Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Chapter 18

***

"Yo! Apa yang kalian berdua lakukan?" Sapa Gaku menghampiri kedua orang yang asik mengobrol disusul oleh Tenn dan Ryuu.

"Owh Yaotome-shi.. I'm akan buy cocona limited edition nanti, dan Mitsuki akan menemaniku" Balas Nagi.

"Mitsuki-san Nagi-san kalian sedang apa? Eh ada Trigger?" Tanya Kei dari arah belakang Mitsuki dan Nagi.

"Kami ada ada jadwal perekaman hari ini, bagaimana dengan Idolish7?" Jawab Ryuu lantas balik bertanya.

"Kami.. Hanya main di sini, karena Yamato-san hari ini diundang sebagai tamu dari acaranya Mr. Shimooka-san dan Mitsuki-san sebagai MC di acara lain" Balas Kei murung.

Melihat reaksi murung dari member baru Idolish7, Mitsuki dan Nagi langsung. menghampiri dan menghiburnya. "Hora jangan seperti itu, nanti aku juga ikutan sedih loh!" Ucap Mitsuki.

"Kei are you okay? Jangan bersedih ya" Sambung Nagi.

Tenn melangkahkan kaki duluan mendekati Kei dan mengelus kepalanya. "Tenanglah Idolish7 pasti akan segera naik daun berkat usaha kerasmu" Ujarnya dengan senyuman.

Kei hanya mengangguk angguk memasang senyum kecil. 'Yash... Tenn ku sudah menambah kepercayaannya pada diriku. Sedikit lagi kau akan kujadikan milikku Tenn, hanya aku adik tersayangmu' batin Kei.

"Hahaha Katakagi kau mirip dengan Nanase" Tawa Gaku diawal kalimat.

"Ya kau benar Gaku syukurlah aku bisa sedikit melupakan bocah yang merepotkan itu" Gumam Tenn tapi masih bisa didengar oleh Kei, Nagi dan Mitsuki.

"Kau bilang apa tadi bocah?" Tanya Gaku yang melihat bibir Tenn bergerak.

"Ekhem... bukan urusanmu sobaman" Jawan Tenn ketus.

'Oya? Apa yang sudah dikatakannya... haha tidak kusangka Liazel cukup berguna dalam menghasut Tenn untuk membenci Erin. Wahh.... senangnya Tenn sudah mengakuiku' benak Kei.

"Kenapa Riku berubah ya?" Tanya Mitsuki dengan wajah sedih.

"Entahlah, mungkin ia menganggap kita menghalanginya" Jawab Nagi tanpa logatnya.

"Apa bagusnya Nanase Erin itu, omongannya sangat kasar kepada Idolish7, dia juga sangat kasar padaku" Sahut Tenn.

Staff: Ano Mitsuki-san tolong bersiaplah!

Mitsuki langsung berlari ke arah staff disusul oleh Nagi dan Kei setelah berpamitan dengan member Trigger.

"Tenn apa kau membenci-"

"Maaf Ryuu aku mau ke toilet sebentar" Ucap Tenn langsung berlari ke arah toilet meninggalkan Gaku dan Ryuu.

Tenn Pov---

Gawat aku hampir saja ambruk tadi, syukurlah ada staff datang yang memberiku kesempatan untuk menjauh sebentar. Wajahku terlihat pucat? Apa tadi mereka menyadarinya? Aku harus mencuci wajahku agar lebih segar. Ugh... Badanku sungguh sangat lelah, aku seperti tidak memiliki energi untuk bergerak dan lagi... Rasa sakit di perutku kambuh lagi...

Sungguh tidak beruntung... Di saat kondisi imunku menurun aku mudah sakit. Rasanya seperti ingin ambruk saja... ughh... Kepalaku kembali berdenyut... Apa ini yang dirasakan Riku sebelum ia pingsan sehabis konser kami.... Jika iya maka Riku benar benar hebat....

Ini menyakitkan aku mengatakan jika adikku merepotkan. Meski ini hanya akting tetap saja menyakitkan, aku tak percaya aku berhasil mengucapkannya. Riku... kau sungguh hebat... Apa rasa sakit seperti ini yang kau rasakan saat kau bersikap jahat padaku?...

Ah... sepertinya aku terlalu lama di sini, aku harus kembali...

Tenn pov end---

Trigger pun menjalankan perekaman mereka tanpa masalah sedikitpun. Seperti biasa perekaman berjalan dengan mulus dan bagus.

"Yo kujo! Bagaimana kabarmu?" Sapa Yamato mendorong tubuh Tenn tiba tiba  sehingga membuat Tenn hampir terjatuh. Padahal Yamato hanya berniat guyon saja dan tidak mendorong terlalu keras.

"Oi Nikaido kau membuat Tenn hampir jatuh!" Tegur Gaku

"Ah gomen Kujo sepertinya aku terlalu bersemangat" Ucap Yamato yang sigap menahan tubuh Tenn yang hampir jatuh ke depan.

"Dasar! Emang sejak kapan kita menjadi dekat." Balas Tenn ketus, yah.. Tenn ketus itu sudah normal bagi Yamato.

'Tapi perasaan aku mendorongnya pelan deh' Batin Yamato.

Di sisi Riku---

"Berapa lama lagi kita akan selesai?" Tanya Riku pada staff.

Staff: sebentar lagi Erin-kun, hanya tinggal perekaman segmen terakhir. Apa hari ini kau ada jadwal?

Riku hanya menggelengkan kepala untuk menjawab pertanyaan staff itu. Riku meletakkan botol air yang tadi dipeganya, ia beralih mengambil ponsel dalam sakunya. 'Eh? Mio dan Sora kembali ke Inggris karena suatu urusan?' Ucap Riku dalam hati sambil membaca pesan yang dikirimkan oleh Liazel. 'Hah... sebenarnya apa yang mereka sembunyikan... Pikiranku sudah terganggu karena memikirkan Tenn-nii, lalu kedua orang itu tiba tiba balik ke Inggris, tidak sebenarnya mereka pergi kemana?' benak Riku.
.
.
"Kenapa kembali ke Inggris? Mio sudah pergi mendadak terus sekarang Nii-san, sebenarnya apa tujuan Nii-san kembali atau jangan² Nii-san berbohong. Mau kemana sebenarnya?!" Tanya Liazel

"Aku mau menemani Mio, lagian aku juga ikut ikutan dengannya. Ie kita berempat menuruti rencana Ken kan" Jawab Sora mengelus surai kedua adiknya.

"Jadi selama ini kita semua sudah menghianati Erin dari belakang ya" Sahut Haru menundukkan kepala.

"Kita membocorkan segalanya pada Ken, aku harus menebus kesalahanku pada Erin" Balas Sora.

Sora beralih menarik adik kembarnya kedalam pelukannya "Kedepannya kalian berdua harus berhati hati, jika ingin bertindak lakukan dengan sangat hati hati. Ruru tolong kau jaga Liazel ya"

"Kau gila Sora! Kau mau terang terangan menghampiri ayah sialan itu?!" Marah Haru.

"Setidaknya panggil aku Nii-san untuk terakhir kalinya" Ujar Sora dengan nada bercanda.

"Tidak akan! Jangan mengada ada seolah ini hari terakhirmu! Jika kau mau terus mendengarku memanggilmu kakak, maka jangan sampai hilang dari pandangan kami!" Jawab Haru.

"Kotak kecil di dalam kamarku, mulai sekarang kau bisa memilikinya Lizel"

"Hm... Arigato Nii-san"

Setelah merasa puas memeluk adik kembarnya, Sora pun berpamitan dan pergi dengan membawa kopernya.

"Hei Ruru di dalam saku Nii-san ada perekam suara kan" Ucap Liazel.

"Sora benar benar tidak bisa bergerak bebas" Balasnya.

Liazel masuk ke dalam kamar Haru. "Ruru kau jangan meninggalkanku! Aku akan sangat marah jika kau ikutan pergi!" Ucap Liazel, air mata yang sedari tadi ditahannya langsung mengalir bergitu saja.

Melihat adik kembarnya menangis Haru langsung memeluk erat tubuh adiknya. Mengelus belakang kepalanya dengan lembut, memberinya rasa sayang dan juga menenangkannya.

"Ruru berjanjilah jangan tinggalkan aku seorang diri! Tetaplah berada di dekatku, jangan kemana mana!" Racau Liazel membenamkan wajahnya pada pelukan sang kakak.

"Hai Hai... aku gak akan kemana mana. Aku akan terus berada di dekatmu. Jangan menangis Lizel adikku" Jawabnya.

"Sora Nii-san akan kembali kan Ruru? Tidak dia pasti kembali kan"

"Iya Nii-san akan kembali bersama kita" Jawab Haru masih mengelus kepala sang adik. Haru terus menenangkan Liazel dan memeluknya, Ia memberi kasih sayang yang sempat tertunda saat mereka terpisah.

Sekitar setengah jam berlalu, Liazel tertidur dalam pelukan sang kakak. Haru yang menyadari adiknya tertidur pun mengangkatnya dan memindahkan Liazel ke atas kasur, ia menyelimuti tubuh adiknya dengan selimut, menghapus bekas air mata yang tersisa. Haru duduk di sebelah kasur dan menemani Liazel yang tertidur. 'Aku akan selalu berada di dekatmu dan melindungimu' benaknya.
.
.
"Nanase-san selamat datang, bagaimana pekerjaanmu?" Tanya Iori menyapa Riku yang baru saja tiba di studio tempat Idolish7 dan Trigger berada.

Riku tanpa permisi masuk ke ruang tunggu Trigger dan mendapati Idolish7 di dalam. Riku hanya mendengus dan langsung duduk di sebelah Tenn, tentu dengan raut wajah dingin. "Apa yang kukerjakan selalu baik Izumi tidak sepertimu" Jawabnya dengan nada dingin.

Tenn mengalihkan pandangan dari Riku agar Kei yang duduk di seberang tidak merasa curiga.

"Erin-san dimana yang lain?" Tanya Kei.

"Bukan urusanmu kan? Lebih baik perbaiki kinerja burukmu!"

"Erin-kun sudah berusaha keras Ri- Erin-kun" Bela Sogo.

"Bagus apanya? Sampai sekarang fans kalian gak nambah kan? Lagian apa yang kalian lakukan di sini, setauku kalian nganggur" Balasnya dengan nada mengejek dan menyandarkan tubuhnya di sofa.

"Riku kau seenaknya nyelonong masuk lalu menghina kami, sebenarnya apa maumu hah?!" Sentak Mitsuki.

"Untuk memojokkan Kei agar keluar mungkin? Ahaha...ups aku keceplosan" Jawab Riku santai.

"Kenapa denganmu? Apa salah Kei?" Tanya Yamato.

"Dia payah kan, orang payah sebaiknya disingkirkan saja! Selanjutnya mungkin kalian loh" Jawabnya menunjuk sisa member Idolish7.

"Rikkun kau jahat!"

"Sudah kubilang aku Erin! Telingamu masih tuli ya Yotsuba?!"

"Nanase cukup!" Gaku yang tak tahan dengan sikap Riku akhirnya ikut berbicara.

"Kau diam saja jika tidak ingin ayahmu menutup agensinya!"

'Kalian harus membenciku supaya Kei dan Ken tidak curiga. Aku tidak ingin kalian kena imbasnya juga karena dekat dengankup' benaknya.

"Kenapa kau seperti ingin membuat kami membencimu? Erin-kun.. tidak Riku-kun" Tanya Ryuu.

*Deg

"Eh? Erin-kun kau ingin membuat kami menjadi benci padamu?" Tanya Kei.

Riku hanya diam karena terkejut mendengar pertanyaan Ryuu, semua mata tertuju padanya kecuali 1 orang. Pandangan mereka teralihkan ketika mendengar suara Gaku. "Oi Tenn kau kenapa? Kau berkeringat banyak"

"Cih.. Aku hanya tidak betah berada 1 ruangan dengan orang yang merendahkan mantan rekannya sendiri" Balas Tenn berdiri dari duduknya dan melangkahkan kaki keluar dari ruang tunggu.

"Aku memang membenci kalian! Karena kalian aku tidak bisa berkembang! Kalian kira aku berpura pura?! Dasar tidak tau diri, aku ga nyaman duduk bersama orang rendahan!" Sahutnya membuat semua orang kembali menatap dirinya. Ia ikut meninggalkan ruang tunggu dan membanting keras pintunya.

Saat Kei dan member Trigger hendak keluar Mitsuki menjatuhkan diri dan mengeluarkan air mata. "Hiks... Jadi selama ini Riku mamganggap kita hanya menghalangi. Aku tau aku yang paling payah, tapi aku sudah berusaha keras! Apa kata katanya waktu itu hanyalah kebohongan?"

"Nii-san jangan berpikiran seperti itu" Balas Iori.

"Mitsuki-san jangan bersedih... Mitsuki-san orang yang hebat" Sambung Kei.

"Tapi perkataan Riku sangat kejam desu" Ucap Nagi murung disusul oleh sisa member yang juga merasa sedih.

"Hei Hei jangan memasang muka begitu, Sudahlah jangan dipedulikan..." Balas Gaku.
.
.
Setelah keluar dari ruang tunggu Riku berjalan cepat dan sesekali menengok ke arah belakang memastikan tidak ada yang mengikutinya. Saat ia berbelok ia mendapati sang kakak.

"Ten-" Panggilan Riku terputus ketika melihat Tenn yang terhuyung. Riku dengan sigap langsung menahan tubuh sang kakak agar tidak jatuh. Ia memanggil namanya berharap dijawab namun Tenn sudah tak sadarkan diri. Tanpa pakai lama Riku segera mengangkat tubuh Tenn ala bridal sytle, menaiki mobil yang disetir oleh Mika dan segera berangkat menuju rumah sakit.

Selama perjalanan terdengar suara rintihan Tenn yang membuat Riku semakin khawatir. Riku terus menerus memanggil kakaknya.
.
.
"Bagaimana kondisinya?" Tanya Riku begitu melihat dokter keluar dari kamar inap Tenn.

"Pasien dengan nama Kujo Tenn menderita hepatitis A. Dia sudah menderita penyakit itu sejak 2 bulan yang lalu, Mungkin makanan yang dikonsumsinya terkontaminasi virus"

Mendengar itu mata Riku langsung terbelalak. "A-apa itu berbahaya?" Tanyanya.

"Hepatitis A termasuk yang tidak berbahaya. Ini bisa sembuh sendirinya karena sistem kekebalan tubuhnya. Meski begitu pengobatan juga diperlukan untuk meringankan gejalanya. Penyakit ini bisa sembuh dalam kurun waktu 6 bulan. Pasien harus menjalani pengobatan dan pemeriksaan secara rutin, usahakan untuk tidak terlalu kecapekan" Jelas sang dokter.

(Ini aku tau dari gugel 🤣)

Setelah mendengarkan penjelasan dokter, Riku menemani Tenn, sementara Mika disuruh pulang dan beristirahat oleh Riku.

Riku duduk di kursi sebelah ranjang Tenn, memandangi kakak kembarnya yang terbaring lemah dengan wajah pucat, jika dilihat lagi kakaknya terlihat kurus. Selang infus terpasang di tangannya, nafas Tenn terlihat lemah. Riku menghela nafas dan menatap sendu ke arah Tenn.

Ia menyentuh dahi Tenn yang sekarang sudah terasa panas. "Kakakku yang manis bangunlah..." Ujarnya lirih menggenggam tangan Tenn yang bebas dari selang infus. 'apa seperti ini rasanya ketika Tenn-nii melihatku terbaring lemah?' Tanyanya dalam hati.

Riku terus berada di sisi Tenn hingga malam pun tiba. Saat ini bintang telah bertaburan di langit, Riku memutuskan untuk menutup jendela karena hawa dingin mulai terasa. Riku lantas menolehkan kepala saat mendengar suara kecil yang memanggilnya.

"Tenn-nii kau sudah sadar... Bagaimana kondisimu? Apa masih sakit di bagian perut atau lainnya? Apa kepala Tenn-nii pusing?" Tanya Riku berturut turut.

"Ri...ku..." Panggilnya lagi.

"Iya Tenn-nii..." Balas Riku tersenyum lembut.

Riku meninggalkan Tenn sebentar, Tak lama Riku kembali bersama dokter. Dokter itu memeriksa Tenn dan keluar saat sudah selesai.

"Ugh..."

"Tenn-nii?! Mana yang sakit?! Apa sakitnya sangat parah?!" Tanya Riku kelabakan mendengar rintihan Tenn.

"Sa.. kit.... Ri...ku" Jawab Tenn putus putus.

Riku mendudukkan tubuhnya di tepi ranjang supaya bisa menjadi sandaran bagi sang kakak. Ia membangunkan tubuh Tenn perlahan dan menyandarkannya pada tubuhnya. Riku meminumkan Tenn obat yang diberikan oleh dokter. "Butuh beberapa waktu agar obat yang diminum Tenn-nii bekerja" Jelas Riku.

Tenn diam karena dia menahan rasa sakit masih dalam posisi bersandar. Sementara Riku hanya bisa menghela nafas dan sesekali bertanya keadaan Tenn. 

"Riku... Maaf membuatmu khawatir" Ujar Tenn lemah.

"Tidak masalah Tenn-nii jangan cemaskan hal itu. Aku dulu juga sering membuat Tenn-nii khawatir, oleh sebab itu sekarang aku akan merawat Tenn-nii hingga sembuh total" Jawab Riku.

Tenn yang mendengar itu tersenyum tulus dan memeluk tubuh sang adik. Riku yang melihat itu menjadi kaget, tak biasa Tenn bersikap manja padanya. "Huwaa.. Tenn-nii kau kenapa?" Tanyanya.

"Manjakan kakakmu ini sama seperti saat aku memanjakanmu Riku..." Balas Tenn.

Riku yang mendengar itu merasa senang, ia terus tersenyum tulus dan membalas pelukan sang kakak.

Beberapa menit berlalu, Tenn telah tertidur dalam dekapan hangat dari Riku. Menyadari hal itu Riku menidurkan tubuh Tenn perlahan agar ia tidak terbangun.

"Cepat sembuh Tenn-nii, Riku menyayangimu"

.
.
Pagi telah tiba perlahan kedua manik Tenn mulai terbuka dan menatap langit langit rumah sakit. Suara yang sangat dikenalnya langsung menyambut harinya. "Ohayou Tenn-nii... apa rasa sakitnya sudah berkurang?" Sapa Riku tersenyum lembut diakhiri pertanyaan.

"Ohayou Riku, aku sudah merasa lebih baik. Apa kau tidak tidur semalam?" Tenn~

"Syukurlah Tenn-nii sudah lebih baik, etto... Kemarin aku.... tidak tidur" Balas Riku.

Tenn mendudukkan tubuhnya dibantu oleh Riku, lantas Tenn mencubit pipi adiknya. "Kenapa malah ga tidur, bagaimana kalau Riku ikutan sakit" Omelnya.

"Aw.. Tenn-nii beneran udah lebih baik, padahal kemarin gak ada tenaga dan sekarang sudah bisa mencubitku..." Balas Riku ikut mengomel.

Terlihat Riku menatap Tenn dengan mata berkaca kaca "Tenn-nii cepat sembuh ya... Dengar kata dokter kan Tenn-nii harus menjalani pengobatan selama 6 bulan, Jadi jangan memaksakan diri... Aku tidak ingin Tenn-nii terbaring lemah..."

Tenn yang melihat itu hanya tersenyum kecil. "Riku kenapa kau menangis begitu, ini bukan penyakit yang berbahaya. Aku akan segera sembuh" Jawab Tenn mengelus surai adiknya.

Riku langsung memeluk tubuh Tenn dan membemamkan wajahnya. "Tenn-nii adalah kakakku satu satunya jadi jangan coba pergi lagi dari sisiku. Jika Tenn-nii pergi aku akan marah"

"Aku tidak akan pergi meninggalkanmu Riku... Jadi kau juga tidak boleh menghilang dariku"
Balas Tenn.

'Gomen Tenn-nii kurasa lebih baik kau tidak tau soal penyakitku, aku tak ingin Tenn-nii bersedih' Benak Riku.
.
.
"Apa? Tenn akan cuti dari dunia hiburan selama 6 bulan? Kenapa?" Tanya Ryuu.

"Tenn mengidap hepatitis A dan dia harus fokus pada pengobatannya" Jelas Anesagi.

"Apa?!"

"Dasar bocah itu, akan kukirim pesan agar tidak usah khawatir dengan pekerjaan Trigger" Ujar Gaku mengambil ponselnya.

"Yaotome-san orang yang baik ya, Oh! Jangan lupakan apa yang baru kujelaskan. Tolong maafkan Erin ya" Sahut Liazel.

"Dari awal aku tidak membenci Nanase hanya saja aku kaget melihat cara bicaranya yang nyebelin mirip Tenn" Balas Gaku.

"Kami titipin koper Riku dan Tenn-san ya.."

"Oke.. Kami pamit dulu sepertinya nanti kami akan kedatangan tamu" Pamit Haru.

"Jika ada masalah hubungilah kami! Berhati hatilah" Ucap Ryuu yang diangguki oleh saudara kembar itu.

'Kami sudah tertangkap dan tidak bisa berbuat apapun, Maafkan kami Riku/Erin..' benak keduanya meninggalkan Yaotome Production.
.
.
"Apa cuti?!" Ucap Tenn.

"Iya Tenn-nii... Tolong jangan menolak! Lebih baik fokus untuk kesembuhan Tenn-nii aja! Awas saja jika Tenn-nii ketauhan bekerja, aku akan menambah cuti Tenn-nii!" Balas Riku dengan ancaman.

"Riku jangan mengancamku.."

"hehehe... Tenn-nii aku ke kantin rumah sakit sebentar ya" Pamit Riku lalu meninggalkan kamar inap Tenn.

Di luar Riku menyandarkan tubuhnya di dinding, Riku meremas kuat bajunya. 'Ughh.... Sial kenapa harus sekarang! Dadaku terasa ingin meledak. Liazel hanya memberiku 1 pil penahan sakit setiap minggu'

Riku mengeluarkan obat obatan dari saku celananya dan meminumnya satu per satu beserta obat penahan sakit. 'Aku harus check up jika ada waktu' batinnya dengan mengernyitkan dahi karena menahan rasa sakit.

.
.

"Kau kenapa bisa ada di sini?!" Tanya Sora tak percaya.

Yang ditanya masih fokus melepas ikatan di lengan dan kaki Sora. "Aku pernah bilang ke Riku dia boleh meminta bantuan apapun kepadaku. Lalu pacarnya yang juga kuanggap sebagai kouhaiku meminta bantuan, Jadi aku membantunya dengan senang hati dan jaringan informasiku tidak kalah dengan kalian"

"Oke Yuki ayo kita berangkat ke rumah sakitnya Akira" Ucap Momo setelah masuk kedalam mobil sambil membopong Sora.

"Re:vale-san akhir akhir ini kalian tidak muncul di dunia hiburan, dan sekarang kalian muncul tiba tiba di hadapanku"

"Pahlawan selalu datang di akhir kan, spoiler.. kami akan segera kembali ke dunia hiburan Yeayy!" Jawab lelaki dengan nama Sunohara Momose.

"Kakimu kuharap baik baik saja" Sahut lelaki bersurai cukup panjang sambil menyetir mobil.

"Jangan berkata seolah aku akan lumpuh Yuki-san"

"Sisanya kita serahkan pada Minami-kun dan Haruka-kun" Sambung Yuki.

"Semoga adik kembarku baik baik saja" Gumam Sora.

.
.

Di sisi lain---

"Lizel, Ken itu licik sebaiknya kau pergilah!"

"Tidak! Aku akan menemani Ruru, Kei berjanji dia akan bilang pada Ken untuk tidak menyakiti kita"

*Tok tok  *ceklek

"Yo adik adik kecilku kalian sedang apa? Oho jangan menatapku begitu... Hora lihat Ayah juga ikut kesini loh..."

'Dia membobol pin pintunya?!' benak Haru.

"Kau semakin persis dengan ibumu ya"

"Jangan sentuh adik kembarku dengan tangan kotormu itu!!"

*Duak

"Ruru!! A-ayah ma-maafkan ka-mi... Ku-ku-mohon ja-jangan sakiti ka-kakku"

"Aakhh...."

"LEPASKAN LIAZELLL!!!!"

"Hentikan Ruru jangan melawan! Aku baik baik saja, Ayah tolong lepaskan kakakku.... Kumohonn"

*Duak

"Oi oi Liazel rupanya kau tidak diajari sopan santun oleh Sora, berani sekali memerintah ayah"

"APA YANG KAU LAKUKAN KEN SIALAANNNN!! KENAPA KAU MEMUKUL ADIKKU DASAR BRENG-"

*Jleb

"TI-TIDAKKKK!!!! RURU!!"

"LEPASKAN AKUU!!! Apa yang kau lakukan Kennn?!!! Kenapa kau menusuk Ruruuu?!! Kei sudah-"

"Oh ya Kei bilang aku bebas mau melakukan apa.... Hahahahaha"

"Apa.... Maksutmu..."

"Ugh...Lizel..."

"Oh kau masih hidup ya?"

"Tinggal saja bocah kurang ajar itu, lagian sebentar lagi dia akan mati kehabisan darah"

"Baik ayah"

"Ti-tidak... A-ayah jangan tinggalkan Ruru!!"

*Plak

"Lepas!! Lepaskan akuu!!!"

"Bungkam mulutnya dan masukkan dalam mobil, pastikan singkirkan siapapun yang melihat kita"

"Baik tuan"

...

"Li-Liazel.... Maafkan aku.... Aku tidak bisa melindungimu..... Maaf kakak aku melanggar janjiku...." Gumam Haru mencabut benda tajam yang menancap di perutnya.

*drap drap

"Bertahanlah! Isumi-san kapan ambulannya sampai?!"

"Sebentar lagi... Oi kau bertanlah!! Jangan lemahh!!"

.
.

Oke... Maaf kalo alurnya makin GaJe😪
Arigato buat yang udah baca sampai sini🤗
Jangan lupa beri Vote, untuk menghargai kerja author yak😁
Lup yuu😘
Panjang nggak sih? Aku sukanya bikin chapter yang panjang²😆
Lagi ngerjain book kedua, xixixixi🤓
Ja bye bye-

♡♡♡
°°°
..

To be Continue

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro