Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Chapter 7 : NOSFERRALTU

Agen Eye (Fang) membopong mayat pembantu itu ke ruang kosong yang telah disediakan oleh Perdana Menteri. Agen L mencoba menemani Eye masuk ke dalam ruangan. Tapi agen Eye mencegahnya. "Agen L kurasa kau tak perlu ikut masuk. Aku tak bisa bertanggung jawab jika sesuatu terjadi padamu saat aku melakukan ritual itu."

Agen L menyeringai kecewa dan membiarkan Eye masuk ke ruang itu. "Ritual macam apa si? Kenapa kambing itu diperbolehkannya masuk? Huh."

Saat itu juga masuklah seekor kambing yang dipesan oleh Eye sebelumnya. Kambing itu dibawa oleh seorang kurir peternakan. Lalu kurir itu pergi setelah uang penjualan kambing dan upahnya diterima.

Agen Eye menutup pintu sambil melihat agen L yang masih kesal padanya. Lalu ia tersenyum pada agen L. Namun tetap saja niat baiknya tidak dihiraukan agen L.

Eye mengunci pintu ruangan rapat-rapat. Ia mengumpat pada dirinya sendiri. "Hessah! Aku tidak suka memanggil iblis dalam tubuhku dan menguasaiku. Tapi ini demi sang Putri, anak Perdana Menteri. Semoga iblis ini tidak kelewat batas."

Eye mendekati kambing yang ada di dekat pintu. Ia membawanya ke samping mayat pembantu yang berada di tengah ruangan.

"Maafkan aku kambing yang gemuk." Eye mulai menghisap darah yang ada pada kambing itu. Kambing itu merengek saat Eye menggigitnya. Beberapa detik kemudian kambing itu tidak bersuara lagi dan tergeletak di lantai.

Wajah lugu dan senyum ramahnya kini berubah jadi Iblis penghisap darah yang mengeringkan. Beberapa kali napasnya memburu dan haus darahnya menggila. Setelah puas menghisap habis darah kambing itu, Fang mencabik lengannya sendiri dan meneteskan darahnya ke sekeliling tubuh  mayat pembantu wanita itu. Tetesan-tetesan darah itu membentuk bintang segi enam yang menyerupai lambang anagram.

Lalu Eye mengucapkan sebuah mantera, " Nosferraltu!" Sambil mengambil jantung korban dan memakannya.

  'Nosferraltu adalah ritual untuk membangkitkan roh. Dilakukan dengan darah kambing dan simbol anagram yang mengelilingi mayat yang akan dibangkitkan.'

"Glarr!" Suara petir terdengar walau tanpa hujan. Sang petir ternyata menyambut kebangkitan pembantu wanita itu.

Tampak pembantu itu memberi hormat pada Agen Eye dan berkata, "apa yang bisa kubantu tuanku?"

Eye dengan dinginnya menjawab, "antarkan aku ke tempat para teroris itu! Setelah itu, jiwamu akan kubebaskan! Tenang saja." Agen Eye merentangkan tangannya sambil tersenyum dingin.

Pembantu Wanita itu menganguk. "Apapun perintah tuanku akan aku laksanakan."

Agen Eye membuka pintu dan disertai kejutan yang luar biasa. Perdana Menteri dan semua yang ada di luar ruangan itu, melongo dan heran. Hingga Perdana Menteri bertanya setengah percaya pada Eye. "Astaga bagaimana wanita itu bisa hidup kembali? Apakah kau monster?"

Agen Eye hanya tersenyum dingin. "Katamu bagaimanapun caranya, asal kami bisa membawa Putrimu selamat bukan?"

"Ma mayat hidup!" beberapa orang berteriak ketakutan sambil berlari.

"Orang itu monster!" seseorang menyahut.

Suasana riuh dalam sekejap. Pertanyaan-pertanyaan aneh tertuju pada Agen Eye. Mereka menyebut-nyebut dirinya monster. Keadaan ini mengingatkan Eye saat ia menyelamatkan kerajaannya Ming dua ratus tahun yang lalu. Orang-orang yang diselamatkan menyebutnya monter dan ingin membunuhnya. Tapi keadaan sekarang ia berada di dalam divisi Supranatural Justice.

Beberapa orang yang melihat si pembantu, tiba-tiba tergolek pingsan. Orang-orang menatapnya ngeri. Polisi yang ada di sekelilingnya juga bersiap dengan pistol-pistol mereka, berantisipasi jika pembantu itu berbuat yang diluar dugaan. Namun si pembantu hanya diam berdiri, menunggu perintah selanjutnya dari tuannya.

Agen Eye meminta para polisi yang bersenjata menurunkan senjata mereka. "Dia tidak apa-apa, mayat ini dibawah kendaliku. Kumohon tenanglah!" Suaranya masih saja dingin.

Lalu ia berseru, "ayo jangan buang-buang waktu! Kita harus  bergerak cepat!"

Pembantu itu mengangguk dan mulai berlari dengan arah yang ia inginkan. Dia akan membawa Agen Eye (Fang) dan L (Ella) ke sarang teroris, si penculik tuan Putri. Eye dan L mengikutinya dari belakang. Mereka menuruni tangga menuju ruang tengah lantai satu. Decitan sepatu menggema di sepanjang ruangan hingga ke pintu keluar.

Perdana Menteri berseru dari lantai dua sebelum mereka benar-benar keluar dari rumahnya. "Baiklah. Semoga kalian berhasil!"

Agen Eye dan L terus saja mengikuti si pembantu. Di sebuah pertigaan jalan, agen L menghentikan langkahnya. "Kita harus mempunyai bala bantuan," ujarnya.

"Terserah kau. Aku harus mencarinya. Lagi pula jika berhenti terlalu lama mungkin mereka segera berpindah lokasi."

"Fang," ucap Agen L singkat.

"Ada apa lagi?" Agen Eye melirik ke kiri.

"Dari ciri-cirimu, kau Vampir kan?"

"Huh," agen Eye menghela napasnya. "Kau sudah tahu dari awal kan?"

"Tidak. Aku baru saja memutuskan kesimpulan tentang dirimu. Setelah mengingat saat kau mengambil darah itu dari rumah sakit, mengendus, wajahmu yang pucat dan yang terakhir soal gigitan pada kambing ritual. Lalu tak sengaja aku juga melihat taringmu saat bicara tadi di depan Perdana Menteri."

"Kau pintar Ella Fullheart." Eye menanggapi dengan wajah dinginnya.

"Baiklah. Tak masalah. Untuk divisi jenis ini wajar saja. Yang penting kau harus menghubungiku Agen Eye!" Agen L menoleh sebelum ia pergi. "Aku akan menyusul bersama yang lain."

Mereka berdua berpencar. Agen L menuju ke tempat anggota baru lainnya berada. Sedangkan Agen Eye dengan sendirinya mencari para teroris bersama si mayat pembantu yang dihidupkannya kembali.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro