Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Chapter 2

Hai hai minna😊
Kali ini author bakal lanjutin ke chapter 2
Arigatou buat yang udah mampir dan membaca🤗
Enjoy!
--------------------------------

Beberapa hari setelah pesta perayaan dilakukan, Para Idol mulai melakukan pekerjaan mereka masing masing. Zool mengadakan konser, Re:Vale diundang ke acara TV sebagai bintang tamu dan Trigger yang membintangi drama.

Idolish7 juga tidak kalah sibuk, Para member nya mempunyai pekerjaan mereka sendiri.
Saat ini asrama Idolish7 sangat sepi, Hanya terdapat 2 pemuda yang ada di sana. Para member yang lain pergi pagi pagi sekali untuk bekerja.

"Rikkun aku bosan" Ujar Tamaki yang sedang berada di kamar Riku.

Riku meletakkan buku yang sedang di bacanya, lalu menatap Tamaki "Bagaimana jika kau makan pudding mu?"

"Ousama pudding" Tamaki segera berdiri dan beranjak menuju dapur. Ia berjalan mendekati lemari es dan mengambil pudding nya.
Setelah itu bergegas kembali ke kamar Riku.

"Rikkun kau mau?" Tanya Tamaki sambil menyodorkan pudding nya

"Ieee, kau saja yang makan Tamaki" Balas Riku

"Tamaki apa hari ini kau tidak ada pekerjaan sama sekali?" Tanya Riku

Tamaki menghentikan makannya, mencoba mengingat jadwal yang dimilikinya "Emmm.. Soreh nanti mezzo ada kerjaan"

"oh begitu..." Riku menjeda kalimatnya, Ia menutup buku yang dibacanya dan menghela nafas "Huahh aku bosan, aku tidak memiliki pekerjaan hari ini"

"Mau ikut dengan mezzo?" Tanya Tamaki

Riku memperhatikan Tamaki yang sedang memakan pudding. "ehh? Kenapa?" Jawab Riku.

"Habisnya semua akan pulang malam" Tamaki kembali menghentikan makannya, dan mengingat apa yang dilakukan member lainnya.
"Yama-san ada syuting film bersama Yukirin"
"Mikki diundang untuk menjadi pembaca acara"
"Iorin pergi untuk wawancara dan juga diundang sebagai bintang tamu"
"So-chan pergi untuk menyerahkan lagu buatannya, lalu soreh ada kerjaan nya mezzo"
"Nagicchi sedang foto model" Jelas Tamaki.

Riku hanya mengangguk mengerti mendegar jadwal teman temannya.

"Jadi kau akan sendirian Rikkun" Tambah Tamaki lalu melanjutkan aktifitasnya.

"Tamaki kau ini orang yang baik" Jawab Riku dengan senyuman. "Tidak perlu cemas, aku akan baik baik saja di asrama" Tambah Riku.

"Kau yakin Rikkun??"

Riku mengangguk kecil ke arah Tamaki "Ya Tamaki"

Riku dan Tamaki melanjutkan obrolan mereka. Mereka saling membahas para member lainnya. Tamaki menceritakan pengalamannya waktu kecil dan Riku mendengarkannya sambil tertawa kecil.

Riku melihat jam yang ada di ponselnya, Jam menunjukan pukul 12.40. "Tamaki apa kau mau ikut ke tokoh buku?". Tanya Riku

"Tokoh Buku?... Baik aku ikut,, setelah itu temani aku beli pudding ya Rikkun" Tamaki segera menjawab pertanyaan Riku

Riku mengangguk setuju ke Tamaki dan segera bangkit berdiri. "Tamaki ayo" Ajak Riku.

Dua pemuda itu pun pergi meninggalkan asrama. Mereka bergegas menuju ke tokoh buku dengan menaiki taksi.

Tamaki menghentikan langkahnya di depan pintu masuk dan menengok ke kanan kiri "Rikkun kau langsung masuk saja, aku akan duduk di sini"

"oke" Riku pun bergegas berjalan menuju rak rak buku. Melihat apa ada buku yang bagus untuk dibaca. Saat sedang mencari buku yang diinginkan, tiba tiba ponsel Riku berdering. Riku segera mengambil ponsel yang ada di sakunya.

Terdapat panggilan telepon dari nomor yang tidak dikenal. Riku pun merasa bingung dan segera dia mengangkat panggilan tersebut

"Kon'nichiwa Nanase Riku-san"

"aku menonton konser mu saat Black or White di layar kaca, selamat atas kemenangan kalian"

Riku merapatkan bibirnya mendengar suara orang yang sedang meneleponnya "Suara ini.. Jangan² Kau....?"

"Entahlah, Kau dan Grup mu semakin sukses
Sepertinya kalian bisa melampaui zero" ujarnya

"Anak itu juga tidak akan kalah, ia pasti bisa sukses sekarang.. Jika tidak bersama orang orang rendahan itu"

Riku mengernyitkan dahinya "Berhenti menghina mereka, mereka adalah Idol yang hebat"

"Nanase Riku kau itu orang yang baik, kau selalu membela teman temanmu" Orang itu menjeda kalimat nya sebentar, lalu melanjutkannya kembali. "Namun mereka hanya akan menghalangi... Begitu juga dengan yang lain... " Tambahnya.

Riku pun merasa kesal mendengar perkataan yang dilontarkan orang tersebut. Dia mengepalkan kedua tangannya erat. Riku hanya diam dan tidak menjawab setiap kata yang disampaikan oleh orang itu.

"Aku akan melakukan apapun agar dia' bisa segera menjadi bintang paling terang"
Setelah mengatakan hal tersebut, orang itu mengakhiri panggilan teleponnya.

Riku masih terdiam di tempatnya berdiri menundukan kepalanya dan menghela nafas untuk kesekian kalinya. 'Apa apaan maksutnya, beraninya dia menghina yang lain.. Dan entah kenapa aku merasa khawatir'

"Rikkun.. Rikkunn..." Panggil Tamaki dari kejauhan sambil berlari menghampiri Riku

Riku yang sedari tadi melamun, membalikkan tubuhnya dan melihat Tamaki "Maaf Tamaki, aku tadi sedikit melamun". Riku mengambil acak buku di rak dan menunjukkan nya ke Tamaki "Aku akan membeli buku ini"

Tamaki melihat buku yang dipilih oleh Riku dan mengedipkan matanya beberapa kali. "Tips menata rumah dengan rapi.... Kau memilih buku itu Rikkun? Apa kau tertular So-chan?" Tanya Tamaki polos.

Riku yang menyadari buku yang ia ambil tadi lalu tertawa kecil "hahahaha, ayo Tamaki kau jadi membeli pudding kan"

Tamaki menatap Riku sebentar lalu mengangguk "oshh"

Riku segera membayar buku yang ia ambil. Mereka berdua melanjutkan perjalanan mereka menuju supermaket.

Setelah membeli apa yang diinginkan, Tamaki dan Riku kembali ke asrama. Riku menatap jam yang terdapat di dinding dan menolehkan kepala ke arah Tamaki. "Tamaki pekerjaan mezzo itu jam berapa?"

"Jam 4 soreh" Jawab Tamaki cepat

Riku menuju ke arah dapur menyalakan kompor dan membuat makanan untuk Tamaki.

"Tamaki makanlah dulu" Riku memberikan sepiring omurice kepada Tamaki

"Wah kelihatannya enak, Arigatou Rikkun"
Tamaki segera memakan omurice yang dibuatkan Riku.

Tanpa disadari waktu berlalu dengan cepat, Riku menyuruh Tamaki untuk bersiap berangkat ke studio.

Riku menghabiskan waktunya di dalam kamar serta merenungkan perkataan orang yang meneleponnya tadi. Muncul perasaan khawatir dalam dirinya 'Jangan memikirkan hal yang buruk' batin Riku

Di asrama Trigger----

Seorang lelaki bersurai baby pink memandang langit malam dari jendela kamar nya. Lalu menghela nafas berkali kali.

"Ada apa Tenn?" Tanya Ryuu yang melihat rekannya sedang melamun

Ryuu berjalan memasuki kamar Tenn dan menaruh salah satu tangannya ke pundak Tenn "Apa kau memiliki sebuah masalah"

"Ieee... Aku hanya merasa sedikit khawatir" Jawab Tenn

"Tenang saja bocah, kita pasti akan berhasil" Ujar Gaku yang ikut memasuki kamar Tenn

"Sobaman jangan masuk kamar orang sembarangan"

Gaku memasang muka kesal sambil berjalan mendekati Tenn dan Ryuu
"Kau membiarkan Ryuu masuk, tapi kau malah memarahiku"

"Aku tidak memarahimu" Jawab Tenn dengan nada sedikit tinggi

"Kauu-"

Ryuu segera melerai kedua orang itu sebelum perdebatan semakin lama "Sudahlah Gaku, Tenn juga jangan berkata begitu"

Ryuu menghela nafas dan memulai pembicaraan "Jangan terlalu khawatir Tenn, kita sudah berusaha keras sampai sejauh ini"

Tenn menatap Ryuu sambil tersenyum kecil lalu mengalihkan matanya kembali ke luar jendela

'Kurasa aku terlalu khawatir' batin Tenn

Para member Trigger melanjutkan obrolan mereka. Ketiga lelaki itu membahas pekerjaan yang akan mereka ambil berikutnya. Kadang terjadi perdebatan kecil di antara Gaku dan Tenn, namun Ryuu segera melerai mereka.

----------------------

"Kringgg" Terdengar suara dering dari Telepon

Tsumugi segera mengangkat telepon yang terletak di meja kerjanya "Ha'ii disini Takanashi Production, Apa ada yang bisa saya bantu"

"Eh..? Anda mengundang Idolish7 dan Trigger ke acara TV Re:Vale??"

"Baik saya mengerti, Terimakasih karena sudah mengundang Idolish7"

Tsumugi mengakhiri panggilan teleponnya. Ia segera berdiri dan berjalan menuju ruang latihan

"Eh kami diundang ke acara nya Re: Vale?" Tanya Yamato memastikan

"Iya, Mereka mengundang kita dan Trigger sebagai bintang tamu" Jawab Tsumugi

Riku memasang senyum di wajahnya dengan mata berbinar binar

Iori yang melihat ekspresi Riku menyadari apa yang sedang Riku pikirkan "Nanase-san pasti aku berpikir bisa bertemu dengan kujou-san kan"

"Ah.. Kenapa kau bisa tau Iori" keluh Riku

"Bagaimana dengan Zool?" Tanya Mitsuki

"Benar apa mereka tidak diundang ?" Tambah Sogo

"Tadi mereka bilang Zool sedang melakukan tur konser di luar negeri" Jawab Tsumugi

"Enaknya.." Ujar Tamaki

Tsumugi menatap Tamaki sambil tertawa kecil lalu menolehkan kepalanya agar bisa menatap seluruh member "Aku akan selalu mendukung kalian, saat kalian jatuh aku akan membantu kalian untuk berdiri. Jika kalian senang maka aku akan turut berbahagia. Berjuanglah.." Ujar Tsumugi

Nagi menatap lembut Tsumugi lalu tersenyum "Owh.. Manager.."

"Tapi kami tidak jatuh" Tamaki menjawab polos

Iori hanya menghela nafas melihat Tamaki "Itu kata kiasan Yotsuba-san"

"Kiasan??"

"Itu kata kata untuk menyemangati kita Tamaki-kun" Ujar Sogo

"Arigatou manager, kami akan berusaha keras jangan khawatir" Sambung Riku

"Aku juga akan berjuang" Tambah Tamaki

Mitsuki mengangkat tangannya ke atas dan mengepalkannya "Yosha..Kita akan mengincar yang lebih tinggi"

Yamato ikut mengangkat tangannya ke atas "Onii-san juga akan berjuang"

"Bersama sama.. Kita pasti bisa menjadi Idol yang disukai banyak orang" Ujar Riku

"Bahkan melebihi Zero" Sambung Iori

"Yess" Tambah Nagi

Tsumugi menatap para member Idolish7. Ia merasa bersyukur karena telah dipertemukan dengan mereka.

-------------------
Keesokan Harinya Di Studio Re: Vale

Terlihat member Idolish7 berdiri di lorong lorong koridor

"Kita akan berada di acara TV Re: vale lagi" Ujar Mitsuki

Riku tertawa kecil mengingat bagaimana pertemuan pertama mereka dengan Re:vale "Pertama kali kita bertemu dengan mereka kita merasa gugup kan"

"Yess, Namun ternyata mereka orang yang baik" Sambung Nagi

Yamato menyengir kecil lalu membuka mulutnya "Oyaa.. Saat pertama kali kalian semua terlihat ketakutan"

"Habisnya mereka menggoda kita saat masuk ke ruangannya" Jawab Tamaki

"Padahal aku sudah bilang kalo mereka itu orang yang baik" Sambung Iori

"Hmmm.. Tapi Ichi aku melihatmu berkeringat dingin saat menjawab pertanyaan mereka loh" Goda Yamato

Iori mengalihkan pandangannya, pipinya terlihat sedikit memerah "Nikaido-san jangan menggodaku!!"

"Hahahahahaha" Semua member tertawa melihat tingkah laku Iori

Dari ujung lorong terdengar beberapa suara langkah kaki mendekati para member Idolish7. Mereka pun segera membalik badan ke sumber suara.

"Ah itu Trigger" Ujar Tamaki

"Yo Idolish7 lama tidak berjumpa" Sapa Gaku yang berjalan mendekati Idolish7 disusul oleh 2 member nya

"Baru 2 minggu Yaotome" Jawab Yamato sambil memasang muka datar

"Eh bagiku itu udah lama" Sambung Ryuu

Gaku menoleh ke arah member Idolish7 dan menyadari bahwa manager Idolish7 tidak ada "Dimana manager kalian?" Tanya Gaku

Para member Idolish7 kecuali Riku dan Tamaki menyipitkan mata mereka ke arah Gaku

"Oh... Jadi yang kau rindukan itu bukan kami tapi manager kami ya.." Ujar Mitsuki dengan senyuman miring

"Yaotomeshi kau tidak boleh mengambil manager kami" Sambung Nagi

Sogo tertawa kecil mendengar rekannya "Manager sedang melakukan rapat bersama para staff dan manager Re:vale" Jelas Sogo

"Tolong jangan membuat manager kami kerepotan" Sambung Iori

"Manager itu punya kami lohh" Tambah Yamato sambil memasang ekspresi menggoda

Gaku memasang muka kesal mendengar kalimat yang dilontarkan oleh member Idolish7 "Kalian ini ya....."

"Eh.. Gakkun kau mau mengambil manager??" Tanya Tamaki polos

"Trigger kan punya manager sendiri yaitu Anesagi-san" Sambung Riku yang sama polosnya dengan member terbungsu

Tamaki sontak memasang eksresi kaget "Jangan ambil manager" Kata Tamaki

Kelima member Idolish7 dan Trigger hanya menatap 2 orang itu sambil menahan tawa

"Kalian ini terlalu polos" Ujar Mitsuki sambil terkekeh kecil

"Hmm.. Tamaki dan Riku sudah cukup umur kan, Mau kubelikan sesuatu?" Tanya Yamato sambil tersenyum mencurigakan

"Yamato-san jangan meracuni pikiran member bungsu kita" Tegur Mitsuki

Yamato terdiam sejenak lalu melanjutkan bicaranya "Kau benar Mitsu, kalo begitu Tama tidak usah"

"Riku kau mau kan?" Tanya Yamato

Riku memasang muka curiga sambil menatap Yamato "Eh?... Apa yang akan kau berikan Yamato-san"

"Horaa.. Nikaido-san/Yamato-san" Ujar Iori dan Mitsuki bersama sama

"Hahahahaha" Ryuu, Gaku, dan Sogo hanya tertawa melihat Yamato yang hendak meracuni pikiran polos para member itu.

Tamaki hanya diam tak berkutik, Ya seperti yang kalian tau Tamaki tidak memahami obrolan member tertua mereka. Dan ada suatu hal yang terlintas di benak nya.

"Iorin apa Yama-san akan membelikanku dan Rikkun 'majalah cabul'?" Tanya nya

"Eh.." Iori dan member lainnya menoleh ke arah Tamaki, tidak menyangka akan keluar kata itu dari mulut polos member bungsu mereka.

"Oh rupanya Tama sudah besar ya, nanti onii-san belikan deh.. Untuk Riku juga" Ujar Yamato sambil tersenyum miring

"Yamato-san aku tidak mau" Jawab Riku cepat. Riku segera membalik badannya ke arah dinding.

"Owhh Riku apa kau malu, Jangan jangan kau memikirkan hal mesum ya.." Goda Yamato sambil melirik Riku

"Yamatoo-sannn!!" Riku menjawab Yamato sambil menutupi wajahnya

"Yamaato sebaik nya kau jangan menggoda Riku" Ujar Nagi yang sedari tadi hanya memperhatikan kejahilan Yamato

"Iya ossan.. Jangan membuat Riku menjadi sepertimu" Tambah Mitsuki

"Aku mau" Kata Tamaki tiba tiba

Sogo mendelikkan matanya lalu menatap ke arah Tamaki "Eh.. Tamaki-kun jangan meminta maja-". Belum selesai bicara omongannya diputus oleh Tamaki "Ousama pudding"

"Hah?"

Iori menatap Tamaki "Yotsuba-san jangan jangan dari tadi kau mau meminta pudding?"

Yamato memasang muka kecewa dan menatap Tamaki "Ehh.. Kupikir kau sudah sedikit dewasa Tama"

"Yamato-san kau kalah" Ujar Mitsuki

Yamato hanya menghela nafasnya, 2 member bungsu mereka masih saja polos.

"Hahaha kerja bagus Nanase, Yotsuba" Ujar Gaku sambil tertawa

"Nanase-san sampai kapan kau mau berdiri menghadap dinding?" Tanya Iori sambil menatap Riku yang masih menghadap dinding

"Rikkun, temani aku beli pudding" Ajak Tamaki

Riku pun mulai membalik badan ke arah membernya dan Trigger lalu menatap Tamaki "Ada pudding di dalam tas milikku kan"

"eh... " Tamaki menjeda kalimatnya mencoba mengingat kejadian sebelumnya

Flashback-

"Mikki aku mau makan pudding lagi.." Rengek Tamaki

"Kau sudah makan 5 kan tadi" Jawab Mitsuki

"Itu kurang.."

"Tidak ya Tidak" Ujar Mitsuki lalu berjalan menuju kamar nya

Tak lama kemudian Riku berjalan menuju dapur, ia menyadari Tamaki yang duduk di depan lemari es yang tertutup "Tamaki kau sedang apa?"

Tamaki menatap Riku dengan wajah melas nya ".. Mikki melarangku makan pudding"

Riku menatap Tamaki, ia tahu kalau Tamaki sudah makan banyak pudding. Yah karena itu kebiasaan Tamaki.

Tamaki memasang muka cemberut sambil terus menatap lemari es
"Bawa saja untuk di studio nanti, aku yang akan bilang ke Mitsuki" Ujar Riku

"Wahh beneran Rikkun.." Tamaki menunjukkan mata berbinar binar dan latarnya terlihat berkilau

"Haii.. Haii..." Jawab Riku sambil menghela nafas.

Saat para member sudah siap dengan membawa tas mereka masing masing, Tamaki berlari menuju dapur dan mengambil beberapa pudding. "Tidak cukup.. Tas ku sudah penuh"

"Rikkun apa ruang di tas mu masih banyak?"

"Ya" Jawab Riku

Tamaki pun berjalan sambil membawa pudding di tangannya lalu memasukkan kedalam tas milik Riku. Kebetulan ada Sogo di diket Riku, Tamaki pun ikut memasukkan pudding nya ke Tas milik Sogo.

Flashback end-

"Tamaki berapa pudding yang kau bawa?" Tanya Mitsuki curiga

"Semua.. Ada 10 di tas Rikkun dan So-chan" Jawab Tamaki

"Kau sangat suka pudding ya Tamaki kun" Ujar Ryuu

Mituski memasang muka geram ke arah Tamaki "Aku memang sudah mengizinkanmu membawa pudding, Tapi jangan dibawa semuanya!"

"Nanti kau akan kena diabetes loh Yotsuba-san"

Yamato hanya menghela nafas lagi melihat kelakuan Tamaki "Kau harus membaginya nanti Tama"

"Eh... Nande??" Tanya Tamaki

"Jangan membantah Tamaki, turuti saja.. Salahmu kau membawa semua persediaan pudding" ujar Mitsuki. "Aku sudah bilang untuk bawa beberapa saja kan" Tambah Mitsuki

"Eh... Jangann" Rengek Tamaki

Sogo pun mengeluarkan aura seramnya karena tidak sabar melihat sikap seenaknya Tamaki "Tamaki-kun bagi pudding nya dengan kami ya" Ujar Sogo sambil tersenyum menakutkan

Tamaki hanya meneguk liurnya melihat ekspesi Sogo dan akhirnya mengangguk setuju.

"Apa kalian hanya akan diam disini?" Tenn mulai mengeluarkan suara dan memulai pembicaraannya

Mendengar kalimat yang keluar dari Tenn, semua Idol yang ada disana segera bergegas menuju tempat perekaman.

Maaf kalo alurnya terlalu panjang😅
Karena author suka aja gitu terjadi percakapan antar para member😂
Lain kali author akan kurangi kalimat yang tidak perlu supaya cerita nya nggak kepanjangan🤗
Maaf kalau cerita ini membuat kalian bosan 🙃
Aku akan berusaha membuat cerita yang seru😃
Ja bye bye😆















Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro