Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Chapter 20

Di kediaman Kujo, setelah mengalami perdebatan yang panjang akhirnya tercapai sebuah kesepakatan Tenn membiarkan Riku pergi ke stasiun TV dam Riku membolehkan Tenn untuk ikut. 

Tentu mereka berangkat secara terpisah dan sampai di waktu yang berbeda. Di sana terdapat beberapa artis di ruangnya masing masing dan saat ini entah mau apa Riku tapi ia malah ke ruang tunggunya Idolish7.

Sejujurnya Riku lah yang memberi sekaligus membantu Idolish7 sehingga masih bisa tampil di atas panggung. Ia terus mengubur artikel artikel buruk yang bisa menyebakan skandal.

Sementara Tenn ikut kesana dengan alasan Gaku memaksanya ikut.

"Aku kehilangan semua file penting" Gumam Riku sengaja'

"Apa yang kau lakukan disini? Bukankah Nanase-san punya ruang tunggunya sendiri" Sahut Iori datar.

'Aku capek harus berlagak begini terlebih merendahkan mereka, aku tidak ada niatan menghampiri ruang tunggunya. Tapi firasatku menyuruhku untuk berada di sini' benak Riku.

"File penting apa Er-"

*Brak

Pintu dibuka keras oleh seseorang, ia mengenakan seragam sekolah, dan jaket merah dengan benda tajam di tangannya. Dengan cepat ia berlari mendorong Kei dan memojokkanya ke dinding, satu tangannya menahan tubuh Kei dan tangan lainnya menodongkan pisau. Kali ini tidak sekadar mengancam, gadis itu berniat menusuk Kei jika tindakannya tidak dihalangi oleh Riku.

Di saat bersamaan di seluruh saluran TV ditayangkan video bukti penjualan obat obatan ilegal dan tindak kekerasan Kei.

"Liazel?!"

"Ha-Ha-Ha apa apaan ini? Sia sia aku berakting menjijikkan begini... Ternyata kau masih memiliki bukti itu ya" Tawa Kei.

"KENAPA KAU MELANGGAR JANJIMU?! KENAPA KAU TERUS MENGEJAR KAMI?!! SAMPAI SAMPAI KAU MENYEKAP MIO DAN MIKA!!" Teriak Liazel tak lagi mempedulikan apa yang ada di sekitarnya, batinnya sudah capek.

"Liazel letakkan pisau itu! Kau bisa membunuhnya!" Sahut Riku menahan tangan Liazel yang hampir menusuk dada Kei dengan pisau.

"Adikku memang hebat karena bisa kabur dari orang sepeti ayah dan kakak"

Karena sudah tak tahan Liazel tetap berusaha menancapkan pisaunya, sementara Riku menguatkan genggaman pada tangan Liazel.
Yang lain? Mereka syok melihat tingkah Liazel yang brutal serta berita TV yang tiba tiba.

"Hentikan! Lepaskan pisau ini!!!" Sentak Riku.

"Tidak tidak akan!! Aku harus membunuhnya! Dia... Dia melukai kakak dan menusuk Ruru... Dia harus mati!!" Mendengar perkataan Liazel, Riku langsung membelalakkan matanya.

"Hihihi anak haram itu sebaiknya disingkirkan kan. Oi oi Lia kau mau jadi pembunuh ya? Ahaha mau bagaimanapun kau juga memiliki ikatan darah dengan kamu" Ujar Kei santai.

*Duak

Kei tersungkur ke arah samping karena tonjokan keras langsung menghantam pipinya secara tiba tiba yang berasal dari Momo.

"Mo-Momo-san?!" Pekik seluruh idol di sana yang terkejut dengan kemunculan senpai mereka.

Sementara Liazel sempat mengendurkan pegangannya sehingga Riku dapat mengambil dan membuang jauh pisau itu.

"Yahoo para kouhaiku tercinta Momo-chan di sini, bersama para polisi. Tehe~" Ucapnya.

"Ara? Tatapannu menyeramkan Liaa" Sambung Momo.

"Aku harus membunuhnya! Harus!" Gumam Liazel.

"Ah.. Kau sudah tau ya... Jika akulah...."

"Yang membunuh kedua orang tuamu"

Seketika amarah Liazel meledak ledak dan ia semakin ingin menghabisi orang itu. Namun Riku menahan tubuhnya agar tidak berbuat macam macam.

"Riku bawa gadis itu keluar, kami akan menangani ini" Sahut Tenn yang berusaha tenang.

"Tenn-nii.."

"Riku kita menarik perhatian banyak orang, pergilah dulu!" Tegas Yamato.

Riku mengangguk setuju dan menyeret paksa Liazel keluar dari ruangan. Liazel terus berusaha melepaskan diri namun pegangan Riku sangat kuat. Riku membawanya ke ruangan kosong.

"Lepass!! Lepaskan aku Riku!!! Biarkan aku membunuhnya!! Aku tidak bisa membiarkannya!! Lepass!!" Teriak Liazel berusaha melepaskan diri.

"Kumohon lepaskan aku!! A-aku tidak bisa tenang jika tidak membunuhnya..."

Riku memeluk erat tubuh Liazel, berusaha menenangkannya. "Lepass!! Aku harus membunuhnya!" Liazel terus meronta ronta dalam pelukan Riku.

"Liazel! Tenanglah... Aku tau kau sudah mengalami banyak hal buruk, kau tersiksa... Namun aku tidak bisa menghapus rasa sakit itu... Jangan lakukan hal buruk... Aku tidak ingin itu... Kumohon tenanglah... Demi diriku..." Ucap Riku lirih.

Liazel berhenti meronta ronta, ia tidak ingin jika hal yang dilakukannya malah menyakiti Riku.

"Padahal aku sudah menuruti semua perintahnya... Tapi... Tapi... Ia menyakiti orang orang yang berharga bagiku.... "

Liazel menggenggam erat baju Riku, ia menangis... Menumpahkan segala emosi yang dipendamnya.

"B-bahkan dia.. Hiks.. membunuh orang tuaku.. Hiks.. La-lu mem-membakar.. Hiks.. jasadnya... Hiks.. A-aku takut... Dia.. Kejam... Mengambil.. Hiks.. semua kebahagiaanku..." Racaunya.

Riku mendengarnya sembari memberi belaian  lembut. Sementara Liazel terus menangis dan membenamkan wajahnya dalam pelukan Riku.

"Go-gomen... Riku.."

"Tidak masalah aku akan selalu menenangkanmu"

.
.

Awalnya Takagi Kei ditangkap oleh polisi, namun karena koneksi yang kuat, ia mengundang pengacara terkenal sehingga ia tidak ditahan.

"Cih... Padahal hampir tertangkap" Ucap Tamaki mendecih di awal.

"Kurasa kita gagal nee Yuki" Sahut Momo.

"Mau bagaimana lagi, tidak ada diantara mereka yang mempunyai bukti kuat. Karena ponselnya diretas dan bukti kejahatannya dihapus" Balas Yuki.

"Ada kok..Dengan hanya ini mereka bisa ditahan untuk sementara tapi jika menyerahkan semuanya mereka akan terpidana mati" Sahut Liazel yang datang bersama Riku, Liazel tersenyum tipis, terlihat matanya yang sembab sehabis menangis hebat.

(Pinterest)

"Ouhh.. The couple is back guys" Sahut Nagi yang langsung mendapat lirikan intimidasi dari Liazel.

"Sudah kuduga kau itu nekat saat ditangkap" Balas Momo memasang pose ibu ibu.

"Tapi kau tidak perlu sampai sebrutal tadi kan" Riku~

"Habisnya aku kesel banget.. Ruru ditusuk... Aku dikurung terus terlebih Ken dan Ayah suka menyentuhku..." Jawab Liazel menggembungkan pipi kesal.

"Apaaa???!!!!!" Ucap Riku dengan nada tinggi.

"Kenapa kau sekaget itu?" Tanya Liazel.

"Karena Riku menyukai--" Jawab Tenn namun mulutnya dengan cepat dibungkam oleh Riku.

"mu..." Sambung Yamato cengar cengir yang hanya ditatap aneh oleh Tamaki yang masih polos.

"Yaammaaatooo-saannnn!!!" Teriak Riku, pipinya saat ini terlihat merah.

"Liazel juga suka sama Ri-- Ittaaaiiii!" Momo yang langsung nyaut begitu saja langsung diinjak kakinya oleh Liazel.

Yuki memasang pose serius lalu membatuk "Ekhem... Liazel-chan kau sudah tau kalau saudaramu berada di rumah sakitnya Akira-kun kan?"

"Eh apa?!"

"Yang lain ada di sana" Jelas Liazel singkat.

(Anggap saja member lainnya itu nyimak bae :v)

(Dan karena Liazel, Sora, Haru, Mio, Mika dan Akira bukan tokoh buatan.. Jadi author skipp aja perbincangan mereka)

.
.

Beberapa minggu kemudian Ruru sadar dari komanya, hal ini sungguh membuat Liazel sangat bersyukur. Mereka menginap di rumah sakit sampai Ruru dan Sora pulih seutuhnya. Sesuai Rencana mereka akan kembali ke Inggris untuk memulai karir kembali dan Liazel harus melanjutkan kuliahnya. Tentu juga demi menghindari sesuatu yang berbahaya.

Sebelum mereka pergi Liazel menyerahkan sesuatu. Liazel juga sempat berbicara empat mata dengan Tenn

Seminggu telah berlalu sejak kelima orang itu meninggalkan Jepang.

(Jika kalian bertanya kenapa Riku tidak segera menyerahkan bukti.... Author memang sengaja buat begitu, xixixixi)

(Mungkin di next chap bakal dipenuhi momen yang paling kusuka, yaitu... Keuwuan si kembar😂 Gatau tapi suka aja gitu😆 Lagian sebenarnya cerita ini lebih berfokus pada Riku n Tenn)
-

"Nah Riku sudahi saja akting jahatmu itu ya" Pinta Mitsuki menepuk pundak Riku.

"Kembalilah bersama kami" Ucap Yamato ikut menepuk pundak satunya.

"Ayo kita bernyanyi bersama Rikkun!" Ujar Tamaki bersemangat.

"Jangan khawatir kami akan baik baik saja Riku-kun" Sahut Sogo mengelus surai Riku.

"Sougo-san aku terlalu tua untuk dielus seperti ini" Balas Riku sedikit malu.

"Nanase-san kutebak saat tinggal bersama Kujou-san kau minta dielus setiap hari kan" Ucap Iori dan Riku hanya memalingkan wajahnya.

"Apa watashi perlu kirim pasukan kerajaan?" Tanya Nagi.

"Sasuga prince..." Mitsuki~

"Jadi..."

"Bagaimana keputusanmu Riku/Rikkun/Nanase-san/Riku-kun?" Tanya keenam member serempak.

Riku menatap membernya satu per satu dengan senyum tulusnya "Aku senang kalian mau menerimaku meski sudah bersikap jahat pada kalian"

"Itu artinya-"

"Sumisen minna-san.. Aku tidak akan kembali kepada Idolish7. Aku akan beroperasi sebagai solo idol saja. Inilah keputusanku.. Arigato.."

○○○

Oke kupikir segini dulu ya😂
Makin lama alurnya jadi Gajelas😆
Arigato buat yang udah baca sampai sini🙂
Tolong bantu dukung dengan beri vote🤗
Gomenn... Alur chapternya jadi ga nyambung... Disambungin aja yaq🤓
Ja bye bye😘

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro