Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Chapter 21

Waktu berlalu sangat cpat tanpa disadari, tidak terasa banyaknya detik telah dilalui. Hingga beberapa bulan pun berlalu...

Idolish7 bukan... Mereka sekarang dikenal dengan nama Idolish, Karena Idolish7 adalah grup beranggotakan 7 orang dan tidak bisa digantikan.

Sementara Trigger masih hiatus dan beberapa minggu lagi akan segera comeback. Tentu para fns menanyakan alasan kehiatusan Trigger, Namun agensi memilih tutup mulut mengenai penyakit sang center.

Re: vale? Mereka kembali ke dunia hiburan setelah sempat menghilang beberapa bulan. Tenu duo merekalah yang berada paling atas yang merupakan juara bertahan.

Sedangkan Nanase Riku ia fokus mengejar puncak sebagai solo idol dengan nama debut Erin. Tentu ia disambut baik oleh fans yang telah lama menunggunya kembali. Meskipun Re:vale yang paling atas, Riku juga tidak kalah. Malahan penggemar Riku bisa dibilang lebih banyak daripada Re:vale, karena debut Riku yang pertama adalah di Inggris.

Tentu Riku juga fokus pada kesehatan Tenn sekalian membuat kenangan indah bersamanya. Karena Riku berpikir waktunya semakin menipis, tubuhnya sudah mulai melemah membuat kinerjanya menjadi menurun.
.
.
Saat ini Re:vale dan si kembar sedang jalan jalan di Mall dengan dalih Re:vale akan mentraktir mereka.

"Mo-Momo-san tidak perlu.." Tolak Tenn.

Namun Momo tak mempedulikan dan malah menyeret Tenn ke ruang ganti "Ey.. Ayolah Tenn coba baju yang itu.. Ayo cepat"

Yuki tertekeh melihat tingkah Momo yang memaksakan kehendaknya lantas melirik Riku yang saat ini sedang tersenyum, tatapan matanya sangat lembut dan selintas terlihat sedih. "Tenn-kun sudah menyadari jika adiknya merahasiakan sesuatu. Namun ia memilih diam menunggu sang adik untuk menceritakannya" Ujarnya.

"Tidak apa jika aku dibenci aku tidak ingin menceritakan kondisiku, aku tidak mau Tenn-nii khawatir" Balas Riku.

"Jangan lakukan hal yang tidak kau inginkan, Jangan menyakiti hati Tenn-kun. Kurasa kau yang paling tau bila ia sangat menyayangimu"

"..."

"Woahh kawaii.. Yuki lihatt!! Imut sekali kan" Ucap Momo antusias.

"Kau benar.. Riku-kun kau cobalah baju itu juga!" Yuki~

"Eh.. Aku terlalu tua untuk memakai itu" Balas Riku sambil memotret Tenn.

Terlihat pipi Tenn merah karena malu, orang orang di sekitar menatapnya dan juga tertawa. Sementara Momo berganti menyeret Riku untuk mencoba baju yang sama. "Ayo ayo.. Akan kufoto dan kupajang di rabbitter"

"Mo-Momo-san tidak perlu" Ucap Riku sama persis dengan tolakan Tenn tadi.

Tak lama Riku selesai berganti dan keluar dengan baju yang sama dengan Tenn hanya beda warna saja. Momo terlihat berbinar binar dan asik memotret kouhainya itu.

(Pixiv)

"Kawai.." gumam Iori memberi tanda like pada postingan Momo.

"Apanya yang lucu?" Tanya Gaku penasaran yang membuat Iori langsung berdehem.

"Sepertinya mereka bersenang senang" Sahut Sougo yang ada di sebelah Iori.

"Sayang sekali Zool tidak bisa ikut makan kue" Tamaki~

"Karena mereka ada pekerjaan dadakan" Ryuu~

"Yosh sudah selesai!" Mitsuki~

"Kalau begitu akan kuhubungi Yuki-san" Yamato~

-

"Ada apa Momo-san? Kenapa kau menutup mataku?" Tanya Riku.

Momo hanya cengar cengir "Tunggu saja, hehehe"

Kedua saudara itu ditutup matanya sambil menuju ke tempat pesta tersebut disiapkan.

*Ceklek

"Otanjoubi omodetou!" Seru member Idolish7, Trigger serta Re:vale bersamaan.

Diam mematung itulah yang dilakukan Tenn, dia terlalu bingung mau memasang ekspresi apa, begitupula dengan Riku.

Member Idolish7 mendekatkan diri kepada Riku sementara Gaku menarik Tenn sedikit menjauh.

(pixiv)

Tamaki membawa kado yang cukup besar dan menyerahkannya kepada Riku, sama hal nya dengan Sougo dan Iori.

"Rikkunn... Hapi berdey.. Aku beli sesuatu yang bagus" Ucap Tamaki menyodorkan hadiahnya.

"Ah..."

"Yang benar Happy Birthday Yotsuba-san.. Ekhem.. Ini untukmu Nanase-san" Sahut Iori mengoreksi kalimat Tamaki dan seperti biasa berdehem.

"Riku-kun selamat ulang tahun ke 23. Semoga panjang umur dan selalu bahagia" Sambung Sougo.

"Arigato Tamaki, Iori, Sougo-san!" Balas Riku tersenyum lebar.

Disusul oleh Nagi yang bersemangat "Happy Birthday Rikuu! Ini present-"

Belum sempat menyesaikan kalimatnya, Mitsuki memotongnya. "Riku bilang ah.." Ujar Mitsuki hendak menyuapi kue kepada Riku.

"Bagaimana enak kan? Aku membuatnya sendiri.. Hehe" mitsuki~

"Aahh.. Mitsuki jangan menyela watashii!!" Ucap Nagi tak terima.

Yamato hanya menanggapi dengan tawa kecil serta memberikan tas kecil berisi hadiah "Hahaha.. Ini dari onii-san"

Tamaki mendekati Riku dengan membawa ponsel miliknya yang sedang melakukan panggilan video "Rikkun lihat ada Isumin"

"Otanjoubi omodetou Riku!!" Touma~

"Selamat tambah tua" Haruka~

"Hahaha Arigato Touma-san, Isumi.. Arigato minna!" Ujar Riku terharu.

"Yo Tenn! Kau sudah tambah tua lagi ya!" Ucap Gaku mengelus kepala Tenn.

"Selamat ulang tahun Tenn!" Lanjut Ryuu yang juga mengelus kepala Tenn.

"Ah.. Ya" Jawab Tenn dengan suara pelan.

Momo dari samping langsung merangkul Tenn tiba tiba "Tenn jangan malu malu... Happy Birthday!"

"Ini hadiah dariku dan Momo" Sambung Yuki.

"A.. rigato.." Balasnya.

"Sayang sekali Zool tidak bisa datang" Ucap Gaku.

"Mau bagaimana lagi Zool ada pekerjaan" Jawab Torao dari telepon.

"Selamat ulang tahun untuk Kujou-san dan juga Nanase-san" Minami~

"Ya.."

"Yaudah.. Ayo kita beri ruang sebentar untuk Riku dan Kujou" Mitsuki n Momo.

"Eh?"

"Akan kubawakan kadonya" Ucap Yamato dan Gaku bersamaan selaku leader.

"Ayo ayo.." Mereka mendorong Riku dan Tenn agar mendekat lalu menjauh untuk memberi ruang kepada saudara kembar itu.

(pixiv)

"Ah..."

"A-anu.."

"Etto.."

"Ini untukmu Riku/Tenn-nii" Ucap keduanya bersamaan.

"Eh?"

"hahaha" Tawa keduanya.

"Selamat ulang tahun Tenn-nii!" Ujar Riku memeluk sang kakak dengan senyuman lebar yang terlukis di wajahnya.

Sama halnya dengan sang adik Tenn menampilkan senyum lebar di wajahnya "Selamat ulang tahun juga untukmu Riku"

(pixiv)

Ini adalah ulang tahun pertama sejak Riku meninggalkan Tenn 4 tahun lalu. Sungguh saat yang membahagiakan dan juga mengharukan. Kedua saudara itu sangat senang bisa menghabiskan waktu sampai detik hari ulang tahun mereka.

Begitulah para Idol kecuali Zool menghabiskan waktu menyenangkan bersama. Mereka makan dan berpesta bahkan ada yang melakukan konser secara sukarela sebagai hiburan.

'Meski ini sangat membahagiakan di satu sisi aku merasa takut seiring berjalannya waktu' Riku~

'Kenapa aku merasa gelisah padahal ini saat saat yang membahagiakan?' Tenn~

Touma: Author pilih kasih!
Haruka: 2 in
Author: Hush.. Suka suka author dong//plak

(Abaikan :v)

.
.

Sudah tepat 6 bulan lebih sedikit Tenn hiatus dari dunia idol, hepatitis yang dideritanya sudah sembuh total. Besok ia sudah boleh beraktifitas seperti semula dan bernyanyi di atas panggung.

Riku Pov:

Senangnya... Benar benar hari yang menyenangkan dan membahagiakan. Tak kusangka aku dan Tenn-nii sudah berumur 23 tahun.. Hehehe... Kue dan masakan buatan Mitsuki memang yang terbaik.... Kado kado dari mereka juga sangat indah dan berarti bagiku.... Kuharap ini terus berlanjut.... Semoga saja....

Mungkin juga tidak... Aku ingin waktu sedikit diperlambat... Ugh... Sial!... Kenapa setiap malam selalu terasa sakit... Hah... Malangnya diriku... Aku harus menahannya... Tapi berapa lama lagi.... Berapa lama aku bisa bertahan.... Kenapa waktuku sangat singkat... Aku ingin sehat seperti orang lain....

Kenapa terus berdenyut seperti ini?! Rasanya sangat sakit... Hah.. Hah.. Aku sangat tidak beruntung.. Uhuk uhuk...!! Darah lagi.... Ugh... Kenapa semakin sering?!.... Asmaku kambuh lagi.... Siall! Rasa sakit ini serasa ingin membuat jantungku meledak.... Tahan.... Aku tidak boleh membuat Tenn-nii khawatir.... Ini tengah malam.... Jangan berisik diriku....

Riku pov end

Riku mencari tisu atau benda yang bisa digunakannya untuk membersihkan bercak darah yang berceceran di lantai. "Hah.. Uhuk uhuk.. Tisu.. Hah.. Dimana... Aku... Hah.. Harus... Membersih- uhuk uhuk" Namun tubuhnya tidak menurut, ia malah tambah terbatuk dan mengeluarkan darah lagi.

Riku beralih mencoba berdiri dengan menjadikan dinding sebagai sandaran. Ia berjalan perlahan mendekati pintu kamar sambil menahan rasa sakit yang luar biasa. Riku menutup mulutnya rapat, menahan diri agar tidak berteriak kesakitan. Ia terus berusaha berjalan perlahan dan menuju dapur.

Sesampainya Riku berusaha kembali menjaga tubuh tetap seimbang dan mencari obat obatan yang disimpannya serta mengambil air.

Riku memegang benda sekitarnya untuk bertahan berdiri, kakinya saat ini terasa bergetar, tenanganya tadi langsung menghilang begitu saja.

'Bertahanlah sebentar lagi'

Namun tak sesuai harapan kaki Riku sudah tak kuat untuk berdiri lagi. Keseimbangannya mulai menghilang dan Riku terjatuh menimbulkan suara yang cukup keras. Obat obatannya berceceran di lantai, air nya tumpah kemana mana. Serta Riku yang memegang dadanya yang terasa nyeri.

(pixiv)

*Gubrak

"Suara apa itu?!"

Karena merasa tidak enak Tenn langsung menaruh bukunya dan berlari ke arah sumber suara dan ia pun berpapasan dengan Takamasa dan Aya.

Mereka menuju dapur dan mendapati Riku yang terduduk di bawah. Betapa terkejutnya ketiga orang itu terutama Tenn. Takamasa dengan cepat menghampiri Riku dan membatunya, sementara Tenn terpaku di tempat karena sangat syok. Banyak sekali hal mengerikan tiba tiba terlintas di benaknya layak mimpi buruk. Tubuh Tenn berkeringat dingin dan bergetar.

"Tenn-onii-san! Jangan pikirkan hal negatif!" Ucap Aya menyadarkan Tenn dari lamunannya.

"Bertahanlah! Aku akan memanggil ambula-"

"Hah.. Ti-Tidak... Hah.. Per...lu... Hah..." Jawab Riku putus putus. Setelah berhasil mengucapkannya Riku kembali merintih kesakitan, ia memukul mukul area bagian dadanya.

"Riku!!" Teriak Tenn ikut mendekati Riku dan melihat wajah sang adik yang pucat.

"Ri-Riku... Apa itu darah?!... Jangan jangan...." Nada suara Tenn menjadi bergetar.

"Aku akan baik baik saja jika meminum obat!" Sentak Riku membuat Tenn menjadi terkejut.

Takamasa menuruti Riku dan meminumkannya obat. Sementara Aya membantu mengambilkan air untuk diminum, sekalian ia berikan pada Tenn agar ia bisa sedikit tenang.

"Arigato... Kujou-san dan Aya. Kembalilah beristirahat ini sudah malam. Aku akan baik baik saja" Ujar Riku mengatur nafasnya.

"Tapi.."

"Aya ini sudah malam kembalilah ke kamar" Suruh Takamasa. Kedua orang itu pergi atas permintaan Riku menyisakan Tenn.

"Riku" Panggil Tenn lirih.

"Se-sebentar.."

Riku menarik nafas dalam dalam lalu mengeluarkannya. "Tenn-nii maaf membentakmu..." Ucap Riku tersenyum tipis dengan raut wajah yang pucat.

"..."

Riku berusaha memutar tubuhnya agar berhadapan dengan Tenn lalu menggenggam tangan sang kakak. "Aku akan memberitau Tenn-nii... Soal... Penyakitku...."

"Riku..."

"Sebenarnya organ dalamku sangat parah. Aku mengalami gagal ginjal karna terlalu sering mengkonsumsi obat, paru-paru infeksi... Dan... Jantung bocor....Gomen.." Jelas Riku menunduk dan menatap ke arah lantai.

Riku terus menunduk tak berani melihat ekspresi sang kakak. Tak lama Riku merasakan ada tetesan air yang menetes ke tangannya, suara isakkan kecil mulai terdengar. Riku mengangkat kepalanya perlahan dan menatap Tenn yang sudah dipenuhi air mata.

"Tenn-nii... Kumohon jangan menangis.." Pinta Riku menyandarkan kepalanya di bahu Tenn. "Inilah alasan aku tidak ingin memberitau Tenn-nii. Tapi perkataan Yuki-san terus terpikirkan, aku takut jika Tenn-nii akan marah karena aku berbohong. Namun aku gak mau Tenn-nii sedih seperti ini. Aku jadi bingung mana yang benar" Gumam Riku.

Tenn beralih memeluk tubuh rapuh adiknya sembari mengusnya perlahan "Riku... Kau adalah saudara yang kumiliki satu satunya, aku tidak bisa hidup bahagia jika kau tidak ada.... Terimakasih sudah memberitau Riku"

Mereka tetap seperti itu sampai merasa tenang. "Tenn-nii sepertinya aku tidak bisa berdiri..." Ucap Riku terlihat sekali tubuhnya sangat lemah dan bisa ambruk kapan saja.

Tenn menghela nafas ia mengangkat tubuh Riku dan segera menuju kamar milik Tenn. Karena Riku melarang Tenn untuk melihat kamarnya, karena belum dibersihkan.

"Riku bagaimana kondisimu? Apa masih sakit? Apa nafasmu lancar? Perlu inhaler? Mau kubuatkan teh hangat?" Tanya Tenn beruntun.

Riku hanya bisa tertawa kecil melihat kecemasan Tenn. Ia tersenyum kecil dan berkata "Aku hanya perlu tidur dipangkuan Tenn-nii. Itu sudah cukup untukku, tetaplah berada di sisiku Tenn-nii"

"Baiklah.. Jika ada yang Riku butuhkan akan segera kuambilkan" Balas Tenn mengisyaratkan Riku untuk tidur di pangkuannya.

"Ehehehe Arigato Tenn-nii aku senang sekali" Senyum Riku.

Riku tidur di pangkuan Tenn dengan kedua paha kaki(?) Tenn sebagai bantal. Tenn mengelus kepala Riku perlahan sebagai pengantar tidur. Tenn merasakan nafas Riku yang lebih lemah dari pada biasanya.

Tenn menghela nafas untuk kesekian kalinya dan menempelkan kepalanya pada dahi sang adik lalu mengecupnya.

(bayangin seperti ini)

"Jika Kami-sama benar benar ada.. Kumohon kabulkanlah permintaanku..."

"Ini adalah permintaanku yang terakhir kalinya padaMu. Aku tidak perlu apapun aku sudah bersyukur dengan adanya Riku di sisiku. Kami-sama... Jika kau mendengarnya... Maka kumohon kabulkanlah permintaanku..."

"Tolong sembuhkan adik kecilku..."

"Aku tidak sanggup melihatnya merasakan sakit seperti ini. Kuharap adikku selalu merasa bahagia, kuharap ia tidak kesakitan seperti ini lagi..."

"Jadi kumohon sembuhkanlah adikku..." Tenn~
○○○



To be Continue

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro