Chapter 3
Di studio yang biasa didatangi para Idol, terdapat Idolish7, Trigger dan Re: vale yang baru saja menyelesaikan rekaman acara TV mereka
"Terimakasih atas kerja sama nya" Ujar para member Idolish7 dan Trigger
Momo menatap kouhai nya dengan senyuman di wajahnya "Haii.. Arigatou minna"
"Kalian tampil dengan memuaskan, nee Momo"
"Haii.. Kouhai kita semakin hebat ya Yuki" Jawab Momo sambil menatap Yuki
Momo menampilkan gaya seperti ibu yang bangga akan pencapaian anaknya "Kita membesarkan mereka dengan baik, Yuki"
Yuki menatap Momo layaknya pasangan suami istri "Kau benar Momo"
"Tolong hentikan adegan pasangan suami istri kalian" Jawab Yamato yang melihat kelakuan Yuki dan Momo
Para Idol yang ada di situ hanya tertawa melihat tingkah laku senpai nya
"Maaf menganggu pembicaraan kalian, tapi kami masih memiliki konser nanti" Ujar Riku memulai pembicaraan
Mitsuki mengangguk kecil lalu menatap Re:vale "Iya, kami harus segera bergegas senpai"
"Rupanya Kouhai kita sangat sibuk" Ujar Momo
Yuki mengangguk setuju ke Momo lalu memasang wajah serius "Sebenarnya ada yang ingin kami bicarakan pada kalian"
"Manager kami pasti sudah berbicara dengan manager kalian" Sambung Momo
"Trigger juga, kami akan membicarakan ini dengan kalian"
"Ada apa?" Tanya Tenn.
"Trigger ikutlah dengan kami, sepetinya Idolish7 harus segera pergi" Ujar Yuki
Sogo menundukan kepala ke arah Yuki dan Momo "Gomenasai..kami benar benar sibuk"
Momo menunjukan senyuman lebar dan menghampiri kouhai nya "Sudahlah jangan khawatirkan hal sepele"
"Berjuanglah Idolish7!" Momo memberi semangat pada Idolish7
"Arigatou Momo-san, kami akan berjuang" Ujar Riku
Tenn melirik adiknya dari kejauhan dan membuka mulutnya "Jangan terlalu memaksakan diri Riku"
"Haii.." Jawab Riku dengan senyuman di wajahnya
Para member Idolish7 kembali menundukan kepala mereka dan mengucapkan terimakasih.
Idolish7 segera pergi untuk melakukan konser, sementara Trigger menuju ke ruang tunggu bersama Re:vale.
Trigger dan Re:vale sedang berkumpul di satu ruangan, membicarakan sesuatu dan bercanda. Hingga akhirnya Re:vale memulai percakapan serius mereka.
.
.
.
Ryunosuke membelalakkan matanya mendengar apa yang dibicarakan Re:vale "Apa..."
"Jadi kalian ingin mengusulkan kolaborasi dari Re:vale, Trigger, Idolish7 dan juga Zool?" Sambung Gaku. "Terlebih selama beberapa bulan" Tambah Gaku.
Momo dan Yuki hanya mengangguk ke arah Gaku. Lalu melanjutkan penjelasan mereka "Itu lah rencana kami, tapi sayang nya Zool sedang melakukan tur konser keliling dunia"
Ujar Yuki
"Kami membutuhkan persetujuan dari agensi kalian". Momo berbicara dengan bangga "Kami yang akan mengurus biaya nya"
"Hahahaha" Ryuu hanya tertawa mendengar perkataan Momo
"Maksutnya kolaborasi itu adalah konser gabungan kan?" Tanya Tenn
Momo tersenyum melihat Tenn yang bersikap tenang dari tadi "Haiii, itu salah satunya.."
"Salah satu.. Apa masih ada yang lain Momo-san?" Tanya Tenn
Yuki memperbaiki posisi duduknya lalu melanjutkan pembicaraan "Hai... Kami menyiapkan rumah yang cukup besar. Di dalamnya terdapat 12 kamar dan beberapa kamar mandi"
"Ada juga 3 ruang untuk latihan, tempat perekaman, dan lainnya" Sambung Momo
Member Trigger saling menatap satu sama lain mencoba memahami apa yang sebenarnya senpai nya rencanakan
"Apa mungkin kita akan tinggal dalam satu rumah?" Tanya Ryuu mengutarakan pikirannya
Yuki menaruh kaki kanannya ke atas kaki kirinya lalu menatap Trigger "Haii, seperti itulah.. Jadi apa kalian setuju?" Tanya Yuki
Trigger masih memikirkan rencana senpai nya. Mempertimbangkan apa yang akan mereka lakukan untuk kedepannya.
Setelah beberapa saat para member trigger saling menatap dan tersenyum satu sama lain
"Baik kami setuju, lagi pula ini salah satu pekerjaan kita kan" Ujar Tenn sambil menatap Re:vale
"Wah.. Jadi kalian setuju oke" Ujar Momo bersemangat
Gaku tersenyum lalu menjawab "Haii, mulai sekarang mohon bantuannya senpai"
"Yosh.. Sekarang tinggal menunggu jawaban Idolish7" Tambah Momo
---------------------------
Setelah menyelesaian konser nya para member Idolish7 kembali ke ruang tunggu mereka
"Eh...." Ujar member Idolish7 bersamaan
"Kolaborasi dan tinggal satu atap??" Ujar Sogo dengan bersemangat
Tamaki melihat Sogo yang tersenyum berseri seri "So-chan kau berlebihan"
Mitsuki juga terlihat bersemangat "Kelihatannya seru iya kan Riku"
"Uhm..."
"Waww, watashi sudah tidak sabar" Ujar Nagi kegirangan
Yamato memegang dagu nya lalu duduk menyandar "Yaotome setuju ya". Yamato menjeda kalimatnya sebentar "Onii-san sih terserah kalian" Tambahnya
Iori mulai memikirkan perhitungan rencana mereka kedepannya. Lalu ikut berbicara "Sepertinya itu ide yang cukup bagus, apalagi melihat Re:vale sang juara bertahan"
"Mereka yang mengajak kita hal itu bisa menguntungkan bagi kita" Ujar Iori
"Jadi apa itu artinya kalian setuju?" Tanya Tsumugi
Para member Idolish7 dengan cepat memutuskan dan menjawab "Haiii"
-----------------
Re:Vale menayangkan sebuah iklan yang memberitahukan bahwa mereka akan berkolaborasi dengan idolish7 dan Trigger
"Yahooo.. Re:vale desuu"
"Minna apa kabar??"
"Hari ini kami mau mengumumkan... Re:Vale, Idolish7 dan Trigger akan berkolaborasi.. Terlebih lagi Kami akan tinggal dalam 1 atap"
"Yeyy pasti akan seru, nee Yuki"
"Kau benar Momo aku jadi tidak sabar menantikannya"
Lalu iklan tersebut diakhiri dengan adegan suami istri mereka :v
Fans: Nani?? ketiga grup itu akan berkolaborasi
Fans: Wah aku jadi tidak sabar
Fans: Re:vale sang pemenang keseluruhan kategori, Idolish7 adalah pemenang Idol Pria.. Dan ada juga Trigger
Fans: Pasti seru, aku jadi menantikan acara mereka
Fans: Meskipun Trigger sempat mengalami kemunduran. Tapi mereka tetap keren
Fans: Benar benar yang terbaik
Respon yang diberikan oleh para fans cukup baik, meskipun masih ada beberapa penggemar yang mengkritik Trigger.
Para idol itu mulai berkemas dan membawa apa yang mereka perlukan.
Di asrama Idolish7-------
"Akhirnya hari ini tiba juga" Ujar Mitsuki sambil tersenyum lebar
Mitsuki mengomando rekannya untuk berkemas "Minna, kemasi baju baju kalian.. Bawa barang yang sekiranya kalian butuhkan"
"Ibu Idolish7 memang yang terbaik" Goda Yamato
Mitsuki menatap ke arah Yamato "Berhenti memanggilku Ibu, dasar Ossan"
Mitsuki adalah orang pertama yang selesai berkemas, ia lalu menuju kamar yang lain untuk membantu "Riku apa kau sudah mengemas baju mu? " Ujar Mitsuki
Riku masih sibuk mengemasi keperluannya "Uhm" Ia mengangguk kecil
"Jangan lupa masukkan inhaler dan obat obatan" Tambah Mitsuki.
Mitsuki pun keluar dari kamar Riku lalu menuju ke kamar Nagi.
"Ohh Nagi kau sudah selesai berkemas" Mitsuki mengambil koper milik Nagi dan memeriksanya. Melihat apa yang ada didalam kopernya Mitsuki mulai geram
"Nagi.. Kenapa isinya hanya dvd magical cocona? Bawa juga bajumu!!!"
Yah kalian tau bagaimana Nagi sangat menyukai Magicona, Akhirnya Mitsuki pun ikut membantu Nagi berkemas.
Pagi pun mulai berganti siang para member Idolish7 sudah selesai mengemas perlengkapan mereka masing masing.
Riku membawa tas kecil yang berisi inhaler, ponsel, laptop, kamera dan beberapa dvd nya. Nagi juga membawa seluruh dvd magical cocona. Sogo membawa botol bewarna merah ke dalam kopernya. Yamato memasukkan beer ke dalam tas miliknya. Dan seperti biasa Tamaki membawa semua pudding nya.
"Baiklah minna-san setelah makan siang ini kita akan berangkat menuju rumah yang akan kita tinggali selama beberapa bulan" Jelas Iori
Mitsuki melirik ke arah Iori yang masih memakan masakan buatannya "Iori apa kau sudah mengemasi semuanya?"
"ya sudah Nii-san" Jawab Iori
Setelah menyelesaikan makan siang mereka. Para member kembali memeriksa koper mereka, memastikan bahwa barang yang mereka bawa sudah lengkap.
Idolish7 pun segera bergegas berangkat bersama Banri.
••••••••••••••••
Re:vale dan Trigger sudah sampai di rumah yang akan mereka tinggali. Re:vale memandu Trigger mengelilingi isi rumah. Setelah itu mereka menata barang milik mereka di kamar masing masing.
*Tinn (suara klakson dari mobil Idolish7)
"Mereka sudah datang" Momo segera bergegas menuju ke arah pintu masuk dan menyambut para member Idolish7
"Maaf kami terlambat Momo-san" ujar Mitsuki yang pertama masuk ke dalam rumah. "Kami terlalu lama berkemas" Tambahnya
Momo hanya tersenyum lalu menjawab kouhai nya "Jangan khawatir, kami juga belum lama sampai"
Yuki melihat para member Idolish7 masuk kedalam sambil membawa koper mereka masing masing "Kalian membawa banyak sekali barang ya" ujar Yuki
Tenn masih berada di dalam kamar nya sednagkan, Gaku dan Ryuu berjalan mendekati Re: vale dan Idolish7 "Kalau Nanase aku sudah tau, tapi yang lainnya tidak kalah banyak"
"Nikaido kau bawa apa itu?" Tanya Gaku
Yamato menunjukan tas lain yang ia bawa "Oh ini beer"
"...."
Mitsuki hanya menghela nafas melihat rekannya membawa banyak barang.
"Padahal aku sudah melarang nya tapi Yamato-san, Tamaki dan Nagi tetap memaksa" Jelas Mitsuki.
Yuki menjelaskan beberapa hal pada Idolish7 "Kamar nya ada di lantai atas.. Kami sudah memasang papan nama untuk kamar kalian masing masing, kalian bisa mulai menata barang milik kalian"
"Wah... Sugoiiii" Ujar Tamaki terkagum kagum
"Kamar nya lebih besar dari pada yang ada di Asrama" Sambung Sogo
Nagi menemukan kamarnya yang berada di paling ujung "Waw, amazing..."
Mitsuki menyusuri lorong dan mencari kamar miliknya "Kamarku ada di depan kamar Iori"
Iori segera memasuki kamar miliknya lalu mulai menata baju baju nya.
Riku juga sudah menemukan kamar miliknya. Kamar nya berada tepat di sebelah kamar Tenn.
Di dekat situ terdapat Momo dan Gaku yang saling mengobrol. Melihat Riku yang sedikit pendiam Momo pun memutuskan untuk bertanya.
"Ada apa Riku?? Sepertinya akhir akhir ini kau menjadi pendiam?" Tanya Momo
Gaku juga menyadari bahwa Riku menjadi sedikit pendiam "Nanase apa ada suatu masalah?"
Riku menatap Gaku dan Momo lalu mengalihkan matanya ke arah lain "Ah... Ieee.. Maaf membuat kalian khawatir"
Momo menatap curiga Riku, karena Riku mengalihkan matanya saat menjawab. Namun Momo mencoba mengerti dan tidak bertanya lebih lanjut "Baiklah, kalau ada sesuatu ceritakan saja padaku" Ujar Momo
Riku tersenyum ke arah Momo dan mengangguk mengerti.
Riku pun bergegas menuju ke kamar miliknya dan meninggalkan Gaku dan juga Momo yang berdiri disana.
"Kenapa kau tidak bertanya?" Tanya Yamato yang sedari tadi mendengar percakapan mereka dari kamar nya yang sedikit terbuka
"Nikaido ternyata kau mendengarnya"
Yamato keluar dari kamarnya lalu menutup pintunya "Tentu saja, sebenarnya yang lain juga ikut khawatir" Ujar Yamato sambil menoleh ke arah rekan rekannya yang sedari tadi juga ikut mendengarkan
Tamaki melangkahkan kakinya keluar dari kamar "Rikkun jadi aneh, ia seperti sedang memikirkan sesuatu". Ujar Tamaki
Sogo memasang muka khawatir sambil berjalan menghampiri yang lain "Riku-kun memang terlihat seperti biasa namun ia menjadi jarang berbicara"
"Sejak itu..."
"Sejak itu....? Apa maksutmu Tamaki?" Tanya Mitsuki yang keluar kamar bersamaan dengan Iori dan Nagi
"Apa kau tau sesuatu Tama?"
Tamaki mencoba mengingat sejak kapan Riku menjadi sedikit aneh "Saat pulang dari Tokoh Buku"
"Tokoh buku? Apa maksutnya dan Kapan Nanase-san pergi ke sana?" Tanya Iori yang menanyakan beberapa pertanyaan secara langsung
Tamaki menghela nafas kecil lalu mulai membuka mulutnya "Hari dimana saat jadwal ku tidak banyak.. Saat itu Rikkun tidak memiliki pekerjaan di hari itu". Tamaki menjeda kalimatnya berusaha mencari kata yang tepat untuk menjelaskan "Lalu kami pergi ke Tokoh buku, aku melihat Riku yang melamun di depan buku buku cukup lama dan memanggilnya." Jelas Tamaki
Para member Idolish7 serta Gaku dan Momo mencoba memahami perkataan Tamaki.
"Jadi begitu, terimakasih sudah menjelaskannnya Tamaki-kun" Ujar Sogo
Para member Idolish7 menghela nafas mereka, Mereka sangat khawatir dengan salah satu member terbungsu mereka.
Yamato menatap idol yang ada di sekitarnya dan kembali memulai pembicaraan "Untuk sekarang biarkan saja dulu, Riku pasti punya alasan karena tidak menceritakannya pada kita"
"Kita serahkan saja ini pada Kujou, aku yakin dia pasti akan menyadari nya" Tambah Yamato yang menyadari pintu kamar Tenn terbuka sedikit. Ia yakin bahwa Tenn juga mendengar percakapan mereka.
Para member Idolish7 beserta Gaku dan Momo hanya menangangguk mengerti. Mereka pun kembali ke kamar masing² untuk kembali menata barang mereka.
*Tok tok tok
Tenn memutuskan untuk menemui Riku setelah beberapa menit.
Tak lama kemudian pintu kamar tersebut terbuka dan terlihat sosok lelaki bersurai merah.
"Tenn-nii?".
Riku mempersilahkan Tenn untuk masuk kedalam kamarnya "Masuklah Tenn-nii" Ajaknya
Tenn berjalan memasuki kamar Riku, Riku sudah selesai mengemasi barang barangnya.
Suasana menjadi hening, Riku membalikan tubuhnya menghadap Tenn dan hanya menatapnya lalu mengalihkan matanya ke arah lain. Tidak ada percakapan di antara mereka suasana nya cukup canggung. Karena akhir akhir ini Riku dan Tenn tidak saling bercakap saat bertemu.
Tenn menghela nafas besar lalu memulai pembicaraan "Aku akan duduk disini ya"
"A-ah uhmm" Riku~
"Anu.. Tenn-nii bagaimana pekerjaanmu akhir akhir ini" Riku mulai berbicara dengan Tenn untuk mencairkan suasana canggung
"Lumayan bagus, Trigger sudah mulai berkembang sejak skandal itu" Jawab Tenn
Riku menunjukan senyuman di wajahnya "Syukurlah kalau begitu, Tenn-nii dan yang lain sudah berusaha"
Tenn mulai tersenyum kecil melihat adiknya lalu menatap wajah Riku "Apa yang kau sembunyikan Riku..." Tanya Tenn.
Riku sontak kaget mendengar perkataan kakak kembarnya, seperti biasa Tenn selalu bisa menebak perasaan Riku.
"Di balik senyumanmu itu, apa yang kau sembunyikan". Tenn masih menatap Riku yang sedari tadi diam. "Riku akhir akhir ini kau bahkan tidak menatap lurus mataku" Tambah Tenn
Riku mengeryitkan dahinya dan menggenggam erat baju miliknya "Tenn-nii selalu saja bisa menebak diriku". Riku menundukkan kepalanya dan melanjutkan kalimatnya "Aku.. Aku hanya.... Memikirkan jalan apa yang harus kupilih nantinya". Ujar Riku.
"Aku tidak tau apa yang kupilih nanti itu benar atau tidak" Tambahnya.
Riku merapatkan bibir nya berusaha untuk tidak mengatakan semua nya lebih jauh.
Tak lama kemudian terdengar nafas Riku yang mulai tidak beraturan. "Riku Kau baik baik saja?" Tanya Tenn khawatir
"Kau butuh inhaler?"
Riku mengatur ulang nafasnya dan berhasil meredakannya "A- aku ba- baik saja Tenn-nii, maaf membuatmu khawatir".
Tenn menghela nafas lega melihat Riku yang berhasil mengatur nafas nya. "Pilihlah berdasarkan kata hatimu. Tidak usah repot repot memikirkannya cukup dengarkan apa kata hatimu" Ujar Tenn
"Bagaimana jika pilihan yang diambil ternyata salah?"
Tenn menatap Riku yang sedari tadi menunduk. Mata Riku tertutup oleh poni miliknya "Tidak peduli benar atau salah, jika kau memilih nya maka kau harus melakukannya dengan benar".
"Pilihlah sesuatu yang tidak akan kau sesali untuk kedepannya" Tambah Tenn
Riku terdiam sesaat ia mengangkat kepala dan menolehkan ke arah Tenn sambil memasang senyum tulus di wajahnya "Uhmm Arigatou Tenn-nii, kau memang yang terbaik"
Tenn tersenyum kecil melihat senyuman tulus Riku. Senyuman yang ia berikan adalah yang terbaik menurut nya.
Riku dan Tenn menghabiskan waktu mereka bersama. Hingga tak terasa hari sudah menjelang malam.
Tak lama kemudian terdengar ketukan dari luar. "Riku-kun apa kau tidak ingin mandi??" Tanya Yuki dari luar kamar
"Ah.. Haiii kami akan segera mandi" Jawab Riku.
Riku mengambil handuk serta baju, melangkahkan kaki ke luar dan disusul oleh Tenn
Yuki hanya tersenyum lega melihat Riku yang kembali riang itu "Sepertinya perasaanya sudah membaik" ujar Yuki sambil menatap Tenn dan Momo yang ada di sebelahnya
Momo menatap punggung Riku yang hampir menjauh "Hummm, sepertinya Tenn berhasil menghiburnya... Hubungan saudara kembar kalian itu sangat kuat"
"Kau benar Momo". Yuki dan Momo bergegas turun ke bawah menemui para member lainnya
Sementara Tenn hanya tersenyum kecil melihat adiknya.
Riku selesai dari mandinya bergegas turun ke bawah menuju ruang tamu tempat berkumpulnya para Idol lain
Tamaki yang menyadari pertama kali melihat kedua saudara itu menuruni tangga
"Itu Rikkun dan Tenten" tunjuk nya
"Sepertinya kalian akur ya" Goda Gaku
"Tentu saja, kau pikir kami akan bertengkar ubanman?" Jawab Tenn
"Berhenti memanggilku ubanman, ini warna rambut asliku" keluh gaku
"Hmmm... Tapi rambutmu seperti ossan"
"Tennn!!"
"Aduhh... Kalian berhentilah bertengkar, kenapa setiap kali selalu bertengkar huh?!" Keluh Ryuu
"Kami memesan ramen untuk kalian, ayo segera dimakan" Ujar Momo sambil memberikan ramen kepada yang lain
Yamato berjalan mendekati mereka sambil membawa beer di tangannya "Sepertinya kita butuh beer.. Tsunashi apa kau mau satu?"
"Rikkun bau ramen nya enak sekali" Ujar Tamaki yang duduk di sebelah Riku
Riku hanya terkekeh kecil melihat sikap imut Tamaki lalu menatap Sogo yang duduk di depannya sedang menuangkan cairan merah kedalam ramen yang akan ia makan
"Sogo-san berhenti menuangkan itu.. Horaa lihatlah kuah nya sudah bewarna sangat merah" Ujar Riku
"Tenang saja, ini masih kurang" Jawab Sogo dengan santainya
Mitsuki yang duduk di sebelah Sogo membelalakan matanya, ia sedari tadi melihat Sogo yang sedang menuangkan saus. "Sogo kau akan sakit perut nanti". Mitsuki merebut botol merah itu dari Sogo dan membawanya pergi
"Nanase-san kelihatannya kau sudah lebih baik" Ujar Iori
"Ah uhm.. Sepertinya aku membuat kalian khawatir juga.. Gomenn"
Sogo menatap Riku dan tersenyum "Ieee.. Syukurlah kau sudah baik Riku-kun"
Mitsuki yang baru saja kembali dari dapur kembali duduk di sebelah Sogo "Jika ada masalah katakan saja pada kami"
"Kami akan membantu sebisa mungkin" sambung Iori
Yamato berjalan menghampiri Riku lalu mengacak pelan surai milik Riku "Nii-san juga juga mengkhawatirkan Riku"
"Riku kau bisa curhat denganku" Ujar Nagi yang ikut duduk di dekat Riku
Tamaki menghentikan makannya dan menoleh ke arah Riku "Kami akan mendengarkan ceritamu Rikkun"
Riku menatap wajah milik para membernya, mereka semua sangat khawatir dengan Riku. Riku menghela nafas nya lalu membuka mulutnya "Arigatou minna.. Maaf membuat kalian khawatir, lain kali akan kuceritakan pada kalian jika memiliki masalah" Ujar Riku sambil tersenyum lebar
Re:vale dan Trigger yang memperhatikan Idolish7 dari tadi tersenyum lega.
"Waw.. Kouhai kita sangat manis nee Yuki" Ujar Momo dengan mata berbinar binar
"Iya kau benar Momo, syukurlah mereka menjadi kouhai kita" Tambah Yuki sambil menatap mata Momo
Gaku hanya menatap senpai nya yang seperti suami istri itu.
"Syukurlah kalian bisa saling memahami" Sambung Ryuu
"Tentu saja karena kami adalah teman" Jawab Tamaki
Gaku dan Ryuu menatap member Idolish7 lalu menoleh ke arah Tenn. Mereka menyadari bahwa Tenn tadi sempat tersenyum.
"Kerja bagus Bocah" Ujar Gaku sambil mengacak surai milik Tenn
Tenn menolehkan kepalanya ke arah lain lalu menepis tangan Gaku "Jangan bertingkah memalukan Sobaman"
Ryuu memperhatikan kedua rekannya lalu tertawa kecil "Tenn seharusnya kau lebih jujur"
.
.
.
Tenn berdiri dari duduknya sambil membawa gelas cup miliknya, melangkahkan kaki menuju ke tempat Riku duduk. Tenn duduk di kursi sebelah Riku yang kosong.
"Tenn-nii". Riku menatap Tenn yang kini sudah duduk di sampingnya. "Aku tidak percaya bisa tinggal satu rumah lagi dengan Tenn-nii. Bahkan sampai satu kamar". Riku tertawa canggung sambil menggaruk pipinya
"Rasanya seperti kembali ke waktu kita masih kecil"
"Hmm..." Tenn menjawab singkat perkataan Riku sambil menatap lantai. "Andai saja kita bisa seperti ini terus sama seperti dulu" Guman Tenn
Meskipun suara Tenn sangat kecil namun Riku berhasil mendengarnya. Ia hanya menghela nafas sambil menatap gelas miliknya.
"Ah so-chan apa yang kau lakukan?!" Rengek Tamaki. Tamaki yang sedari tadi masih belum menyelesaikan makannya, Sogo menuangkan saus pedas ke dalam ramen milik Tamaki
Tamaki menggeram kesal melihat tingkah Sogo yang sedang mabuk. Ia pun pasrah dan memberikan ramennya kepada Sogo. Sogo masih terus menuangkan saus itu sambil tertawa, Riku dan Tenn merapatkan bibirnya sambil melihat ke arah mangkuk ramen yang kuahnya menjadi warna merah.
"Sogo-san darimana kau dapat itu, bukannya Mitsuki sudah membawa nya pergi" Ujar Riku
Sogo tertawa kecil lalu menunjukan botol bewarna merah itu "Ini... Aku ambil dari kamar ku"
'Berapa banyak yang kau bawa Sogo-san' batin Riku
Riku juga ikut pasrah melihat Sogo sepertinya ia tidak bisa menghentikannya. Riku kembali mengobrol bersama dengan kakak kembarnya.
Malam itu Idolish7, Trigger dan Re:vale menghabiskan malam mereka bersama. Seperti biasa para orang dewasa melakukan kegiatan minum beer.
'Hari hari yang sungguh menyenangkan' batin Riku sambil tersenyum menatap para idol yang berkumpul di situ
Dia menolehkan kepala ke atas menatap langit langit rumah lalu menghela nafas untuk kesekian kali
"Aku...."
"..."
"Sudah memutuskannya"
Ryuu menghampiri Riku yang sedang duduk termenung sambil menatapi langit langit. Ia menuangkan cairan ke dalam gelas yang dipegang Riku.
"Riku Ayo minum.."
Riku terkejut menyadari keberadaan Ryuu yang sedang menuangkan beer di gelasnya. Busa keluar dari gelas Riku dan membuat baju serta celana panjang miliknya menjadi basah.
"Mou.. Tsunashi-san" Riku mengeringkan lantai yang ikut basah karena tertumpah beer
"Oi Ryuu, Nanase masih dibawah umur" Ujar Gaku sambil menarik Ryuu
"Hehehe Ta-kun apa kau tidak merasa deja vu?" Tanya Sogo yang menaruh kepala nya di kaki Tamaki sambil memeluk botol beer
"So-chan, kaki ku udah mau kesemutan" Rengek Tamaki
Ryuu menoleh ke arah Nagi sambil menunjuk ke arahnya "Eh.. Tapi si tampan Nagi sudah boleh minum beer" Jawab Ryuu
"Rokuya sudah berumur 20 tahun, sedangkan nanase baru 19 tahun" Jelas Gaku kepada Ryuu
"Kalau begitu tahun depan?"
Riku tertawa melihat tingkah Ryuu yang sedang mabuk "Hahahaha..". Riku kembali menatap langit langit dan bergumam kecil "Tahun depan ya"
Ryuu berhasil mendengar suara Riku walau kecil namun saat ini ia sedang mabuk.
Riku berdiri dari tempat duduknya dan berjalan menuju tangga.
"Rikkun kau mau kemana?" Tanya Tamaki
"Aku mau ganti baju dulu" ujar Riku yang sedang berjalan sambil menolehkan kepala sebentar
Yuki melihat dinding yang ada di ruang tamu tempat berkumpulnya para idol saat ini "Sebaiknya kita sudahi malam ini dan segera tidur" Ujar Yuki
"Ya ini sudah larut, anak baik harus tidur lebih awal" Sambung Momo
Iori mengangguk setuju "Itu benar, jika tidak Yotsuba-san akan tidur sampai soreh"
"Ehh.. Kenapa aku?" protes Tamaki
"Maa.. Maa.. Kalo begitu kita bereskan semua ini dan kembali ke kamar masing masing" ujar Yamato
"So-chan ayo bangunlah, aku mau segera tidur" Tamaki berusaha menyingkirkan Sogo yang masih tidur di pangkuannya
Iori membantu yang lain membereskan kerusuhan yang mereka buat, lalu menatap kakak nya "Nii-san wajahmu merah sekali apa kau baik baik saja"
"hemmm, aku baik kok Iori"
Merekapun akhirnya selesai membereskan dan segera bergegas menuju kamar masing masing.
"Good Night minna" Ujar Nagi sebelum memasuki kamar
Para Idol pun kembali ke dalam kamar mereka dan masuk ke dalam mimpi.
Riku berbincang sebentar dengan kakaknya.
"Selamat malam Tenn-nii" ujar Riku menatap Tenn memberikan senyuman lalu masuk ke dalam kamarnya.
"Selamat malam Riku"
Riku saat ini sedang merenung sambil menatapi langit langit kamarnya.
"Kurasa ini pilihan yang terbaik, terimakasih sudah membantuku Tenn-nii" Gumam Riku.
Beberapa menit kemudian mata Riku mulai tertutup karena mengantuk dan akhirnya ia tertidur.
••••••••••••••••••••••••♥••••••••••••••••••••••••
Terimakasih bagi yang udah baca sampai akhir..
Penasaran kelanjutannya??
Hehehehe
Maaf ya kalo alur nya aneh 🙏
Sampai jumpa di chapter berikutnya
Ja Bye Bye~
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro