Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Chapter 13

(Note: Bold= Riku • No Bold= Kujo Takamasa)
***

Flashback-----

Latar terjadinya waktu siang hari setelah Mitsuki memanggil Riku untuk latihan bersama.

"Kon'nichiwa Kujo-san"

"Kon'nichiwa Nanase Riku"

"Aku sudah memutuskannya Kujo-san"

"Tunggu... Sebelum itu apa kau tau ada orang yang diam diam menyimpan dendam pada Idolish7"

"Eh ap-"

"Jadi apa keputusanmu?"

"Aku tidak akan membiarkanmu menyentuh memberku dan aku juga tidak akan menjauhi Tenn-nii... Sedari awal Tenn-nii adalah bintang bagiku"

"..."

"Aku mempunyai sebuah penawaran, bagaimana jika aku menjadi anak didikmu bisa dibilang aku akan menjadi idol di bawah arahanmu. Tentu aku akan keluar dari Idolish7, dan itu juga tidak akan berpengaruh pada Tenn-nii"

"Aku tidak bisa menerimamu, ada alasan mengapa aku lebih memilih Tenn, padahal kau lebih mirip Zero dibandingnya.. Tapi karena kau itu mirip dengan Zero..."

"Kau takut aku akan meninggalkanmu dan menghilang tiba tiba kan? Kau memilih Tenn-nii karena Tenn-nii tidak mungkin meninggalkanmu kan.. Tenn-nii orang yang baik, ia bahkan rela melakukan apapun untuk memenuhi impianmu Kujo-san"

"Impian Tenn-nii adalah menjadi idol yang membuat semua orang merasa senang dengan nyanyiannya, Tenn-nii tidak ingin mengecewakan penggemarnya. Tapi jika Tenn-nii menjadi idol demi memenuhi ambisimu, maka aku tidak akan menerimanya. Tenn-nii akan menjadi bintang paling keren bersama rekannya, Tenn-nii akan merasa senang bernyanyi bersama temannya tanpa memikirkan untuk membalas budi dengan cara memenuhi ambisimu. Aku ingin Tenn-nii begitu... Bebaskan Tenn-nii Kujo-san! Biarkan aku sendiri yang membayar utang budiku kepadamu, aku pasti bisa menjadi idol melebihi zero"

"Hah... Mana mungkin aku menerima orang yang penyakitan"

"..... Aku tau aku memang penyakitan, anak lemah yang payah. Tapi bila sudah kuputuskan, aku tidak akan berpaling, melupakan semuanya dan terus melangkah. Aku janji aku akan fokus memenuhi keinginanmu, aku akan melupakan Tenn-nii serta keluargaku. Aku akan terus maju meski harus tumbang. Jadi kumohon Kujo-san... Biarkan aku membayar utang budiku sendiri"

"Aku tidak bisa mempercayaimu, awalnya zero sepertimu tapi mereka akhirnya menghilang... Aku tidak bisa-"

"Kujo-san kau hanya takut ditinggalkan sekali lagi kan? Kau menyanyangi Zero, tapi ambisimu membuat zero tidak tahan. Kujo-san sebenarnya kau ingin merasakan hubungan keluarga kan? Kau menganggap zero sebagai keluargamu, namun zero meninggalkanmu. Pasti rasanya sangat sakit, aku tau itu. Namun aku berbeda dengan zero! Aku tidak akan meninggalkan keluargaku, meski apapun yang mereka perbuat padaku... Aku tetap akan menyayangi mereka dan berada di sisinya sebisa mungkin. Jika aku berada dalam bimbinganmu, aku tidak akan pernah meninggalkanmu Kujo-san."

"Kumohon percayalah padaku... Biarkan aku menggantikan Tenn-nii... Aku ingin Tenn-nii bebas menjalankan kehidupannya."

".... Aku tidak mengerti dengan apa yang kau maksutkan, aku hanyalah manager zero. Jika kau sebegitu memaksanya, maka..... Tidak ada pilihan lain"

"Jadi kau menerimaku Kujo-san?!"

"Tapi aku tidak akan melepaskan Tenn, sebelum kau menunjukkan bukti perkataanmu kepadaku. Lakukanlah apa yang kau mau... Aku tidak akan menyentuh Idolish7. Tapi jika kau melanggar perkataanmu, aku akan langsung mengeluarkan Tenn dari Trigger"

"Ah... Hai... Arigato Kujo-san"

Ini waktu Riku sedang berkirim pesan saat malam hari

Kujo-san aku akan pergi ke Inggris menemuimu, kuputuskan untuk kuliah terlebih dahulu, aku akan mengikuti tes yang pemenangnya mendapat beasiswa kuliah jurusan artis di Inggris. Aku akan melakukan tes nya sebentar lagi secara online.

Terserah kau mau melakukan apa nanti. Yang pasti aku akan melatihmu dengan keras dan apa kau akan merubah nama keluargamu?

Tidak, aku ingin tetap menggunakan nama Nanase... Tapi aku ingin memakai nama lain saat debut. Nama debutku adalah "Erin"

Kau percaya diri sekali seakan kau yakin kau akan segera debut dengan mudah.

Aku memang akan segera debut dalam waktu singkat. Apa aku harus masuk agensi Tsukumo atau Hoshikage yang terkenal?

Aku akan memasukkanmu ke agensi yang sering dibicarakan Haruki. Takanashi Production. Kau akan masuk sebagai solo idol.

Baiklah Kujo-san.

Another message

Selamat malam Kujo-san, hanya memberitau jika besok aku akan berangkat ke Inggris. Aku mempercepat jadwal keberangkatanku

Flasback end-----

Setelah perjalanan pesawat yang cukup lama, Riku akhirnya sampai di bandara Inggris. Ia mendapati pria yang sangat dikenalnya serta disampingnya seorang gadis bersurai biruh yang memiliki kemiripan dengan Tamaki.

Riku memasang raut wajah yang sulit ditebak dan menghampiri kedua orang itu.

"Kurasa ini lebih cepat dari yang kau rencanakan Erin" Ucap Takamasa.

"Mau bagaimana lagi, aku mengacaukannya karena kecerobohanku" Jawab Riku.

"Ano... Riku- ah maksut saya Erin-san anda adalah saudara kembar Tenn-san kan? Tanya Aya.

"Iya kau benar dan tidak usah terlalu formal terhadapku"

"Erin.. Ada apa denganmu? Bukankah kau adalah orang ceria dan murah senyum" Takamasa~

"Ah benar juga... Apa aktingku bagus Kujo-san?" Tanya Riku.

"Yah begitulah... Omong omong ada seseorang yang ingin berbicara berdua denganmu" Ujar Takamasa melirik seorang lelaki yang berdiri agak jauh darinya.

Riku melihat ke arah lelaki yang dibicarakan oleh Tamakasa. "Isumi?! Ah... Jadi dia yang dikatakan Momo-san"

"Kujo-san maaf, aku akan berbicara sebentar dengannya." Ijin Riku.

"Aku akan kembali, jangan sampai tersesat Erin" Ucap Tamakasa dan Aya yang melambaikan tangannya.

Riku hanya mengangguk dan menghampiri Haruka yang sedari tadi menatapnya dari kejauhan.

"Menyebalkan, kau lama sekali!" Dengus Haruka kesal

Riku hanya terkekeh kecil. "Apa zool sekarang sedang ada di Inggris?" Riku~

"Iya, Ayo bicara di tempat lain" Jawab Haruka  melangkahkan kaki mendahului Riku.

Merekapun berjalan dan akhirnya sampai di kafe yang letaknya cukup dekat dengan bandara tadi.

"Omong-omong yang diberitau adalah Natsume dan bukan aku. Aku hanya tak sengaja membaca pesan itu dan saat ini aku terpaksa menggantikannya" Jelas Haruka.

"Eh.... Jadi Natsume-san yang diberitahu?? Ahh jadi Isumi kepo yak" Goda Riku.

"Ha? Aku hanya gak sengaja lihat!!" Jawabnya kesal.

"Oh ya apa aku panggil kamu Haruka aja ya? Kayak manggil Iori dan Tamaki gitu"

"Haru-" Belum selesai berbicara Riku memotongnya. "Kau mau dipanggil Haru?"

Mendengar itu membuat Haruka langsung marah marah dan memalingkan wajahnya "Jangan sok dekat Nanase! Terserah kau mau manggil aku apa"

Melihat reaksi Haruka membuat Riku semakin ingin menjahilinya "Wah Haru-chan Tsundere kayak Iori"

"Aku nggak Tsun- Ah... Maksutku jangan samakan aku dengan orang ituuu!!!"  Marah Haruka menggebrak meja di depannya, sehingga membuat orang yang ada di kafe menoleh ke arahnya.

Setelah puas menjahili Riku langsung memasang ekspresi datar dan serius "Cukup basa basinya, apa yang ingin kau bicarakan?"

"Heh.. Jangan seperti itu, aku hanya mau berbicara aja.. Masa ga boleh?" Haruka~

"Sebelum itu keluarkan ponsel yang di saku jaketmu itu" Ucap Riku dingin sambil melirik ke saku jaket milik Haruka.

Melihat Riku yang memasang ekspresi dingin membuat Haruka sedikit terkejut. "Heeh... Kau pintar juga ya Nanase" Ucap Haruka dengan seringai dan mengeluarkan ponsel yang ternyata sedang menyala.

"Apa yang ingin kau lakukan dengan merekam suaraku Ha-ru" Riku~

"Tentu saja untuk memberitau kepada orang yang mungkin saat ini mengkhawatirkanmu" Jawab Haruka santai lalu meminum jus yang dipesannya tadi.

"Kurasa malah mereka sekarang sedang marah marah terutama Mitsuki. Pasti sedang kacau sekarang.... Apalagi media yang mengerumuni depan kantor Takanashi" Ujar Riku menyandarkan tubuhnya pada kursi.

"Kau sudah memprediksinya Nanase? Sugoii... Padahal katanya kau memajukan keberangkatanmu" Haruka~

"Yah begitulah... "

"Terus bagaimana dengan artikel itu? Serius loh artikelnya semakin menjadi jadi... Aku kasihan terhadap mereka... Apa kau yang mengirimnya Nanase?" Tanya Haruka

"Kenapa aku harus memberitaumu? bisa saja kau membocorkannya ke yang lain dan alhasil mereka tidak membeciku" Jawab Riku masih mempertahankan nada dinginnya.

"Untuk apa aku beritau, bukankah kami akan beruntung, jika saingan kami menghilang. Lagian si Natsume mengancamku untuk tidak bilang bilang" Balas Haruka

"Coba saja... Mereka tidak akan mudah hancur. Tidak!! Aku akan memastikan mereka tetap bertahan!! Dan yah~ bukan aku yang mengirim kok"

"Boleh juga kau.... Jadi yang dikatakan Momo-san benar, ada orang yang tidak suka terhadap Idolish7 ya... Terlebih orang asing itu mengirim surat ancaman untukmu bahkan menyebarkan artikel itu" Ucap Haruka panjang lebar tak seperti biasanya.

"Seperti itulah, jadi Momo-san menceritakan sampai situ ya. Berasa kayak Momo-san mengirim mata mata untuk mengawasiku" Balas Riku sambil tersenyum.

"Mana sudi aku jadi mata mata?! Emang kau pikir ini film?" Haruka~

"Tapi Nanase, aku tidak menyangka demi kepuasanmu kau meninggalkan Idolish7 bahkan kakakmu sendiri" Ujar Haruka memprovokasi.

"Bukan untuk kepuasanku kok, hei.. Apa aku bisa mempercayaimu?" Tanya Riku.

"Kau pikir aku ini bermulut ember?! Aku ini tempat curhat terpecaya Rikuu" Ucap Haruka yang sesaat setelahnya langsung kelabakan dan pipinya terlihat memerah.

"Panggil saja begitu, karena aku akan merindukan panggilan Riku...." Balas Riku, raut wajahnya perlahan mulai terlihat sedih.

(Bold= Riku   No bold= Haruka)

"Kau merindukan Kujo dan membermu yang memanggilmu begitu kan. Kalau kau akhirnya menyesal kenapa malah melakukan ini, dasar Bodoh!!"

"Aku tidak akan menyesali apa yang kupilih dan akan menjalaninya dengan baik....... Itulah yang Tenn-nii katakan.. Hehe"

"Aku melakukan ini juga demi kebahagiaan Tenn-nii dan kebaikan rekanku.. Aku ingin Tenn-nii dengan bebas bisa meraih mimpinya bersama anggota Trigger"

"Maksutmu apa? Bukankah saat ini Kujo masih bisa meraih impiannya meski sempat kena skandal"

"Kujo-san berencana mengeluarkan Tenn-nii dari Trigger karena menurutnya Yaotome-san dan Tsunashi-san adalah penghalang Tenn-nii untuk segera melampaui Zero. Tapi jangan salah paham Kujo-san itu bukan orang jahat"

"Bukan orang jahat katamu? Dia membuangku karena dirasa tidak berguna, kau juga mungkin akan sama... Kenapa kau rela melakukan ini demi kakakmu?"

"Karna aku sayang padanya, kau bodoh ya?"

"Apa?!! Kau bilang aku bodohhh"

"Dan juga kenapa kau bisa bisanya memutuskan keluar dari Idolish7 sih..."

"Karena aku hanya akan membahayakan mereka. Entah apa yang akan dilakukan orang itu, kalau sebatas artikel aku bisa dengan mudah mengatasinya. Tapi melihat kejadian waktu itu, kuyakin orang itu memiliki sifat kejam, takutnya dia akan melukai secara fisik"

"Sebentar aku bingungg!! Jika orang itu mengincar Idolish7 apa gunanya kau pergi?! Mending perkuat keamanan saja dong"

"Justru orang itu menargetkanku... Karena aku adalah senjata Idolish7, ahh itu kata Iori sih. Tapi yang pasti orang itu ingin menghancurkanku, dia tau dengan hanya mengincarku itu tidak akan mempan... Jadi dia ingin menjatuhkanku dengan melukai member lain...... Jadi keadaan Idolish7 sekarang itu adalah salahku kan... Mereka saling membenci satu sama lain...."

"Cih... Dia gila... Mungkin saja dia punya keterbelakangan mental! Jika tidak dia tidak mungkin sampai seperti ini"

"Yah aku tidak tau... Aku masih terus mencari tau identitasnya-" Tak lama nafas Riku mulai terengah karena beban pikirannya.

"Oi kau baik baik saja?? Apa asmamu kambuh?!" Tanya Haruka melihat nafas Riku yang mulai terengah.

Haruka berdiri dari duduknya, ia sangat kelabakan "Aduh gimana ini?!!! Tenanglah ini bukan kesalahanmu! Mereka saja yang terlalu bodoh, harga diri mereka tinggi.. Jadi wajar jika salah paham... Tenanglah!"

Melihat tingkah Haruka membuat Riku menjadi tertawa kecil "Hahaha, Haruka kau lucu sekali.... Arigato, aku baik baik saja"

"Jangan membuatku jantungan Nanasee!!" Marah Haruka lantas kembali duduk.

"Apa kau sanggup menahan semua ini? Kau pasti merasa sangat terluka.. Ini tidak baik untuk kesehatanmu Nanase.."

"Hehe.. Haruka jadi semakin mirip dengan Iori"

"Tidakk!!! Aku berbeda dengan dia!!"

"Haha... Arigato telah mencemaskanku, aku bisa mengatasi perasaan ini.. Aku sudah berlatih cukup lama.. Aku hanya perlu menghilangkan perasaanku, menjadi orang dingin juga cuek"

".... Bagaimana bisa kau membunuh perasaanmu sendiri.... Itu tidak mudah Nanase..."

"...."

"Berarti pembatalan konser itu?"

"Itu memang aku yang melakukannya"

"Boleh aku tau apa alasannya?"

"Karena mereka akan kecewa bila naik panggung, fans yang datang berkurang serta yang datang hanya berniat memaki. Terdengar kalimat yang menyakitkan hati keluar dari mulut para fans. Aku mendengarnya sendiri saat menyamar untuk memastikan reaksi penggemar. Aku takut ini malah akan membuat mereka semakin terpuruk, juga ada orang mencurigakan berkeliaran di belakang panggung. Untuk menghindari kemungkinan terburuk, aku membatalkan konser"

"Dan langsung berangkat ke Inggris setelahnya"

"Ya kau benar... Aku tidak kuat melihat reaksi mereka lebih lama. Melihatnya membuatku ikut tersakiti dan mulai meragukan keputusanku sendiri"

"Nanase..."

Setelah sekitar 2 jam berbicara bersama, Riku dan Haruka berpisah. Haruka menaiki taksi untuk kembali ke villa tempat Zool menginap selama beberapa bulan.

"Ini kukembalikan ponselmu...Sesuai dugaanmu, Nanase langsung mengetahui jika aku merekam pembicaraan" Ucap Haruka mengeluarkan ponsel milik Minami yang ada di saku lain bajunya.

Minami mengambil kembali ponselnya "Nanase-san daripada disebut polos, dia itu pintar kan"

"Sedari awal polos dan pintar itu berbeda" Sahut Haruka dengan wajah yang terlihat seperti ingin menangis.

"Apa sebegitu menyakitkannya perjuangan Nanase-san?" Tanya Haruka.

Haruka membalikkan badan membelakangi Minami. "Dengarkan saja sendiri"
.
.
.
Sementara di tempat Idol lain-----

"Sudah kubilang Rikkun itu orang baikk!! Perkataanmu sangat kejam Sogo-san!" Teriak Tamaki.

"Kau tidak sopan Yotsuba-san, lagian kau dengar dan lihat sendiri kan sikap Nanase-san beberapa hari yang lalu" Iori~

"Cih... Dia itu membuat kita saling bertengkar! Teganya mengirimkan artikel seperti itu?!! Para fans jadi membenci kita!!" Mitsuki~

"Mitsuki mungkin Riku memiliki sebuah alasan" Nagi~

"Dia saja membatalkan konser kita" Sogo~

"Nanase kenapa?!! Dia kesurupan apa?!! Bagaimana bisa dia jadi mirip Tenn" Gaku~

"Gaku jangan bercanda di saat seperti ini!!" Ryuu~

"Riku-kun... Apa yang dia pikirkan? Sebenarnya apa yang terjadi?" Tanya Yuki.

"Bukankah sudah jelas dia membenci kami!" Ucap Mitsuki.

"Jangan cepat memutuskan!" Teriak Momo.

Para member sontak terkejut, karena tak biasanya senpai mereka yang periang itu berteriak kesal. Sementara Yamato hanya menyadarkan kepalanya di sofa dan menghela nafas panjang berkali kali.

"Kumohonn!! Jangan salahkan Rikkunn!! Dia orang baik... Benar kan Tenten?" Ucap Tamaki lantas menoleh ke arah Tenn.

Tenn masih terdiam dan termenung sejak hari  Riku meninggalkannya. Tenn tidak marah pada Riku, ia hanya syok. Tenn juga tidak mempercayai jika Riku melakukan hal seperti itu.

*Suara Ponsel berdering

Semua Idol langsung diam dan menoleh ke arah Yamato yang ponselnya berdering. Yamato segera mengangkat panggilan telepon yang berasal dari Minami.

"Halo Natsume... Ada apa?" Tanya Yamato dengan nada malas, ia memasang mode speaker atas permintaan Minami sehingga suara Minami terdengar oleh idol lain.

"Nikaido-san Aku mengirimkan lagu yang menarik. Kupastikan Kau dan yang lainnya menyukainya. Benar kan Momo-san?"

"Eh... Kau tau aku di dekat Yamato? Kau peramal ya?" Momo~

"Kutebak kalian berkumpul bersama sejak kemarin kemarin dan keributan terjadi benar kan? Yah... Sebenarnya aku tau dari orang yang sedang kalian ributkan"

"Eh jangan jangan kalian sudah bertemu?" Tanya Momo.

"Isumi-san yang menemuinya. Silahkan didengarkan musik nya, pastikan terdengar keras ya"

Setelah panggilan di akhiri Yamato serta idol lain yang bingung segera mendengar musik yang sebenarnya rekaman suara.

"Eh Isumin? Tunggu ini bukan musik woi" Tamaki~

"Tama diam! Ada suara lain yang terdengar" Tegur Yamato.

"Itu suara Riku" Ucap Tenn yang pertama kali menyadari suara adiknya.

"Jadi Nanase ke luar negri?!" Gaku~

"Buat apa mendengarnya, tidak ada bagusnya" Ucap Mitsuki.

"Aku setuju" Sogo~

"JANGAN BANYAK OMONG! DUDUK DAN DENGARKAN!! JANGAN ADA SATU PUN YANG PERGI TANPA IZIN DARIKU!!" Terlihat Yamato sangat marah, karena ia sudah muak mendengar Riku dihina dan difitnah oleh membernya sendiri.

Member Idolish7 serta Trigger, dan Re:vale sempat merasa merinding melihat Yamato yang sangat marah.

Para Idol akhirnya mendengarkan rekaman yang dikirim Minami, berdurasi sekitar 2 jam. Tenn memfokuskan pendengarannya tidak ingin terlewat apa yang Riku ucapkan.

Setelah mendengar bagian dimana Riku menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi, membuat para Idol membelalakkan matanya terkejut kecuali Momo yang sedari awal sudah mengetahui sebagian. Member Idolish7 yang awalnya mengatakan hal buruk tentang Riku tidak mampu berkata kata. Sama halnya dengan Gaku, Ryuu, dan Yuki, mereka tidak menyangka Riku memikirkan hal seperti itu.

Sampai akhirnya rekaman tersebut berakhir,sisa member Idolish7 menangis menyesal atas perkataan kejam mereka. Terutama Mitsuki yang paling merasa bersalah, karena seenaknya menyimpulkan. Iori tetap diam termenung, ia berusaha terlihat tenang di depan yang lain.

"Riku-kun... Dia hebat" Ucap Yuki.

"Dia memang hebat, pertama saat aku mendengarnya... Hatiku terasa sakit" Jawab Momo.

"Momo-san kau tau sedari awal kan? Aku mendengar percakapan kalian di pesawat waktu itu" Yamato~

"R-Riku.... Ke-kenapa?" Tenn masih terduduk dengan wajah terkejutnya. Suaranya bergetar menandakan Tenn yang akan menangis.

"Tenn... Keluarkan saja, jangan ditahan" Ucap Ryuu mengelus pelan punggung Tenn.
Mendengar perkataan Ryuu membuat Tenn langsung menumpahkan semuanya. Tenn mulai menangis sambil menatap lantai.

"Nanase... Hanya demi Trigger.. Kau sungguh sangat baik" Gaku~

"Dengar kan?! Hiks... Rikkun bahkan memilih Hiks.. membunuh perasaanya!! Hiks.. Itu alasan Rikkun terlihat kejam.. Hiks.." Ujar Tamaki disela tangisnya.

"Riku... Kau membatalkan konser, demi menjaga perasaan kami.. Sementara kau turun mendengar hinaan para fans secara langsung..." Yamato~

"Riku sangat menyayangimu Tenn.... Dia juga sangat menyayangi kalian Idolish7!" Momo~

Tenn melangkahkan kakinya menuju ke kamar, terdengar pintu ditutup dengan keras. Sementara Gaku dan Ryuu sendiri tidak tau harus menghibur Tenn bagaimana.
Sementara Idolish7 terus menyalahkan diri mereka.

Tenn Pov-----

Kututup pintu kamarku dengan keras tidak peduli bagaimana pendapat yang lain nantinya. Aku duduk meringkuk di lantai, air mataku terus mengalir sejak mendengar perkataan Riku. Tidak kusangka adikku mendengar percakapanku dengan Kujo-san. Riku melakukan segalanya untukku, dia rela berkorban demi diriku.

Kenapa?..... Kenapa Riku?...... Kau begitu baik sangat baik..... Aku melakukan ini secara ikhlas..... Aku tidak masalah jika aku harus menderita...... Tapi kenapa?......

"Aku sangat menyayangimu Tenn-nii"

Riku..... Agh..... Aku tidak tau.... Bodohnya aku tidak menyadarinya....... Riku..... Kau merelakan impianmu demi diriku...... Kau bahkan membuang semua perasaanmu..... Apakah...... Apakah ini alasan kau sangat manja....... Kau ingin membuat kenangan sebelum pergi......... Padahal kau berjanji...... Tunggu...... Kau tidak berjanji waktu itu........ Apa kau tau akhirnya akan begini...... Sehingga kau hanya mengangguk saja........Riku....... Maafkan Tenn-nii....... Ini salahku!!...... Aku bodoh....... Riku......Padahal aku sudah berjanji......... Akan menjagamu mulai sekarang......... Dasar kakak yang payah!!..... Kakak yang tidak mengetahui rasa sakit adiknya sendiri......... Dasar payahh!!! Tenn payahhh!!.......

*Drrrtt

Kulihat ponselku yang bergetar, aku tak percaya ternyata Riku yang meneleponku. Dengan cepat kuangkat telepon dari Riku, karena firasatku berkata jika setelah ini, Riku tidak akan pernah menghubungiku lagi.

"Rikuu!!! Kemana kau!!! Kenapa kau malah pergi ke Inggris?!! Pulang sekarang!!!"

"Kenapa Tenn-nii bisa tau? Oh.... Jangan jangan si Haruka..."

"Rikuu!!! Kenapa kau pergi meninggalkanku!!! Kembalilah!! Pulanglah ke Jepang!!"

"Gomen Tenn-nii aku tidak bisa, aku berjanji tidak akan meninggalkan Kujo-san. Setelah ini kita tidak berhubungan... Aku menelepon Tenn-nii, karena hatiku terasa sangat sakit... Aku yakin jika Tenn-nii pasti sedang menangis, dugaanku benarkan?"

"Tolong jangan bersedih Tenn-nii"

"Riku... Kenapa?..."

"Aku hanya ingin Tenn-nii bahagia, ini adalah hadiah dari Riku. Jadi kuharap Tenn-nii bisa bebas mulai sekarang... Jangan bersedih... Ini adalah keputusanku, lagian aku harus membayang utang budiku sendiri....."

"Tidak perlu!! Aku tidak masalah... Sudah cukup bila aku bisa bersamamu Riku..."

"Tenn-nii.... Gomen.... Tidak bisa... Aku bersyukur Tenn-nii selalu ada di sisiku...."

"Riku..."

"Kuharap Tenn-nii bahagia, jangan memikirkanku... Tolong lupakan aku, jika Tenn-nii bersedih, aku juga akan ikut sedih.... Permintaanku hanya satu... Lupakan aku Tenn-nii, dan teruslah maju"

"Tidak Riku... Kau tau aku tidak bisa!!"

"Tenn-nii aku menyayangimu..... Ini yang terakhir"

"Tunggu Rikuu!!"

"Aku sangat sayang pada Tenn-nii.... SAYONARA"

"Ri-" tut (telepon dimatikan Riku secara sepihak)

Tunggu...!!

Aku sudah mencoba menelepon berkali kali namun Riku tidak menjawabnya.

Riku........ Kau mengharapkan aku bahagia....... Tapi kau sendiri....... Apa kau bahagia?..... Kuyakin tidak..... Aku tidak bisa..... Padahal kita sudah berpisah selama 5 tahun...... Sekarang kita berpisah lagi....... Mana mungkin aku bisa....... Riku......

Tangisku tak kunjung berhenti meski aku memaksanya, malah rasanya semakin lama semakin sakit...... Aku sangat sedih...... Kecewa......

.......Riku.......

"....Aku juga sangat menyayangi dirimu...."

Terimakasih adikku..... Telah melakukan segalanya untuk Tenn-nii..... Merelakan semuanya..... Arigato Riku......

Ten Pov end-----

.
.
.
.
.

'3 Tahun telah berlalu'

"Oii Erinnnn!!"

Seorang lelaki yang dipanggil Erin memiliki surai bewarna merah yang panjang, suarainya dikuncir ekor kuda. Lelaki itu memiliki manik yang senada dengan surainya. Erin langsung menolehkan kepala ke sumber suara yang memanggilnya.

(bayangin aja kayak gini)

(pixiv)

"What?"

"Erin, your acting is really good"

"Because I'm popular, tehe~"

"Erinnn.... You are perfect"

"No, I'm a sick person"

"Don't talk like that Erin"

"Ah Sorry Mio..."

"Erin Good job!"

"Yes, thanks for helping me Mio and Mika"

.
.

"Good evening.. I'm Erin, I would like to announce a big drama that will be airing soon"

Fans: Kyaaa Erinnn!!!

"Don't miss it okay!"

Fans: Okayyy!!!

°°°
To be Continue















Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro