Chapter 10
Hari ini tanggal 1 April, Para idol memiliki jadwalnya masing masing.
Jadwal Re: Vale:
- Acara TV
- Konser
- Wawancara
- Rapat peruhasaan
- Syuting drama
Jadwal Trigger:
- Syuting drama (Gaku)
- Diundang sebagai bintang tamu (Tenn)
- Syuting iklan minuman + foto model (Ryuu)
- Wawancara
- Konser
Jadwal Idolish7:
- Diundang sebagai MC (Mitsuki)
- Wawancara + foto model + Rekaman PV single + Bintang tamu + Acara sapa fans (Riku)
- Syuting acara Mezzo (Tamaki n Sogo)
- Syuting drama (Yamato)
- Foto model + acara radio (Nagi)
- Wawancara + Diundang sebagai bintang tamu (Iori)
- Konser
Twinkle:
- Acara web
- Konser
Begitulah jadwal mereka, meski terlihat sebentar namun sebenarnya butuh waktu berjam jam untuk menyelesaikan jadwal masing masing.
Saat ini Riku diantar oleh Tsumugi menuju ke tempat konser Idolish7. Riku baru saja menyelesaikan acara sapa penggemar. Jujur jadwal Riku hari ini padat, Tsumugi sudah berusaha untuk mengurangi jadwalnya.
Di dalam mobil---
"Riku-san daijobou? Kau belum istirahat sejak pagi" Tanya Tsumugi khawatir
"Daijobou desu... Aku masih sehat" Jawab Riku dengan senyuman yang meyakinkan
"Riku-san pagi ini kau punya acara web Twinkle, lalu kau pergi untuk wawancara serta foto model, siangnya diundang sebagai bintang tamu dan acara sapa fans. Belum lagi konser Idolish7 mendatang dan..." Ujar Tsumugi panjang mengingat jadwal milik Riku ia lantas menundukkan kepala kecewa.
"A-ah awas manager! Lihat ke depan!!" Peringat Riku melihat van yang ia naiki hampir menabrak tiang listrik.
"Manager jangan khawatir, aku akan melakukannya dengan baik dan tanpa kesalahan" Jawab Riku sambil mengepalkan tangannya.
'Bukan itu maksutku... Tolong jangan terlalu memaksakan diri Riku-san' Benak Tsumugi khawatir.
Tak lama merekapun sampai ke tempat diadakannya konser. "Riku-san aku akan memarkirkan van dulu, kau masuk saja duluan" Ujar Tsumugi.
Riku meng-iya-kan perkataan Tsumugi dan berjalan masuk. "Oh Rikkun sudah datang" Ujar Tamaki lalu menghampiri Riku.
"Riku kau baik baik saja? Bagaimana kondisimu?" Tanya Mitsuki beruntun.
"Aku baik kok Mitsuki" Riku~
"Riku jangan memaksakan diri, kau terlihat kelelahan.." Yamato~
"Nanase-san jadwalmu saling bertumpukan hari ini, seharusnya kau tidak punya waktu untuk istirahat. Ini tidak baik untuk kondisimu. Apa lebih baik-" Belum selesai bicara Riku keburu menyelanya. Karena ia tau apa yang hendak Iori katakan.
"Tidak Iori!! Aku baik baik saja! Hanya lelah, jika istirahat sebentar juga akan membaik.." Sela Riku.
Iori sudah menduga kalau partnernya itu tidak akan menolak pekerjaan. "Hah... Baiklah Nanase-san"
"Masih ada waktu 30 mnt, Riku-kun istirahatlah di ruang tunggu" Ujar Sogo
"Riku watashi akan belikan makanan desu" Nagi~
"Aku akan membelikan beberapa vitamin, tunggulan di dalam" Sambung Mitsuki.
Riku masuk kedalam ruang tunggu bersama Sogo, sementara yang lainnya pergi sebentar ke supermaket terdekat. Seperti biasa Sogo menyiapkan teh hangat untuk Riku.
"Sogo-san aku akan tidur sebentar, tolong bangunkan aku nanti" Pinta Riku.
Sogo meng-iya-kan permintaan Riku, tak lama Riku sudah tertidur. Sogo menghela nafas panjang melihat kondisi Riku yang sebenarnya pucat.
Sogo berjalan mendekat kearah Riku dan menyentuh dahinya pelan, mengukur suhu tubuh milik Riku. 'Sudah kuduga.. Suaranya juga sepertinya agak serak tadi. Riku-kun sebenarnya kondisimu itu tidak baik kan...' batin Sogo khawatir.
Beberapa menit kemudian sisa member Idolish kembali dengan membawa belanjaan masing masing. Yamato membawa air mineral, Mitsuki membawa vitamin, Nagi membawa makanan instan, Tamaki membawa banyak pudding, dan Iori yang membawa obat.
Melihat Riku yang tertidur, para member memutuskan untuk menaruh barang mereka di atas meja lalu berbicara di luar.
"Gimana So?" Tanya Yamato.
"Riku-kun demam" Jelas Sogo.
"Padahal aku sudah bilang untuk menjaga kesehatannya" Omel Iori.
"Owh Iori.. Riku hanya ingin tidak menyusahkan kita, ia sendiri juga tidak menyukai kondisi fisiknya. But Riku itu tidak pernah menyerah, ia akan melakukan sesuatu dengan perfect" Nagi~
"Dia itu, hanya demi kita..." Gumam Yamato
"Minna kita percaya saja pada Riku, kita harus mendukungnya" Mitsuki~
Yang lainnya menyetujui perkataan Mitsuki. Bila mereka melarang pun Riku akan tetap menolaknya.
Sogo membangunkan Riku serta menyuruhnya untuk mengisi perut dan minum obat terlebih dahulu. Riku hanya menuruti apa kata Sogo sebelum Iori memulai ceramah panjangnya.
Setelah Riku selesai mengganti bajunya dengan kostum konser, Idolish7 segera menuju ke belakang panggung. Namun sesampainya mereka mendapati beberapa staff yang mondar mandir.
"Ada apa ini?" Tanya Yamato
Tsumugi yang baru saja datang dengan tergesa gesa mendengar pertanyaan dari Yamato. "Itu Yamato-san ada masalah, ear monitor semuanya tidak berfungsi" Jawab sang manager cemas.
"Bagaimana bisa semua ear monitor tidak berfungsi? Apa sudah coba di cek lagi?" Tanya Iori memastikan.
"Kami sudah mengeceknya hingga sekarang, namun sepertinya itu benar benar tidak berfungsi" Jelas Tsumugi.
"Bagaimana dengan mic biasa?" Tanya Yamato.
"Maaf tapi mic nya juga tidak berfungsi" Balas Tsumugi
'Aneh' batin Sogo.
"7 menit lagi kita harus naik panggung kan?" Ujar Tamaki.
"Kami benar benar minta maaf, sepertinya butuh sedikit waktu.. Tapi kami usahakan untuk segera mendapat ear monitor yang lain" Ucap Tsumugi sambil membungkuk.
"Aku benar benar minta maaf"
"Tidak masalah manager" Jawab Riku.
7 menit berlalu para staff masih sibuk mondar mandir ada sebagian yang menelepon. Tak lama suara penggemar terdengar dari balik panggung.
Fans: Kenapa belum tampil?
Fans: Idolish7!!
Fans: Apa ada masalah?
Fans: Kenapa lama?
Fans: Idolish7!...
Para penggemar terus menyoraki nama grup itu, sementara yang diteriaki mengeluarkan keringat dingin saking khawatirnya. Mitsuki menggigit ujung jarinya, Nagi yang mondar mandir sama seperti staff, Iori dan Sogo yang mengusap keringat mereka, serta Riku dan Tamaki yang hanya bisa berdiam diri dengan rasa kecewa.
"Nee apa kita tidak jadi tampil?" Tanya Tamaki membuat keseluruhan member menoleh kepadanya.
"Jika begini penggemar akan merasa sedih juga kecewa" Tambah Riku.
"Watashi ingin menyanyi di hadapan para lady yang menggoyangkan lighsticknya" Imbuh Nagi.
"Staff-san bagaimana?" Tanya Sogo menghampiri salah satu staff.
Staff: Masih belum...Sumimasen..
Waktu terus berjalan hingga 10 menit pun telah berlalu. Para member kini semakin cemas, mereka telah mengecewakan penggemar yang menunggu mereka.
Atas saran Iori ia menyuruh beberapa member termasuk dirinya naik ke atas panggung dan melakukan fan service serta meminta maaf terlebih dahulu. Agar para penggemar bisa menunggu untuk sementara.
Semua member memutuskan untuk naik panggung kecuali Riku, sejujurnya ia disuruh tepatnya dipaksa oleh Iori untuk tetap disana.
Riku Pov--
Ada apa ini? Janggal sekali, seharusnya yang lain juga ikut menyadarinya. Bagaimana bisa seluruh ear monitor dan mic rusak?!
Jika ada yang sengaja merusaknya itu masuk akal... Hah... Sudahlah aku harus mengistirahatkan tubuhku sebaik baiknya.
Aku duduk di kursi yang sudah disediakan oleh manager. Gawat... Meski sudah sedikit lebih baik namun mataku terasa sangat panas begitu pula dengan tenggorakanku. Kepalaku serasa mau pecah... Huahh aku benci sakit.... Nafasku terasa panas... Mungkin sebaiknya aku minum dulu...
Aku meminum air yang tadi dibelikan oleh Yamato-san dan meminum vitamin yang dibawakan Mitsuki. Sepertinya yang lain sudah 5 menit berada di atas panggung.
Aku terus menunggu sambil duduk dikursi, hingga 30 menit berlalu...
Staff: Minna!
Staff memanggil kami segera setelah mendapat ear monitor yang baru. Kami segera memakainya dan naik ke atas panggung.
Kami meminta maaf kepada mereka atas keterlambatan kami, setelah itu konser dimulai selama kurang lebih 2 jam. Dan seperti biasa para fans meminta Encore.
Sebelum encore aku dan yang lain turun dari panggung untuk beristirahat. Sungguh ini sangat sulit bagiku... Aku sudah sangat lelah apalagi dengan tubuhku saat ini... Namun kutahan karena aku tidak ingin membuat semua orang khawatir.
"Manager masih berapa lama lagi konser Twinkle?"
"1 jam lagi Riku-san, apa kau baik baik saja?" Ujar manager lalu bertanya.
"Daijobou desu! Ini cukup untuk melakukan encore"
"Nanase-san kau beneran baik baik saja?"
"Kubilang aku baik Iorii!!!" Ujarku sedikit kesal.
Kami pun kembali naik untuk memenuhi permintaan fans, aku bernyanyi sebaik mungkin yang aku bisa. Sekali lagi fans meneriaki 'Encore'... Aku senang mereka meminta encore... Akan kulakukan sebagus mungkin meski harus tumbang-
Tidak!! Masih ada konser bersama Tenn-nii... Aku tidak boleh mengacau! Berjuanglah diriku!!
Riku pov end---
Setelah menyanyikan lagu terakhir konser pun selesai. Para member sedang mengistirahatkan diri di belakang panggung. Dengan Riku yang asmanya kambuh entah sudah berapa kali hari ini. Dengan sigap Iori memberikan inhaler kepada Riku, yang lain membawa air, handuk dan semacamnya.
"Manager jam berapa sekarang?!" Tanya Riku kelabakan.
Manager yang melihat jam tangannya terkejut mengetahui angka yang ditunjuk jam. "Riku-san persiapkan diri untuk pergi ke tempat konser selanjutnya! 40 menit lagi Twinkle akan tampil" Ujar Tsumugi.
"Manager tolong cari taksi!...." Pinta Riku.
Riku tidak meminta Tsumugi mengantarnya, karena menurutnya lebih baik Tsumugi mengantar rekannya untuk kembali ke rumah. Riku segera mengambil tas dan memasukkan barang barangnya.
Teman temannya sempat menayakan apa Riku akan baik baik saja terutama Iori. Namun Riku hanya menjawab bahwa ia baik baik saja dan segera bergegas keluar dan menaiki taksi.
Sepertinya hari ini penuh kesialan, Jalanan sangat macet bahkan kendaraan tidak ada yang bergerak untuk sementara waktu. Karena barusan ada kecelakaan.
"Anu.. Turunkan saya disini saja" Ujar Riku kepada supir
"Tapi anda terlihat kurang sehat"
"Tidak masalah...ini mendesak.. Tolong turunkan saya disini" Pinta Riku.
Karena permintaan Riku supir itu menurunkannya disana dan tanpa pikir panjang Riku segera berlari di tepi jalan.
(author: muehehehe authornya suka nulis cerita yang panjang jadi maklumi oke)
Riku pov again----
Hari ini benar benar sial, bisa bisanya setelah masalah mic sekarang masalah jalanan macet. Aku benar benar tidak beruntung...
Aku akhirnya memutuskan untuk berlari dengan memakai penyamaran karna jika tidak maka aku akan terlambat datang ke konser. Kira kira tersisa 30 menit lagi hingga konser dimulai, kurasa kurang lebih aku akan membutuhkan waktu 20 menit untuk sampai dengan kecepatan lariku saat ini. Semoga aku bisa bertahan hingga sampai di gelanggang, Tidak!! Aku tidak boleh tumbang di tengah jalan... Aku pasti bisa!
Aku terus berlari selama 10 menit, sejujurnya aku akan segera ambruk.. Tubuhku tidak kuat lagi untuk berlari, nafasku terasa sangat sesak membuatku kesulitan bernafas... Aku memelankan lariku untuk mengatur nafasku..
Lalu aku menoleh ketika seseorang memanggil keras namaku...
Disisi Gaku dan Ryuu----
"Ya ampun kenapa macet sekali sih.. Menyebalkan" Gerutu Gaku.
"Jangan berisik Gaku! Aku sedang menyetir!" Tegur Anesagi.
"Sudahlah Gaku, mungkin ada kecelakaan... Masih ada 20 menit lagi sebelum konser Twinkle dimulai kan" Ujar Gaku.
"Apa kita bisa sam- Eh?!! Itu kan" Belum selesai berbicara Gaku melihat seorang lelaki bersurai merah berlari cukup kencang di tepi jalan.
Ryuu dan Anesagi sontak menolehkan kepala kearah sumber yang ditunjuk Gaku. "Nanase/Riku-kun?!"
"Tunggu Riku-kun kan..."
Tanpa pikir panjang kedua orang itu turun dari mobil yang disetir oleh Anesagi. Sementara Anesagi hanya mengomel dalam mobil.
"Oi Nanase!!" Teriak Gaku yang berlari menyusul Riku.
"Ah.. Yaotome-san dan Tsunashi-san"
Aku menghentikan langkahku dan membalik badan kebelakang serta mengatur nafasku. "Haah.. A-ada apa?"
"Apa yang kau lakukan? Kenapa malah lari? Itu bisa tidak baik untukmu" Ujar Gaku.
"Haah.. Haah.. Aku terpaksa.. Haah..Jalanan macet, aku harus segera sampai ke gelanggang.. Haah.. Haah.. Aku tidak ingin membuat Tenn-nii dan penggemar kecewa" Jawabku.
"Riku-kun kau sangat pucat..." Ryuu~
"Haah.. Aku baik baik saja Tsunashi-san, kalo gitu aku pergi dulu yah- uhuk uhuk"
Gaku mengacak surainya kasar melihat kondisi Riku yang mengkhawatirkan.
"Naiklah! Akan kuantar sampai gelanggang" Ujar Ryuu sedikit membungkuk agar Riku bisa naik.
"Eh tapi-"
"Naiklah saja! Aku tidak ingin kau ambruk di tengah jalan" Perintah Gaku.
Aku akhirnya menyetujuinya karena benar aku bisa saja ambruk jika sudah tidak kuat. Aku mengucapkan banyak terimakasih dan beristirahat selama perjalanan.
Riku pov end----
Di sisi Tenn
Staff 1: Apa Riku-kun belum sampai?
Staff 2: Kurasa belum...
Nampak Tenn sedang berdiam di tempatnya berdiri sambil mengirim pesan keadiknya 'Riku kau dimana?'
'Apa kau baik baik saja?' batin Tenn yang sudah khawatir sejak pagi.
Staff 1: Kalau Riku-kun tidak datang, kau harus naik panggung sendiri Tenn-kun.
Staff 3: Tunggu... Tadi manager Idolish7 bilang bila Riku sedang menuju kesini.
5 menit lagi konser akan dimulai namun sayangnya Riku masih belum menampakkan diri.
Staff: Tenn-kun persiapkan dirimu
Staff: 1 menit lagi konser akan dimulai!
*Brakk
Tak lama terdengar suara langkah kaki mendekat dan pintu dibuka secara kasar.
Terlihat Riku yang sudah datang dengan memakai perlengkapan untuk konser.
"Riku" Panggil Tenn pelan.
"Sumimasen... Tadi ada sedikit masalah" Riku meminta maaf kepada Tenn serta staff dengan menundukkan kepala.
Staff: Tidak masalah Riku-kun
Staff: Bersiaplah!
"Riku.."
"Aku baik baik saja Tenn-nii" Balas Riku pelan dengan senyuman di wajahnya.
Namun Tenn tidak bisa dibohongi begitu saja, karena ia adalah Kakaknya. 'Kau sangat pucat Riku' batinnya.
Riku dan Tenn menaiki panggung, mereka langsung disambut ria oleh para fans.
"Konbawa Twinkle di sini!" Sapa Riku riang seperti biasanya.
"Terimakasih telah datang dan nikmati musik kami" Sambung Tenn.
Twinkle pun menyanyikan lagu mereka, konser berjalan selama 1 jam lebih. Riku menyanyikan bagian lagunya dengan baik. Ia terus menahan tubuhnya agar tidak ambruk saat di atas panggung. Bahkan Tenn menyadari Riku yang terhuyung berkali kali serta suaranya yang sedikit serak.
Fans: Encore!! Encore!! Encore!!
"Matta Encore?" Ucap Riku sambil mengatur kembali pernafasannya.
"Minna.. Arigato Gozaimashita sudah hadir di konser hari ini" Sela Tenn mengakhiri karena ia tidak tega melihat adiknya.
Fans: Eh? Encore! Encore!!
Fans: Sudahlah! Mereka pasti kelelahan jangan egois!
Fans: Iya itu benar
"Arigato atas pengertian kalian, sampai jumpa di konser berikutnya.. Bye bye" Pamit Tenn lalu berjalan ke belakang panggung bersama Riku.
Sesampainya di belakang panggung terlihat Gaku dan Ryuu mereka lantas menghampiri saudara kembar itu. Namun...
'Gawat aku sudah tidak kuat...' benak Riku. Tubuhnya langsung jatuh begitu saja dan kesadarannya menghilang.
Tenn yang awalnya berjalan mendahului Riku langsung membalik badan dan menangkap adiknya, ia menahani tubuh Riku agar tidak jatuh mengenai lantai.
"Riku/Nanase/Riku-kun!!"
Staff yang berada di sana terkejut melihat idol tersebut pingsan. Ia segera pergi untuk menelepon ambulan.
"Akan kuambil inhalernya" Ujar Ryuu setelah memastikan bahwa staff sudah benar benar pergi.
"Aku ikut, aku akan mengemasi barang barangnya tadi" Sambung Gaku pergi bersama Ryuu setelah menoleh meminta persetujuan dari Tenn.
Melihat kondisi Riku yang parah membuat hati Tenn terasa sakit. Ia tidak suka melihat adiknya yang tumbang seperti ini.
Tenn menatap sendu adiknya yang sudah tidak sadarkan diri itu. Tenn lalu menyandarkan kepala Riku dalam pelukannya.
"Riku"
(pixiv)
Setelah ambulan sampai Riku segera dibawa menuju rumah sakit ditemani oleh kakak kembarnya. Tentu dengan dalih "Aku akan menemani Riku-san sebagai rekan sub-unitnya"
Sementara Gaku dan Ryuu mengikuti mereka menaiki mobil yang disetir Anesagi. Saat ini menunjukkan pukul 8 malam dan jalanan telah kembali normal.
.
.
Di lorong rumah sakit terlihat 6 lelaki yang berlarian yang tidak lain adalah member Idolish7, mendengar Riku tumbang mereka langsung bergegas menuju rumah sakit.
Mereka mengetuk pintu ruangan Riku dirawat.
"Silahkan masuk" Jawab Tenn yang berada dalam ruangan.
"Permisi... Bagaimana Riku?!" Tanya Mitsuki langsung mewakili yang lain.
"Seperti itulah"
"Seperti itulah gimana? Jelaskan dengan benar Kujo-san!" Perintah Iori.
"Jangan memerintahku Izumi Iori!" Balas Tenn.
"Bekerja terlalu berlebihan membuatnya berakhir sakit seperti ini" Sambung Tenn melirik adiknya yang terbaring lemah.
"Tenn... Oh Idolish7 kalian sudah datang" Ujar Gaku yang kembali bersama Ryuu.
"Padahal kami sudah bilang pada Nanase untuk tidak berlebihan" Tambah Ryuu yang menoleh kearah Riku.
"Apa kau tau Tenn.. Jalanan tadi sangat macet dan kami melihat Riku-kun yang berlari menuju arena konser" Ujar Ryuu memberitau.
"Apa?!" Ujar Tenn+Idolish7 kaget.
"Tunggu... Si Nanase-san itu!! Padahal tubuhnya sudah hampir ambruk saat konser kami. Padahal aku menyuruhnya untuk tidak memaksakan diri" Omel Iori.
"Tunggu kau bilang konser? Riku ada konser bersama kalian juga hari ini?" Tanya Tenn.
"Kujo jangan bilang kau tidak tau" Yamato~
Tenn menggelengkan kepala "Riku tidak pernah memberitau jadwalnya padaku"
Mendengar itu Mitsuki langsung menepuk jidatnya. "Kurasa dia sengaja tidak memberi tau Kujo"
"Yes.. Karena takut Kujoshi akan mengkhawatirkannya" Sambung Nagi.
Iori menghela nafasnya dan menjelaskan jadwal Riku dari pagi kepada Tenn.
"Jadwal Nanase-san bahkan berdempetan dengan jadwalnya yang lain. Jadi Nanase-san tidak memiliki cukup waktu untuk mengistirahatkan tubuhnya" Jelas Iori.
"Dasar Riku bodoh!.." gumam Tenn namun Gaku dapat mendengarnya.
"Jangan berkata begitu Tenn... Kau tidak tau bagaimana perjuangan Nanase" Ujar Gaku.
"Riku-kun itu profesional Tenn" Sambung Ryuu.
"Mencurigakan" Ucap 1 kata dari Tamaki membuat semua orang mengalihkan mata kepadanya.
"Ah.. Ini masalah tadi ya Tamaki-kun. Jika dipikir ini memang aneh" Jawab Sogo.
"Ada apa?" Tanya Ryuu.
Yamato menghela nafasnya "Keterlambatan konser kami dengan alasan semua ear monitor serta mic rusak" Jelas Yamato.
"Apa katamu?!" Ucap Trigger tidak percaya.
"Itu jelas tidak masuk akal" Gaku~
"Apa itu salah satu alasan Riku hampir terlambat?" Tanya Tenn.
Yamato membalasnya dengan anggukan. "Ini sudah malam sebaiknya kita kembali, kita akan memikirkan ini di rumah" Ujar Mitsuki.
"Biarkan aku disi-" Belum selesai berbicara, Tenn menyela Iori. "Pulanglah dan istirahat!" Perintah Tenn mutlak dengan diiringi tatapan tajamnya. Yang lain pun hanya meneguk liur dan menurutinya, mereka pun pergi setelah berpamitan.
Kini tersisa Gaku dan Ryuu yang masih berada disitu bersama Tenn dan Riku. "Sekarang ceritakan yang kau tau sobaman"
"Oi bocah kalau meminta penjelasan itu yang sopan!" Gaku~
"Aduh... Sudahlah... Ini rumah sakit" Ujar Ryuu melerai sebelum perdebatan mulai terjadi.
Gaku hanya berdengus kecil dan menghela nafas untuk memulai pembicaraan. "Kami dalam perjalanan menuju konsermu dan tanpa sengaja melihat Nanase yang berlari. Aku dan Ryuu keluar dari mobil dan mengejarnya. Aku melihat kondisi Nanase yang pucat dan akhirnya Ryuu menggendong Nanase dan membawanya ke gelanggang. Ryuu kau lanjutkan..." Jelas Gaku lalu menyerahkan penjelasan lanjutan kepada Ryuu.
"Kami sampai 10 menit sebelum konser dimulai, saat hendak masuk Riku-kun tiba tiba terhuyung dan jatuh. Ia terbatuk batuk dengan nafas tak beraturan, kondisi Riku-kun benar benar buruk waktu itu.. Wajahnya semakin pucat, aku bilang padanya untuk tidak mengikuti konser. Namun Riku-kun menolak ia bilang tak ingin mengecewakanmu Tenn, dan juga para penggemar sudah menunggunya. Riku-kun memakai inhalernya. Tak lama asmanya mereda, Namun tiba tiba ia meringis seperti menahan sakit. Ia terus terjatuh saat berjalan tapi tetap berusaha berdiri. Kami berusaha membujuknya tapi Riku-kun tetap bertekad tampil.. Jadi kami tidak bisa berbuat apa apa... Dan sebelum ketempatmu Riku-kun mencuci wajahnya agar setidaknya terlihat lebih segar" Sambung Ryuu.
"Tekadnya itu luar biasa, Nanase juga tampil dengan baik meski merasa kesakitan dan bisa tumbang kapanpun.. Nanase benar benar tidak ingin mengecewakanmu Tenn... Bahkan Nanase sempat menangis tadi" Ujar Gaku mengakhiri penjelasan.
Tenn kembali menghela nafas dan menoleh kearah adiknya lantas kembali menatap kedua rekannya. "Terimakasih sudah memberitauku.. Dan terimakasih sudah menjaga Riku tadi" Ucap Tenn pelan dengan mengalihkan pandangan kearah lain.
"Sama sama Tenn" Balas Ryuu sambil tertawa kecil.
"Bocah suaramu pelan sekali aku tidak dengar"
"Sepertinya telingamu bermasalah, ah.. Apa jangan jangan karena kau sudah-"
"Hei Tenn! Aku tidak tuaa!!"
"Siapa yang bilang kau tua? Kau sendiri kan?"
"Bocah satu inii?!!"
"Ya ampun!! Sudah woii... Gaku ayo pulang, Idolish7 pasti sudah menunggu di luar" Ujar Ryuu menarik Gaku agar perdebatan tak berguna itu berakhir.
"Sampai jumpa besok Tenn" Pamit Ryuu. Sementara Gaku masih menghentak kakinya kesal.
Tenn kini sepenuhnya memperhatikan Riku yang masih belum bangun. Di tangan adiknya terpasang selang infus, Wajah Riku benar benar pucat jika dilihat. Tenn yang melihat kondisi adiknya mengerutkan dahinya khawatir.
Tenn menggenggam erat tangan Riku yang bebas dari selang infus. "Cepatlah sadar Riku, Tenn-nii tidak suka melihatmu terbaring lemah seperti ini" Gumamnya.
Tenn setia menemani Riku yang masih terbaring sambil terus menggenggam tangannya hingga tengah malampun tiba.
Tak lama jemari Riku mengeluarkan sedikit gerakan, Melihat itu Tenn langsung memanggil nama Riku. Tangan Riku membalas genggaman Tenn, dan perlahan maniknya terbuka.
"Riku!!"
Riku terdiam dia berusaha mengumpulkan seluruh kesadarannya lantas menoleh ke sumber suara yang memanggilnya itu. "T-Tenn-nii..." Panggilnya pelan.
Riku mencoba mengubah posisinya menjadi duduk dibantu oleh Tenn. "Riku bagaimana perasaanmu?" Tanya Tenn dengan raut wajah menampakan rasa khawatir.
"Baik kok..." Jawab Riku seperti biasanya.
"Kau jatuh pingsan setelah beberapa detik keluar dari panggung dan sekarang masih mengatakan 'baik'..." Tenn~
"Aku ini adalah kakakmu jelas paling tau seperti apa dirimu... Riku sendiri bilang padaku untuk meceritakan semuanya padamu, kau juga harus begitu" Sambung Tenn~
Mendengar itu Riku langsung tersenyum kecil. "Bukankah Tenn-nii sudah mendengar langsung dari dokter" Ujar Riku
"Hehehe..." Tawa Riku yang menyadari sedari tadi Tenn masih menggenggam tangannya itu.
"Kau masih bisa tertawa ya... Kalau begitu aku pulang dulu ya!!" Ancam Tenn melepas genggamannya dan berdiri dari kursi tempatnya duduk.
"Aaahhhhh jangaaann!! Ten- uhuk uhuk" Riku berusaha meraih tangan Tenn namun gagal karena ia terbatuk.
"Riku?!" Tenn kelabakan melihat Riku terbatuk tiba tiba.
"Tenang saja hanya batuk biasa, Tenn-nii tetaplah di sini kumohon..." Pinta Riku lirih.
Tenn kembali duduk di kursinya dan menatap Riku sedih "Gomen Riku"
"Ah Riku makanlah dulu" Ujar Tenn mengingat Riku belum makan.
"Huwaa aku tidak mau jika itu bubur rumah sakitt!!" Tolak Riku.
"Bukan bubur!! Ini omurice buatan Izumi Mitsuki" Jawab Tenn.
Mendengar itu membuat Riku merasa lega, Riku sama sekali tidak menyukai bubur rumah sakit karena rasanya hambar. Tapi jika itu buatan Mitsuki dia tidak akan menolak.
Tenn membuka kotak bekal berisi omurice yang tadi diberikan Mitsuki dan menyuapi adiknya itu. Karena kondisi tubuh Riku yang lemah tidak memungkinkannya makan sendiri.
"Aku sudah kenyang Tenn-nii"
"Sedikit lagi! Satu sendok lagi jika tidak besok aku akan memberimu bubur rumah sakit sebagai sarapan!" Ancam Tenn yang mau tidak mau Riku menurutinya.
Selesai makan Tenn menyuruh Riku kembali beristirahat. "Riku tidurlah... Biarkan tubuhmu beristirahat"
"ehmm... Tapi Tenn-nii harus tetap di sampingku ya.. Jangan pergi kemana mana..." Pinta Riku.
"Aku tidak akan pergi sekarang tidurlah..." Jawab Tenn.
Riku tersenyum tulus mendengar jawaban Tenn, ia lalu kembali membaringkan tubuhnya. Riku menggenggam tangan Tenn pikirnya supaya Tenn tidak pergi kemana mana.
Tak butuh waktu lama Riku tertidur pulas, tubuhnya saat ini memang butuh banyak istirahat. Terlebih Riku sudah sangat kelelahan sejak tadi.
"Tenn-nii sungguh tidak akan meninggalkanmu untuk kedua kalinya Riku..." Ujar Tenn pelan dengan senyuman di wajahnya.
Tenn membalas genggaman Riku serta tangan satunya mengelus lembut pipi adiknya dan menatap lembut kearah Riku.
"Cepat sembuh adikku"
.
.
Langit malam menjadi terang menandakan pagi sudah tiba. Di dalam kamar inap rumah sakit terdapat 2 lelaki dengan surai berbeda masih tertidur.
Si surai merah terbaring di atas kasur dengan salah satu tangan menggenggam tangan milik kakaknya. Sementara si surai baby pink tertidur dengan posisi duduk, kepalanya ditaruh pada kasur sebelah adiknya dengan tangan yang juga menggenggam milik adiknya.
Beberapa menit kemudian lelaki dengan surai merah membuka maniknya perlahan dan menatap langit langit rumah sakit. Setelah mengumpulkan seluruh kesadarannya ia pun menoleh kearah kakaknya yang masih tertidur.
Bibir Riku melengkung keatas tersirat senyuman sangat tulus di wajahnya. Ia mengangkat tangan satunya yang terpasang selang infus lalu mengelus lembut surai milik kakak kembarnya.
*Tok tok *ceklek
Pintu kamar inap Riku terbuka, nampak seorang perawat masuk untuk memeriksa kondisi Riku. Melihat Tenn yang tertidur perawat itu menyakan dengan suara pelan dan dibalas acungan jempol serta senyuman. Perawat itu melepas selang infus atas permintaan Riku. Lalu membalas Riku dengan senyuman juga lantas keluar dari kamar inapnya.
'Tenn-nii benar benar imut saat tidur... Hehehe... Kakak kembar yang sangat aku sayangi...' batin Riku dengan aura berkelip kelip.
Ia terus menatapi Tenn yang masih tertidur dan menyentuh lembut pipi kakaknya. "Tenn-nii ku" Gumamnya.
40 menit berlalu Tenn terbangun dari mimpinya dan membuka kedua maniknya, ia mengusap kelopak matanya dan menatap adiknya yang sudah terbangun duluan.
"Ohayou Tenn-nii" Sapa Riku memberi ucapan selamat pagi kepada kakaknya dengan ria.
"Ohayou.. Kenapa kau tidak membangunkanku Riku?"
"Habisnya aku tidak tega membangunkan Tenn-nii" Jawab Riku dengan senyuman yang masih menghiasi wajahnya.
Tenn hanya menghela nafas kecil melihat kelakukan adiknya itu. Ia mengarahkan tangan menyentuh dahi Riku untuk kembali mengukur suhu tubuhnya.
"Syukurlah sudah tidak sepanas kemarin" Gumam Tenn pelan sambil tersenyum lega.
Riku melingkarkan kedua tangan di pinggang Tenn dan memeluk tubuh kakaknya dengan posisinya yang masih terduduk. "Tenn-nii Arigato sudah menemaniku"
Tenn membalas pelukan Riku dan mengelus surainya. "Tenn-nii aku menyayangimu"
"Riku kau sudah mengatakan itu berkali kali"
"Biarin.. Aku masih ingin mengatakannya... Aku sayang Tenn-nii... Hehehe"
"Rasanya hangat bila aku memeluk Tenn-nii, aku ingin terus memeluk Tenn-nii kapanpun" Sambung Riku.
"Ya ampun Riku..."
*ceklek
"Hello Riku... I'm here- ah" Nagi langsung masuk tanpa mengetuk pintu dan mendapat pemandangan kedua saudara yang saling berpelukan itu. Tenn langsung menolehkan kepalanya kaget.
"Owh.. Sorry"
Tenn melepaskan pelukannya dari Riku karena malu. Melihat itu Riku malah cengar cengir. "Tidak masalah masuklah Nagi"
"Nagi kau tidak bekerja?"
"Watashi nganggur di pagi hari dan memutuskan untuk menjenguk Riku" Jawabnya.
"Oh watashi hampir lupa ibu Mitsuki membuatkan Riku dan Kujoshi sarapan" Ujar Nagi mengeluarkan 2 kotak bekal dari dalam Tas bergambar Cocona.
"Wahh... Kelihatan enak seperti biasa, aku akan berterimakasih nanti" Riku~
"Yes.. Mitsuki is ibu rumah tangga ter-the best" Sambung Nagi.
Di sisi Mitsuki---
*Hatchuu (auhtor gatau cara nulis nya)
"Mitsuki-kun kau sakit?" Tanya Mr. Shimooka.
"Ah ie,, hanya bersin saja" Jawabnya sambil membantin 'Pasti ada yang menggosipiku'
Back to Riku---
Yah.. Begitulah pagi mereka, Nagi menghambiskan waktu bersama si kembar hingga jam kerjanya tiba. Riku kelihatan bersemangat meski masih belum sembuh sepenuhnya dan karena rengekan dari Riku akhirnya ia diperbolehkan pulang sorehnya.
Okee.. Arigato bwat yang udah baca ampe akhir😃
Sankyuu juga buat yang udah memberi vote😘
Dann Terimakasihh so much geng atas 1k+ viewers...😖
Eheq, aku bahkan rajin uploud🤗
See u🌈🌈
(aku lagi nungguin eps lanjutan dari Third beat, ada yang sama ga?😙)
Dah lah, xixixixixi 😂
Ja bye bye~
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro