Chapter 14
Di sebuah cafe di bagian dekat dengan jendela, pemandangan yang saat ini telah dipenuhi salju. Seorang lelaki duduk termenung meminum minuman yang dipesannya sambil menatap pemandangan di luar cafe, toko toko yang atapnya dipenuhi dengan warna putih, serta jalanannya juga, orang berlalu lalang dengan mengenakan pakaian hangat.
Lelaki berkulit putih pucat itu duduk sambil memangkuk
wajahnya, pikirannya saat ini sedang tidak fokus. Ia terus melamun memikirkan seseorang yang sangat ia rindukan.
Tenn Pov----
Musim dingin datang lagi... Entah sudah berapa lama waktu berlalu... Mungkin sudah 3 tahun? Hmmm... Umurku baru saja menginjak 22 tahun... Sungguh waktu cepat berlalu....
Hei.... Adikku kau sedang apa? Apa kau baik baik saja? Kau tidak kedinginan kan? Asmamu tidak kambuh kan? Pastikan memakai pakaian super tebal! Apa kau sudah makan? Apa yang sedang kau lakukan saat ini? Apa kau sendirian? Apa kau kesepian? Apa kau merindukanku?
Kalau aku sudah pasti sangat merindukanmu, setiap hari, setiap jam, bahkan setiap detik. Bagaimana penampilanmu sekarang? Aku sungguh penasaran... Nee Riku... Apa kau tidak bosan? Kapan kau akan menghubungiku? Setidaknya balas pesanku.... Aku akan senang jika kau membalasnya...
Emm... Orang orang berlalu lalang... Apa mereka menyukai musim dingin? Enak sekali mereka.... Berjalan jalan bersama dengan keluarga mereka... Oh iya! Ini kan hampir natal... Hadiah apa yang sebaiknya aku siapkan untuk Riku?
Aku menatap tanganku yang memakai gelang hitam dengan simbol matahari. Yah.. Aku sudah memakainya sekitar 1 tahun sih... Ini hadiah dari Riku... Tiba tiba saja ada paket yang datang dari Inggris... Aku membukanya dan mendapat surat bertuliskan 'Hadiah dari Riku, ini sepasang dengan punyaku'.... Hehe... Aku sangat senang Riku membeli hadiah, sekecil apapun itu aku sangat menghargainya...
Aku kembali menatap ke arah luar berharap menemukan sesuatu yang menarik perhatianku. Aku berharap jika tiba tiba saja Riku lewat, dan aku akan langsung menghampirinya. Hah... Apaan sih aku ini... Jelas Riku masih di Inggris. Tapi aku sungguh berharap....
'Huhm?' Aku terus menatap ke luar seorang lelaki dengan jaket tebal tengah berdiri di depan toko. Aku berusaha memfokuskan penglihatanku, memastikan bahwa aku tidak salah lihat.
'Seriusan?' Aku mencoba mencubit salah satu pipiku dan terasa sakit saat aku mulai mencubitnya. Aku sontak membelalakkan mataku tak percaya.. Sungguh tak percaya!!
Masa baru beberapa detik ia berharap dan sekarang harapannya terkabul!!
Aku harus memastikannya... Kuharap itu benar kau...
Aku langsung berdiri dari tempatku duduk, melangkahkan kaki menuju pintu luar dengan tergesa gesa. Kulihat lelaki yang familiar itu mulai melangkahkan kakinya menjauh. Aku dengan cepat berlari dan menyebrang tak mempedulikan orang yang menatapku aneh.
Aku semakin mendekati sosok itu, kuraih salah satu tangannya sehingga lelaki itu berhenti berjalan. Ia lantas membalikkan badan untuk mencari tau siapa yang tiba tiba memegang tangannya.
Melihat orang itu berbalik aku menjadi semakin yakin jika orang yang saat ini berada didepanku adalah.....
Adik kembarku.....
"Ri-Riku?!" Panggilku.
Tenn Pov end-----
Riku sangat terkejut karena tangannya tiba tiba dipegang oleh seseorang. Dengan sigap Riku memutar badannya dan betapa terkejutnya ia ketika melihat ternyata Tenn lah yang memegangnya.
Riku terdiam sama hal nya dengan Tenn, ia tidak percaya. 'Kenapa aku bisa secepat ini bertemu dengan Tenn-nii? Gawat... Aku belum menyiapkan mentalku.. Tidak kusangka Tenn-nii berada di kota ini'
Riku meneguk liurnya, ia tak menjawab panggilan dari Tenn. Riku memikirkan cara yang tepat untuk saat ini dan yang terpikirkan oleh Riku hanyalah......
Kabur...
Riku melepas paksa genggaman Tenn dan segera berlari menjauh, Tenn yang menyadari itu ikut berlari mengejar adiknya. Namun lari Riku menjadi lebih cepat, Tenn sampai kewalahan dan hampir kehilangan jejak Riku. Tenn terus berlari mengejar adiknya itu.
"Riku! K-Kenapa kau m-menghindariku?!" Panggil Tenn dengan nafas yang ngos ngosan.
Namun Riku masih terus berlari tanpa menjawab satu kata pun, hingga akhirnya tiba di dekat taman. Tenn merasa jengkel karena Riku mengabaikannya, ia mempercepat larinya dan berhasil!
Ia menangkap Riku kali ini Tenn menggenggam tangan Riku lebih erat agar ia tidak kembali kabur. Riku yang sudah tertangkap tidak bisa berbuat apa apa lagi.
"Haah.. Haah... Sa-sakit Tenn-nii.. Haah.. !! Aku kan sudah.. Haah.. Haah.. diammm" Rintih Riku merasakan genggaman Tenn yang semakin kuat membuat tanggannya terasa sakit diselahi nafasnya yang terengah engah. 'Gawat.. Karna berlari sekuat tenaga, dadaku jadi semakin nyeri'
Menyadari Riku yang kesakitan Tenn segera melonggarkan genggamannya "Gomen". Melihat itu Riku bersiap untuk kembali berlari.
Namun hal itu telah disadari oleh Tenn, ia segera berganti memeluk adiknya itu. Sementara posisi Riku masih membelakangi Tenn. 'Tenn-nii...' batinnya.
"Tenn-nii lepaskan sebentar, aku janji tidak akan kabur lagi" Pinta Riku.
Tenn awalnya agak ragu untuk melepas pelukannya. "Jangan kabur dariku lagi!!"
Tenn melepas pelukannya perlahan, sementara Riku mulai membalikkan badan menatap kembarannya itu. Riku lantas kembali menoleh ke lingkungan sekitarnya "Kurasa seperti baru kemarin saja aku tersesat, lalu Tenn-nii menemukanku di taman ini... Hehehe"
Tenn yang mendengar itu menyadari tempatnya saat ini, ia memasang senyum tulus di wajahnya. "Riku jika berlari seperti itu kau akan tersesat nantinya"
"Tidak akan! Tenn-nii pikir berapa umurku saat ini? Aku bahkan sudah mulai tua.." Ucap Riku yang diakhiri cemberut.
Tenn merasa gemas melihat adiknya itu, meski umurnya bertambah tapi adiknya tetap saja imut. Ia pun mencubit kedua pipi Riku "Heii.. Jika kau sudah tau, aku juga tua tauu"
"Aww.. Tenn-nii aku sudah terlalu tua untuk diperlakukan kayak gini.. Aww" Ucap Riku yang menahan sakit di pipinya.
"Berhentilah bilang tua!!... Duh Riku... Kita ini masih muda tauu blom tua" Bantah Tenn
Kedua saudara itu akhirnya duduk di bangku taman, benar benar seperti kenangan 3 tahun lalu saat Riku terpisah dengan Tenn.
"Jadi Tenn-nii kenapa kau ada di sini?" Tanya Riku.
"Syuting MV baru... Lalu bagaimana denganmu?" Jawab Tenn lalu bertanya.
Riku mengalihkan pandangan ke arah lain "Etto... Habis dari hotel mau jalan jalan"
Tenn mendekatkan wajah pada Riku dan menatap matanya lurus, Riku yang menyadari langsung kelabakan "Riku... Tatap mataku saat menjawab"
'Ish.. Apa yang dilakuka mereka sih? Bukannya nolong malah jadi stalker, dasar!' batin Riku lantas menatap lurus mata Tenn.
"Hah.... Beneran aku baru dari hotel dan..."
"Tersesat...hehehe..." Sambung Riku terkekeh kecil.
'Aku memang buta arah ya' batin Riku bersweatdrop
"Dasar bodoh!" Tenn~
Riku menggembungkan pipinya kesal atas kalimat Tenn. Riku lalu melihat pergelangan tangan Tenn dan langsung tersenyum lebar "Aku senang Tenn-nii memakainya"
"Bagaimana denganmu?" Tanya Tenn
"Eh? Ah.. Aku juga pakai ini..." Tunjuk Riku
(bayangan kek gini gelangnya)
(Pixiv)
"
Kenapa kau memakai yang bulan? bukannya aku yang lebih cocok" Tanya Tenn lagi.
"Tenn-nii adalah matahari bagi Riku" Jawabnya. 'Aku tidak cocok dengan matahari' batin Riku.
"Nee Tenn-nii...." Ujar Riku memotong kalimatnya.
"Kau ingin memelukku, benar?" Mendengar kalimat lanjutan dari Tenn membuat Riku menjadi malu malu karena sudah lama Riku tidak bermanja manja dengan kakaknya.
"Tidak jadi deh, nanti dilihat-" Belum sempat menyekesaikannya Tenn keburu menyela "Kalau tidak mau biar aku saja" Ujarnya langsung memeluk tubuh adiknya itu.
"E-eh.. Tenn-nii kesurupan apa? Kok sifat tsunderenya tiba tiba hilang" Riku membalas pelukan sang kakak dan masih terkejut dengan sifat kakaknya itu.
"Jangan ngawur! Memang gak boleh?"
"Boleh kok ehehe" Tawa Riku canggung.
"Tenn-nii apa tidak ada jadwal?" Tanya Riku kepada Tenn yang masih memeluknya serta menyembunyikan wajahnya.
"Ada sih tapi ga penting, akan kutunda nanti" Jawabnya.
"Tenn-nii tidak boleh menunda pekerjaan nanti kena marah Yaotome-san loh!" Ingat Riku.
"Riku semakin bertambah umur juga semakin cerewet ternyata" Goda Tenn dan dibalas omelan dari Riku.
"Bolehkah aku egois? Apa Tenn-nii mau mengabulkannya?" Tanya Riku sedikit ragu.
"Apa itu?" Tanya Tenn kembali.
"Bisa... Bisakah Tenn-nii menemani Riku jalan jalan dulu..." Pinta Riku.
Dengan cepat Tenn membalas iya, Tenn melepas pelukannya dan mulai menunjukkan wajahnya. "Riku kau tidak kedinginan kan?"
"Aku memakai 5 baju berlengan panjang dan 3 lapis jaket super tebal serta syal, masa aku kedinginan" Jawabnya sambil menggerutu.
Tenn masih menatap adiknya dan menyadari sesuatu "Riku bukankah kau memanjangkan rambutmu?"
"Sudah kupotong karena ribet dan persis preman" Jawab Riku.
"Kau tidak berubah ya" Ucap Tenn setelah mengamati bagian kepala hingga ujung kaki sang adik.
"Hahahaha" Riku hanya membalas Tenn dengan tawanya.
"Ayoo Tenn-nii kita jalan jalann" Ujar Riku semangat lalu menggandeng tangan Tenn.
Si kembar itu pun berjalan jalan di suasana bersalju itu. Mereka mengelilingi beberapa tempat yang kiranya ingin dikunjungi. Sungguh beruntung menurut Riku, ia bisa menghabiskan waktu bersama Tenn untuk saat ini.
Sementara itu-----
"Apa katamu Gaku?!" Tanya Anesagi
"Kubilang Tenn ada urusan jadi tidak bisa datang" Jawab Gaku
"Emang Tenn ngapain?" Tanya Ryuu
"Entahlah... Katanya sibuk" Jawab Gaku sambil melihat ponselnya
"Ohh Triggerr!!" Sapa Tamaki dari kejauhan
"Oho... Kalian sudah sampai.... Hai member baru" Sapa Gaku
"Gaku member mereka punya nama, Gomene Kei-kun" Ryuu~
"Tidak masalah Ryuu-san, oh iya dimana Tenn-san?" Jawab member baru Idolish7 yang bernama Sunogaki Kei disertai pertanyaan.
Oke kenapa Idolish7 merekrut member baru?
Awalnya mereka gamau, tapi karena Takanashi sachou memasukkan member baru, mereka tidak punya pilihan selain menerima. Namun alangkah terkejutnya Riku setelah mengetahui member yang direkrut itu. Benar benar sebuah kebetulan atau mungkin sudah direncanakan.
"Kenapa kau lengket banget ama Kujo?" Tanya Yamato.
"Memang kenapa Nikaido? Lagian Tenn juga merasa nyaman didekatnya, Sunogaki memiliki aura sama seperti dia kan" Gaku~
"Tenn sedang ada urusan" Jawab Ryuu
"Gakkun aura milik Rikkun jelas berbeda meski terlihat sama" Jawab Tamaki
"Yotsuba-san aku jadi bingung dengan kalimatmu" Iori~
"Owh Kei itu sangat baik desu" Nagi~
"Tamaki-kun bawa kopermu sendiri!!" Keluh Sogo yang membawa dua koper.
"Tamaki kau sudah besar! Umurmu sudah 21!!" Tambah Mitsuki namun hanya dihiraukan oleh Tamaki.
"Minna-san taruh barang kalian dulu, bukankah nanti malam kita harus melihat penampilan artis yang luar biasa sebagai inspirasi" Jelas Tsumugi.
"Siapa kira kira?" Tanya Mitsuki memasang pose berpikir.
"Terlebih ini informasi sangat rahasia, grup idol lebih tepatnya anggota dari universitas jurusan artis ternama melakukan syuting konser di hotel ini" Sambung Iori.
"Selera mereka unik, tapi itulah ketertarikan mereka" Anesagi~
"Tapi bukan grup resmi kan? Hanya sekedar reuni benar bukan manager?" Tanya Yamato.
"Tidak kusangka sachou bisa mengetahui informasi ini jadi kita akhirnya berada disini" Sogo~
"Katanya salah satu orang berasal dari agensi kita kan" Tamaki~
"Em... Do we have other idols?" Tanya Nagi yang hanya mendapat gelengan dari Tsumugi.
.
.
.
"Tenn-nii aku senang sekali hari ini, sayangnya aku punya jadwal sebentar lagi... Kita berpisah disini ya" Pamit Riku.
"Bentar, habis ini kau mau kemana? Trus tinggal dimana?" Tanya Tenn
"Jangan khawatirkan itu, aku pergi sekarang ya? Soalnya nanti terlambat... Bye Tenn-nii" Riku mulai melangkahkan kakinya melambaikan tangan dan masih menolehkan kepala ke arah Tenn. "Bye Bye Riku, ah awas nabrak orang!" Tenn~
"Ah iya... Arigato Tenn-nii dan Gomenasai" Gumam Riku diakhir, Tenn hanya mendengarnya sekilas karna ramainya jalanan.
Hari mulai menjelang malam, langit yang cerah kini mulai gelap. Sesampainya di sebuah toko Riku segera masuk. "Minna maaf lama" Ucapnya tanpa ekspresi.
"Hidoii Erinn!! Padahal tadi kau sangat bahagia dengan orang itu, tapi kenapa sok dingin di hadapan kami?" Tanya lelaki dengan surai bewarna putih serta memiliki manik bewarna biru laut.
"Itu benar Erin... Lagian kami sudah tau rahasiamu kan, berhentilah berlatih menjadi dingin di depan kami" Sambung lelaki yang juga bersurai putih namun maniknya bewarma merah.
"Kalian memang saudara kembar! Dasar Mio dan Mika... kompak banget sih..." Keluh Riku.
(Arisagawa Miota)
(Arisagawa Mikaze)
(Note: Maap klo misalnya gak sengaja ada kemiripan dengan karakter lain... Kek ginilah yang author bayangin karakternya..)
"Aku ikut senang jika Erin merasa senang" Tambah lelaki bernama Yakima Haru.
(Yakima Haru)
"Hahaha, Tidak diragukan lagi... Mahasiswa peringkat pertama memang hebat" Sahut Sora
(Ichinose Sora)
"Kalian terlalu berlebihan, ayo segera ke hotel para staff pasti sudah menunggu kita" Riku~
Kelima orang itu masing masing adalah solo idol kecuali si kembar identik itu (duo). Mereka pun bergegas ke hotel menaiki taksi.
.
.
"Para staff sudah berkerumunan, apa idol keren itu akan segera muncul?" Tanya Tamaki tidak sabar.
"Sabar Tamaki" Sahut Kei.
"Entah kenapa aku merasa tau siapa yang akan datang" Ucap Tenn tiba tiba.
"Eh apa mak-" Omongan Ryuu terputus ketika mendapati lima orang memasuki hotel sudah dengan persiapan.
Semua idol langsung menatap tidak percaya pemandangan kelima orang yang mulai melangkah masuk.
"Ara... Tamu kita sudah berkumpul rupanya, Sorry kami lama" Ucap Sora.
"Ugh.. Aku laparr" Keluh Mio
"Diamlah kakak bakaa! Barusan kita makan kan!!" Tegur Mika.
"Sekarang tepat jam 19.30, kita tepat waktu kok" Sahut Haru.
"Aduh.. Hawanya panas banget" Riku~
"Hah? Erin udara dingin kek gini kau bilang panas?! Kulitmu bermasalah ya?" Ucap Sora.
"Bukan itu maksutnya, astaga bukankah kita yang mencaritau itu" Jawab Haru.
"Cepatlah jalan woii!! Ga enak diawasi teruss" Keluh Sora
Mereka pun berjalan hingga akhirnya mendekati Idolish7 serta Trigger dan para staff.
"Seharusnya kalian tau kami, karena kami terkenal... Namaku Ichinose Sora" Ujar Sora sombong.
"Jangan terlalu sombong Sora, Aku Arisagawa Mika" Tegur Mika
"Arisagawa Mio, aku kakak kembar Mika" Sahut Mio.
"Cowok Imut Yakima Haru desu" Tambah Haru.
Terakhir Riku memperkenalkan diri dengan ekspresi dinginnya "Namaku Nanase Erin... Ayo jangan buang buang waktu!"
"Okay!" Jawab keempat orang itu.
"Nanase-san/Rikkun/Riku/Riku-kun" Panggil Idolish7 kecuali Kei.
"Tuli ya?! Kubilang namaku Erin bodoh!!" Jawab Riku kasar membuat mantan membernya beserta Trigger menjadi terkejut.
"Heii, mereka hanya memanggilmu, kenapa kau galak sekali!!" Protes Kei.
"Siapa yang menyuruhmu membuka mulut?!"
Tenn seketika menjadi bingung melihat tingkah adiknya sangat berbanding terbalik dengan pagi tadi "Riku.."
"Kami sibuk, tolong duduk dan lihat saja" Sahut Mio.
Kelima orang itu berada di satu grup, namun grup idol mereka tidak resmi. Grup mereka terbentuk saat di universitas namanya "The stars"
Perekaman pun dimulai dari pembukaan berupa perkenalan para mahasiswa.
"Hello guys! Kami adalah Arisagawa bersaudara" Ucap kedua arisagawa.
"Aku kakaknya namaku Mio, aku mahasiswa universitas Inggris peringkat 3... yeayy... Hello Japan!!"
"Aku adiknya namaku Mika, mahasiswa peringkat 5"
"Yakima Haru desu! Aku cowok imut mahasiswa dengan peringkat 4"
"Aku Ichinose Sora! Mahasiswa jurusan artis dengan peringkat 2. Yah aku memang hebat meskipun hanya peringkat 2.. Hehehe"
"Mahasiswa dengan peringkat 1, Sekaligus leader dari The Stars namaku Nanase Erin. Aku adalah solo idol, debut bersama Takanashi Production"
Mendengar penjelasan Riku Idolish7 menjadi kaget tak menduga. Padahal Riku keluar tapi masuk kembali sebagai solo idol.
"Apa kabar? Semoga baik baik saja ya" Haru~
"Oke leader selanjunya kau yang jelaskan" Ucap Mio menyerahkan pada Riku.
"Enak saja dih!! Yaudah deh... Alasan kami tidak mendebutkan diri sebagai The Stars karena... Kami sibuk pastinya! Kami harus bekerja sebagai idol, aktor, MC dan yang lainnya. Jadi kami memutuskan untuk tetap seperti ini saja, kami akan berkumpul seperti ini jika ada waktu. Tentu kami akan mengeluarkan album baru di official rabbitube kami. Tolong terima keputusan kami ya! Thank you!" Jelas Riku dengan senyuman manis di wajahnya.
"Begitu... Oke daripada lama menunggu, kami akan langsung bernyanyi"
"Staff ambil video dari posisi yang bagus okee" Sora~
Intro mulai dilantunkan para member The Stars sudah berada di posisi masing masing dengan Riku/Erin sebagai pusatnya.
Para idol memberi ekspresi terkagum kagum mendengar dan melihat nyanyian serta tarian mereka yang sangat kompak dan indah. Tibalah di bagian Riku bernyanyi, lagi lagi para Idol dibuat terkejut. Karena nyanyian Riku yang sekarang terdengar jauh lebih bagus, meskipun mereka sudah melihatnya lewat tayangan rabbitube. Bisa dibilang Riku meningkat pesan dan bisa menyeimbangi Re:vale. Tidak! Bahkan melebihi.
"Meski aku sudah tau tapi mendengarnya langsung membuatku merinding" Ucap Kei.
"Mereka benar benar hebat, tidak diragukan lagi... Terutama si Nanase itu, luar biasa.. Kombinasi yang sempurna, mereka bisa langsung menggemparkan dunia jika saja The Stars resmi debut" Sambung Gaku panjang lebar.
Sekitar 1 jam kurang perekaman sudah selesai. Kini para staff mulai membereskan peralatan merekam mereka.
Staff: Kerja bagus The Stars! Sekarang nikmati kebersamaan kalian. Abadikan momen kalian berlima. Bersenang senanglah!
"Arigato gozaimashita"
Sora menerima sebuah kamera dari staff "Oi... Ini punyamu kan Erin?"
"Hooh.. Thanks Sora" Riku~
"Yuk ke kamarku! Kita berpesta kecil kecilan" Ajak Mika.
"Heeh... Ntar gendut gimana" Haru~
"Tutupi saja dengan olahraga Ruru" Sora~
"Pakai uang siapa tuh?" Tanya Riku.
"Kali ini kami yang traktir" Jawab Mio.
"Permisi, tapi kami disini dan sedang diabaikan" Kei~
"Riku" Panggil Tenn. Sesaat sebelum menjawab Riku menarik nafasnya dalam dalam. "Apa?! Apa kau kesenangan habis jalan jalan sama aku tadi" Jawabnya dingin.
"Jadi tadi kau sama Nanase, Tenn?" Tanya Gaku.
"Riku-kun kau kenapa? Kami sudah tau... Tidak usah berpura pura lagi" Ujar Sogo.
"Apa kau terlalu tertipu dengan sosok manisku? Untuk apa aku berpura pura" Jawab Riku menunjukkan raut wajah yang manis. Lantas kembali memasang ekspresi dingin dan menatap tajam "Polos sekali, mau saja dibohongi"
"Nanase-san"
"Aku tidak menyuruhmu membuka mulut Izumi!! Jangan kurang ajar!" Bentak Riku.
"Riku!" Panggil Tenn.
Riku menatap Tenn dengan dingin lalu berdecih "Cih menyusahkan saja! Kau ingin aku bertingkah sebagai adik lagi hah?!"
"Kujo Tenn jangan sok dekat denganku! Aku capek harus bersandiwara terus"
"Riku kau kenapa? Apa kau marah padaku? Aku memang salah... Gomenn" Tunduk Mitsuki meminta maaf.
"Membuang waktu saja, ayo pergi The Stars!" Ucap Riku.
"Tunggu Riku!" Panggil Yamato. Kei dengan cepat menarik kasar Riku.
"Aduh apaan sih! Jangan sentuh aku! Dasar member baru gak berguna!" Ejek Riku menyulut amarah Kei.
"Apa apaan maksutmu?! Kau membuat Tenn-san menjadi sedih!" Ujar Kei.
"Cih... Memang kau siapa berani mengurusiku! Minggir!" Riku melepas genggaman kasar Kei dan mendorongnya.
Kei terjatuh dengan posisi duduk.
"Kei-kun!!" Sogo menolong Kei yang terjatuh.
"Lebay banget masa gitu aja jatuh" Sahut Mika.
"Bikin badmood aja!! Menyusahkan!" Riku~
Akhirnya The Stars menaiki lift menuju lantai paling atas dan meninggalkan idol lain yang masih tidak percaya dengan sikap Riku. Tentu mereka tidak percaya, karena Riku itu pasti menyembunyikan niat baik di dalamnya.
Sementara Tenn merasa sakit mendengar jawaban adiknya itu. Dia sangat sedih dan kecewa. Bahkan Tenn sempat berpikir 'Apa ini sifat asli dari Riku?' Namun Tenn berusaha menghilangkan pikiran buruk itu.
"Kau baik baik saja Kei?" Tanya Tenn menghampiri Kei.
"Tidak apa Tenn-san, maaf tidak bisa mencegah adikmu" Tunduk Kei.
Nagi yang mendengar kata terakhir dari Kei memicingkan matanya lantas menatap Kei 'Memang Kei tau kalau Riku-kun adalah adik Tenn' batinnya.
"Maaf kalian pasti kecewa denganku yang payah dan tidak bisa apa apa. Membuat Idolish7 tidak segera naik daun" Kei mulai meneteskan air matanya.
"Tidak ini bukan salahmu Kei" Ucap Mitsuki menepuk pelan pundaknya.
"Keichi apa kau mau pudding?" Tamaki~
"Jangan dimasukkan hati Kei-kun" Ryuu~
"Arigato Ryuu-san" Balas Kei
***
**
*
To be Continue
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro