Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Chapter 24

3 Minggu berlalu dengan sangat cepat dan diwaktu itu Tenn melarang Riku bekerja ataupun melakukan hal berat sedikitpun.

Saat ini Riku berada di kamar dengan TV yang menyala. Riku sangat bosan karena ia dipaksa untuk tidak melakukan apapun. Riku duduk di atas kasur dan bersandar.

"Tenn-nii aku sudah melihat film ini berkali kali.. Aku bosann" Rengek Riku.

"..."

"Tenn-nii"

"T e n n - n i i . . ."

"..." Riku menjadi sedikit kesal karena Tenn asik sendiri sampai tidak mendengar Riku.

Riku menggembungkan pipi kesal ia lantas mendekati Tenn dan merangkulnya dengan  menyandarkan kepalanya pada leher Tenn.

"Duhh... Tenn-nii!!"

(pixiv)

"Ah maaf.. Ada apa Riku?" Tanya Tenn tanpa dosa.

"Kakakku lebih nyaman sama ponselnya jadi dia mengabaikan adiknya" Balas Riku kesal.

Tenn mematikan ponsel dan menaruhnya. "Tadi Gaku mengirim pesan padaku, Maaf Riku... Kau ingin apa?"

"Hhmmpp" Riku masih menggembungkan pipi, berbaring di kasur, menarik selimut hingga menutupi kepala dan memutar badan membelakangi Tenn.

"Riku..."

"Berapa umurmu?"

"Hei Riku..."

"..."

Tenn tidak mendapat balasan bahkan Riku tidak menoleh sedikit pun.

"Apa kau masih bangun?"

"Riku..."

"Adikku..."

"..."

"Riku adikku sayang..."

Tenn berdiri dari duduknya "Kalau kau begitu aku keluar!"

Tenn membalik badan dan dengan sigap Riku bangun dan menarik tangan Tenn dari belakang. "Jangann!!"

"Jangan pergi dariku... Tetaplah disini Tenn-nii"

Tenn menghela nafas dan tersenyum. Ia duduk di sebelah Riku dengan tatapan menang. "Makannya jangan membuatku kesal Riku"

"Tenn-nii duluan yang mengabaikan aku.. Hmmph"

"Iya iya maaf"

Tak lama pintu diketuk "Tenn Riku ada tamu untuk kalian". Pintu dibuka menampilkan member Idolish, Trigger dan Re:vale.

"Tunggu Tunggu Momo-san?! Kau memberitau yang lainnya jugaa?!!" Tanya Riku melihat ekspresi teman temannya yang sendu.

"Tidak! Mereka yang menguping waktu itu" Momo~

"Haha sepertinya kau dikurung sama Tenn ya" Gaku~

"Ya aku hanya boleh di kamar kata Tenn-nii huh.."

"Gara gara Yaotome-san..."

"Aku?" Gaku~

"Tadi kau mengirim pesan membuatku mengabaikannya dan alhasil Riku ngambek" Jawab Tenn.

"Kalian rukun sekali ya" Ryuu~

"Nanase-san berapa umurmu? Pake ngambek segala" Iori~

"Tuh kan Izumi selalu kompak sama Tenn-nii"

"Jangan samakan aku dengan dia!" Ucap Iori dan Tenn bersamaan.

"Rikkunn.... Huwaaa" Tamaki menghampiri dan memeluk Riku, disusul oleh Mitsuki. "Jangan kemana mana!!"

"Aku disini dan tidak akan kemana mana, karena Tenn-nii akan memarahiku bila pergi" Jawab Riku.

"Aku bawa ousama pudding"

"Tidak Yotsuba, aku menjaga berat badanku"

"Heehh... Aku bukan Yotsuba tapi Tamaki.. Dasar Rikkun pelupa"

"Tamaki-kun Yotsuba itu nama margamu" Sogo~

"Maksut Tama adalah jangan pakai panggilan formal kepada kami" Jelas Yamato duduk di lantai.

"Ya baiklah Nikaido-san"

"Riku kau sengaja kan" Yamato~

"Apanya?"

"Panggil aku Mitsuki seperti biasanya yang lainnya juga" Mitsuki~

"Ha'i chibi-san!" Balas Riku tersenyum jahil.

"Ouhh Riku... Panggil aku Nagi vo-"

Belum selesai Riku memotong perkataan Nagi "Ha'i.. Bule dengan bahasa jepang yang aneh"

"Riku-kun-" Sogo~

"Ada apa Yandere-san?"

"Ya ampun Nanase-san" Iori~

"Apa tsundere-chan?~"

"Pfft...bwahaahahahahaha" Tawa Yamato.

"Apa yang lucu jomblo-san?"

"Pfftt" Yamato mendengar Yuki yang sepertinya sempat menertawakannya.

"Aku baru tau jika yang lain punya nama aneh begitu. Apa aku juga punya?" Tanya Tamaki polos.

"Punya kok namanya si maniak ousama pudding" Jawab Riku.

"Wahh... Aku si maniak ousama pudding!!" Ucap Tamaki girang.

"Nanase kau jadi sama menyebalkannya dengan malaikat bermuka 2 itu" Sahut Gaku melirik Tenn yang dengan cepat mendapat tatapan tajam.

"Tentu saja karena kami bersaudara... Sobaman-san yang ingin dipeluk sejagat dan ditolak 2 kali oleh manager dalam waktu kurang dari 5 menit" Balas Riku.

"Bhawahaahhahahaha"

*Jederr

Petir terasa menyambar Gaku begitu saja dan mendapat tawaan dari Tenn.

"Tenn-kun apa yang kau ajarkan pada Riku-kun?" Yuki~

"Sifatnya Kujo menurun pada Riku"

"Hihihi aku bercanda kok"

"Oh yaa Jomb- maksutku Yamato-san bisa serahkan ini pada Takanashi sachou?" Pinta Riku menyerahkan sebuah amplop.

"Kubuka ya"

"Terserah"

Yamato membukanya dan mengeluarkan kertas berisi surat perihal, para member merapat kepo isi kertas tersebut.

"Horeeeeeeeeeeeeee!!!"

"Eh apa apa?" Tanya Momo antusias.

"Ouwh I'm happy desu!" Ujar Nagi girang merebut kertas itu dan menunjukannya pada yang lain.

"Ohh.. Kau memutuskan kembali ke Idolish7 ya" Ucap Gaku mengatakan intinya membuat Tenn memancarkan aura seram meminta penjelasan.

"Ah... Etto... Karena ketahuan... Jadi... Aku ingin kembali... Bernyanyi bersama mereka..." Jelas Riku meneguk liur.

"Rikuuu!!! Kau-" Sebelum ceramah Tenn dimulai Riku mengeluarkan jurus andalannya dengan mata puppy eyes nya dengan tangan saling mengait.

"Ayolah Tenn-nii~"

Tenn menghela nafas melihat mata melas Riku ".... Hah... Baiklah Riku"

"Nice Riku" Ucap Mitsuki mengacungkan jempol.

.
.

"Pesan dari siapa Tenn?" Tanya Ryuu.

"Dari Anesagi-san katanya aku dipanggil sachou" Jawab Tenn memakai jaket.

"Dipanggil ayahku? Kami enggak?" Tanya Gaku yang mendapat gelengan dari Tenn.

"Tenten disini aja jangan pergi" Sahut Tamaki.

"Ini pekerjaan aku harus pergi" Ucap Tenn langsung pergi.

"..."

"Rikkun.." Tamaki bersikap manja dan menyandarkan kepala pada bahu Riku.

Gaku menghubungi ayahnya menanyakan pekerjaan apa yang diberikan pada Tenn. "Apa?! Kau tidak memanggil Tenn?! Bukankah Anesagi-san mengabari jika kau memanggil Tenn?!"

"Hah?! Apa?! Ponselnya rusak?!"

"Lalu siapa yang mengirim pesan pada Tenn?!"

*Deg

"Oh iya... Bukankah tidak ada restoran di dekat sini" Sahut Riku baru menyadari sesuatu. Ia meneguk liur dengan apa yang sebenarnya terjadi.

"Hei jangan jangan" Momo~

*Drrtt

Ponsel Riku bergetar dan Riku tanpa lama membuka dan ternyata ada telfon dari Tenn.

"Riku-"

*Tit

Panggilan terputus setelah Tenn sempat memanggil nama Riku. "Tenn-nii!!"

Tangan Riku bergetar dan matanya berkaca kaca. Melihatnya Mitsuki langsung memeluk Riku dari samping.

"Riku tenanglah" Ucap Yamato.

"Ayo Yuki!" Momo bersama Yuki keluar dan menyusul lebih tepatnya mencari Tenn.

"Te-Tenn-nii.."

"Te-tenanglah Nanase, Tenn pasti baik baik saja" Gaku~

Ryuu mengambil ponsel dan langsung menghubungi kepolisian. Sementara Gaku berusaha terlihat tenang.

"Aku kan sudah melarang Tenten pergi" Tamaki~

"Ini salahku..." Ucap Riku lirih.

"Tidak Riku ini bukan salahmu!" Balas Nagi tanpa logatnya.

"Aku lengah... Dia... Aku menyepelekan pesannya..."

"Pesan?"

Tanpa permisi Sogo mengambil ponsel Riku dan melihat arsip, ia menemukan chat yang dikirim oleh nomor tak dikenal yang diketahui berasal dari Ken.

"Nanase-san jadi sejak awal kau sudah diancam" Iori~

"Kei terobsesi dengan Kujou?!" Yamato~

"Tenn-nii.."

"Rikkun jangan takut Tenten itu juga menyeramkan" Ucap Tamaki bermaksut menghibur.

"Aku sudah menghubungi polisi jadi tenanglah Riku-kun" Ryuu~

Flashbak
Tenn Pov:

Aku keluar dari kamar dan berpamitan pada yang lain begitupula dengan Kujou-san yang menanyaiku. Aku bergegas cepat karena aku tidak ingin meninggalkan Riku terlalu lama.

Aku membuka gerbang dan berjalan sampai sesuatu terlintas di benakku membuatku langsung berhenti... Aneh... Tidak ada restoran didekat sini.... Aku tersentak, aku langsung bersiap berlari namun aku dipegang oleh 2 orang.... Aku berhasil lepas dan langsung berlari serta menghungi Riku...

Di depanku muncul beberapa orang... Aku terjebak... Gawat... Mereka memegangku erat tidak membiarkanku pergi... Arghh sialll... Mereka kuat sekali... Memang memalukan tapi aku tak punya pilihan, aku berteriak kencang, namun....

Tiba tiba aku merasa jarum menusuk tanganku dan tubuhku terasa lemas, disaat yang bersamaan pandanganku menjadi buram

"Riku-"

Tenn pov end
Flashback end

Waktu terus berjalan hingga 5 jam pun berlalu, Re:vale telah kembali dengan raut wajah marah dan sedih(?)

"Yuki-san Momo-san!"

Mereka menunduk ke bawah tidak kuat untuk menatap Riku. Mereka sudah mencari ke mana mana namun tidak menemukan jejak Tenn.

Momo membuka ponselnya dan berusaha melacak keberadaan Tenn. Namun ponselnya error dan muncul banyak tulisan putih memenuhi layar.

"Ah sial! Ponsel kalian?!"

"Ada apa ini? Ponselku mati!" Iori~

"Aku juga"

"Setauku ada sekitar 20 lebih gedung tua. Kira kira di gedung yang mana" Jelas Yuki memasang pose berpikir.

"Dimana saja lokasi masing masing gedung?" Tanya Sogo.

Yuki menjelaskan lokasi setiap gedung yang saling berjauhan. "Bagaimana jika kita menyuruh polisi mencari di 5 gedung ini. Aku dan Ryuu akan mencari di sini, Yuki-san dan Momo-san mencari yang itu, Yamato-kun dan Sogo-kun di sini, Iori-kun dan Nagi-kun di gedung itu, Kujou-san mengecek gedung ini, sisanya disini dan temani Riku-kun" Jelas Ryuu.

"Masih ada beberapa gedung apa tidak ada petunjuk?" Mitsuki~

"Memangnya Tenten pasti ada di gedung tua?"

"..."

"Benar juga! Kemungkinannya tidak hanya gedung" Yamato~

"Terus dimana?!" Gaku~

"Untuk sekarang kita coba berkeliling dan bertanya pada orang orang" Usul Yuki.

"Mitsu, Nagi dan Tama kalian tetaplah disini oke" Perintah Yamato yang di-iya-kan oleh mereka.

"Aku ikutt!!"

"Tidak Riku ini bisa jadi berbahaya, tetaplah disini! Kami berjanji akan menemukan Tenn" Tegas Momo.

-

Di dalam ruangan yang cukup luas di dalamnya terdapat meja rias, sofa dan lain lainnya. Di tempat itu orang yang sedang dicari cari yang tidak lain adalah Tenn ada disana, bersama beberapa orang.

"Kau bersenang senang Kei? Aku sudah membantumu membajak dan meretas ponsel mereka loh! Kau senang?! Ini adalah hadiah dariku... Selamat Kei! Kau mendapatkan Kujo Tenn"

"Ya ya kuucapkan terimakasih. Aku benar benar senang. Kalau begitu sampai jumpa Kakak"

"Hahaha yaudah byee"

Lelaki yang tidak lain adalah Takagi Kei menyeringai setelah bertelepon dengan Ken. "Yah.. Aku tidak peduli dengan mangsa kakak sih.. Yang kuinginkan hanyalah Tenn... Ia menawan sekali"

*Ugh

"Araa... Kau sudah bangun Tenn-saann?"

Tenn yang menyadari dirinya diikat langsung meronta ronta berusaha melepaskan diri. "Cih.. Apa yang kau lakukan sialan!"

Kei berjalan mendekati kursi tempat Tenn diikat dengan raut wajah sedih "Hiks.. Tenn-san jahat banget... Namaku bukan sialan tapi Kei"

"Lepaskan aku!!"

"Enggak mau! Soalnya kalau aku lepas kau bakalan lari" Jawab Kei dengan nada polos.

"Oh iya.. Kuyakin mereka tidak akan menemukanmu Tenn-san...Mereka tidak akan menduga kau ada disini. Hahahaha" Sahut Kei   dengan senyum miring sambil memainkan rambut Tenn.

"Tempat ini-"

"Nee... Nee jadilah kakakku! Ayo bermain dengan adik barumu hehehe" Sela Kei tertawa.

"Lepaskan aku!!! Adikku hanyalah-"

*Plak

Sebuah tamparan dilayangkan pada pipi Tenn. "Ahh Gomenee Nii-sann... Aku sakit hati jika kau menyebut orang lain adikmu... Horaa adikmu ada disini kan" Ucap Kei, matanya mengeluarkan air mata tapi ia masih tersenyum.

"LEPASKAN AKUU!!" Teriak Tenn.

"Hahaha berteriaklah sepuasmu.. Kau tau? Ruangan yang kita tempati ini terletak paling ujung jadi tidak ada yang akan mendengarmu~"

"Hei.. Kakakku tercinta jangan memasang muka begitu dong... Wajahmu jadi tidak menawan lagi kan"

Tenn menggeram kesal dan masih berusaha melepaskan diri.

"Ayo bermain sesuatu yang menyenangkan Nii-san! Yang pasti aku akan berhati hati agar tidak berlebihan"

.
.

6 Jam telah berlalu...

Mitsuki berjalan mondar mandir memutari kamar Riku dengan menggigit jempol jarinya.

"Ada apa Rikkun?"

Riku berdiri dari duduknya serta memegang dadanya. "Aku... Aku tau..... Aku merasakan sesuatu"

"Riku apa tubuhmu terasa sakit?!" Tanya Mitsuki khawatir.

Riku menggeleng berusaha menjelaskan sesuatu tapi ia bingung harus menyampaikannya bagaimana. "Aku seperti tau dimana Tenn-nii... Tapi aku juga tidak tau... Biarkan aku pergi!"

"Riku..."

"Tolonglah... Ada sesuatu yang seperti menuntunku... Mungkin aku bisa menemukan Tenn-nii. Biarkan aku pergi kumohon.." Pinta Riku.

"Inikah yang disebut ikatan saudara kembar.. Kudengar saudara kembar memiliki ikatan khusus. Baiklah.. Ayo kita pergi Riku" Ucap Nagi tanpa logatnya.

-

"Di sini? Kau yakin Mina? Apa benar kakak Riku ada disekap di sini?" Tanya Touma tidak percaya.

"Hei Hei.. Ini kan stasiun TV" Sambung Torao.

"Katakagi itu pintar dan pasti ia sudah merencanakannya. Jadi aku rasa ini tidak aneh jika si Kujou benar dikurung di sini" Jawab Haruka.

"Mereka itu pasti berpikir tempat yang tidak akan diduga duga sebagai lokasi penculikan" Balas Minami melihat ponselnya yang menampilkan artikel mengenai orang yang mirip Kujou Tenn.

Keempat member Zool itu menoleh ke sumber suara yang familiar.
"Riku jangan lari! Tubuhmu tidak akan kuat!!" Teriak Mitsuki menyusul Riku.

"Hei ini stasiun TV kan? Riku kau yakin Kujou ada di sini?" Tanya Nagi.

"Bukankah itu..." Torao~

"Oiii Rikuu!!!" Panggil Touma keras dengan berlari ke arah Riku.

Riku hanya menoleh sesaat dan langsung melesat masuk.

" Ikatan saudara kembar memang aneh ya" Ujar Minami santai.

"Hei tunggu!" Haruka dan yang lain ikut berlari melihat Riku, Nagi, Mitsuki dan Touma yang langsung masuk kedalam.

.
.

"Ahhh... Gomen... Kurasa aku menusuk terlalu dalam.. Gomen nii-san.."

Nafas Tenn tidak beraturan karena menahan rasa perih di lengan dan kakinya. Cairan merah terus mengalir dari beberapa luka sayatan di tangan Tenn.

Kei tersenyum lebar disertai rona pipi, ia melompat lompat dan berputar karena merasa senang. "Hihihi.. Nii-san aku ingin berhenti... Tapi.... Aku masih ingin melihat wajah menawanmu saat menahan sakit"

"Kau gila!!"

Kei tersenyum lebar ia menyentuh telapak tangan Tenn dan....

"Ughh..."

Kei mengarahkan benda kecil yang tajam dan menggores lurus dari atas ke bawah, kanan ke kiri membentuk huruf T di telapak tangan Tenn. 

Tenn meringis kesakitan merasakan rasa perih yang baru saja tercipta di tempat lain. Ia merasa tangannya basah dan cairan mengalir turun.

"Uwahh tato yang bagus kan?" Tanya Kei girang kepada salah satu bodyguard nya.

"Aku bermain halus karena kau kakak tercintaku..." Ujar Kei menyayat kaki Tenn.

"Woahhh... Warna merah ini sangat indahh!"

"Hahahaha ayo keluarkan lagi Nii-san.. Warna merah ini sangat indah"

Keringat dingin keluar dari wajah Tenn, ia menggigit bibir bawah untuk menahan rasa sakit.

Kei sedikit membungkuk dan mengelus pipi Tenn. "Kurasa tato di wajah tidak buruk juga"

"Oh tunggu... Kurasa membuat tato di tubuh juga bagus kok! Tenanglah Nii-san ini tidak terlalu dalam" Ucapnya mengarahkan pisau ke arah dada Tenn.

"Aku akan mengukir namamu. Yosh aku mulai ya!"

*Brak

Pintu didobrak dari depan, melihat itu para pelayan Kei langsung bersiaga dan mengeluarkan senjata dari saku.

"TENN-NII?!"

"Jangan bergerak!" Ucap salah satu orang menodongkan pistol.

"Bagaimana mungkin? Sial.. Ada penganggu"

"Siall mereka membawa senjata!" Mitsuki~

"Oi minggir kalian-" Orang lainnya mendongkan pistol tepat di kepala Tamaki.

"Tamaki!!"

"AKIRAAA!!" Teriak Riku memanggil nama temannya keras.

*Dor

Sesaat sebelum tembakan Riku menundukkan kepala. Saat melihat celah Nagi menjegal dan menjatuhkan orang orang itu.

"Sugoi" Ucap Torao terkagum kagum melihat Nagi menghajar orang orang itu dengan lihai.

Melihat Riku mendekat Kei menodongkan pistol yang baru saja dikeluarkannya.

Tenn yang melihatnya menjadi panik "Rikuu!!"

*Blam

Lampu padam secara tiba tiba, Riku memegang dan menarik tangan Kei, lalu menjegalnya dan memukul bagian tengkuk membuat Kei kehilangan kesadaran.

Lampu kembali nyala menampakkan Kei yang sudah terkapar di lantai dengan pistol dan pisau yang dilempar jauh oleh Riku.

"Waw!! Riku nice desu!" Ucap Nagi terkagum, jangan lupakan Nagi menjadikan salah satu pelayan sebagai pijakannya.

"Hah... Aku bisa jantungan karena kaget.. Nyaris saja nee Akira-san" Sahut Minami menghela nafas melirik ke arah lekaki yang dipanggil Akira.

"Aku baru tau Riku bisa bertarung dalam kegelapan" Ucap Touma terkagum kagum.

"Kurasa ada gunanya Nanase memelajari teknik bertahan darimu" Haruka~

(Hoi kok malah asik ngobrol -_- )

Riku menjadi sangat marah melihat banyak luka sayatan di tangan dan kaki kakaknya serta darah yang masih terus mengalir. Tapi saat ini Riku lebih mengkhawatirkan Tenn.
Tanpa basa basi Riku melepas ikatan di tangan dan kaki Tenn.

Akira berjalan mendekati si kembar dengan membawa tas berukuran sedang. Akira adalah salah satu teman Riku di Inggris, ia bekerja sebagai pembisnis, polisi dan juga dokter.

"Erin minggirlah sebentar biar kuobati lukanya"

Riku agak menjauh agar Akira bisa mengobati luka sayatan yang dibuat oleh Kei. "Arigato Akira-san"

"Jangan berterimakasih ini adalah balas budiku, selain itu kita ini adalah teman"

"Syukurlah Riku" Ucap Touma menepuk pundak Riku.

"Eh?" Riku baru menyadari jika Zool ikut terlibat, bahkan Riku baru menyadari keberadaan Zool.

Skipp >>

Sebelumnya Riku menghubungi yang lain untuk memberitau jika ia sudah menemukan Tenn. Para idol itu berkumpul bersama.

Pertama Riku yang menghujani Tenn dengan pertanyaan sama serta mengomelinya dan semacamnya. Gaku yang marah marah tapi aslinya khawatir. Iori yang mengeluarkan ceramah mendengar cerita dari Mitsuki. Tamaki yang malah merengek minta pudding. Sougo yang melimpahi kedua saudara kembar itu dengan pertanyaan. Yamato yang mengomel layaknya emak emak. Momo yang antusias mendengar aksi Nagi dan Riku. Touma yang ngrumpi kayak ibu ibu. Minami yang duduk di sofa sambil meminum air serta Nagi yang entah sejak kapan menyetel Magicona di kamar Riku.

(Anggap aja kamar Tenn dan Riku jadi satu)

Riku menyadari perban di telapak tangan Tenn menampakkan noda merah, Riku segera membersihkan dan mengganti perbannya.

"Ini tengah malam tidurlah!" Suruh Tenn.

"Gak mau"

"Riku jangan membantah! Kau harus banyak istirahat!"

"Gak mau! Aku khawatir sama Tenn-nii"

"Aku jauh lebih mengkhawatirkan kondisimu Riku!"

"Aku kan baik baik saja!"

"Kau selalu bilang begitu, mana mungkin aku percaya!"

"Tenn-nii harus percaya sama adiknya! Aku beneran baik kok!"

"Karena aku kakakmu aku mengkhawatirkanmu! Istirahat sana"

"Aku adalah adik Tenn-nii jadi aku juga-"

*ceklek

"Kalian berdua jangan berisik! Ini sudah tengah malam" Tegur Takamasa yang mendengar perdebatan si kembar.

"Gomenasai"  Takamasa menghela nafas dan meninggalkan kamar mereka.

Tenn dan Riku menjadi diam setelah itu dan akhirnya mereka berdua memutuskan untuk tidur tanpa memperpanjang perdebatan.

.
.

Oke sampai disini dulu yak 😁
Makin lama ceritanya makin gajelas😂
Xixixixi, dinikmati aja ya readers😆
Ja see you~

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro