. Apa dia juga menangis?...

"Nanase-san"

Suara siapa lagi? Nanase-san? Apa... Apa itu namaku? Nanase?

....

Apa lagi ini? Ingatan siapa ini? Sebenarnya aku ada dimana?

Eh? Apa anak kecil berambut merah itu aku? Siapa yang ada di sampingnya? Apa itu kakakku?

...

Ah.. Dia meninggalkan anak kecil itu, dia pergi bersama seseorang... Ugh... Kenapa aku merasa sedih?

...

Idolish7? Apa itu? Aku menyanyi bersama keenam orang itu? Sebenarnya apa yang aku lupakan?

...

Tenn-nii? Laki laki berambut merah itu memanggilnya Tenn-nii...

Apa saja yang telah terjadi? Sebenarnya siapa aku?!... Aku tidak tau...

Apa itu ingatanku?

Tolong jelaskan padaku siapa aku ini?...

Aku... Aku tidak mau berada di tempat gelap ini terus...

Siapapun...

Siapapun tolong....

"Aku merindukan dirimu yang selalu bersikap manja. Nee Riku.. Apa kau tidak merindukanku?"

?!

R-Riku?! Aku merindukan siapa?...

Siapa?!

Siapa yang sangat aku rindukan?!... Siapa?

Air masih terus keluar dari mataku, aku benar benar takut berada di sini sendirian. Terlebih rasa sedih ini... Seperti aku merindukan seseorang yang sangat aku sayangi.

Seseorang yang kuanggap lebih beharga bahkan melebihi hidupku sendiri.

Seseorang yang adalah orang terdekatku... Dia selalu berada di sisiku...

Aku... Aku merindukan kasih sayangnya...

Si...a...pa.....aku?

"Riku adik kecilku... Aku sangat menyayangimu"

.
.

"Selamat ulang tahun Riku"

Nanase...

Riku...

Adik.... Kecilku....

Tenn-nii....

Aku... Aku ini...

Adalah....

Nanase...

Aku adalah Nanase Riku! Adik kembar dari seorang Nanase Tenn

Bagaimana mungkin aku melupakan hal sepenting itu?!

Aku adalah Nanase Riku center dari Idolish7 dan adik kembar dari Nanase Tenn

....

Aku... Aku ingin kembali ke tempat semua orang...

Aku ingin bertemu kakak...

Bertemu kakak kembar yang sangat aku sayangi...

Tolong bawa aku kembali pada Tenn-nii...

Aku...

Harus bangun!

Beberapa saat kemudian seperti tampak cahaya putih dari kejauhan. Aku berlari menuju cahaya, terus berlari hingga... Sekelilingku menjadi silau.

Riku Pov end

"Bagaimana kouhai tercintaku? Apa kalian suka usul Momo-chan?" Tanya Momo setelah menjelaskan acara yang akan digelarnya.

"Pikirkan dulu, baru putuskan. Tergantung kapan dia akan bangun" Sambung Yuki

"Menurutku Nanase-san akan setuju, karena begutulah sifatnya" Balas Iori.

"Aku mauu!!" Sahut Tamaki.

"Jika yang lain setuju aku juga setuju" Sambung Sogo.

"Yah kalau itu bersama Riku pasti akan seru. Bagaimana Yamato-san?" Tanya Mitsuki.

"Onii-san setuju jika kalian semua setuju" Jawab Yamato.

"Yes.. But kita akan menunggu Riku" Nagi~

"Kalau gitu aku ikutan" Gaku~

"Zool jugaa~" Ucap Touma mewakili member Zool.

"Kelihatannya seru jika kita ber-16 tinggal bersama" Ryuu~

"Bagaimana Tenn?" Tanya Momo.

"Aku akan menerima apapun keputusan leader Trigger" Tenn~

"Tenn kami akan mendiskusikan sesuatu, kau keluar sana, menangislah di toilet atau dimanapun" Ucap Gaku, akhir akhir ini Tenn selalu melamun dan terlihat lelah.

Tenn mendengus dan berjalan keluar meninggalkan ruang rapat. Seperti biasa Tenn akan menuju rumah sakit.

Yuki menghela nafas dalam "Arigato Gaku-kun, melihatnya bersedih seperti itu membuatku ikut sedih"

"Aku tau itu, Kujou-san pasti sangat menantikan Nanase-san bangun" Iori~

"Dia adalah kakaknya, pasti Kujou merasa sangat tersiksa dan kesepian" Balas Mitsuki tersenyum tipis.

"Sudah 1 tahun" Sahut Haruka menopang dagunya.

"Apanya?" Tanya Touma

"Seperti biasa Inumaru-san otaknya lambat" Ucap Minami.

"Hahaha leader kita memang unik" Torao~

"Heh?! Apaan sih?"

"1 tahun Rikkun tidur" Sahut Tamaki.

"Padahal hari ini adalah ulang tahun Riku dan Kujo. Sayang sekali harus dirayakan seperti ini" Ucap Mitsuki lirih.

Semua idol hanya menghela nafas, beberapa menit kemudian mereka kembali ke aktivitas masing masing.

Gaku memang sengaja mengusir Tenn, karena Tenn seperti bisa ambruk kapan saja. Gaku merasa iba melihat Tenn yang akhir akhir ini suka melamun, serta terlihat sedikit pucat. Gaku merasa ini adalah batasan Tenn, mentalnya benar benar akan segera runtuh. Tenn sungguh hebat bisa menahan rasa sakit dan sedih di hatinya selama 1 tahun, begitulah pikir Gaku.

Ryuu melakukan banyak atraksi dan lainnya untuk menghiburnya, untuk membuat Tenn tertawa, setidaknya bisa mengurangi beban mental dan pikirannya. Namun Ryuu tau dengan pasti jika Tenn hanya menunjukkan senyum palsu pada mereka. Tidak ada satu carapun yang dapat membuat Tenn sedikit lebih baik. Hanya adik kembarnya yang bisa membuatnya kembali tersenyum.

Karena bagi Tenn... Riku adalah sesuatu yang sangat beharga. Riku adalah alasan Tenn tetap bertahan hingga saat ini. Riku adalah bintangnya, Riku adalah penopang hidupnya. Keduanya akan saling melengkapi.

.
.

Tenn menghela nafas entah sudah berapa kali, ia berjalan masuk dan melihat sang adik yang masih tidur. Tenn meletakkan barang bawaannya.

Tenn mengelus kepala Riku dan mengecup keningnya lantas duduk di kursi sebelah ranjang.

"Aku kembali... Bagaimana kondisimu hari ini?" Monolog Tenn dengan memasang senyuman di wajahnya.

...

Tenn Pov

...

Hah... Mana mungkin Riku menjawabnya, adikku masih tertidur..

Kapan kau akan bangun...

Tenn-nii mu ini sangat merindukanmu Riku...

Sangat...

Apa Riku tidak kangen sama Tenn-nii?

Riku...

Riku..

Selamat ulang tahun adikku

...

Hari ini adalah ulang tahun kita loh... Riku mau kado apa? Aku akan membelikan apapun yang Riku mau...

Lalu... Kau juga harus memberiku hadiah... Bangunlah... Aku hanya meminta itu sebagai hadiah ulang tahunku..

...

Riku...

Aku... Aku tidak kuat Riku... Aku tidak tahan lagi...

Tenn Pov end

Tenn menggenggam tangan Riku yang bebas infus dan menempelkan dahinya pada genggaman tangannya. Perlahan Tenn menitikkan air mata. Rasa sedih dan sakit yang selalu Tenn pendam... Tenn sudah tidak kuat lagi menahan semua itu.

Ia sangat berharap Riku segera bangun. Tenn takut jika melihat Riku terus tertidur, Tenn merasa sedih. Ia seorang diri menahan perasaanya, mau terlihat kuat pun tidak bisa.

Tenn menumpahkan segala perasaan yang ia pendam sembari menggenggam erat tangan sang adik dengan kedua tangannya.

"Riku aku menyayangimu, aku sangat sedih jika kau terus seperti ini!"

"Kumohon bangunlah... Bukalah kedua matamu..."

"Aku bisa ambruk kapan saja jika terus begini..."

"Riku..."

To be Continue

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro