Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Tiny and adorable,

Makhluk yang selama ini hanya ada dalam buku dongeng, kini muncul di hadapanku.

Peri kecil itu bernama Mika. Matanya terlihat seperti dua buah permata kecil berbeda warna. Aku membawanya ke dalam ruangan dan meletakkannya di atas handuk kecil supaya dia bisa mengeringkan diri. Sementara itu, aku mengambil beberapa biji stroberi dari kulkas.

"Aku tinggal di ladang tulip yang amaaat luas," cerita Mika sambil mengunyah stroberi yang sudah kupotong kecil-kecil. "Tapi suatu hari, bunga yang sedang kutempati dipindahkan ke dalam pot, lalu aku menemukan kalau kami sudah berada di atas mobil bak terbuka bersama bunga-bunga lainnya."

"Begitu, ya. Jadi seperti itu caranya pameran tanaman hias itu mendapatkan bunga-bunga mereka," kataku. "Jadi kau tidak bisa kembali ke tempat asalmu?"

Mika mengangguk cepat. "Masalahnya, aku nggak bisa terbang sendirian sejauh itu ...."

Peri kecil itu memandangku dengan tatapan penuh harap. Ah, kalau begini aku jadi tidak tega.

"Yah, kita coba dulu ya. Pertama, kita harus mencari tahu darimana bunga itu diambil," desahku akhirnya.

"Kamu bisa bantu? Makasih, ya!" Mika melompat dan memeluk lenganku. Sayapnya bergerak-gerak seperti ekor kucing.

"Tapi ada satu masalah kecil." Tiba-tiba aku teringat sesuatu. "Meskipun kita berhasil menemukan tempat asalmu hari ini, paling cepat kita baru bisa pergi seminggu lagi, karena aku harus bekerja."

"Kau tidak apa-apa menunggu selama itu?" tanyaku.

Mika menggeleng. "Nggak apa-apa, aku bisa menunggu, kok."

Peri kecil itu terbang, lalu mengedarkan pandangan ke penjuru ruangan seperti sedang mencari sesuatu.

"Ruangan ini kelihatan seperti lama nggak dibersihkan, ya," komentar Mika sambil terus terbang berkeliling.

Aku meringis. "Habisnya, belakangan ini aku sibuk, sih. Tapi aku memang berniat membersihkan apartemen hari ini, kok!" kilahku.

"Kalau begitu, serahkan saja padaku, ya. Hitung-hitung sebagai bentuk balas budi."

Setelah berkata begitu, Mika menunjuk sapu di ujung ruangan. Seketika kilauan-kilauan kecil muncul dan sapu itu terangkat sendiri dari lantai, lalu menyisir debu dari pojok ruangan seperti ada seseorang yang menggerakkannya.

Mataku terbelalak. "Hebat, kau bisa menggunakan sihir!?"

Mika terkekeh. "Bukan sesuatu yang hebat, kok. Maaf karena cuma ini yang bisa kulakukan."

"Tapi begini saja sudah hebat, lho!" Aku berdiri. "Enak sekali kalau apapun bisa dilakukan tanpa banyak bergerak."

Aku bisa melihat sedikit semburat merah di pipi si peri. Dia tersipu, "Ehehe ... senang kalau aku bisa membantu."

Sepertinya seminggu ke depan akan terasa lebih menyenangkan.

_____

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro