Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Epilog

Beberapa minggu kemudian.

Langit mulai berubah menjadi warna orange. Malam hendak menjemput. Halaman belakang rumah keluarga Wiraatmaja terlihat penuh dan sibuk. Weekend ini, keluarga Wiraatmaja sengaja mengadakan pesta barbeque untuk merayakan kelulusan Pattar. Keluarga Hana turut hadir dan meramaikan suasana. Pattar dan Petra tengah unjuk keahlian bakar-membakar daging. Bunda kelihatan terpesona dengan dua anak laki-laki yang sedang berkutat dengaan daging dan arang.

"Petra kelihatan semakin ceria."

"Iya, sejak Pattar sering pulang ke rumah, Petra jadi lebih ceria." Mama tersenyum melihat kedua anak laki-lakinya.

"Pattar memang selalu bisa buat orang lain tersenyum. Mereka benar-benar tampan pakai apron."

"Oh, iya dong. Anak siapa dulu?" Mama jadi sombong.

"Pattar juga anak aku ya." Bunda tidak mau kalah.

"Bun, cobain ini dulu." Petra memanggil Bunda untuk mencicipi daging yang sudah ia bakar.

Bunda menghampiri Petra setelah memberikan wajah kemenangan pada Mama.

"Mama cemburu?" Pattar menghampiri Mama yang masih duduk di kursi dengan satu piring daging yang sudah matang.

Mama tersenyum senang, "Hmm, siapa yang cemburu? Kan, Mama punya kamu." Mama mengusap puncak kepala putra bungsunya.

"Coba lihat, dunia sudah terasa milik mereka berdua." Bunda bicara sambil melihat ke arah Mama yang kini sedang disuapi daging oleh Pattar.

Petra tersenyum puas melihat kedekatan mama dan adiknya.

Hana dan Reva tiba di halaman belakang dengan buah yang sudah dipotong dan beberapa gelas minuman. Ayah tengah sibuk memasang beberapa lampu taman. Bertepatan dengan sampainya Hana di depan Pattar dan Petra, lampu taman kompak menyala. Pattar dan Petra menghentikan semua kegiatan dan terfokus pada Hana yang kini tengah mengulurkan kedua tangan berisi jus jeruk di depan mereka.

"Oke, lampunya siap." Ayah berteriak dari dekat pintu.

"Keren, Yah." Hana menoleh pada ayahnya dan menjawab dengan suara yang cukup keras. "Kalian kok bengong?"

Pattar dan Petra tersadar dan mereka saling berpandangan.

"Ini jusnya. Tangan gue pegel."

Mereka meraih gelas masing-masing kemudian tertawa.

"Kalian nggak lagi ketawain gue kan?" Hana berkacak pinggang.

"Enggak." Pattar dan Petra menjawab kompak.

"Gue bilangin Bang Orion nih." Hana jadi kesal karena dua laki-laki di hadapannya masih saja tertawa.

"Tau sih yang sudah punya pacar. Sombong." Pattar meledek Hana.

"Orion juga nggak akan berani sama Abang." Petra ikutan meledek.

"Bun, Abang sama Pattar jahat." Hana berteriak dan membuat semua orang di tempat itu tertawa.

"Makanya jangan pacaran sama temen abang sendiri." Reva jadi penengah dengan menyeret Hana menjauh dari dua kakak adik itu.

"Lo masih suka sama Hana?" Petra bertanya sambil membalikkan daging.

"Masih, tapi sebagai saudara. Kalo lo, Bang?" Pattar bertanya setelah memindahkan daging matang ke piring.

"Masih, tapi nggak akan bisa lebih dari adik. Orion jauh lebih baik dari gue, Hana pasti bahagia."

"Yakin?" Pattar bertanya dengan nada menyelidik.

"Gue sudah bertahun-tahun meyakinkan diri sendiri. Hana akan lebih bahagia kalau sama orang lain. Dari dulu, dia nggak pernah anggap gue lebih dari abang."

"Kak Hana sama Orion lebih baik sih. Daripada kedamaian kalian hancur lagi cuma gara-gara kakak gue yang biasa aja itu, lebih baik gini emang. Kita besar sama-sama, sudah seperti saudara. Cinta bisa buat semua jadi lebih rumit kan?"

Pattar dan Petra menggangguk kompak.

Petra menepuk puncak kepala Reva, "Adik bungsu kita sudah dewasa."

"Jangan tepuk-tepuk, nanti rambut aku kusut."

Dua kakak adik itu tertawa melihat tingkah Reva.



Terima kasih sudah membaca.

Yeeeey, cerita ini selesai. Terima kasih buat kalian yang sudah menantikan cerita ini. Aku tahu, tulisanku masih jauh dari kata bagus. Terima kasih buat yang sudah selalu menyemangati. 

Eits, jangan pergi dulu.

Kalian pasti penasaran kan kenapa bisa Hana sama Orion? Setelah ini akan ada extra chapter. Mungkin 3-5 part tentang Hana dan Orion dan juga reaksi awal Pattar-Petra. 


Jangan lupa mampir ke work aku Gelembung Mimpi. Kita akan ketemu sama Zaivan, Pattar dan Hana juga di sana. Sampai ketemu di sana.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro