Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

10. Zombi

Ada yang bilang kalau patah hati itu tidak ada obatnya. Patah hati setiap orang juga punya waktu yang berbeda untuk sembuh. Dulu, saat Hana patah hati karena Resion, ia bisa kembali menjalani aktifitasnya hanya dalam waktu tiga hari. Namun, kali ini berbeda. Sudah dua minggu berlalu sejak kejadian di kafe dan Hana masih tidak nafsu makan. Kalau bukan karena jadwal ujian, mungkin ia sudah memilih untuk menghabiskan waktunya dengan tidur. 

Hana memaksa dirinya untuk berkutat dengan 3 buku Campbell super tebal dan beberapa materi kuliah yang sudah di-print. Reva tahu betul kalau kakaknya adalah seseorang yang sangat rapih. Melihat kondisi kamar kakaknya yang lebih mirip dengan perpustakaan yang baru saja terkena badai, Reva akhirnya menelepon Petra. 

"Bang, ajak Hana liburan gih habis ujiannya. Hari ini jadwal ujiannya yang terakhir." Gadis bertubuh semampai itu tidak membiarkan Perta menjawab dan langsung mengutarakan maksudnya. 

"Nggak usah banyak alasan. Aku tahu Abang libur hari ini. Aku udah cek jadwal shift Abang. Bang Pattar sama Bang Zai lagi sibuk ngurus proyek mereka. Aku nggak mau ganggu. Jadi, misi ini khusus buat Abang."

"Kelas terakhirnya jam berapa?" Petra akhirnya menyerah dan menuruti keinginan adiknya.

"Jam 11. Kak Rima sudah bilang kalau Hana tuh nggak pernah mau diajak makan bareng. Abang kalo lihat Hana nih ya, dia sudah kayak mayat hidup."

"Kondisinya nggak jauh beda sama Orion" kata Petra diiringi helaan napas panjang.

Sebenarnya Reva ingin meluangkan waktu untuk kakaknya, tetapi ia tidak bisa melakukan itu karena ini musim ujian. Ia sudah harus berkutat dengan berbagai kasus sedangkan Petra kini hanya disibukkan dengan kegiatan koasnya.

***

Petra memilih untuk mengenakan pakaian favoritnya hari ini. Kalau diingat-ingat, sudah lama sekali ia tidak memiliki waktu berdua dengan Hana setelah gadis itu menjadi pacar Orion. Petra memarkirkan mobilnya di dekat pintu keluar gedung kuliah. Begitu melihat Hana, ia segera menghampiri gadis yang bisa dibilang lebih mirip dengan zombi dibandingkan mahasiswa. 

"Hana." Petra menepuk pundak gadis yang membawa sebuah buku tebal di tangan kanannya.

Gadis itu menoleh dan seketika tersenyum. Namun, senyumnya terlihat tidak sesuai dengan matanya yang sayu.

"Kelas kamu sudah selesai? Mau makan es krim?" Petra berusaha untuk bersikap biasa.

"Aku nggak enak badan, Bang. Mungkin lain kali." 

"Oke. Mau Abang anter pulang?" Tangan Petra terulur, berusaha siaga jika sewaktu-waktu gadis di hadapannya tumbang.

Gadis itu mengangguk dan berjalan menuju mobil Petra yang terparkir. Petra mengikuti dan terus berjaga-jaga. Helaan napas lega terdengar setelah Hana duduk dan mengenakan sabuk pengamannya. 

"Hana, kamu mau makan apa?" Petra mengajukan pertanyaan itu setelah mobilnya melenggang keluar dari area kampus.

Gadis yang duduk di kursi penumpang itu tidak menjawab dan malah terkulai lemas saat Petra mengguncang tubuhnya. 

"Hana." Petra segera menepikan mobilnya dan berusaha membangunkan gadis itu. Namun, tidak ada respon. 

Petra segera menginjak pedal gas dan menuju rumah sakit terdekat. 


#30DayWritingChallenge #30DWCJilid28 #Day3

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro