Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

7. Ha-Rion

Suasana yang sama suramnya terbentuk di dua ruang yang berbeda. Ruang pertama adalah kamar Hana dan ruang kedua adalah ruang tamu Orion. Mereka berdua, didampingi oleh orang-orang terdekat, menangis bersama akibat film yang mereka tonton.

"Halah, katanya galau. Nangisnya kok pake jaga image segala." Johnny bersuara setelah film berakhir.

Jeff yang katanya playboy yang pernah PDKT sama hampir separuh mahasiswa Jatayu -kayaknya rumor ini berlebihan banget, Jeff ganteng sih, tapi masa dia gaet setengah jumlah anak kampus- menangis hingga sesenggukan.

"Jo." Petra menegur pelan.

"Awas lo jadi kayak gue. Nggak bisa move on setelah bertahun-tahun."

"Curhat, Pak Haji." Jeff yang matanya masih berair dan suara yang serak berbicara dengan nada yang menyebalkan.

Johnny langsung mengambil sebuah bantal dan melemparkannya tepat ke wajah Jeff yang kini tengah tersenyum jahil.

"Cewek masih banyak, Bro. Mau gue kenalin satu?" Jeff beranjak dari lantai dan duduk di samping Orion sambil menunjukkan beberapa kontak di ponselnya.

"Jeff, jangan jahil gitu. Lo 'kan tahu segimana bucinnya sohib kita satu ini. Kasih dia waktu." Petra menengahi dengan bijak.

***

Reva tidak berani menoleh ke arah Hana yang tengah menangis. Meskipun begitu, beberapa kali ekor matanya menangkap kalau kakaknya menangis sambil memeluk boneka bebek.

Begitu film usai, Reva tidak mengajak Hana bertengkar seperti biasanya. Ia malah menarik selimut yang terlipat di bagian bawah ranjang. Ia mengeluarkan beberapa keluhannya tentang Zaivan. Tujuan awalnya adalah hanya curhat dadakan, tetapi berakhir dengan curhat mendalam dari Hana.

#30DWC #30DWCJilid26 #Day25

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro