✧ sunset (sequel)
Pertandingan figure skate yang kesekian kali sunghoon ikuti terus menuai hasil. Sunghoon masuk dari bagian figure skate nasional dan membuatnya di kenal oleh seluruh dunia.
Tidak pernah sunghoon merasa sebahagia ini dalam hidupnya. Senyum lebar terus tertera pada wajah sunghoon. Ini kesekian kalinya sunghon mendapatkan piala serta medali emas berkat bakatnya dalam skating.
"Lihat apa yang kubawa!! Kau ingin melihat ini bukan sejak dulu? Aku bisa mendapatkannya !! Kini pialaku jauh lebih banyak di bandingkan milikmu. Eish sudah kubilang aku tidak akan pernah kalah dari mu, sunoo-yaa !!"
Suasana pemakaman kini terbilang sunyi. Hanya ada sunghoon serta sunoo yang kini menemani sunghoon dari atas sana.
"Sunoo-ya.. Sungguh, aku merindukanmu. Kapan kita bisa akrab seperti dulu lagi?"
Matahari kini hampir tenggelam. Langit senja mulai menguning. Air mata sunghoon mulai terjatuh membasahi pipi serta bibir yang kini mengukir senyuman.
"Aku benar-benar merindukan sunoo yang selalu tertawa bersamaku di waktu kecil. Sunoo yang menyukai makanan manis dan senantiasa merebut cokelat milikku. Sunoo yang selalu mengirimku sebuah gambar sederhana dengan tinta merah dan bercak darah di bagian belakang kertasnya."
Isakan mulai terdengar. Sunghoon benar-benar tidak bisa menahan tangisnya.
"S-sunoo-ya, maafkan aku.. Ayo kembali, kita buat kenangan bersama. Kita makan cokelat bersama di taman belakang rumah seperti impianmu. Kita pergi ke sekolah tempat dimana kau ingin menjalani pendidikan di tingkat menengah atas nanti. Kita menonton film bersama persis seperti keinginanmu. Jangan buat kakak seperti ini, sunoo-ya."
Tangannya menggenggam erat batu nisan bertuliskan 'Park Sunoo' disana. Air mata terus mengalir hingga membuat penglihatan sunghoon memburam. Sudah 6 bulan lamanya sunghoon di tinggalkan oleh sang adik. Dan sunghoon masih belum bisa mengikhlaskan sang adik begitu saja.
Seandainya sunghoon lebih menghargai waktu dan tidak terpancing egonya, mungkin sunghoon tidak akan kehilangan sunoo. Tidak akan menangis tiada henti sembari memeluk nisan bertuliskan nama sang adik di pemakaman.
"Sudah larut, kakak pamit ya? Jangan jadi anak nakal disana, maaf kakak selalu datang dan menangis disini. Seharusnya kakak berbagi cerita bahagia, bukannya malah terus menangisi diriku sendiri bersamamu."
Senyuman semakin melebar seiring langkah sunghoon meninggalkan area pemakaman. Air mata ia hapus dengan perlahan. Menatap matahari dan kembali tersenyum. Sunoo suka dengan hal yang berbau dengan matahari.
"Maafkan aku, sunoo-ya"
"BANGUN SUNOO !!"
Tepat di hadapan sunghoon, terlihat sunoo yang tergeletak tak berdaya dengan darah yang melumuri seluruh tubuhnya. Tabrakan yang terjadi disaat sunoo berlari menyusul sunghoon menjadi akhir bagi kisah indah sunoo bersama sunghoon.
"Sunoo masih bangun ko kak. K-kakak sehat terus ya? Jangan lupain, sunoo. Kak sunghoon jangan sampai sakit kaya sunoo. Semoga setelah ini, kak sunghoon bisa lebih bahagia tanpa sunoo yaa !!"
"Sunoo jangan bercanda !!"
Gelengan lemah dari sunoo membuat sunghoon terus di tampar oleh semua penyesalannya. Tidak. Bukan ini akhir yang sunghoon inginkan.
"Sunoo janji bakal terus temenin kak sunghoon, kak sunghoon juga harus janji sama sunoo yaa. K-kak sunghoon harus terus senyum setiap kali kak sunghoon bareng sama sunoo. Kak sunghoon harus selalu temenin sunoo, sunoo gasuka sendirian. Tapi.. Sunoo mau istirahat ya kak? Sunoo capek."
"Sunoo.. Ini bukan saatnya kamu untuk bercanda sama kakak.."
"Sunoo ga bercanda hehe, sunoo pengen tidur dulu. Nanti kalau sunoo bangun, kita main lagi ya? Makasih u-udah selalu temenin sunoo, sunoo sayang sama kak sunghoon."
Hingga saat hembusan nafas terakhir, sunoo masih terus menggenggam pergelangan tangan sunghoon. Sunoo masih memakai gelang pemberian sunghoon di masa kecil. Sunoo masih senantiasa tersenyum meskipun dirinya tau ini adalah akhir dari semuanya.
"Kak sunghoon gabisa janji.. Kembali sunoo-ya.. Bangun !! Ayo bangun !! Kamu gak pernah bilang mau istirahat sebelumnya !! Harusnya kakak yang dapet penyakit ini, sunoo-ya. Bukan kamu."
Suara riuh para perawat mulai terdengar. Sunghoon sadar, ia bukan kakak yang baik bagi sunoo. Sunghoon seharusnya mengerti, sunoo jauh lebih membutuhkan orang lain di banding ia membutuhkan atensi orang di sekitarnya.
"BANGUN SUNOO !!"
the sunset ( sequel )
©puppy-ming
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro