Chapter 25
Saat ini di ruang tunggu ketujuh lelaki berkumpul bersama menanti konser mereka setelah sekian lama.
"Rikkun itu plin plan ya" Sahut Tamaki
"Kalau gitu aku gak jadi kembali" Balas Riku.
"Jangannn!!"
"Nanase-san" Panggil Iori.
"Ya?"
"Ah tidak" Iori menghela nafas ia selalu memikirkan tentang kondisi Riku yang harusnya sangat parah 'Meski terlihat sehat tapi apakah Nanase-san benar benar baik baik saja?' batinnya.
"Apa kalian mendengar berita, akhir akhir ini banyak idol yang dikabarkan pensiun" Ujar Yamato.
"Memang apa yang salah?" Mitsuki~
"Ini aneh Mitsuki-san setiap idol selama 2 minggu ini pensiun tidak diketahui alasannya. Bahkan ada yang dikabarkan menghilang." Jelas Sogo memasang pose berpikir.
"Mungkinkah ini ulah dari Katakagi?" Nagi~
"Re:vale mendapat kritikan akhir akhir ini" Sahut Mitsuki.
"Mungkin dia berniat menyingkirkan idol dari industri hiburan" Balas Riku.
"Hanya karena ia gagal menjadi idol?!" Sogo~
"Egois" Sambung Tamaki.
"Minna-san 10 menit lagi kita akan mulai" Ucap Tsumugi selaku manager Idolish7
Di sisi lain--
"Sebentar lagii!! Aku gak sabarr!!" Ujar Momo girang dari bangku penonton.
"Ini adalah comeback dari Idolish7, jangan lengah Momo" Yuki~
"Kita tidak boleh tertinggal!" Gaku~
"Trigger juga akan berjuang" Ryuu~
Tenn menatap ke arah panggung dan tersenyum kecil 'Idolish7 memang sempurna dengan formasi lengkap'
Tak lama lampu disorotkan pada Idolish7 yang memasuki panggung, sorakan penggemar terdengar keras, lighstick dengan warna berbeda digoyangkan.
"Woah meski aku tampil di panggung rasanya kali ini berbeda" Tamaki~
"Aku sangat senang loh" Mitsuki~
"Aku lebih senang bernyanyi bertujuh" Sogo~
"Yes moment ini akan selalu watashi ingat" Nagi~
"Aku akan bersinar cerah bersama kalian" Yamato~
"Kita akan bersinar karena kita bertujuh adalah bintang sesungguhnya" Riku~
"Aku sudah lama tidak merasa sebahagia ini" Iori~
Fans: Kyaaa Rikkunnn!!!
Fans: Idolish7!!
"Aku Nanase Riku mengucapkan terimakasih karena kalian mau menerimaku kembali sebagai center"
"Aku kembali!"
"Selamat datang kembali Nanase Riku!!"
"Idolish7 - Restart Pointer"
(pixiv)
'Dari kesekian kali konser yang kami lakukan berenam, ternyata lebih menyenangkan jika kami melakukannya bertujuh' Iori~
'Inilah sebabnya aku sangat mencintai Idolish7, momen bersama kalian memang yang terbaik. Aku akan berjuang keras!' Yamato~
'Meski banyak masalah yang terjadi, tapi aku sangat bersyukur berkesempatan bernyanyi di atas panggung bersama yang lain' Mitsuki~
'Menyanyi dan menari dengan Rikkun dan yang lain sangat menyenangkan!' Tamaki~
'Semoga kami bisa terus bernyanyi bersama. Syukurlah aku menjadi bagian dari Idolish7' Sogo~
'Aku sangat menyayangi mereka, bagiku mereka adalah harta yang beharga. Tidak akan kubiarkan Idolish7 kembali hancur' Nagi~
'Kami akan bersinar terang bila bertujuh... Karena kami adalah Bintang Sesungguhnya'
'Kuharap saat saat ini berlangsung lama'
'Aku ingin waktu berjalan lambat'
'Hari ini benar benar membahagiakan, aku sangat bersyukur' Riku~
"Bagaimana? Menyenangkan?" Tamaki~
Fans: Sangat menyenangkann!!!
"Yokatta desu" Nagi~
"Hei.. Ayo bernyanyi lagi!" Ajak Tamaki.
"Ya aku juga ingin bernyanyi lagi!" Sogo~
"Yosh!! Idolish7 - Memories Melodies!" Sahut Yamato memberi aba aba.
.
.
"Nanase-san kan sudah kubilang jangan terus menerima encore! Lihat kondisimu jadi memburuk kan!" Omel Iori.
"Aku sudah lebih baik Iori!" Elak Riku.
"Rikkun obatmu banyak sekali" Ucap Tamaki melihat tas Riku.
"Riku bukankah kau harus segera operasi? Bagaimana dengan pendonornya?" Tanya Mitsuki.
Riku menggeleng "Aku tidak mau! Aku tidak ingin mengambil hidup seseorang.. Aku tidak butuh pendonor"
"..."
"Riku kau itu memang anak yang baik tapi kami akan merasa sedih bila kau semisal... Tiada..." Sahut Yamato dengan suara lirih di akhir.
"Haha.. Aku memang akan mati akhirnya kan" Jawab Riku tersenyum.
"Riku! Jangan berkata seperti itu" Balas Nagi.
"Jangan katakan hal buruk seperti itu Riku-kun" Sambung Sogo.
"Ah Gomen.. Jangan memasang wajah begitu di hari ini.. Sekarang kita harusnya bersenang senang kan" Ujar Riku.
"... Emm? Rikkun kenapa tanganmu bergetar?"
"Tanganku tidak bergetar kok..." Elak Riku.
.
.
Hari berganti malam para Idol berkumpul di kantor Takanashi untuk merayakan atas berkumpulnya Idolish7 kembali.
"Sudah lama kantor tidak seramai ini" Ucap Banri.
"Kau benar Banri-kun rasanya lebih nyaman jika kantor menjadi ramai" Balas Otoharu.
"Aku senang Idolish7 kembali berkumpul dengan formasi lengkap" Sambung Tsumugi.
"Momo-chan juga senang! Untuk merayakan hari ini mari kita bersulang!" Sahut Momo.
"Oi Yaotome di black or white nanti Idolish7 akan menantang Trigger" Ucap Yamato duduk bersebelahan dengan Yaotome dengan membawa segelas beer.
"Silahkan saja kami tidak akan kalah!" Balas Gaku.
"Wah Yukirin jangan beri So-chan minuman itu!" Larang Tamaki melihat Yuki yang ingin menuangkan beer.
"Oh Ayolah.. Malam ini kita bersenang senang kan" Ucap Yuki menyodorkan gelas berisi beer ke Sogo.
"Huwaa Iorin.. So-chan pasti jadi aneh saat minum itu" Rengek Tamaki berpindah ke dekat Iori.
"Yotsuba-san jangan seperti anak kecil!" Iori~
Momo memberikan segelas beer kepada Riku. "Ah..Momo-san aku gak mau minum alkhohol" Tolak Riku
"Apa Nanase tidak kuat minum bir? Cobalah dulu ini enak" Gaku~
"Gak mau!!"
"Heh? Riku-kun ini enwak loh" Sahut Sogo berjalan linglung sambil tersenyum.
"Lihat itu.. Aku gak mau jadi aneh kayak Sogo-san" Riku~
Riku menyadari sesuatu dan menoleh kearah Tenn "Tenn-nii kau minum bir?"
"Ini air putih"
"Rupanya 2 saudara ini tidak pernah mencicipi rasa bir. Gimana kalo coba sedikit saja" Ucap Gaku kembali menyodorkan beer.
"Jangan beri itu pada Riku! Itu tidak baik untuk kesehatannya!" Tegur Tenn dengan tatapan intimidasi.
"Minna want to watch Cocona?" Tanya Nagi yang entah sejak kapan membawa DVD nya.
"Lihat dramanya Yamato-san aja!" Mitsuki~
"Hei jangan! Lihat animenya Nagi aja!" Yamato~
"Apa kau malu Yamato-kun. Tenanglah kau terlihat tampan di sana" Goda Yuki.
"Noo watashi maunya lihat Coconaa!!! Nagi~
Remot dipegang oleh Sogo ".. Hwehewe.. Lihat rekaman konser Trigger aja"
"Noo!!! Coconaa aja!!"
"Enggak! Dramanya ossan ajaa!!"
"Mitsu jangan panggil aku ossan!!"
"Ehh? Aku mwau nonton konser Trigger!"
"Minna-san jangan ribut!" Iori~
Dan... Dimulainya perang mulut berkepanjangan...
"Ah kami harus pergi.. Kami memiliki banyak pekerjaan" Pamit Otohatu meninggalkan para idol disusul oleh Tsumugi dan Banri.
"Oke gimana kalo nonton Magicona dulu, lalu drama Yamato-kun dan rekaman konser" Usul Yuki yang akhirnya disetujui dan suasana menjadi sedikit lebih tenang.
Iori menghela nafas melihat kelakukan membernya, ia pindah ke sebelah Riku. "Nanase-san kau melamunkan apa?"
"Ah ti-tidak kok..."
"Nanase-san kau berkeringat banyak" Ucap Iori khawatir.
"Panas! Disini udaranya panas" Jawab Riku.
"Nanase-san..." Iori tidak percaya dengan alasan Riku karena ia melihat Riku mencengkram kuat lengan bajunya serta berkeringat banyak.
"Maaf aku ke toilet sebentar" Ucap Riku sedikit oleng saat mencoba berdiri. Ia berjalan melewati idol lain.
Riku telah pergi beberapa menit dan Ryuu yang dalam kondisi mabuk ijin ke toilet. Ryuu berjalan linglung dan mengantuk karena efek beer.
Ryuu berjalan di lorong dan melihat sosok lelaki berdiri dengan tangan berpegang pada dinding. Ryuu berjalan mendekatinya "Riku-kun kau ngapain-"
Omongan Ryuu terputus mendengar Riku yang tiba tiba terbatuk. Seketika Ryuu langsung tersadar dari mabuknya di saat ia melihat darah yang keluar dari mulut Riku membasahi tangan dan jatuh ke lantai meninggalkan noda merah.
"Riku-kun!!"
Ryuu dengan sigap menahan tubuh Riku yang hampir jatuh, ia menjadi bingung, syok dan semacammya.
Di sisi Idol lain--
"Dimana Riku?" Tanya Tenn yang tadi asik mengobrol dengan Momo.
"Katanya ke toilet" Jawab Iori singkat.
"Bukannya Rikkun terlalu lama di toilet?" Tamaki~
"Riku-kun!!" Terdengar suara keras Ryuu dari luar dengan memanggil nama Riku. Yang lain sontak terkejut dan langsung keluar menuju sumber suara.
Para idol berjalan di lorong dan mendapati kedua orang itu. Terlihat Ryuu yang sedang panik dan bingung.
"Ryuu, Nanase!"
"Ga-Gaku ba-bagaimana ini.." Ucap Ryuu panik.
"Tenanglah Ryuu.. Ada apa? Disini gelap jadi tidak kelihatan"
Karena lorong gelap para Idol jadi tidak bisa melihat dengan jelas. Yamato segera menyalakan lampu untuk melihat dengan jelas apa yang terjadi.
"Ri-Riku-kun... Riku-kun terus... Me-memuntahkan darah" Jelas Ryuu.
Melihat pemandangan kedua orang itu membuat para Idol menjadi diam dan syok. Nafas mereka menjadi tercekat.
Tenn segera menghampiri adiknya, terlihat wajah Tenn menjadi pucat melihat kondisi adiknya. Riku mencengram kuat bajunya dengan nafas terengah engah.
"Obat- Uhuk uhuk"
*Tes
Riku kembali terbatuk dan lagi lagi darah keluar dari mulutnya. Wajah Riku terlihat sangat pucat padahal sebelumnya wajahnya terlihat segar.
Banri yang mendengar keributan dari ruang kerja segera menghampiri mereka. "Ban! Ban telfon ambulan sekarang juga!" Perintah Yuki.
"Eh ada ap- !! Riku-kun!!" Banri yang menyadari itu segera menghubungi ambulan. "Bertahanlah! Sebentar lagi ambulan sampai!"
"Ba-bagaimana ini?"
"Ugh.." Riku memukul mukul dadanya yang terasa sangat sakit. Rasa sakit itu sangat parah sampai sampai Riku terus menrintih bahkan mengerang kesakitan. Air juga terus berjatuhan dari mata Riku.
Nafas Riku masih terengah dan ia kembali memuntahkan darah entah sudah yang keberapa.
"Me-Menjauhlah... Nan-Nanti...Ka..lian.. Kotor" Ucap Riku dengan suara pelan karena menahan sakit. Ia melihat darahnya mengalir dan mengotori baju Ryuu, Tenn dan beberapa orang yang mendekatinya.
"Aku tidak peduli.. Hiks.. baju kan bisa dicuci!! Aku lebih khawatir sama Rikkun! Hiks.." Jawab Tamaki yang sedang menangis.
"Bertahanlah Nanase-san!"
"Da-darahnya banyak sekali" Yamato~
"Riku kau itu kuat jadi bertahanlah!" Sahut Momo.
Riku masih merintih kesakitan, tangannya mencengkram kuat baju. Air mata terus keluar baik dari beberapa Idol seperti Mitsuki, Tamaki, Nagi, dan Momo. Yang lain terlihat berkaca kaca berusaha tenang menanggapi situasi.
"Ugh.. Sa... kit..."
Tenn yang tidak tau harus apa memilih untuk memeluk adiknya. Meski Riku sempat menolak karena ia akan membuat baju Tenn semakin kotor. Riku hanya menurut karena tubuhnya sangat lemah dan juga sakit.
Tenn terus mengelus surai kepala adiknya karena hanya itu yang bisa dilakukannya.
Tak lama Riku kembali terbatuk dan darah lagi lagi keluar membuat baju Tenn terkena noda merah.
"T-Tenn-nii.. Ka-kau ja-jadi kotor"
"Tidak masalah Riku"
Gaku menghentakan kaki kesal "Siall!! Kenapa ambulannya lama sekalii!"
Mata Riku terasa berat dan tak lama Riku tertidur lebih tepatnya ia kehilangan kesadaran dalam pelukan Tenn.
"Riku?"
"Riku/Nanase-san??!!"
Karena ambulan tak kunjung datang akhirnya Banri sendiri yang mengantarkan Riku. Sementara yang lain menyusul dengan kendaraan lain.
.
.
"Bagaimana Akira-kun?" Tanya Yuki mewakili Tenn dan yang lain saat melihat Akira selaku dokter keluar dari ruangan.
Akira terlihat murung ia merasa tertekan melihat kondisi temannya, ia menghela nafas dan mulai menjelaskan "Erin maksutku Nanase Riku, kondisinya sangat buruk. Kalian seharusnya tau itu kan? Biar kukatakan.. Waktu yang tersisa kurang lebih 4 bulan. Apa kalian tidak segera mencari pendonor?!"
"Kami sudah menanyainya tapi Nanase-san bilang tidak ingin mengambil nyawa orang lain demi keselamatannya" Iori~
"Kami juga membantu mencarikan pendonor yang tepat. Tapi setiap ada Riku selalu menolaknya" Momo~
"Hah.. Erin benar² orang yang baik. Tapi kalian harus mencarinya. Meski aku tau itu sulit, terlebih dengan adanya campur tangan Katakagi. Untuk sekarang aku memberi obat penahan sakit yang dosisnya tidak terlalu tinggi. Karena dosis tinggi akan membuat paru parunya semakin terinfeksi. Mulai saat ini kurasa Erin harus beristirahat. Ia tidak lagi bisa menyanyi di panggung. Kondisinya akan kian menurun seiring berjalannya waktu. Jadi lebih baik jika Erin tetap beristirahat" Jelas Akira detail dan membiarkan para Idol melihat kondisi Riku secara bergantian.
Mitsuki, Iori, Gaku dan Ryuu yang pertama masuk. Mereka membuka pintu dan mendapati sosok lelaki terbaring di atas ranjang lengkap dengan selang infus dan masker oksigen.
Mitsuki kembali meneteskan air mata dan duduk di kursi dekat ranjang Riku. Tangannya membelai surai Riku. "Riku.. Maaf.. Seharusnya aku lebih peka mengenai kondisimu. Seharusnya aku sadar kau sudah kesakitan sejak konser tadi.. Maaf.. Hiks.. Aku kakak yang bodoh.. Hiks"
"Nii-san.." Iori memegang bahu kakaknya dan menatap ke arah rekan sub-unitnya. "Padahal aku sering sekali mengomelimu. Tapi kenapa kau sangat keras kepala Nanase! Lihat kondisimu jadi begini kan!" Ujar Iori yang nada suaranya terdengar bergetar. Ia menahan air matanya.
Gaku menghela nafas besar dan menghampiri kedua orang itu. "Jangan bersedih seperti itu! Jangan membuat suasana seperti ini adalah saat terakhirnya! Nanase itu kuat, dia pasti bisa melawan sakitnya! Dia akan bertahan hidup!"
"Kumohon sembuhlah Riku-kun.. Bagiku kau adalah teman yang beharga" Ryuu~
Selanjutnya Duo Mezzo dan Re:vale yang masuk.
Tamaki orang yang mendekati Riku duluan dan menangis tersedu sedu "Hiks.. Rikkun jangan membuatku khawatir! Hiks.. Aku sedih! Kau kan baik baik saja.. Tidak Rikkun itu sehat!"
Sogo menatap wajah Riku yang masih tertidur dan Sogo menampilkan senyum kecil "Mau Teh hangat? akan kubikinkan saat kau bangun nanti"
Momo mendekati dari arah lain dengan nada khasnya "Yahoo Momo-chan disini! Haduh kau itu bandel banget Riku! Kau membuat mama khawatir tau!"
Yuki tertawa kecil dan menatap wajah Riku "Momo kau bukan mamanya... Hah kau lihat Riku-kun sepertinya Momo berencana mengadopsimu. Bagaimana apa kau mau? Hahaha.. Katakan keputusanmu oke?"
Yamato dan Nagi yang masuk berikutnya. Yamato duduk di kursi yang tadi ditempati oleh Mitsuki, ia menatap wajah centernya "Bila dilihat kurasa julukan Tenshi lebih cocok untuk Riku daripada Kujou. Riku itu sangat polos dan baik. Kau tau? Aku menyayangimu loh, aku menganggapmu seperti adikku sendiri.. Ekhem.. Hanya kali ini aku mengatakannya"
"Yamato kau keren sekali desu! Riku ayo tonton Magicona di kamarku! Dengan membawa popcorn dan soda, pasti seru! Watashi sudah tidak sabar!" Nagi~
Tenn adalah orang terakhir yang masuk ke kamar inap Riku, sementara yang lain telah pamit pulang setelah melihat kondisi Riku.
Tenn duduk dan mengomeli sang adik yang masih tertidur pulas. Tenn marah marah sendiri, ia tidak menangis. Karena menangis tidak akan merubah sesuatu. Tenn tidak ingin memikirkan apapun yang buruk. Karena Tenn yakin Riku akan baik baik saja dan ini bukanlah saat terakhirnya.
To Be Continue
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro